You are on page 1of 12

ANALISA RASIO KEUANGAN

1. RASIO LIKUIDITAS
A. Current Rasio ( Rasio Lancar) :

Aktiva Lancar
Hutang Lancar

Untuk tahun 2001 :

341.889.044 .169
128.609.668 .173

= 2,66 kali

Untuk tahun 2002 :

421.876.363.943
169.453.727 .560

= 2,50 kali

Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan untuk membayar hutang

yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap


Rp.1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancar sebesar
Rp.2,66. Pada tahun 2002 setiap Rp.1 hutang lancar di
jamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,50.
B. Quick Rasio (Rasio Cepat)

Aktiva LancarPersediaan
Hutanglancar

Untuk tahun 2001 :

341.889 .044.16982.155.680 .969


128.609.668.173

Untuk tahun 2002 :

421.876.363.94395.837.688.181
169.453.727.560

= 2,02 kali

1,92 kali

Pada tahun 2001 kemampuan untuk


membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan
aktiva lancar yang lebih likuid. Setiap hutang lancar Rp.1
dijamin oleh aktiva yang lebih ikuid sebesar Rp 2,02 kali.
Pada tahun 2002 setiap hutang lancar Rp.1 oleh aktiva
yang lebih likuid sebesar Rp. 1,92.

Interpretasi :

C. Rasio kas (Cash Rasio)

CashCash Equivalent
current liabilities

Untuk tahun 2001 :

Untuk tahun 2002 :

106.182.383.451
128.609 .668.173
118.177.358.149
169.453 .727.560

= 0,82 (82%)

= 0,69 (69%)

Interpretasi :
Pada tahun 2001 kemampuan membayar
hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan
setara kas yang tersedia untuk dapat diuangkan. Setiap
hutang lancar Rp.1 dijamin oleh kas dan setara kas
sebesar Rp.0,82. Pada tahun 2002 setiap hutang lancar
Rp.1 dijamin oleh kas dan setara kas sebesar Rp.0,69.

D. Rasio Perputaran Kas

Penjualan Bersih
Modal kerjabersihatau(ALHl)

Untuk tahun 2001 :

Untuk tahun 2002 :

763.624.178.903
213.279.375.996

= 3,6 kali

1.065.422.022.765 = 4,2 kali


252.422.636.383

Interpretasi :
Jika rata-rata industri untuk perputaran kas
adalah 1 kali maka keadaan perusahaan pada tahun 2001
dan tahun 2008 kurang baik, karena di atas rata-rata
industri
E. Inventory to Net Working Capital :

Persediaan
AktivalancarHutanglancar

Untuk tahun 2001 :

82.155.680.969 = 0,39 (39%)


213.279.375.996

Untuk tahun 2002 :

95.837.688.181 = 0,38 (38%)


252.422 .636.383

Interpretasi :
jika rata-rata industri untuk inventory to net
working capital adalah 35% keadaan perusahaan pada
tahun 2001 dan 2002 dikatakan dalam kondisi yang baik
karena berada diatas rata-rata industri. Artinya
perusahaan melakukan peningkatan inventory to net

working capital dari tahun sebelum nya yang meningkat


sebesar 1%.
2. RASIO SOLVABILITAS
A. Debt to assets Ratio (Debt Ratio) :

Total Debt
Total Assetss

Untuk tahun 2001 :

361.488.311.583 = 0,64 (64%)


568.511.473.779

Untuk tahun 2002 :

377.348 .480.324 = 0,57 (57%)


660.948.545.542

Interpretasi :Pada tahun 2001 menunjukkan debt to assets ratio


perusahaan ini sebesar 64% dibiayai dengan hutang
untuk tahun 2000. Artinya bahwa setiap Rp.100,pendanaan perusahaan, maka Rp.64 dibiayai dengan
hutang dan Rp.36,- disediakan oleh pemegang saham.
Pada tahun 2002 debt to assets ratio perusahaan sebesar
57%. Artinya setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan,
maka Rp.57 dibiayai dengan hutang dan Rp.43,disediakan oleh pemegang saham.

B. Debt to equity Ratio

Total Hutang
Ekuitas

Untuk tahun 2001 :

Untuk tahun 2002 :

361.488 .311.583 = 1,79 kali


201.463 .956.743
377.348.480.324 = 1,36 kali
277.726.760.527

Interpretasi :Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan


Rp.179 tahun 2001 untuk setiap Rp 100,- yang disediakan
pemegang saham. Untuk tahun 2002 sebesar Rp.136
untuk setiap Rp.100 yang disediakan pemegang saham
turun jauh dari tahun 2001 dan ini menunjukkan lebih
baik dari tahun sebelumnya ata ada peningkatan dalam
penyediaan dana.
C. Long Term Debt to equity Ratio

LongTerm Debt
Equity

Untuk tahun 2001 :

Untuk tahun 2002 :

232.878.643.410 = 1,16 kali


201.463.956.743
207.894.752.764 = 0,74 kali
277.726.760.527

Interpretasi :Pada tahun 2001 kemampuan bagian dari setiap rupiah


modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka
panjang. Artinya setiap Rp.1 hutang jangka panjang
dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp.1,16. Pada tahun
2002 setiap Rp.1 hutang jangka panjang dijamin oleh
modal sendiri sebesar Rp.0,74.
D. Time Interest Earned

E . B. I .T
Biaya Bunga

Untuk tahun 2001

Untuk tahun 2002

343.244.212.487 = 8,24 kali


41.651.702.139
517.912.035.527
43.651.702.139

= 11,9 kali

Interpretasi :Time interest earned tahun 2001 adalah 8,24 kali atau
dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 8,24 kali dari
laba sebelum bunga dan pajak. Kemudian untuk tahun
2002 adalah 11,9 kali atau dengan kata lain biaya bunga
dapat ditutup 11,9 kali laba sebelum dan pajak.
E. Fixed Charge Coverage (FCC)

EBT +Biaya Bunga+ KewajibanSewa


Biaya Bunga+ KewajibanSewa
Untuk tahun 2001 :

82.965.822 .668+41.651.702.139+5.892.905.843 = 2,75 kali


41.651.702+5.892.905.843
Untuk tahun 2002 :

128.848 .134.575+43.265.090.759+2.749 .901.827 = 3,8 kali


43.365 .090.759+2.749.901 .827
Interpretasi : Jika rata-rata industri FCC adalah 10 kali, maka untuk
tahun 2001 dan 2002 yang sebesar 2,75 kali dan 3,8 kali,
ini dinilai kurang baik, karena masih dibawah rata-rata

industri dan hal ini tentu menyulitkan perusahaan untuk


memperoleh pinjaman.
3. RASIO AKTIVITAS
A. Perputaran Piutang (Receivable Piutang) :

Penjualan Kredit
Piutang

Untuk tahun 2001 :

763.624.178.903
67.912.095.342

Untuk tahun 2002 :

1.065.422.022.765 =
48.275.517.920

kali

22,06 kali

= 11,24

Interpretasi : Perputaran piutang untuk tahun 2001 adalah 11,24


kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang
untuk tahun 2002 adalah 22,06 kali dibandingkan
penjualan.
B. Days of Receivable

Jumlahhari dalam1tahun
Perputaran piutang

Untuk tahun 2001 :

360 = 32,02 atau 32 hari


11,24

Untuk tahun 2002 :

360 = 16,31 atau 16 hari


22,06

Interpretasi : Jika rata-rata industri sebesar 25 kali, artinya pada


tahun 2001 kondisi perusahaan untuk jangka waktu
penagihannya kurang baik karena konsumen membayar
tagihan tidak tepat waktu, sebaliknya pada tahun 2002
kondisi perusahaan untuk jangka waktu penagihannya
sangat bagus karena belum jatuh tempo konsumen sudah
membayar tagihan
C. Perputaran Sediaan

Penjualan
Persediaan

Untuk tahun 2001 :

763.624.178.903
82.155.680.969

= 9,29 kali

Untuk tahun 2002 :

1.065.422.022.765 = 11,11 kali


95.837.688.181

Interpretasi : Pada tahun 2001 dan 2002 perputaran sediaannya


sebesar 9,29 kali dan 11,11 kali. Maksudnya 9,29 sediaan
barang dagangan diganti dalam 1 tahun dan 11,11 kali
barang dagangan diganti dalam 1 tahun. Apabila ratarata industri untuk perputaran pesediaan 10 kali, maka
untuk tahun 2001 kurang baik,perusahaan menahan
sediaan dalam jumlah berlebihan dan untuk tahun 2002
bagus karena nilainya di atas rata-rata industri karena
perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumlah
berlebihan

D. Days Of Inventory

360
Inventory Turnover
= 38,7 atau 39

Untuk tahun 2001

360
9,29

Untuk tahun 2002

360 = 32,4 atau 32


11,11

hari

hari

Interpretasi : jika persediaan dalam hari dari rata-rata industri


adalah 19 hari, ini berarti pada tahun 2001 terdapat
keterlambatan perusahaan sediaan menjadi piutang 20
hari. Pada tahun 2002 terdapat keterlambatan
perusahaan sediaan menjadi piutang 13 hari.
E. Perputaran Modal kerja

Untuk tahun 2001

kali

Penjualan bersih
Modal Kerja
:

763.624 .178.903
213.279.375.996

= 3,6

Untuk tahun 2002

1.065 .422.022.765
252.422.636.383

kali

= 4,2

Interpretasi : Kemampuan modal kerja neto berputar dalam suatu


periode siklis kas dari perusahaan. Untuk tahun 2001
dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata
3,6x dalam setahun dan tahun 2002 dana yang
teertanam dalam modal kerja beputar rata-rata 4,2x
dalam setahun.
F. Fixed Assets Turnover

Penjualan
Total AktivaTetap

Untuk tahun 2001

763.624.178.903
226.622.429.610

= 3,37

Untuk tahun 2002

1.065.422.022.765
239.072.181.599

= 4,5

kali

kali

Interpretasi : Perputaran aktiva tetap tahun 2001 sebanyak 3,37x


artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan 3,37
penjualan. Pada tahun 2002 perputaran aktiva tetap
sebanyak 4,5x, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 4,5 penjualan.
G. Total Assets Turnover

Untuk tahun 2001

Penjualan
Total Aktiva
:

kali
Untuk tahun 2002

kali

763.624.178.903
568.511.473.779

= 1,34

1.065.422.022.765
660.948.545.542

= 1,61

Interpretasi : Perputaran total aktiva tahun 2001 sebanyak 1,34


kali, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan
Rp.1,34 penjualan dan perputaran total aktiva tahun 2002

sebanyak 1,61 kali, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat


menghasilkan Rp.1,61 penjualan.
4. RASIO PROFITABILITAS
A. Gross Profit Margin

Penjualan BersihHarga pokok Penjualan


Penjualan

Untuk tahun 2001 :

0,45 (45%)
Untuk tahun 2002 :

0,48 (48%)

763.624.178.903420.379 .966.416
763.624.178.903
1.065 .422.022.765547.509.987.238
1.065.422.022.765

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk gross profit margin adalah


30%, berarti margin laba perusahaan tahun 2001 dan
tahun 2002 baik, karena berada di atas rata-rata industri
Net Profit Margin

Untuk tahun 2001

Laba Bersih
Penjualan
:

59.025.856.773
763.624.178.903

93.174.306.531
1.065 .422.022.765

0,077 (7,7%)
Untuk tahun 2002

(8,7%)

= 0,087

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk NPM adalah 20%, berarti


margin laba perusahan untuk tahun 2001 dan 2002
sebesar 7,7% dan 8,7% adalah kurang baik karena berada
dibawah rata-rata industri.
B. Return On Investment (ROI)

Untuk tahun 2001

(10%)

EAIT
Total Assets
59.025.856.773
568.511.473.779

= 0,10

Untuk tahun 2002

(14%)

93.174.306.531
660.948.545.542

= 0,14

Interpretasi : Dengan perhitungan ROI untuk tahun 2001,


menunjukkan baha tingkat pengembalian investasi yang
diperolehnya sebesar 10%. Kemudian tahun 2002 turun
menjadi 14%. Artinya, hasil pengembalian investasi
bertambah 4% dan ini menunjukkan ketidakmampuan
manajemen untuk memperoleh ROI. Jika rata-rata industri
untuk Return on Investment adalah 20%, berarti margin
laba perusahaan untuk tahun 2001 dan 2002 kurang baik.
ROI dengan Pendekatan Du Pont : Margin laba bersih x perputaran
Total Aktiva
Untuk tahun 2001 : 7,7 x 1,34 = 10%
Untuk tahun 2002 : 8,7 x 1,61 = 14%

Interpretasi : Hasil yang diperoleh antara cara seperti sebelumnya


dengan pendekatan Du pont adalah sama dan hasil nya
juga sama tidak boleh beda.
C. Return On Equity (ROE)

EAIT
E quity

Untuk tahun 2001 :

59.025 .856.773
201.463 .956.743

Untuk tahun 2002 :

93.174.306.531
277.726.760527

= 0,29 (29%)

= 0,33 (33%)

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40%, berarti


kondisi perusahaan kurang baik karena keduanya masih
di bawah rata-rata industri .
ROE Pendekatan Du pont : NPM x Perputaran total aktiva x
multipier ekuitas
Untuk tahun 2001: 7,7 x 1,34 x 2,82 = 29%
Untuk tahun 2002: 8,7 x 1,61 x 2,38 = 33%

Interpretasi : Hasil yang diperoleh antara cara seperti rumus diatas


dengan pendekatan Du pont adalah sama dan hasilnya
juga harus sama

D. Rate of Return On Total asset

Untuk tahun 2001

343.244.212.487
568.511.473.779

517.912 .035.527
660.948.545.542

0,603 (60,3%)
Untuk tahun 2002

E .B .I .T
Total Aktiva

0,78 (78%)

Interpretasi : Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam


keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan
operasi bagi keseluruhan investor (pemegang obligasi +
saham). Pada tahun 2001 setiap Rp asset menghasilkan
keuntungan Rp.0,603 untuk semua investor. Pada tahun
2002 setiap Rp asset menghasilkan keuntungan Rp.0,78
untuk semua investor.
E. Laba per lembar saham Biasa

Untuk tahun 2001

Rp 66,09
Untuk tahun 2002 :

Laba SahamBiasa
Saham Biasa yang Beredar
59.025.856.773
893.025.000

93.174.306.531
893.025.000

= Rp 104,33

Interpretasi :Dari hasil perhitungan tersebut diatas terlihat bahwa


kesejahteraan pemegang meningkat , sehubungan
dengan meningkatnya Laba Per lembar saham yang
dihasilkan perusahaan.
5.RASIO PERTUMBUHAN
A. Kenaikan Penjualan

:
:

(39%)

Penjualan tahuniniPenjualan tahunlalu


Penjualantahunlalu
1.065.422.022.765763.624 .178.903 = 0,39
763.624 .178.903

Interpretasi :Dari hasil di atas bisa di lihat peningkatan dari tahun


2001 sampai 2002 adalah sebesar 39% .

B. Kenaikan laba bersih

Laba BersihTahuniniLaba BersihTahun Lalu


Laba Bersihtahun Lalu
:

93.174.306.53159.025.856.773
59.025.658.773

0,58 (58%)
interpretasi : Dari hasil di atas bisa dilihat peningkatan dari tahun
2001 sampai 2002 adalah sebesar 58%.

C. Kenaikan Dividen Per Share

Dividen Per share tahuniniDividen per sharetahunlalu


Dividen Per share tahunlalu
DPS tahun 2001 dan 2002

Total Dividen =
Share

17.860 .500.000 = 20
893.025.000
2020 = 0
Interpretasi :Dari hasil di atas20
bisa di lihat tidak ada peningkatan
:

dari tahun 2001 sampai 2002 sebesar 0% yaitu dengan


nilai yang sama sebesar 20.
D. Kenaikan Earning Per Share

EPS tahuniniEPStahun lalu


EPS tahunlalu

104,3366,09 = 0,58 (58%)


66,06
Interpretasi :Dari hasil diatas peningkatan
EPS dari tahun 2001
:

sampai 2002 sebesar 58% dengan begitu kita bisa


melihat kinerja karyawan dalam perusahaan ini.
6. RASIO PENILAIAN
A. Price Earning ratio (PER) :

Harga Pasar Saham


Laba Bersih

Untuk tahun 2001

100,00
59.025.856.773

400,00
93.174.306.531

0,000000169%
Untuk tahun 2002

0,000000429%

Interpretasi :
Dari hasil diatas Price earning ratio dari
tahun 2001 sampai 2002 meningkat. Artinya perusahaan
mempunyai ukuran kemampuan menciptakan nilai pasar
usahanya di atas biaya investasi.
B. Market Book Value Ratio :

Nilai Pasar saham


Nilaibuku

Untuk tahun 2001

100,00
325.846.510

400,00
1.588 .526.809

0,00003068%
Untuk tahun 2002

0,00002518%

Interpretasi :
Dari hasil Market book Value Rati diatas
terjadi penurunan dari 0,00003068% ke 0,00002518%.

Note :
saham beredar tahun 2001 dan 2002 = 893.025.000
Dividends pada tahun 2001 dan 2002
Nilai buku tahun 2001 = 325.846.510
tahun 2002 = 1.588.526.809

= 17.860.500.000

You might also like