Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
PRADIPTA SUARSYAF
NIM : 109103000026
KATA PENGANTAR
O0!$#`uHq9$#Om9$#
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
nikmat sehingga penelitian ini dapat Saya selesaikan. Tiada kata yang pantas
terucap selain selalu bershalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Keberadaannya membuat hati pengikutnya tenang walau belum pernah bertemu
dengannya. Bekam yang merupakan terapi kesehatan yang dianjurkan oleh beliau
menjadi bukti akan kebenaran perkataannya.
Alhamdulillah atas kehendak dan karunia Allah SWT, Saya akhirnya dapat
menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul "Pengaruh Terapi Bekam
Terhadap Perubahan Skala Nyeri pada Pasien dengan Nyeri Punggung Bawah
Tidak Spesifik di Rumah Sehat Afiat Tahun 2012". Dalam prosesnya Saya
menemui banyak kendala, namun kendala itu seakan sirna ketika membayangkan
penelitian ini bisa meyakinkan masyarakat akan mukjizat terapi bekam seperti apa
yang dijanjikan dalam hadist Nabi Muhammad. Cita-cita Saya ketika memutuskan
meneliti bekam adalah kembali mengangkat kejayaan kedokteran Islam.
Saya meyakini bahwa penelitian ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan
bantuan dari banyak kalangan. Maka dengan ini Saya sampaikan terimakasih
kepada :
1. Prof. Dr(HC). dr. M. K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu menjadi
inspirator bagi Saya dan juga keluarga besar Program Studi Pendidikan
Dokter UIN Syarif Hidayatullah.
2. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter dan juga sebagai dosen pembimbing penelitian yang telah banyak
memberikan motivasi dan masukannya terhadap penelitian ini.
3. dr. Fika Ekayanti, M.Med.Ed selaku dosen pembimbing yang telah
meyakinkan Saya untuk mengambil tema bekam karena masih sedikit yang
menelitinya dan juga atas bimbingan, dukungan, saran, serta masukannya
sehingga penelitian bekam ini terselesaikan.
4. dr. Mohammad Ali Toha Assegaf, MARS (Penasihat Asosiasi Bekam
Indonesia, Pengkaji Kedokteran Nabi, Direktur Keuangan RSCM) selaku
pemilik Rumah Sehat Afiat yang telah memberikan dukungan atas penelitian
ini, motivasi agar penelitian ini kelak bisa bermanfaat bagi umat Islam, dan
juga atas izinnya untuk melakukan penelitian di Rumah Sehat Afiat.
5. dr. Suarsyaf Adnanur dan Elita Andi selaku orangtua peneliti atas do'a,
dukungan, motivasi, dan masukannya. Semoga hasil penelitian ini bisa
v
menjadi ilmu yang bermanfaat sehingga pahala bisa terus mengalir kepada
mereka berdua.
6. Husnita Thamrin, Rahmatul Fithri Yanti, Dian Pratiwi dan Khoirun M. Putra
sebagai tim riset yang selalu saling mendukung, membantu, dan
mengingatkan akan pentingnya penelitian ini.
Semoga laporan penelitian ini bisa memperkaya khazanah pengetahuan kita
mengenai salah satu Thibbun Nabawi yaitu bekam.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Ciputat, 17 September 2012
Penulis
vi
ABSTRAK
Pradipta Suarsyaf. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengaruh Terapi Bekam
Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Pasien dengan Nyeri Punggung Bawah di
Rumah Sehat Afiat Tahun 2012
Nyeri punggung bawah (NPB) sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
hampir ditemui diseluruh dunia begitupun di Indonesia. Bekam hadir sebagai
pengobatan alternatif yang dianjurkan oleh Rasulullah dipercaya dapat menangani
nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap
skala nyeri pada pasien dengan nyeri punggung bawah tidak spesifik. Penelitian
ini dilakukan dengan membandingkan Skala Analog Visual pasien nyeri
punggung bawah tidak spesifik sebelum dan sesudah dibekam. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel
menggunakan metode consecutive sampling. Pasien berjumlah 35 orang dengan
28 orang laki-laki (80%) dan 7 orang perempuan (20%). Usia pasien berkisar pada
rentang usia 20-69 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, rerata skala nyeri pasien
sebelum dibekam adalah 5.66 1.765 dan turun menjadi 3 1.515 sesudah
dibekam dengan nilai yang bermakna secara statistik menggunakan Uji Wilcoxon
(p = 0.000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perubahan skala nyeri yang
bermakna pada pasien dengan nyeri punggung bawah tidak spesifik setelah
dibekam.
Kata Kunci : Bekam, Skala Analog Visual
ABSTRACT
Pradipta Suarsyaf. Medicine Study Program. Effect of Cupping Therapy on Pain
Scale Changes in Patients with Non Spesific Low Back Pain in Afiat Clinic 2012
Low back pain (LBP) is often encountered in everyday life, throughout the world
and also in Indonesia. Cupping is an alternative treatment that is recommended by
the Prophet and is believed to treat pain. The objective of this study is to know the
effect of cupping therapy on pain scale in non-specific low back pain patients. The
research was conducted by comparing the Visual Analog Scale pre-and postintervention. This study used a cross-sectional study design. The method of
sampling is consecutive sampling. 35 patients aged 20-69 years, 28 men (80%)
and 7 women (20%), were participated in this study. The result showed that the
rate of patient's pain scale before cupping therapy was 5.66 1.765 and decreased
to 3 1.515 after cupping therapy. This was statistically significant using the
Wilcoxon test (p = 0.000). The conclusion is that there is a significant change in
non specific low back pain patients pain scale after cupping therapy.
Keywords: Cupping, Visual Analogue Scale
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ........... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... .. xi
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Hipotesis Penelitian................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
2.1 Landasan Teori .......................................................................... ........... 4
2.1.1 Bekam .............................................................. ..................... 4
2.1.2 Nyeri Punggung Bawah........................................................12
2.2 Kerangka Teori.................................................................................... 21
2.3 KerangkaKonsep .....21
2.4 Definisi Operasional........ ................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 23
3.1 Desain Penelitian..................................................................................23
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 23
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................... 24
3.4 Kriteria Inklusi & Eksklusi ................................................................. 24
3.5 Variabel Penelitian .............................................................................. 25
3.6 Managemen Data ................................................................................ 25
3.5.1 Pengolahan Data........................................................................ 25
3.5.2 Analisa Data .............................................................................. 25
3.7 Alur Penelitian.....26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 27
4.1 Distribusi Sampel ................................................................................ 27
4.1.1 Distribusi Sampel................27
4.1.2 Perbandingan Rerata Level Nyeri berdasarkan Jenis Kelamin...29
4.1.3 Perbandingan Rerata Level Nyeri berdasarkan Pengalaman
Bekam.30
4.1.4 Hasil Uji Normalitas pada Kelompok Sebelum Bekam.....30
4.1.5 Hasil Uji Normalitas pada Kelompok Sesudah Bekam......31
4.1.6 Hasil Uji Normalitas pada Data Selisih Skala Analog Visual
Sebelum dan Sesudah Bekam31
4.1.7 Perbandingan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Bekam
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.
Tabel 4.7.1.
Tabel 4.7.2.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hand Pump (Asosiasi Bekam Indonesia ABI).............................. 8
Gambar 2.2. Cup berbagai ukuran, Lancet dan Lancet Device..9
Gambar 2.3. Handskun, masker dan Antiseptic......................................................9
Gambar 2.4. Baskom stainless, tissue, minyak zaitun dan larutan pembersih...... 10
Gambar 2.5. Praktik Bekam Basah .. 11
Gambar 2.6. Titik-titik Bekam untuk Nyeri Punggung Bawah 12
Gambar 2.7. Struktur Tulang Belakang.....14
Gambar 2.8. Jaras Nyeri Substansi P 15
Gambar 2.9. Jaras Nyeri.16
Gambar 2.10. Pemeriksaan Laseque......18
Gambar 2.11. Pemeriksaan Patrick & Kontra Patrick... 19
Gambar 2.12. Jaras Analgesik (Endogenous opiate)... 20
Gambar 3.1. Skala Analog Visual..26
Gambar 4.1. Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.27
Gambar 4.2. Diagram Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Usia.......28
Gambar 4.3. Diagram Distribusi Pengalaman Bekam Pasien NPB TS.....28
Gambar 4.4. Diagram Distribusi Selisih Skala Analog Visual Sebelum dan
Sesudah Bekam.....29
Gambar 4.5. Jaras Analgesik (Endogenous opiate).. 34
xi
DAFTAR SINGKATAN
NPB
NPB TS
SAV
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Kuisioner........................................................................................39
Data Hasil Uji Statistik...................................................................42
Identitas Penulis.............................................................................45
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
ini bisa
dijadikan
bahan
masukan
bagi
Melalui
penelitian
ini
peneliti
dapat
menerapkan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Bekam
2.1.1.1. Definisi Bekam
Bekam atau hijamah, secara bahasa berasal dari kata al-hajmu yang
artinya mengisap. Hajama asy-syaia artinya mengisap sesuatu. Alhajim dan al-hajjam artinya mengisap. Karena itu praktik pengisapan
darah disebut al-hijamah. Sedangkan secara istilah bekam berarti peristiwa
penghisapan
kulit, penyayatan
dan
mengeluarkan
darahnya
dari
juga
didefinisikan
sfebagai
terapi
kuno
dengan
menggunakan sebuah gelas pada daerah tertentu pada kulit yang disayat
ataupun tidak untuk menghisapnya sehingga keluarlah darah pada daerah
spesifik tersebut akibat perbedaan tekanan udara didalamnya.11
Sedangkan dalam perspekif kedokteran barat, bekam didefinisikan
sebagai sebuah terapi ekstraksi darah dari titik-titik spesifik pada kulit
yang diinsisi selebar 1 cm dan sedalam 4 mm, menembus lapisan
epidermis kulit, kemudian darah keluar dari pembuluh darah perifer
sebanyak 50-300 ml selama 5 menit, dan akan meninggalkan ruam
kemerahan atau kehitaman yang akan menghilang dalam waktu 1-2
minggu.12
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bekam adalah sebuah terapi
yang disunnahkan oleh Rasulullah dimana terjadi ekstraksi darah dengan
menggunakan gelas dan alat penghisap pada daerah kulit yang diinsisi
selebar 1 cm dan sedalam 4 mm, sehingga menembus lapisan epidermis
4
kulit, dan karena perbedaan tekanan maka darah tertarik keluar dari
pembuluh darah perifer sebanyak 50-300 ml dalam 5 menit serta akan
menimbulkan ruam kemerahan atau kehitaman. Rangkaian terapi ini pada
akhirnya akan menimbulkan kesembuhan seperti yang diwasiatkan Nabi
Muhammad dalam hadistnya dengan izin Allah taala.
Rasulullah bersabda :
Aku diberitahu malaikat jibril, bahwa bekam adalah pengobatan yang
paling bermanfaat bagi manusia. (Tercantum dalam shohihul Jami)
Keadaan
pasien
yang
darurat
dan
dalam
suasana
untuk
dilakukan
bekam
yang
mengakibatkan
dan
mempersulit.21
pada
intinya
mempermudah
ummatnya
dan
tidak
Bekam Kering
Bekam kering adalah bekam yang tidak diikuti dengan pengeluaran darah.
Bekam hanya dilakukan pada kulit yang intak tanpa diinsisi oleh jarum
atau pisau bekam sebelumnya.
Bekam Basah
Sedangkan bekam basah adalah bekam yang diawali dengan bekam
kering, lalu kulit diinsisi dengan menggunakan lancet sedalam 4 mm dan
dilanjutkan dengan penghisapan darah dengan hand pump. Pada penelitian
ini peneliti mengambil sampel pasien dengan NPB yang dibekam dengan
jenis terapi bekam basah.
Hand pump
10
Gambar 2.4. Baskom stainless, tissue, minyak zaitun dan larutan pembersih22
11
7. Melakukan insisi dengan lancet device dengan jarum yang sudah disiapkan
dan disesuaikan pada titik NPB sebanyak 11-17 kali untuk satu titik. Lalu
menunggu selama 5 menit
8. Melakukan pembersihan pada darah yang keluar. Kemudian melakukan
bekam kembali tanpa insisi untuk memastikan tidak ada lagi darah yang
keluar. Dilanjutkan dengan pemberian betadin pada titik-titik yang diinsisi
oleh lancet.
9. Melakukan anamesis lanjutan untuk menilai SAV pada NPB yang
dirasakan pasien setelah dibekam basah.
12
Titik-titik NPB pada Gambar 2.6 didasarkan pada hadist Nabi yang
menganjurkan ummatnya berbekam pada titik sunnah (first wet-cupping
area)
Dari Anas, ia berkata, Sesungguhnya Rasulullah dibekam tiga kali
pada akhdaain (dua titik kanan dan kiri leher) dan kahil (bahu) (HR
Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah).24
Sedangkan dua area lainnya merupakan titik-titik bekam yang
merujuk pada titik-titik dalam metode bekam akupuntur.
13
14
15
16
17
Nyeri spondilogenik
Nyeri neurogenik
Nyeri viscerogenik
penelitian ini adalah pasien dengan nyeri punggung bawah yang tidak
spesifik pada keadaan-keadaan diatas.
Nyeri punggung bawah tidak spesifik adalah nyeri yang mencakup
intermiten, rekurens, dan episodik dan termasuk juga empat tipe nyeri :
lokal, alih, radikular dan nyeri yang timbul akibat spasme otot.
Kelainan kongenital
18
Anamnesis 32
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik neurologis yang dilakukan untuk mendeteksi nyeri
punggung bawah adalah pemeriksaan Laseque, pemeriksaan Patrick dan
Kontra Patrick.1,28,32
1. Pemeriksaan Laseque
Pasien diminta tidur terlentang, kemudian salah satu tungkai
diangkat ke atas dalam keadaan lurus, sedangkan tungkai lainnya
dalam keadaan lurus tidak terangkat. Bila ditemukan respon nyeri
saat tungkai dinaikkan sebelum 70 maka tes dinyatakan positif.
Hasil positif menunjukkan adanya rangsangan pada nervus
ischiadicus.
19
20
Seperti yang sudah dijelaskan pada gambar 2.7, pada gambar 2.12
impuls yang sampai di ujung saraf eferen akan menstimulasi keluarnya
substansi P. Hanya tubuh punya mekanisme tersendiri untuk menghambat
impuls nyeri tersebut. dengan mengeluarkan endogeneus opiate (endorfin,
enkefalin) yang dapat menduduki reseptor opiat sehingga substansi P tidak
bisa diteruskan ke otak. Sehingga tidak akan ada persepsi dan lokalisasi nyeri
pada tubuh yang dirangsang nyeri tersebut.29
21
22
Variabel
Pengukur
an
Alat Ukur
Cara Pengukuran
Skala
Nyeri
Peneliti
Skala
Analog
Visual
2.
Bekam
Terapis
Bekam
Sepaket
alat bekam
Nyeri
Punggung
Bawah
Tidak
Spesifik
Peneliti
Skala
pengukura
n
Numerik
Positif/neg
atif
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kegiatan
Output/Hasil
Januari 2012
Pembuatan Proposal
Proposal
Februari 2012
Pengurusan izin
Pembuatan questionnaires
questionnaires
Inform consent
Maret 2012
Penyebaran questionnaires
Data
Juli 2012
Pengumpulan data
Pengecekkan data
Laporan
September
Pengolahan data
Penelitian
2012
Pembuatan laporan
Agustus
23
Hasil
24
Rumus : 1 =
2=
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah, sehinga Z = 1,64
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%, maka Z =1,28
Selisih minimal yang dianggap bermakna (x1-x2) = 3
Standar deviasi = 3 (dari kepustakaan)
Kriteria Eksklusi :
25
non
farmako)
oleh
terapis
sesaat
sebelum
proses
pembekaman
: Bekam
2. Variabel terikat
26
sebelum dan sesudah dlakukan terapi bekam pada pasien. Skor nya
tergantung jawaban dari pasien mengenai nyeri nya yakni 0-10 dengan
deskripsi :
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Laki-Laki (28
responden)
20%
80%
Perempuan (7
responden)
Jumlah Responden : 35
27
28
3%
0%
20-26 th
15%
24%
27-33 th
34-40 th
17%
15%
41-47 th
48-54 th
26%
55-61 th
62-69 th
1x (31 responden)
2x (3 responden)
3x (0 responden)
4x (1 responden)
0% 3%
9%
88%
Gambar 4.3. Diagram Distribusi Pengalaman Bekam Pasien NPB Tidak Spesifik
29
senang sekali ketika awalnya dia nyeri punggung bawah, setelah dibekam
nyerinya berkurang bahkan ada yang sampai hilang (SAV sesudah skala 0 (2%)).
4 skala
(4 responden)
12%
7 skala (1
1 skala
responden)
(6 responden)
3%
19%
5 skala (2
responden)
6%
3 skala
(10 responden)
31%
2 skala
(12 responden)
38%
Gambar 4.4.
Diagram Distribusi Selisih Skala Analog Visual Sebelum dan Sesudah Bekam
Walaupun pada Gambar 4.4 diketahui bahwa penurunan skala nyeri ratarata 2-3 skala, secara umum bekam berhasil mengurangi rasa nyeri pada seluruh
responden. Hal ini terbukti bahwa semua responden 100% merasakan adanya
pengurangan skala analog visual.
Perempuan
Me
Medi
Std.
Min
Ma
Me
Medi
Std.
Min
Ma
an
an
Deviasi
ks.
an
an
Deviasi
ks
SAV sebelum
5.54
1.503
6.14
2.673
10
SAV sesudah
1.388
2.082
Selisih Penurunan
2.54
2.5
1.071
3.14
2.116
SAV
30
Bekam
Mean
Median
Std. Deviasi
Min.
Jumlah
Maks.
1x
2.55
1.312
31
2x
3x
4x
SAV sebelum
Statistik
df
Sig.
0.929
35
0.027
31
SAV sesudah
Statistik
df
Sig.
0.948
35
0.096
4.1.6. Hasil Uji Normalitas pada Data Selisih Skala Analog Visual Sebelum
dan Sesudah Bekam
Tabel 4.6. Uji Normalitas VAS Kelompok Sesudah Bekam
Shapiro-Wilk
SAV sesudah
Statistik
df
Sig.
0.878
35
0.001
dengan
VAS tersebut
dengan
32
Tabel 4.7. Perbandingan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Bekam Berdasarkan
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
SAV sebelum*
5 (2-9)
6 (2-10)
0.579
SAV sesudah**
31.388
32.082
1.000
Selisih SAV*
2.5 (1-5)
2 (1-7)
0.765
Median Skala Analog Visual sebelum terapi bekam pada laki-laki adalah 5
(2-9) dan pada perempuan adalah 6 (2-10). Berdasarkan statistik menggunakan
Uji Mann-Whitney tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p =
0.579).
Rata-rata Skala Analog Visual sesudah dibekam pada laki-laki adalah
31.388 sedangkan pada perempuan adalah 32.082. Terdapat selisih yang kecil
diantara keduanya, namun sacara statistik dengan Uji T tidak berpasangan
didapatkan hasil tidak bermakna (p = 1.000)
Median data selisih Skala Analog Visual pada laki-laki adalah 2.5 (1-5)
sedangkan pada perempuan adalah 2 (1-7). Berdasarkan statistik menggunakan
Uji Mann-Whitney tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p =
0.765).
33
Negative
sebelum
Ranks
Positive Ranks
35
0b
Mean
Sum of
Rank
Ranks
18.00
630.00
.00
.00
Ties
Total
35
.000
tailed)
34
4.2. Pembahasan
35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pasien dengan nyeri punggung bawah tidak spesifik merasakan adanya
penurunan rasa nyeri setelah diterapi bekam.
2. Terdapat penurunan Skala Analog Visual yang signifikan sebelum dan
sesudah bekam. Penurunan berkisar 2-3 skala pada Skala Analog Visual.
3. Penurunan skala nyeri kemungkinan disebabkan oleh pengeluaran endorfin
atau enkefalin (opioid endogen) yang distimulasi oleh bekam.
4. Walaupun bekam efektif mengurangi rasa nyeri pada pasien NPB TS,
namun biaya bekam yang cukup mahal menjadi kendala tersendiri bagi
pasien. Pasien cenderung akan menggunakan obat-obatan konvensional
untuk mengatasi nyerinya.
5. Bekam belum bisa dijadikan terapi definitif oleh praktisi kesehatan karena
belum banyak penelitian spesifik terkait penyakit yang diderita oleh
pasien.
5.2. Saran
Pada penelitian ini jumlah subjek yang ada tidak cukup seimbang antara
subjek penelitian laki-laki (28 orang) dan perempuan (7 orang). Sehingga
analisis yang dilakukan berkaitan dengan jenis kelamin tidak representatif.
Oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya jumlah subjek bisa
diseimbangkan dan ditambah agar lebih representatif.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Wong DA, et al. Macnab's Backache, 4th ed. Colorado : Lippincott Williams
& Wilkins, 2007.
2. Waldron HA, Edling C. Occupational Health Practice, 4th ed. New York :
Oxford University Press Inc, 2004.
3. Snashall D, Patel D. ABC of Occupational and Environmental Medicine, 2nd
ed. London : BMJ Publishing Group, 2003.
4. World Health Organization. Chronic Rheumatic Conditions. Geneva : WHO,
2005.
5. Anderson, GBJ. Epidemiological Features of Chronic Low Back Pain.
London : Lancet, 1999.
6. Christianto, Fredy. (Tesis) Prevalensi Nyeri Punggung Bawah Serta
Hubungannya dengan Kesesuaian Cara Kerja, Lingkungan Kerja, dan
Faktor Lain yang Mempengaruhinya pada Perajin Keramik. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011.
7. Saputra, Hardiono Teddy. (Tesis) Prevalensi Nyeri Punggung Bawah dan
Faktor-Faktor yang Berhubungan Pada Petugas Laki-Laki Ambulans Gawat
Darurat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2007.
8. Sharaf, Ahmad Razak. Penyakit dan Terapi Bekamnya : Dasar-Dasar Ilmiah
Terapi Bekam. Surakarta : Thibbia, 2012.
9. Farhad, K, Schwebel, DC, Saeb, M. Elsevier : Complementary Therapies in
Medicine. The effectiveness of wet-cupping for nonspecific low back pain in
Iran: A randomized controlled trial. [Online] Januari 2009. [Cited: Agustus
7, 2012.] http://www.complementarytherapiesinmedicine.com/article/S09652299%2808%2900063-0/abstract.
10. Umar, Wadda' A. Sembuh dengan Satu Titik. Solo : Al-Qowwam, 2008.
11. Bondok, Sahbaa M. Cupping : The Great Missing Therapy. Cairo : Dar AlSalam Publishing, 2006.
12. Manz, Hedwig. The Art of Cupping. Germany : Thieme, 2009.
13. Al-Bukhari. No. 5371.
37
14. Alu Nashr, Muhammad Musa. Bekam : Cara Pengobatan Menurut Sunnah
Nabi. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2005.
15. Gray, Jerry D. Rasulullah is My Doctor. Jakarta : Sinergi Publishing, 2010.
16. Al-Bukhari. No. 5280 dan 5681.
17. . Ath-Thibb No.5696 bab XII : Al-Hijamah minad Dai.
18. Uddin, Jurnalis. Islam untuk Disiplin Ilmu Kedokteran dan Kesehatan I.
Jakarta : Departemen Agama RI, 2002. pp. 129-35.
19. Lubis, Ridwan. Dokter Muslim : Kedokteran Islam : Sejarah, Hukum, dan
Etika. Jakarta : FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. pp. 124-25.
20. Qayyim Al-Jauziyyah, Ibnu. Tata Cara Pengobatan Ala Nabi. Jakarta :
Syaifa Pressindo, 2010. p. 5.
21. Kamali. (Skripsi) Konsep Kesehatan dan Pengobatan Rasulullah : Studi
Analisis Terhadap Matan Hadist. Jakarta : FUF UIN Syarif Hidayatullah,
2005.
22. Anonim. Bekam Mukjizat Nabi. Jakarta : Asosiasi Bekam Indonesia (ABI),
2011.
23. Assegaf, Muhammad Ali Toha. BEKAM. Jakarta : Rumah Sehat Afiat.
24. Imam, Ahmad, Dawud, Abu. Majah, Ibnu. Musnad Imam Ahmad (IV/12192),
Abu Dawud (At-Thibb : 3860), Ibnu Majah (3483).
25. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. Patofisiologi : Konsep Klinis ProsesProses Penyakit. Jakarta : EGC, 2006.
26. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Jakarta : Pusat Penerbitan
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007.
27. Levy BS, Wegman D. Occupational Health : Recognizing and Preventing
Work Related Disease and Injury, 4th ed. Boston : Lippincott Williams and
Wilkins, 2000.
28. Suryamiharja, Andradi, Sadeli, Henny A and Meliala, K.T.R Lucas. Nyeri
Punggung Bawah. Jakarta : PERDOSSI, 2003.
29. Sherwood, Lauralee. Human Physiology : From Cells to Systems 7th Ed.
USA : Brooks/Cole, Cengage Learning, 2010.
30. I, Mas'ud. Fisiologi Nyeri dan Pengaruh Penggunaan Analgetik Spesifik.
Malang : Majalah Kedokteran UNIBRAW, 1993. Vol. IX.
38
39
Lampiran 1 Kuesioner
L/ P
Alamat :
No Hp :
Pengalaman menggunakan bekam : pertama / lebih
Menyatakan bahwa saya bersedia turut serta (untuk bekam dan mengisi kuisioner
sesuai ketentuan) dalam penelitian mengenai :
Pengaruh terapi bekam terhadap perubahan skala nyeri pada pasien dengan nyeri
punggung bawah tidak spesifik di Rumah Sehat Afiat 2012
Keikutsertaan saya dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan
Tempat :
Hari/tanggal :
Pasien yang diteliti
( Pradipta Suarsyaf )
40
DAFTAR KUISIONER
1.
2.
: ....................................................................
:.....................................................................
:.....................................................................
:
laki laki / perempuan
:.....................................................................
......................................................................
......................................................................
.....................................................................
......................................................................
Apakah anda sedang mengalami nyeri kepala/sakit kepala?
A. Ya
B. Tidak
Jika ya, berapa level nyeri yang anda rasakan sebelum dibekam ? (DI ISI
SEBELUM DIBEKAM, tuliskan dalam bentuk angka. level nyeri bisa dilihat pada
gambar di halaman terakhir)
Level nyeri saya = .......................................
3.
4.
Sejak awal anda mengalami nyeri kepala hingga sekarang, sudah berapa kali anda
mendapatkan terapi bekam?
A. 1x
B. 2x
C. 3x
D. 4x
E. Lainnya (...................................)
5.
Apakah anda rutin mendapatkan terapi bekam walaupun tidak sedang mengalami
nyeri kepala?
A. Ya
B. Tidak
6.
Jika ya, seberapa sering anda mendapatkan terapi bekam tersebut secara rutin?
A. 1 x sehari
B. 1 x seminggu
C. 1 x sebulan
D. 1 x setahun
E. Lainnya (........................................)
7.
41
8.
Setelah dibekam, berapa level nyeri yang anda rasakan? (DI ISI SETELAH
DIBEKAM, tuliskan dalam bentuk angka. level nyeri bisa dilihat pada gambar di
halaman terakhir)
Level nyeri saya = .......................................
Skala
Keterangan
0
1-3
4-6
7-8
9 - 10
Terima kasih atas partisipasi Anda untuk mengisi kuisioner yang saya berikan. Karena
dengan mengisi kuisioner ini berarti Anda telah membantu saya untuk menyelesaikan
tugas prasyarat penelitian ini. Saya menghargai Anda dengan menjamin kerahasiaan dari
data dan informasi yang anda telah berikan dengan sebaik-baiknya.
42
2. Distribusi Responden
Variabel
Jumlah
Presentase
Min.
Maks.
Mean
Std.
Deviasi
Usia
20-26 th
22.9%
27-33 th
14.3%
34-40 th
25.7%
41-47 th
17%
48-54 th
0%
55-61 th
2.9%
62-69 th
14.3%
Pengalaman Bekam
1x
31
88.6%
2x
8.6%
3x
0%
4x
2.9%
SAV sebelum
2
5.7%
5.7%
2.9%
13
37.1%
22.9%
14.3%
2.9%
5.7%
10
2.9%
SAV sesudah
0
0
1
2.9%
20 th
69 th
38.43 th
14.376
1x
4x
1.17 x
0.568
10
5.66
1.765
1.515
43
11.4%
10
28.6%
20%
20%
14.3%
0%
2.9%
17.1%
12
34.3%
10
28.6%
11.4%
5.7%
2.9%
2.66
1.327
Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Total
N
Mean
Median
Perempuan
Total
SAV
sebelum
28
SAV
sesudah
28
Selisih
Penurunan
Nilai SAV
28
5.54
3.00
2.54
2.5
Std.
Deviation
1.503
1.388
1.071
Minimum
Maximum
6.14
3.00
3.14
Std.
Deviation
2.673
2.082
2.116
Minimum
Maximum
10
Mean
Median
44
2x
Total
>4x
Total
2.55
Std.
Deviation
1.312
Minimum
Maximum
N
Mean
Pengalaman
dibekam
31
3
3.00
Std.
Deviation
1.000
Minimum
Maximum
Mean
5.00
Std.
Deviation
Minimum
Maximum
45
Nama
: Pradipta Suarsyaf
NIM
: 109103000026
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Handphone
: stronguardian@gmail.com
Alamat Domisili
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Persatuan Islam (PERSIS) Cianjur, 1994-1996
2. SD Negeri Ibu Jenab I Cianjur, 1996-2002
3. SMP Islam Terpadu Al-Hikmah Jakarta, 2002-2005
4. SMA Negeri 28 Jakarta, 2005-2008
5. S-1 Fisika - FMIPA Institut Teknologi Bandung (ITB), 2008-2009
6. S-1 Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009-
Sekarang