Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
2
A. Peremajaan Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
pembuatan starter
Peremajaan isolat bakteri Pseudomonas aeruginosa
dilakukan pada media cair (Nutrien Broth). Bakteri dalam
media agar miring diinokulasikan ke dalam labu erlenmeyer
250 ml yang berisi 100 ml media cair Nutrien Broth. Kemudian
media baru tersebut di inkubasi pada suhu 30C dan setelahnya
dilakukan analisa populasi bakteri serta membuat kurva
pertumbuhan bakteri, pada saat bakteri mencapai phase log,
bakteri dibudidayakan pada media air laut buatan dimana
sebelumnya bakteri diadaptasikan dengan air laut tetes demi
tetes dan siap digunakan untuk bioremediasi.
Jumlah (g/l)
NaCl
MgCl2
Na2SO4
CaCl2
KCl
NaHCO3
KBr
H3BO3
SrCl2
NaF
24,530
5,200
4,090
1,160
0,695
0,201
0,101
0,027
0,025
0,003
C. Proses Bioremediasi
Media air laut buatan dimasukkan ke dalam bioreaktor A dan
B, dimana bioreaktor A diperlakukan tanpa aerasi sedangkan
bioreaktor B dilengkapi dengan aerator sebagai pensuplai
oksigen untuk kebutuhan bakteri dengan kadar DO 5 mg O 2 /l.
Kemudian bioreaktor A dan B diperlakukan sesuai variabel
konsentrasi kontaminan (1000 dan 1500 ppm minyak bumi)
dan penambahan bakteri Pseudomonas aeruginosa (0%, 1%
dan 3% v/v). Masing-masing bioreaktor diinjeksikan nutrien
dengan cara menambahkan urea dan KH 2 PO 4 hingga rasio C :
N : P = 100 : 10 : 1. Secara periodik dilakukan pengukuran
temperatur, pH, DO (Dissolved oxygen), populasi bakteri ,TPH,
dan BTX.
3
terhadap waktu pada bioreaktor 6 (3 % v/v Pa, Aerasi, 1000 ppm minyak bumi)
Bioreaktor
3
4
5
6
9
10
11
12
Tabel 2.
Perbandingan slope dan intercept pada fase log
Persamaan garis
Rate penurunan
Nilai TPH awal
regresi linier TPH vs
TPH (mg/l.hari)
(mg/l)
waktu pada fase log
y = -38,42x + 741
-38,42
741
y = -61,81x + 768.1
-61,81
768.1
y = -51x + 816.3
-51
816,3
y = -73.34x + 821.1
-73,34
821,1
y = -51.42x + 1294
-51,42
1294
y = -75.71x + 1280
-75,71
1280
y = -57.42x + 1261
-57,42
1261
y = -87.14x + 1298
-87,14
1298
4
TPH terhadap waktu, sedangkan intercept merupakan nilai
awal TPH pada hari ke-0.
Dari perbandingan perlakuan pada bioreaktor 1 hingga
bioreaktor 12, terlihat slope yang paling besar penurunannya
adalah treatment pada reaktor dengan penambahan 3% v/v
P.aeruginosa , media teraerasi dan konsentrasi cemaran
minyak 1500 mg/l minyak bumi, yaitu bioreaktor 12.
C. Pengaruh terhadap kadar Benzene, Toluene, dan Xylene
(BTX)
BTX (Benzene, Toluene dan Xylene), merupakan
komponen senyawa hidrokarbon aromatik yang terkandung
dalam minyak bumi. BTX bersifat rekalsitran dan mutagenik.
Oleh karena itu, BTX menjadi salah satu parameter
keberhasilan pada penelitian ini.
Gambar 8. Kadar senyawa BTX vs waktu pada cemaran minyak 1000 ppm
Gambar 10. Perbandingan laju degradasi benzena, toluene dan xylene pada
bioreaktor 6 (3% v/v P.aeruginosa, Aerasi, 1000 ppm minyak bumi)
Gambar 9. Kadar senyawa BTX vs waktu pada cemaran minyak 1500 ppm
5
BTX, sedangkan pada cemaran minyak 1500 ppm
memerlukan waktu 28 hari untuk degradasi TPH dan 21 hari
untuk degradasi senyawa BTX.
3. Perlakuan dengan media teraerasi menghasilkan persen
biodegradasi TPH yang lebih tinggi dibandingkan media
tanpa aerasi yang ditunjukkan pada bioreaktor dengan
penambahan 3% v/v P.aeruginosa dan konsentrasi cemaran
minyak 1000 ppm dimana pada media teraerasi
menghasilkan % biodegradasi TPH akhir sebesar 100%,
sedangkan pada media tanpa aerasi sebesar 79,6 %.
4. Hasil yang terbaik untuk persen biodegradasi TPH dan BTX
adalah bioreaktor dengan penambahan Pseudomonas
aeruginosa 3% (v/v), media teraerasi dan konsentrasi
cemaran minyak bumi 1000ppm dengan hasil biodegradasi
TPH 100% dalam waktu 21 hari dan penurunan kadar BTX
sebesar 100% dalam waktu 14 hari.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja, M.Eng selaku Ketua Jurusan
Teknik Kimia FTI-ITS.
2. Ibu Dr.Ir.Sri Rachmania Juliastuti, M.Eng. selaku Dosen
Pembimbing dan Kepala Laboratorium Pengolahan Limbah
Industri yang senantiasa sabar membimbing kami.
3. Ibu Ir. Nuniek Hendrianie, M.T dan Ibu Ir.Sri Murwanti,
M.T yang teah banyak memberikan saran kepada kami.
4. Bapak Ediyanto dan Bapak Sumarto selaku laboran
Laboratorium Teknologi Pengolahan Biologis Limbah Cair
Industri.
5. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Teknik Kimia FTI
ITS.
6. Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan
semangat, kasih sayang, perhatian serta dukungan dan doa.
7. Teman-teman Waste Water Treatment Laboratory dan
seluruh elemen Teknik Kimia, khususnya K-48, atas segala
bantuannya
8. Seluruh pihak manajemen Karya Salemba Empat selaku
pemberi beasiswa Skripsi KSE 2011/2012 yang sangat
membantu dan mendukung penelitian kami agar dapat
berjalan dengan lancar.
9. Juga tidak lupa kepada semua pihak yang belum sempat
disebutkan satu per satu disini yang telah membantu
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]