Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan kegiatanutama sekolah. Dalam proses ini siswa membangun
makna dan pemahaman dengan bimbingan guru.Kegiatan belajarmengajar hendaknya
memberikankesempatan kepada siswa untuk melakukan hal-hal secara lancar dan termotivas
Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif. Di sekolah terutama guru
diberikan kebebasan untuk mengelola kelas yang meliputi strategi, pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran yang efektif, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, guru,
dan sumber daya yang tersedia di sekolah.
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, karena di
samping sebagai bahasa nasional juga merupakan mata pelajaran yang menentukan kelulusan.
SejakTaman Kanak-Kanak siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa Indonesia. Banyak siswa yang
menganggap mudah belajar bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merasa sudah dikuasainya
sejak kanak-kanak. Kenyataan di lapangan menunjukkannilai UAN bahasa Indonesia masih jauh dari
harapan.Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan dan bagaimana
memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih menyenangi pembelajaran bahasa Indonesia.
Melalui pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, diharapkan siswa mampu berkomunikasi,
baik lisan maupun tulisan. Terdapat empat keterampilan berbahasa Indonesia, yaitu : menyimak,
berbicara, membaca,dan menulis. Dari ke empat keterampilan tersebut, menulis merupakan
keterampilan yang paling kompleks. Sebelum siswa menguasai keterampilan menulis, terlebih dahulu
mereka harus menguasai keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Dengan demikian,
keterampilan menulis adalah kegiatan yang cukup sulit bagi peserta didik. Siswa diharapkan mampu
mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulis,
diantaranya menulis puisi, menulis teks berita, dan menulis laporan.
Menulis
puisi adalah salah satu komp
etensi yang
harus dimiliki oleh siswa.
Pembe
lajaran menulis puisi
dapat melatih sekaligus memberikan bekal kepada
siswa unt
uk menyusun karangan yang bersi
fat
realis
t
is, obyektif, dan imajinatif.
D
a
lam berpuisi, baik waktu menulis, membaca,
maupun mendenga
rkannya, ada nuansa khusus
sehi
ngga emosional
penulis
,
pembaca, ataupun
pendengarnya terbawa hanyut oleh jiwa dari puisi itu.
Lain halnya dengan sajian bahasa yang sifatnya
informasi (mungkin)
tidak akan
menyentuh unsur
afektif individu.
Dengan demikian melalui
berpuisi
sekaligus dapat membangkitkan
dan
mengembang
k
an
(Bl
oom, BS dalam
Erman, 2003)
potensi emosional (
afektif rasa
budi
) sekaligus
kemampuan berpikir
(
cognitive akal
pikir
) dan
keterampilan psikis (
psychomotoric
). Dengan
berpuisi, lengkaplah pengembangan p
uisi individu
tersebut di at
as, k
arena ketiganya se
lalu terbawa
sert
a
P
emb
elajaran
membaca dan menul
is puisi untuk
siswa, yang melibatkan ketepatan aspek lafal
,
intonasi, keberma
knaan, ekspresi, dan gagasan
sa
ngatlah penting bagi siswa da
lam mengembangkan
ketiga potensi di atas, agar pem
belajaran benar
benar
menjadi aktifitas memanusiakan manusia secara utuh.
Salah satu model yang dapat mengarahkan siswa
untuk memberikan pengalaman belajar secara
langsung adalah model pembelajatran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif ini didasarkan
atas
pandangan konstruktivi
ta
s yang menyatakan bahwa
anak secara aktif membentuk konsep,
pr
insip dan
teori yang disajikan kepadanya. Mereka
mengolahnya secara
aktif, menyesuaikan dengan
skema pengetahuan yang sudah dimiliki dalam
st
ruktur kognitifnya dan
menambah
kan atau
Metode
Student
Teams Achievement Division
(STAD)
dapat
meningkatkan kemampuan k
reativitas siswa
dalam menulis puisi, maka pendekatan ini adalah
pendekatan pembelajaran inovatif yang mungkin
bisa diterapkan pada pelajaran lain .
2.
Bagi siswa,
akan tumbuh kesada
ran bahwa
de
ngan b
elajar menulis puisi dapat
menu
mbuhkan dan mengembangkan ke
cerdasan
intelektual, emosional, dan spiritual sebagai
ins
t
rumen untuk membentuk pribadi positif. Di
samp
i
ng
itu kompetensi k
r
e
ativitas, sikap, dan
minat siswa adalah salah satu
unsur
dari
kecakapan hidup (
life skill
) yang harus digali
melalui pembelajaran
.
3.
Bagi dunia pendidikan, bahwa paradigm
a
sekarang berubah dari pengajaran menjadi
pembelajaran, yang berarti bahwa siswa belajar
tidak cukup dengan memperhatikan, menulis,
membaca, dan berlatih tetapi pembelajaran
adalah membelajarkan siswa (sebagai subjek
)
dengan cara melakukan
mengalami
mengkomunikasikan. Mulai dari kehidupan nyata
siswa diangkat menjadi konsep.
ANGGAPAN DASAR
Berdasarkan judul penelitian
yang penulis ambil
yaitu
Model Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Menggunakan Metode
Student Teams Ac
hievement
Division (STAD)
Kuasi Eksperimen terhadap Siswa
Kelas VII SMP Negeri I Soreang Kabupaten
Bandung).
Maka lahirlah anggapan dasar atau
praduga sementara dari penelitian ini,
yang diuraikan
sebagai berikut :
1.
Peran yang dihasilkan oleh Metode
Studen
t
Teams Achievement Division (STAD)
dalam
meningkatkan pembelajaran menulis puisi
berbeda
beda sesuai dengan tingkat kognitif yang
dimiliki siswa dan kemampuan guru dalam
menyampaikan pendekatan tersebut.
2.
Terdapat pengaruh positif yang dihasilkan oleh
Met
ode
Student Teams Achievement Division
(STAD)
dalam meningkatkan pembelajaran
menulis puisi.
3.
Student Teams Achievement Division (STAD)
merupakan suatu proses pendidikan yang holisti
k
dan betujuan memotiv
a
si siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang
dipelaj
a
rinya dengan mengkai
tkan materi
tersebut dengan kon
tek
s
kehidupan mereka
sehari
hari (konteks pribadi, so
s
ial, dan kultural)
sehingga siswa memiliki p
engetahuan /
keterampilan yang
secara fleksibel dapat
(ditransfer) dari satu permasalahan / konte
ks
ke
permasalahan / konteks lainnya.
4.
69 ;
2.
Tingkat kemampuan siswa
kelas VII SMP Negeri
I Soreang Kabupaten Bandung dalam menuli
s
puisi setel
ah mengikuti pembe
lajaran dengan
menggunakan metode
Student Teams
Achievement Division
(STAD)
tergolong cukup
dengan rentang nilai antara 70
79 ;
3.
dalam pem
belajaran menulis puisi setelah
mendapat perlakuan berupa pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams
Achievement Division (STAD)
(posttest) adalah 73
(tergolong baik).
Berdasarkan penelitian yang telah penulis
laksanakan, diperole
h hasil bahwa :
1.
Mean pretest adalah 64 (tergolong cukup)
2.
Mean posttest adalah 73 (tergolong baik), dan
3.
Dengan t
hitung
(12,83) dan t
tabel
mendapat
perlakuan berupa pembelajara
n dengan model
pembelajaran
kooperatif tipe
Student Teams
Achievement Division (STAD)
, sehingga
model
pembelajaran
kooperatif tipe
Student Teams
Achievement Division (STAD)
dapat diterima.
2.
T
erdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
yang diperoleh sis
wa sebelum dan sesudah
mendapat pembelajaran menulis
puisi d
engan
men
ggunakan
model pembelajaran kooperatif
tipe
Student Teams Achievement Division
(STAD)
.
DAFTAR
PUSTAKA
A
bdul Malik dkk. (2008),
Kajian Bahasa Indonesia
,
bahan cetak ajar Direktorat Jen
deral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
A
minudin. (2002),
Pengantar Apresiasi Karya
Sastra
,
Sinar Baru Algesindo, Jakarta.
A
khadiah, Sabarti dkk. (1988),
Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia,
Erlangga, Jakarta.
D
epdiknas. (2006),
Ka
pita Selekta Pembelajaran di
Sekolah Dasar,
Konsorsium Program PJJ SI
PGSD.
Effendi, (2002),
Bimbingan Apresiasi Puisi,
Pustaka
Jaya, Jakarta.
Ga
ni Rizanur. (1988),
Pengajaran
Sastra
Indonesia ,
R
espon d
an Analisis
, Depdikbud, Dirjen Dikti,
PPLPTK, Jakarta
.
Hasbi Laurens Burhani MS,
Kamus Ilmiah
Hasanuddin. (2002),
Membaca dan Menilai Sajak
,
Angkasa, Bandung.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
PN Balai Pustaka
Resmini, N. (2003),
Sastra
Anak dan Pembelajaran
Apresiasi
, dikt
a
t Kuliah
Resmini, N. (2003)
Pembelajara
n Apresiasi Bacaan
Cerita melalui Implementasi
Strategi Directed
Reading Activity di kelas V SDN Cijerokaso 2
Kecamatan Sukasari Kota Bandung UPI.
Resmini, N. (1998),
Pembelajaran Menulis Cerita
melalui Pembangu
n
an Guided Writing
Procedure
di kelas IV SD
, tesis, Ikip Malang.