Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia dan terus
1.2.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
a. Memahami definisi, etiologi, epidemiologi, anatomi, patofisiologi,
manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaan, teknik pembedahan, dan
komplikasi kanker payudara.
b. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
c. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Pofesi
Dokter (P3D) di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara RSUP Haji Adam Malik Medan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Anatomi7
Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus; tiap lobus terdiri dari beberapa
Definisi1
Karsinoma mammae adalah pertumbuhan sel-sel dari jaringan payudara yang
nomor dua setelah karsinoma serviks uterus. Di negara maju karsinoma payudara
pada wanita menduduki tempat pertama.Persentase karsinoma payudara sekitar 33
persen dari seluruh kanker pada wanita.Menurut WHO 8-9% wanita akan
mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis
kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.Kurva insidens usia bergerak naik
terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia di
bawah 20 tahun. Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insidens
karsinoma payudara pada lelaki hanya 1 % dari kejadian pada wanita.
2.5.
Faktor Risiko6
Faktor risiko kanker payudara ialah:
- Umur lebih dari 30 tahun
- Anak pertama lahir pada usia ibu lebih dari 35 tahun
- Tidak kawin
- Menarche dibawah 12 tahun
- Menopause lebih dari 55 tahun
- Pernah operasi tumor jinak payudara
- Mendapat terapi hormonal yang lama
- Adanya kanker payudara kontralateral
- Adanya riwayat kelainan ginekologis
- Adanya riwayat radiasi di dada
- Adanya riwayat keluarga yang mendapat kanker payudara
Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktor
Patogenesis2,14
Dalam menjelaskan proses terjadinya suatu keganasan, maka ada poin-poin
hal yang harus dipahami, yaitu golongan atau kelompok zat karsinogenesis dan
proses terjadinya karsinoma. Ada 3 golongan karsinogen kimiawi, yaitu :
1. Direct acting carcinogen
Bahan ini sangat aktif dan secara langsung dapat menimbulkan kanker.
Contoh : Melphalan, benzylchlorida.
2. Pro-carcinogen
Bahan ini tidak secara langsung menimbulkan kanker. Bahan ini harus
dimetabolisasi dulu oleh enzim2 tubuh. Metabolisme pro-karsinogen itu meliputi
reaksi detoksifikasi, epoksidasi, hydroksilasi. Contoh : Polycyclic aromatic
hydrocarbon, aromatic amine, nitrosamine.
3. Co-carcinogen
Bahan ini tidak atau hanya sedikit sekali mempunyai aktifitas karsinogenesis,
tapi dapat memperbesar reaktivitas direct acting carcinogen atau pro-carcinogen.
Sedangkan tahap proses karsinogenesis terdiri atas 3 tahap, yaitu :
1.
Inisiasi
Tahap pertama ialah permulaan dimana sel normal berubah jadi pre-maligna.
paparan karsinogen dapat menyebabkan keadaan ini permanen dimana sel berubah
menjadi abnormal dan irreversibel.
2.
Promosi
Promotor adalah zat non mutagen tapi dapat menaikkan reaksi karsinogen dan
Progresi
Pada progresi ini terjadi aktivasi, mutasi atau hilangnya gen. Pada progresi ini
Gejala Klinis15
Keluhan utama biasanya adalah adanya benjolan di payudara. Keluhan lain
yang mungkin diungkapkan pasien misalnya rasa sakit di payudara; adanya cairan
yang keluar dari puting susu(nipple discharge); adanya retraksi puting susu;
adanya ekzema atau krusta sekitar areola; adanya perubahan pada kulit seperti
dimpling, kemerahan, ulserasi. venectasi atau adanya peau d'orange; perubahan
warna kulit. Keluhan adanya benjolan ketiak dan edema lengan mungkin
menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening aksila; atau ke!uhan
adanya tanda metastasis jauh misalnya nyeri tulang (vertebra, femur), rasa penuh
di ulu hati, batuk, sesak, sakit kepala hebat, dan lain-lain.
2.8.
Diagnosis
Anamnesis2
Anamnesis didahului pencatatan identitas penderita yang lengkap.Keluhan
1.
atau tidak. Biasanya tumor pada proses keganasan mempunyai ciri batas yang
ireguler, tanpa ada rasa nyeri dan tumbuh progresif cepat membesar.
Selain itu, ditanyakan kepada pasien pengaruh siklus menstruasi terhadap
keluhan tumor dan perubahan ukuran tumor; kawin atau tidak; jumlah anak,
usia saat melahirkan anak pertama, disusukan atau tidak; riwayat penyakit
kanker dalam keluarga; obat-obatan yang pernah dipakai terutama yang bersifat
hormonal; riwayat obstetri-ginekologi; apakah pernah mendapat radiasi di
dinding dada.
2.
Pemeriksaan Fisik6
Karena payudara dipengaruhi siklus hormonal seperti estrogen dan
bawah
e. Organ lain yang ikut diperiksa adalah hepar, lien untuk mencari
metastasis jauh, juga tulang-tulang utama, dan tulang belakang.
3.
Pemeriksaan Penunjang15
1. Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan yang paling dapat diandalkan
untuk mendeteksi kanker payudara sebelum benjolan atau massa dapat
dipalpasi. Karsinoma yang tumbuh lambat dapat diidentifikasi dengan
mammografi setidaknya 2 tahun sebelum mencapai ukuran yang dapat
dideteksi melalui palpasi.
Radiolog yang berpengalaman dapat mendeteksi karsinoma payudara
dengan tingkat false-positive sebesar 10% dan false-negative sebesar 7%.
Gambaran mammografi yang spesifik untuk karsinoma mammae antara
lain massa padat dengan atau tanpa gambaran seperti bintang (stellate),
penebalan asimetris jaringan mammae dan kumpulan mikrokalsifikasi.
Gambaran mikrokalsifikasi ini merupakan tanda penting karsinoma
pada wanita muda, yang mungkin merupakan satu-satunya kelainan
mammografi yang ada. Mammografi lebih akurat daripada pemeriksaan
klinis untuk deteksi karsinoma mammae stadium awal, dengan tingkat
akurasi sebesar 90%.
10
11
12
Klasifikasi2,8
Sebelum merencanakan terapi karsinoma mamma, diagnosis klinis dan
13
T0
Tis:
T1
T1a
T1b
T1c
T2
T3
T4a
T4b
14
N3
1. Carsinoma in situ
Sel kanker dinyatakan in situ atau invasif tergantung apakah sel kanker
tersebut telah mengivasi membran basal. Menurut Broder definisi carsinoma in
situ pada karsinoma mamma adalah tidak adanya invasi sel ke stroma dan
pembatas struktur lain sekitarnya seperti duktus dan alveolus.
2. Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
LCIS berasal dari ujung duktus lobular dan hanya terjadi pada payudara
wanita.Karakteristik LCIS adalah adanya distensi dan distorsi ujung duktus
lobular karena sel kanker.Sel kanker umumnya tampak besar tetapi memiliki ratio
sel inti-sitoplasma yang normal.Umur saat diagnosa LCIS antara 44-47
tahun.LCIS memiliki predileksi ras, yaitu 12 kali lebih banyak terjadi pada wanita
kulit putih dibanding wanita Afrika-Amerika.Karsinoma payudara invasif dapat
terjadi pada 25-35 persen wanita yang terkena LCIS. Oleh karena itu, LCIS
dianggap meningkatkan faktor resiko terkena kanker payudara dan bukan
prekursor anatomis.
3. Ductal Carsinoma In Situ (DCIS)
DCIS lebih sering terjadi pada wanita, tetapi dapat pula terjadi pada pria (5
persen dari kanker payudara pada pria). DCIS memiliki resiko tinggi untuk
berlanjut menjadi !canker invasif (5 kali lebih besar). Secara histologis, DCIS
ditandai oleh adarya proliferasi epitel yang membatasi duktus minor. Karsinoma
invasif sering teijadi di payudara ipsilateral, umumnya di kuadran yang sama
dengan tempat DCIS ditemukan, sehingga DCIS dianggap prekursor anatomi
karsinoma ductal invasif.
4. Invasive breast carcinoma
Karsinoma invasif berasal dari lobulus atau ductus. Secara histologis, 80
persen karsinoma payudara invasif adalah karsinoma duktal invasif tanpa
15
gambaran khusus (no special type = NST). Karsinoma ini umumnya memiliki
prognosis lebih buruk darlpada karsinoma dengan gambaran khusus.
Klasifikasi kanker payudara invasif menurut Foete dan Stewart adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
Seluruh kanker payudara kecuali tipe medulare harus dibuat gradasi histologisnya.
Sistem gradasi histologis yang direkomendasikan adalah menurut "The
Nottingham combined histologic grade" (menurut Flston-Ellis yang merupakan
modifikasi dari Bloom-Richardson). Gradasinya adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
2.10.
stadium I, II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan
inflammatory
carcinoma
mungkin
dapat
disembuhkan
dengan
terapi
1.
16
17
2.
18
apabila
tumor
terlalu
besar
untuk
dilakukan
lumpectomy.
19
Pencegahan3
Mencegah karsinoma mamma dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab, kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat
dilakukan pengobatan kuratif. Untuk menemukan kasus dini, American
Cancer Society menganjurkan wanita melakukan upaya sebagai berikut:
wanita> 20 tahun agar melakukan Periksa Payudara Sendiri
mammografi
wanita> 50 tahun agar tiap tahun melakukan mammografi
Pemeriksaan payudara sendiri oleh seorang wanita sebulan sekali
sekitar hari ke 7-10 dari hari menstruasi pertama dapat
dianjurkan.Hal ini dikarenakan sekitar hari 7-10 dari hari
menstruasi pertama pengaruh hormonal estrogen progesteron
sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara saat itu dalam
keadaan tidak oedem atau tidak membengkak sehingga lebih
mudah meraba adanya tumor atau kelainan. Pemeriksaan dapat
dilakukan waktu mandi atau waktu lain di depan cermin dengan
teknik SADARI, yaitu dengan cara:
a. Berdiri di depan cermin dengan badan bagian atas terbuka
(dada terbuka)
- Dengan posisi lengan ke bawah (di pinggang):
bandingkan payudara kanan dan kiri, besarnya dan
simetrisnya
20
: Ngatimen
Usia
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
21
Suku
: jawa
: 155cm
Berat Badan
: 60 kg
MR
: 63 41 90
Tanggal masuk
: 31 Maret 2015
ANAMNESIS PENYAKIT
KU
Telaah : Hal ini dialami sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya dijumpai benjolan
sebesar kelereng di payudara kiri bagian bawah, benjolan keras, tidak nyeri.
Benjolan semakin lama semakin besar seperti telur, eras, tidak nyeri. Pasien
menyangkal adanya gambaran kulit jeruk pada sekitar payudaranya. Puting susu
tampak tertarik ke dalam, dan kulit tampak tertarik ke dalam.
Setahun kemudian, benjolan berubah menjadi luka seperti borok yang berbau dan
mengeluarkan darah, sehingga pasien memutuskan untuk menjalani pengobatan
alternatif.
Sesak napas dijumpai sejak 1 bulan yang lalu, sesak tidak berhubungan dengan
aktivitas maupun cuaca, suara napas berbunyi disangkal. Batuk dijumpai sejak 1
bulain ini, batuk kering, tidak berdahak.
Keluhan mual mutah disangkal. Keluhan nafsu makan tidak dijumpai. Penurunan
berat badan disangkal. Bak dan BAB dalam batas normal.
Pasien pertama kali haid pada usia 13tahun, menikah pada usia 18 tahun dan
memiliki 5 orang anak. Melahirkan anak pertama pada anak usia pada usia 20
tahun. Pasien menyusui anak-anaknya kurang lebih 1 tahun, kecuali anak terakhir,
hanya disusui selama 6 bulan.
Riwayat penggunaan alat kontrasepsi disangkal. Pasien sampai saat ini masih
haid. Riwayat penggunaan obat hormonal disangkal pasien.
22
Status Presens
Sens
: compos mentis
Skor Karnofsky
: 70
TD
: 130/70 mmHg
HR
: 72x/i
RR
: 24x/i
: 36,8oc
23
Status Generalisata
Kepala :
Mata
Abdomen
I : Simetris
A: Peristaltik (+) N
P: Soepel, hepar dan lien tidak teraba
P: timpani, batas paru hati ICS VI midclavicua dextra
Ekstremitas
Superior : Edema (-/-) cyanosis (-/-)
24
tampak payudara kiri membesar disertai ulkus pada regio payudara kiri
dengan diameter 14,8 x 5,6 cm, peau de orange (+), skin dimpling (+),
tarikan pada puting (-), eczema pada puting (-)
P:
tidak teraba benjolan pada kedua payudara, terdapat ulkus pada payudara
kiri, nyeri (+)
Pembesaran KGB
I:
P:
teraba adanya pembesaran KGB pada axilla kiri dengan ukuran 0,8 x 1,1
cm, konsistensi keras, permukaan rata, batas tegas, mobile, nyeri (-). Tidak
teraba
adanya
supraclavicula.
pembesaran
KGB
pada
infraclavicula,
maupun
25
Hasil
Rujukan
Hb (gr%)
13,30
11,7-15,5
RBC (106/mm3)
5,39
4,20-4,87
WBC (103/mm3)
13,29
4,5-11,1
HT (%)
40,3
38-44
PLT (103/mm3)
296
150-450
Darah lengkap
26
MCV (fL)
74,8
85-95
MCH (pg)
24,7
28-32
MCHC (gr%)
33,0
33-35
RDW (%)
19,80
11,6-14,8
MPV (fL)
9,70
7,0-10,2
PCT (%)
0,29
PDW (fL)
12,2
Neutrofil (%)
81,3
37-80
Limfosit (%)
9,90
20-40
Monosit (%)
7,20
2-6
Eosinofil (%)
1,40
1-6
Basofil (%)
0,200
0-1
136,2
<200
Ureum
20,7
<50
Kreatinin
0,86
0,5-0,90
Natrium (Na)
133
135-155
Kalium (K)
3,0
3,6-5,5
Klorida (Cl)
106
96-106
Albumin
2,5
3,5-5,0
Hasil
Rujukan
Hb (gr%)
13,20
11,7-15,5
RBC (106/mm3)
5,35
4,20-4,87
WBC (103/mm3)
10,27
4,5-11,1
Darah lengkap
27
HT (%)
40,0
38-44
PLT (103/mm3)
297
150-450
MCV (fL)
74,8
85-95
MCH (pg)
24,7
28-32
MCHC (gr%)
33,0
33-35
RDW (%)
19,70
11,6-14,8
MPV (fL)
10,1
7,0-10,2
PCT (%)
0,3
PDW (fL)
11,5
Neutrofil (%)
62,2
37-80
Limfosit (%)
25,3
20-40
Monosit (%)
7,8
2-6
Eosinofil (%)
3,60
1-6
Basofil (%)
0,100
0-1
KGD
glokosa
darah 118
70-120
puasa (mg/dL)
KGD glokosa darah 2 281
<200
jam PP (mg/dL)
HBA1C (%)
6,8
4,8-5,9
Ureum
19,00
<50
Kreatinin
0,59
0,5-0,90
Natrium (Na)
136
135-155
Kalium (K)
3,2
3,6-5,5
Klorida (Cl)
105
96-106
Albumin
2,7
3,5-5,0
28
Diterima jaringan dengan ukuran 2,5 x 1,5 x 0,5 cm, kenyal, warna putih abu-abu
Mikroskopi:
Pada sediaan tampak sarang-sarang sel ganas tidak lagi membentuk struktur
kelenjar, inti pleomorfik sedang, hiperkromatk, kromatin kasar, mitosis <10/10
LPB, juga tampak nekrosis dan infiltrasi sel radang limfosit dan plasma
Kesimpulan:
Invasive Ductal Carcinoma Grade II
Diagnosa
Karsinoma payudara kiri T4bN1M0 + DM tipe 2
Follow Up
Tgl
31
Maret
2015
S
-
O
HD stabil, KU
sedang
A
(L) Breast Ca
T4bN1M0
1 April
2015
HD stabil, KU
sedang
2 April
2015
HD stabil, KU
sedang
3 April
2015
HD stabil, KU
sedang
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
4 April
2015
Nyeri
HD stabil, KU
pada
sedang
pada
payudara
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
P
Pro Kemo I
Transfusi PRC 1 bag
175 cc
Cek Lab post transfusi
R/ konsul Penyakit
Dalam ( Edokrin ) KDG
265,5
R/ Kemoterapi
Konsul Endokrin
R/ Kemoterapi
Konsul Endokrin
R/ Kemoterapi
29
6 April
2015
Nyeri
HD stabil, KU
pada
sedang
pada
payudara
kiri
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
R/ Kemoterapi :
- Brexel 120 mg
- Doxorubicin 80
mg
7 April
2015
Nyeri
HD stabil, KU
pada
sedang
pada
payudara
kiri
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
R/ USG Ginjal
8 April
2015
HD stabil, KU
sedang
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
9 April
2015
HD stabil, KU
sedang
(L) Breast Ca
T4bN1M0 +
DM tipe 2
R/ PBJ
30
BAB 4
KESIMPULAN
Perempuan, 48 tahun datang dengan keluhan borok pada payudara kiri
yang sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu. Sudah dilakukan pemeriksaan
histopatologi pada pasien dengan hasil invasive ductal carcinoma grade II. Os
didiagnosa dengan (L) Breast Ca T4bN1M0 + DM tipe 2 dan sudah dilakukan
kemoterapi dengan brexel dan doxorubicin pada tanggan 6 April 2015.
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat R, win de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta:
EGC; 2009.p.387-402
2. Jay R. Harris, Marc E. Lippman, Monica Morrrow, C.Kent. Osborne, ed.
Disease of The Breast. 4th ed: Lippincot William&Wilkins;2009.p.745-60
3.
32
13. William, N.S., et al., 2008. Bailey and Loves Short Practice of Surgery.
Edisi 25. UK : Edward Arnold Ltd.
14. Moriki, T., Takashi T. 2006. Hormone Reseptor Status and HER2/neu
Overexpression Determined by Automated Immunostainer on Routinely
Fixed Cytologic Speciments from Breast Carcinoma: Correlation with
Histologic Sections Determinations and Diagnostic Pitfall-An Abstract,
Diagnostic Cytopathology.30(4):251-6
15. Nadella, Padma C., Karen G., R Monica, et al. Breast Carcinoma. In:
Bieber, Erick J., Clinical Gynecology. USA. Elsevier. 2006. p.597-606