Professional Documents
Culture Documents
TEMA :
DIFERENSIASI PRODUK
KELOMPOK (3) :
ANNISA PUSPITA AYU
HERDINA EKKY OCTAVIANTY
RAYMON FABIANUS SEBASTIAN LUMBANTOBING
KELAS :
X PEMASARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Diferensiasi Produk.
Makalah ini diajukan guna memenuhi nilai mata mata pelajaran Strategi Pemasaran. Tidak
lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.
Tim penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
................
Daftar isi
................
ii
....
....
....
........
....
3
8
Bab I Pendahuluan
Bab II pembahasan
1. Produk
2. Pengertian Diferensiasi Produk
Bab III Penutup
1. Kesimpulan
..
.
12
2. Saran
..
Daftar pustaka
.
12
...................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
makin meningkat.
Oleh
karena
itu,
sangat penting bagi perusahaan untuk membuat langkah-langkah strategis untuk dapat
terus bersaing dengan kompetitor. Diferensiasi merupakan strategi yang dapat membuat
produk berbeda dengan kompetitor bahkan melebihinya, sehingga hasilnya dapat dinilai
oleh konsumen dan nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi pilihan dan keputusan
konsumen yang paling istimewa.
Langkah-langkah
yang
diambil
oleh
suatu
perusahaan
untuk
merupakan
untuk
oleh
perusahaan
salah
satu
memenangkan
jenis
pasar
dia
berhasil
menampilkan
kebaharuan
produk yang
dinilai
penting oleh
konsumen, di sinilah letak dari perang strategi yang akan dimainkan oleh perusahaan
yaitu
strategi
yang
dapat
memenangkan
dan
pengaruh
kegiatan
tersebut dapat
mempengaruhi konsumen.
Lancaster dalam Bayu Rapliansyah (2012: 2) memandang bahwa atribut yang
bernilai memiliki hubungan dengan kegiatan spesifik yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan demikian diferensiasi itu tumbuh dari rantai nilai perusahaan. Membuat
penilaian konsumen secara umum adalah suatu keberhasilan membangun prospektif
konsumen pada suatu produk merupakan cara atau bentuk keberhasilan strategi ini. Hal
ini
terjadi
karena melalui
kemampuannya mampu
proses
mempengaruhi
bagaimana
sebuah
produk
keinginan
konsumen
untuk
yang
berbeda
membeli
atau
satu keberhasilan
dari
diferensiasi.
Kesuksesan
dari
diferensiasi
harus
diferensiasi
yang
belum
optimal
tentunya
dapat mempengaruhi
dan
penuh
pertimbangan.
Untuk
mengamati siapa, bagaimana, kapan, dan mengapa konsumen melakukan pembelian. Hal
ini penting untuk diketahui produsen agar produk yang ditawarkan dapat mencapai target
penjualan. Usaha yang dapat dilakukan produsen adalah dengan memahami perilaku
konsumen.
Perilaku konsumen sendiri menurut Engel et al (dalam Tjiptono, 2008:19) merupakan
tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,
menggunakan, dan menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut. Dalam perilaku konsumen
banyak ditemukan faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen, faktor-faktor
tersebut adalah harga, merek, atribut, promosi, kualitas, dan sebagainya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli konsumen akan suatu produk dapat berasal dari dalam
diri konsumen maupun berasal dari luar diri konsumen, berikut identifiksi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian produk/jasa, diantaranya:
Harga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terhadap keputusan pembelian
karena kategori produk yang low involvement lebih banyak dipengaruhi oleh harga dalam
penjualannya. Perbandingan merek dengan spesifikasi yang detail jarang dilakukan oleh
konsumen terhadap produk-produk yang dibeli dengan keterlibatan rendah. Oleh karena itu,
pemberian potongan harga, kupon belanja dan promosi penjualan lain akan sangat membantu
dalam mengubah pilihan merek konsumen dan akan meningkatkan penjualan.
Merek merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena merek
membantu pembeli dalam banyak hal, nama merek menceritakan sesuatu kepada pembeli
tentang mutu produk. Pembeli yang selalu membeli merek yang sama akan memperoleh mutu
yang sama pula.
Promosi penjualan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian
karena promosi penjualan merupakan alat komunikasi antara produsen dan konsumen.
Menurut Buchari Alma (2007:179), promosi penjualan merupakan sejenis komunikasi yang
memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tantang barang dan jasa. Tujuan
promosi penjualan ialah memperoleh perhatian mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan
calon konsumen.
Kualitas produk juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian karena kualitas produk sering menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan
pembelian jika konsumen merasa puas terhadap kualitas suatu produk maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang. Oleh sebab itu, kualitas produk merupakan faktor yang sering
mempengaruhi keputusan pembelian. Berkaitan dengan uraian tersebut, maka dapat
dikemukakan bahwa dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Frendy Prasetya
(2011) menemukan bahwa secara simultan atau bersama-sama, variabel diferensiasi, promosi,
dan positioning berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Produk
a. Pengertian Produk
Pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara,
orang, tempat, properti, organisasi,informasi, dan ide.
Adapun pengertian produk menurut Kotler (2009) yaitu: Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Pengertian
tersebut penulis menyimpulkan bahwa produk merupakan alat pemuas kebutuhan dan
keinginan konsumen yang ditawarkan oleh perusahaan
baik sesuatu yang tangible (produk yang berupa barang atau jasa, contohnya : Elektronik,
Makanan, Mainan, Minuman dll.) maupun intangible (Produk ini yang tidak termasuk atau
tidak melibatkan jasa pengiriman barang, biasanya produk ini dengan sistim download,
contohnya : E-book, Lagu Mp3, Software, Aplikasi, Game dll.) yang tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Level/Tingkatan Produk
Seorang pemasar dalam merencanakan penawaran produknya perlu berpikir melalui
lima tingkatan produk, tiap tingkatan menambah banyak nilai pelanggan.
Dan menurut Kotler (2009), Saat ini perusahaan tidak lagi bersaing dalam penciptaan
produk saja akan tetapi bersaing pula dalam aspek tambahan pada produknya seperti aspek
pembungkus, servis, iklan, dan faktor-faktor lainnya yang dapat menguntungkan konsumen.
Dari setiap produk yang dihasilkan perusahaan guna memenuhi kebutuhan konsumen
memiliki beberapa tingkatan produk, seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2009). Beberapa
tingkatan produk antara lain sebagai berikut :
1.
Core Benfeit Yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang dibeli oleh
2.
konsumen.
Basic Product Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
3.
dasar.
Expected Product Yaitu konsumen mempunyai suatu harapan terhadap barang dan
4.
5.
pengertian diferensiasi. Menurut Kartajaya (2010) Diferensiasi adalah semua upaya yang
dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan
memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen. Selanjutnya Kotler (2007:137)
mendefinisikan Diferensiasi adalah cara merancang perbedaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya. Strategi diferensiasi adalah
suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan
strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya.
Arti diferensiasi lebih dari penetapan posisi yang mengikat perbedaan-perbedaan rumit yang
mewarnai entitas.
Pengertian Diferensiasi menurut Kotler (2009) sebagai proses menambahakan
serangkaian perbedaan yang penting bernilai, guna menambahkan penawaran perusahaan itu
dari tawaran pesaing.
Aaker dalam Ferdinand (2003) menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses
haruslah strategi yang mampu: (a) menghasilkan nilai pelanggan, (b) memunculkan persepsi
yang bernilai khas dan baik serta (c) tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Dalam diferensiasi produk, produk memiliki arti atau nilai bahwa perusahaan
menciptakan suatu produk baru yang dirasakan oleh keseluruhan pelanggan sebagai produk
yang unik dan berbeda. Dalam hal ini, produk yang dimaksud adalah mutu produk yang akan
mendukung posisi produk dipasaran. Mutu dapat didefinisikan sebagai pembanding dengan
alternatif pesaing dari pandangan pasar. Mutu dapat dikatakan sebagai bagaimana produk itu
disesuaikan dengan baik dan sesuai dengan yang digunakan, dan juga dipercaya selama
berakhirnya waktu. Suatu penentu terpenting pada kesuksesan produk baru dan keuntungan
adalah pada mutu produk (Perlusz, Gattiker dan Pedersen, 2000) dalam Budiyono (2000).
Produk fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan pembeda. Perusahaan dapat
membedakan produknya berdasarkan keistimewaan, kualitas kinerja kualitas kesesuaian,
daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan rancangan. Pemilihan produk di antara
banyaknya tawaran yang ada di pasar selalu didasarkan pada adanya perbedaan, baik secara
implisit maupun eksplisit. Literatur Psikologi merujuk kepada fakta bahwa perbedaan
mencolok yang terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena perbedaan
tersebut akan diapresiasikan secara intelektual (Hasan, 2009).
Menurut Tjiptono (2008), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang
menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di
pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi diferensiasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka yang dinamakan diferensiasi produk adalah
tindakan perusahaan yang mempunyi identifikasi merek dan kesetaraan pelanggan yang
digunakan untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
d.
3.