You are on page 1of 7

ASUHAN KPERAWATAN KELUARGA

GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
Keluarga bapak T (39 tahun) mempunyai 2 anak perempuan, 1 anak angkat. Anak
pertama sudah sekolah kelas 5 SD, dan anak yang kedua masih berumur 5 tahun. Tn. T
mempunyai sepeda motor vespa. Ketika mengendarai motor tersebut Tn.T mendapat
kecelakaan dan terjadi fraktur inomplikata. Setelah melalui pemeriksaan, Tn.T
dinyatakan mengalami Open fraktur 1/3 proksimalsinistra dan fraktur caput pada pangkal
tulang panggul. Telah dilakukan penanganan berupa operasi dengan penggantian sendi
caput femur pada

sendi tulang panggul. Tn.T telah mengalami perawatan dan

pengobatan secara intensive di RS selama kurang lebih 6 bulan. Setelah Tn.T dinyatakan
dapat pulang dengan program rehabilitasi di rumah. Pada masa rehabilitasi ini ada
beberapa masalah kesehatan dan perawatan yang perlu mendapat perhatian dari perawat
dan tim kesehatan lain. Tindak lanjut terhadap perawatan diri dari rumah sakit tetap
dilakukan dirumah, begitu pula dengan upaya mobilisasi tetap dilakukan secara perlahanlahan dan terjadual. Masalah nyeri tetap menjadi hal yang penting untuk dilakukan
intervensi di rumah. Akibat dari imobilisasi dan nyeri klien juga mengalami self care
deficit(defisit perawatan diri).

ANALISA DATA
DATA

MASALAH KESEHATAN

MASALAH
KEPERAWATAN

Data Subjektif :
Pemasangan penggantian sendi Kurang pengetahuan.
Klien
merasa
total (fraktur).
klien mengatasi nyeri
nyeri
pada
saat
bergerak berlebihan.
berhubungan dengan
tidak
teknik

mengetahui
meminimalisir

gerakan-gerakan yang
Data Objektif :
Fraktur 1/3 Proksimal
- Klien
tidak
dapat
terlalu
banyak
beraktivitas
yang berat dan
terlalu lama.

menyebabkan nyeri.
Self
Care
Deficit
berhubungan dengan
ketidakmampuan klien
menggerakan
ekstremitas bawah oleh
karena
adanya
pemasangan
penggantian lutut total.

PRIORITAS MASALAH KESEHATAN


1. Pemasangan Penggantian Sendi Total
KRITERIA
PERHITUNGAN
PEMBENARAN
SKOR
NO
1.
Sifat Masalah :
3/3 x 1
1
Tidak / kurang sehat
dan
memerlukan
tindakan yang cepat.
2.
Kemungkinan masalah
2/2 x 2
2
Masalah
dengan
dapat diatasi
mudah dapat ditangani
karena sumber-sumber
perawatan
dan
pengobatan
dapat
dijangkau.
3.
Potensi masalah dapat
3/3 x 1
1
Tinggi, nyeri dapat
dicegah.
diatasi jika sumbernya
dapat dicegah.
4.
Menonjolnya masalah
2/2 x 1
1
Keluarga menyadari
dan
perlu
segera
mengatasi
masalah
tersebut.

Total

2. Fraktur 1/3 Proximal


NO

KRITERIA

PERHITUNGAN

SKOR

PEMBENARAN

Tidak/kurang sehat
dan memerlukan
tindakan yang cepat.
Masalah
dengan
mudah dapat diatasi
sebab sumber-sumber
perawatan
dab
pengobatan
dapat
dijangkau.
Rendah,
karena
masalah telah terjadi
dan
tidak
dapat
dimodifikasi.
Keluarga menyadari
dan perlu segera
mengatasi masalah
itu

1.

Sifat Masalah :

3/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah
dapat diatasi

2/2 x 1

3.

Potensi masalah dapat


dicegah.

1/3 x 1

1/3

4.

Menonjolnya masalah

2/2 x 1

Total

10/3

Prioritas Masalah kesehatan


1.
Pemasangan penggantian sendi total.
2.
Masalah fraktur 1/3 proximal
Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan Di Rumah
Pasien harus diberi program pengajaran menyeluruh untuk melanjutkan

program terapi dan rehabilitasi paripurna.

Pasien diharapkan bisa sebagai partisipan aktif dalam proses rehabilitasi.

Pasien dinasehati mengenai pentingnya program latihan harian untuk


mempertahankan

gerakan

fungsional

sendi

pinggul

dan

memperkuat

dan

mempergunakan kembali otot.


Alat Bantu seperti kruk, walker, atau tongkat harus digunakan pada saat

itu.

Pada umumnya 3 bulan sudah mampu kembali kehidupan rutin sehari-

hari.

Mendekati tangga pada kurun waktu 3 bulan pertama harus dihindari,


setelah melakukan pembedahan.

Latihan panggul yang bagus : sering berjalan, berenang, penggunaan kursi


goyang yang tinggi merupakan latihan panggul yang bagus.

Aktivitas seksual hanya dapat dilakukan dengan dengan pasien dalam


posisi dependent pada 3 s/d 6 bulan pertama untuk mencegah adduksi dan fleksi
berlebihan panggul baru.

Pasien sama sekali tidak boleh menyilangkan tungkai atau memfleksikan


pinggul lebih dari 90o.

Bantuan untuk tidak memakai sepatu dan kaus kaki mungkin diperlukan.

Hindari duduk di kursi rendah begitu juga lebih dari 30 menit terus
menerus, yang meminimalkan fleksi panggul dan resiko dislokasi prostesis dan
mencegah kekakuan panggul dan kontraksi fleksi.

Perjalanan jauh harus dihindari kecuali bila bisa melakukan pergantian


posisi sesering mungkin.

Berjalan terlalu cepat harus dihindari.

Mengangkat beban berat harus dihindari.

Membungkuk dan memutar yang berlebihan (mengangkat, mencangkul,


memutar badan dengan keras)

FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA

1.

Kurang pengetahuan klien Klien dapat Nyeri


mengetahui
dapat
mengatasi
nyeri
ttg
teknik- teratasi.
berhubungan dengan tidak teknik
meminimalisir
mengetahui
teknik
gerakan sesuai
meminimalisir
gerakan- kebutuhan.
gerakan
menyebabkan nyeri.

yang

TUJUAN
UMUM
KHUSUS

KRITERIA EVALUASI
KRITERIA
STANDAR

Verbal

Penyebab dari
kurang
pengetahuan
mengenai teknik
mengatasi nyeri ;
teknik
meminimalisir
gerakangerakan.

RENCANA INTERVENSI

-Kaji pengetahuan klien


mengenai gerakan-gerakan
yang
dilakukan
untuk
meminalisir gerakan-gerakan
yang menyebabkan nyeri.
-Jelaskan pada klien tentang
penyebab
masalah
dan
anjurkan beri pengawasan
pada
gerakan-gerakan
tertentu yang berlebihan
yang dapat menyebabkan
nyeri.
-Anjurkan
klien
untuk
mengurangi
manipulasi
gerakan-gerakan yang dapat
menyebabkan nyeri seperti :
berjalan
terlalu
cepat,
mengangkat beban yang
terlalu berat, mengangkat,
mencangkul, dan memutar
badan dengan keras, pasien
tidak boleh menyilangkan
sendi atau fleksi > 90o.
-Anjurkan
klien
untuk
melakukan aktivitas seksual
dalam posisi dependent.

-Hindari duduk di kursi


rendah yang terus menerus
selama lebih dari 30 menit.

2.

Self

Care

berhubungan
ketidakmampuan
menggerakan

Klien dapat
Deficit
melakukan
dengan perawatan diri
secara mandiri
klien

ekstremitas

bawah oleh karena adanya


pemasangan
lutut total.

penggantian

Klien
Verbal
dapat
melakukan
aktivitasaktivitas
khusus
yang
privasi
dengan
baik.

Penyebab dari
self care deficit ;
ketidakmampuan
klien
menggerakan
ekstremitas
bawah.

-Mengkaji lingkungan rumah


mengenai adanya pembatas
fisik.
-Instruksikan pasien untuk
meninggikan tempat duduk
WC
dan menggunakan
pegangan untuk membantu
berpakaian.
-Dorong
pasien
untuk
menerima bantuan dalam
AKS
selama
masa
penyembuhan awal sampai
mobilitas dan kekuatan
membaik.

You might also like