You are on page 1of 16
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM BANTUAN BELAJAR S1 BAGI GURU MADRASAH SUB DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2015 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Pengertian D. Tujuan E. Sasaran F, Besaran dan Cakupan Bab Il Manajemen Program A. Para Pihak B, Kriteria C, Hak dan Kewajiban Bab III Mekanisme Pemberian Bantuan A. Pendaftaran B, Seleksi C. Penetapan Penerima Bantuan D. Penyaluran Bantuan Bab IV Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan A. Rasional, Definisi, dan Kegunaan B. Tujuan C. Sasaran D. Pelaksana E, Pelaporan Bab V Penutup Lampiran ii AAA one WOWONH @ © 00 0 © LAMPIRAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 4715 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN BELAJAR S1 BAGI GURU MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2015 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang mampu menghadapi tantangan kehidupan lokal, nasional, dan global. Untuk dapat memenuhi pemerataan akses, mutu dan relevansi pendidikan tersebut diperlukan _tenaga-tenaga pendidik/gura yang memiliki kualifikasi dan kompetensi karena guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis terhadap penanaman sikap, kecerdasan dan kesadaran hidup peserta didik dalam hidup berbangsa dan bernegara. Kualitas dan profesionalisme guru memiliki kontribusi besar bagi keterjaminan proses pendidikan yang bermutu di madrasah. Karena, melalui kinerja merekalah layanan pendidikan bagi peserta didik di madrasah dapat dilakukan secara optimal oleh perguruan_ tinggi. Bagaimanapun, kualitas akademik guru yang kondusif berimplikasi langsung bagi tumbuhnya kreatifitas dan kompetensi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di madrasah. Mutu pendidikan di madrasah dapat terwujud jika tenaga pendidik memiliki profesionalisme yang tinggi. Begitu juga aktifitas akademik akan dapat dilakukan secara lebih produktif ketika kapabilitas guru didukung dengan kualifikasi akademik yang memadai. Dengan adanya jaminan kualitas bagi guru tersebut, diharapkan akan tercipta layanan mutu pendidikan yang memadai yang pada gilirannya mampu melahirkan lulusan siswa/siswi madrasah yang berprestasi tinggi dan memiliki daya saing. Namun yang menjadi salah satu persoalan yang banyak dihadapi madrasah dalam meningkatkan kapabilitas dan profesionalisme para guru adalah adanya keterbatasan dana. Sehingga, program-program terstruktur untuk peningkatan mutu guru seringkali terabaikan. Padahal, keberadaan mereka menjadi ujung tombak bagi keberhasilan pendidikan di madrasah Upaya peningkatan mutu pendidikan pada level proses maupun hasil pendidikan di lingkungan madrasah tentu saja menjadi wilayah kerja Direktorat Pendidikan Madrasah. Selain penguatan capasity building, upaya yang selama ini dilakukan adalah peningkatan mutu sumberdaya manusia pada madrasah, terutama pendidikan guru. Untuk itulah, dalam rangka melakukan peningkatan mutu guru madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Madrasah memberikan bantuan belajar kepada para guru madrasah baik PNS maupun Bukan PNS. B. Dasar Hukum Program Bantuan Belajar S1 bagi Guru Madrasah ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut. 1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Llembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301; 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5593); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon | Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 9. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012 Tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; 11, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 12. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama. . Pengertian Program Bantuan Belajar S1 bagi Guru Madrasah adalah program pemberian bantuan belajar S1 dalam upaya untuk meningkatkan mutu, kompetensi, dan profesionalitas guru madrasah sesuai dengan mata pelajaran yang diampu di lingkungan Kementerian Agama agar dapat menunjang peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan. Bantuan belajar diberikan pada tahun anggaran 2015. Status peserta program adalah pengajar aktif yang tetap menjalankan tugas pokoknya sebagai guru pada masing-masing satuan administrasi pangkal (satminkal). . Tajuan a. Tujuan Umum Meningkatkan mutu, kompetensi, dan profesionalitas guru madrasah di lingkungan Kementerian Agama sebagai bagian dari peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan madrasah. b. Tujuan khusus a. Meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran; b. Meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik madrasah; c. Meningkatkan daya saing madrasah di antara satuan pendidikan lain yang sejenis dan sederajat d. Meningkatkan rasa percaya diri guru mata pelajaran; fe. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, dan f, Membangun citra madrasah yang berkualitas dan berdaya saing. . Sasaran Sasaran program adalah guru madrasah baik PNS dan Bukan PNS yang sedang menempuh perkuliahan S1. . Besaran dan Cakupan Bantuan belajar S1 adalah bantuan dalam bentuk uang sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) per-orang pada tahun akademik 2015. Bantuan dapat digunakan untuk biaya studi (SPP dan/atau sejenisnya, praktikum, PPL, ujian skripsi, wisuda, dll), dan biaya yang terkait dengan studi (buku dan sumber belajar lainnya). BAB I MANAJEMEN PROGRAM A. Para Pihak Para pihak yang terkait dalam program ini adalah : 1. Pihak pengelola dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, u.p. Direktorat Pendidikan Madrasah. 2. Penyelenggara dalam hal ini adalah perguruan tinggi penyelenggara program studi yang proposalnya disetujui oleh pengelola. 3. Penerima bantuan dalam hal ini adalah guru madrasah baik PNS dan Bukan PNS yang sedang menempuh perkuliahan S1. B, Kriteria Perguruan tinggi yang diijinkan mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan belajar S1 harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1, Memiliki program studi yang relevan dengan kebutuhan guru madrasah; 2. Memiliki akreditasi program studi dari instansi yang berwenang yang masih berlaku; Sementara itu, mahasiswa yang dapat diajukan oleh perguruan tinggi untuk mendapatkan bantuan belajar S1 memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Berstatus guru tetap yang aktif mengajar di madrasah; 2. Guru yang bersangkutan sedang mengikuti kuliah S1. 3. Mengisi formulir A.1 yang dilengkapi dengan dokumen berikut: a. Fotokopi SK pertama dan terakhir bagi guru PNS; b. Fotokopi SK pertama dan SK sebagai guru tetap dari yayasan bagi Bukan PNS, diketahui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; c.Fotokopi Surat Pengangkatan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi guru Bukan PNS yang bertugas di madrasah negeri; d, Printout NUPTK dengan format S-08. ¢.Fotokopi Surat Penugasan Mengajar pada tahun pelajaran 2015/2016; f. Asli Surat Keterangan Masih Aktif Kuliah pada tahun akademik 2015/2016; . Fotokopi transkrip nilai semester terakhir; . Surat Pernyataan bermaterai (form A.2) pom C. Hak dan Kewajiban 1. Hak dan Kewajiban Pengelola a. Hak Pengelola 1)Menerima dan memverifikasi proposal yang diajukan oleh perguruan tinggi; 2) Menetapkan nama-nama penerima bantuan belajar $1; 3)Melakukan monitoring dan evaluasi (money) terhadap penerima bantuan belajar $1; 4)Menerima laporan tertulis tentang penggunaan dana bantuan belajar dari mahasiswa penerima bantuan secara kolektif melalui perguruan tinggi penyelenggara program; b. Kewajiban Pengelola 1) Menyebarluaskan informasi program kepada publik melalui website resmi Kementerian Agama dan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; 2) Menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan bantuan belajar S1; 3) Menyediakan dan menyalurkan dana bantuan belajar S1 sebesar Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada penerima bantuan; 2. Hak dan Kewajiban Penyelenggara Program a. Hak Penyelenggara 1) Mengajukan proposal bantuan belajar $1 bagi guru madrasah; 2)Menerima petunjuk teknis penyelenggaraan program dari pihak pengelola untuk menjadi pedoman pelaksanaan program. b. Kewajiban Penyelenggara 1) Memverifikasi_ dokumen mahasiswa yang diajukan untuk mendapatkan bantuan belajar $1; 2) Menyebarluaskan informasi penerima bantuan belajar S1 pada mahasiswa yang berhak; 3) Menghimpun rekening dan referensi bank atas nama penerima bantuan belajar $1 dan menyerahkannya kepada Direktorat Pendidikan Madrasah sebagai pengelola program; 4) Menghimpun laporan penerimaan bantuan dan penggunaannya dari penerima bantuan belajar S1 dan menyerahkannya kepada Direktorat Pendidikan Madrasah sebagai pengelola program. 3. Hak dan Kewajiban Penerima Bantuan a, Hak Penerima Bantuan 1) Mendapatkan bantuan belajar sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk tahun 2015. b. Kewajiban Penerima Bantuan 1) Melengkapi dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratan untuk diajukan sebagai penerima bantuan belajar $1; 2)Menggunakan bantuan untuk keperluan studi dan pendukung studi; 3) Melaporkan penerimaan bantuan dan penggunaannya. Laporan oleh penerima bantuan diserahkan kepada Direktorat Pendidikan Madrasah melalui perguruan tinggi masing-masing paling lambat 3 (tiga) bulan setelah bantuan diterima. BAB Ill MEKANISME PEMBERIAN BANTUAN A. Pendaftaran Agar diketahui oleh publik dalam upaya untuk menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, berkeadilan, dan persaingan yang sehat, pengelola menginformasikan program ini melalui web Kementerian Agama. Adapun tahap kegiatan pendaftaran adalah sebagai berikut: 1. Perguruan tinggi agama Islam maupun umum baik negeri maupun swasta yang memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan pada Bab II dipersilahkan mengajukan proposal kepada pengelola program. 2. Proposal dan daftar nama mabhasiswa yang diajukan untuk mendapatkan bantuan belajar $1, dilengkapi dengan dokumen pendukung per orang scbagaimana yang disebutkan pada Bab II, diajukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor, Ketua, Dekan). Proposal ditujukan kepada: Direktur Pendidikan Madrasah up. Kasubdit Pendidik dan Tenaga Kependidikan Gedung Kementerian Agama RI, Lantai VI Blok C Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3 - 4 Jakarta Pusat 3. Proposal dan daftar nama mahasiswa tersebut diterima paling lambat tanggal 31 Agustus 2015. B. Seleksi Untuk dapat memperoleh bantuan belajar S1, proposal yang diajukan Perguruan Tinggi harus menjalani proses seleksi dokumen. Hasil seleksi dipublikasikan melalui web Kementerian Agama. Seleksi dokumen untuk meneliti keaslian formulir dan kelengkapan serta keabsahan seluruh dokumen pendukungnya, baik dokumen perguruan tinggi maupun dokumen mahasiswa yang dicalonkan untuk mendapatkan bantuan. C. Penetapan Penerima Bantuan Perguruan tinggi dan mahasiswa yang lolos seleksi dokumen ditetapkan sebagai calon penerima bantuan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama. Daftar perguruan tinggi berikut nama mahasiswa penerima bantuan belajar S1 bagi guru madrasah dipublikasikan melalui web Kementerian Agama. D. Penyaluran Bantuan Dana bantuan belajar S1 bagi guru madrasah diberikan/disalurkan secara langsung kepada guru yang berhak menerimanya melalui rekening bank pemerintah atau pemerintah daerah. Daftar nama penerima berikut nomor rekening bank yang masih aktif (dibuktikan dengan keterangan/referensi bank, sebagaimana format terlampir) agar diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui perguruan tinggi masing-masing. 7 BAB IV MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN A. Rasional, Definisi, dan Kegunaan Untuk mewujudkan prinsip-prinsip good governence, setiap program dan kegiatan harus dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi (money) bukan hanya untuk mengukur kesesuaian dan ketepatsasasaran sebuah program dan kegiatan, melainkan juga sebagai deteksi dini jika terjadi penyimpangan. Melalui kegiatan monev dapat diketahui pelaksanaan studi, hambatan apa saja yang terjadi, serta upaya apa yang diperlukan untuk mengatasi hambatan tersebut. Monitoring merupakan upaya pengumpulan informasi tentang pelaksanaan suatu program/kegiatan. Monev dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata pelaksanaan program, yang dapat digunakan sebagai bahan penyusunan laporan program. Sedangkan evaluasi merupakan upaya menentukan sejauhmana tingkat pencapaian tujuan/target program sesuai yang ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui apakah: (a) program perlu dilanjutkan, disempurnakan, diperbaharui, atau diberhentikan; (b) apakah pelaksanaan program sesuai perencanaan; (c) faktor-faktor | apa saja yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan program. Hasil monev dapat digunakan sebagai: 1) bahan pengambilan keputusan perbaikan program; 2) motivasi semangat transparansi dan akuntabilitas; 3) perbaikan dalam manajemen pelaksanaan program. B, Tujuan Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mendorong terwujudnya semua rangkaian kegiatan program bantuan belajar dapat terlaksana dan mencapai sasaran seoptimal mungkin. C. Sasaran Sasaran monitoring dan evaluasi adalah mahasiswa dan perguruan tinggi penyelenggara program yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. D. Pelaksana Pelaksana monitoring dan evaluasi adalah mereka yang ditugaskan oleh Direktur Pendidikan Madrasah. E, Pelaporan Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi dibuat oleh tim yang dibentuk oleh Direktur Pendidikan Madrasah. Laporan monev disampaikan kepada Direktur Pendidikan Madrasah. BABV PENUTUP Sejalan dengan ketentuan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, scorang guru/tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi. Oleh karena itu, pelaksanaan program bantuan belajar S1 untuk guru madrasah diharapkan dapat membantu guru dan lembaga pendidikan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan tersebut. Petunjuk teknis ini dapat dijadikan pedoman bagi pengelola, penyelenggara, dan penerima bantuan belajar S1 agar program dapat dilaksanakan secara tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat prosedur. FORMULIR FORM At PROGRAM BANTUAN BELAJAR S-1 BAGI GURU RA/MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2015 Nama ‘Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin NIP (Jika PNS) NUPTK Nama Gadis Ibu Kandung Nama RA/madrasah satminkal Mata pelajaran yang diampu dan jumlah JPL Mulai tugas di Satminkal Pertama kali menjadi guru Alamat RA/madrasah satminkal Tugas tambahan di Satminkal Nama PT tempat studi S-1 Jurusan/Program Studi Semester Alamat PT Laki-Laki 2] Perempuan 1)RA 3] MTs .. 4 JPL 2 2 JPL 3 JPL Tanggal Bulan J Tahun Tanggal Bulan Tahun Jalan... Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi 4 Kepala RA/madrasah 3 Wali Kelas vit VMI Wakil Kepala Lainnya, «0... 2) iviv 4] vill Non-aktit/Penyusunan Skripsi/Tugas Akhir No. FORM A.1.4 DAFTAR CHECK LIST KELENGKAPAN DOKUMEN PEMOHON PROGRAM BANTUAN BELAJAR S-1 BAGI GURU MADRASAH TAHUN 2015 Nama pemohon bantuan: Ketersediaan Ada *) | Tidak *) No Jenis Dokumen 1 [Copy Kartu Tanda Penduduk 2 |Copy Sk Pertama sebagai guru (bagi PNS dan Bukan PNS) 3 |Copy SK Terakhir/Terkini sebagai guru (bagi PNS) ICopy SK sebagai Guru Tetap dari Yayasan (bagi Bukan PNS. Tidak 4, |berlaku jika tempat mengajar sekarang sama dengan tempat pertama kali mengajar/menjadi guru) (Copy Surat Pengangkatan dari Kepala Kantor Kemenag (bagi PNS. fang bertugas di madrasah negerl Print Out NUPTK. (Copy Surat Penugasan mengajar pada tahun pelajaran 2014/2015, [Asli Surat Keterangan Mahasiswa pada tahun akademik 2014/2015 Copy Transkrip Nilai 1 semester terakhir ‘Surat Pernyataan bermeterai ololrlo| a 3 Penerima dokumen, (Tanda tangan dan nama lengkap) *) _ Diisi oleh petugas pada perguruan tinggi SURAT PERNYATAAN FORM A.2 Yang bertanda tangan di bawah ini, saya; Nama Tempat, tanggal lahir carseat denis Kelamin : 14 J Laki-taki 2_| Perempuan NIP (Jika PNS) Tempat tugas : RA/Madrasah ...... Alamat tempat tugas EAAIaN se cssssses Kecamatan ... Kabupaten/Kota . menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saat ini saya sedang kuliah dengan biaya sendi Program S-1 pada PERGURUAN TINGGI TERAKREDITASI, Nama Perguruan Tinggi Fakultas/Jurusan/Prodi S cessereera aonb poi visaceeae Status Akreditasi : B c Semester Alamat Perguruan Tinggi Jika di kemudian hari terbukti pemyataan dan/atau seluruh maupun sebagian dokumen yang saya gunakan untuk pengajuan bantuan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi, termasuk mengembalikan uang negara yang telah saya terima berikut denda dan/atau lainnya. Demikian, Surat Pernyataan ini saya buat dengan sadar dan tidak dalam tekanan dari pihak manapun. Pembuat Pernyataan, Meterai Rp 6.000; (Tanda tangan dan nama lengkap) HYSVGVIN NuNd IOVa T-S EVIVIag NVNLNVa YIIYaNad NvINSN wvLava 3h au oF sh vb eh a w sesours undonp Buek poig ndwelg Buek jade eon psyedngey ‘weyeWIeDay TeqeINIaH TOUON wep URTET sob] yeduey yesespeNIVE IeWeIY yesespenyyy EWEN

You might also like