You are on page 1of 13

MATERI AJAR

BAB OPTIKA GEOMETRIS


Sekolah

: SMAN 104 JAKARTA

Kelas / Semester

: X MIA / Semester 2

Peminatan

: MIA-4

Mata Pelajaran

: FISIKA

Alokasi Waktu

: 4 x 3 JP

Kompetensi Inti
KI 1
KI 2

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

KI 3

: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
1.2

Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,


fluida, kalor dan optik

2.1

Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan

peduli

lingkungan)

dalam

aktivitas

sehari-hari

sebagai

wujud

implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi


3.9

Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan


pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

4.9

Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip


pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

Indikator
Materi Optika Geometris
Optik adalah bagian dari ilmu fisika yang mempelajari sifat-sifat cahaya dan
pemanfaatannya bagi kehidupan manusia. Sifat-sifat cahaya sendiri ada enam, yakni:
pemantulan, pembiasan, difraksi, dispersi, interferensi dan polarisasi. Optika
geometris mempelajari cahaya yang berkaitan dengan pemantulan, pembiasan, dan
pembentukan bayangan oleh cermin dan lensa.
A. Pemantulan Cahaya
1. Jenis dan Hukum Pemantulan
a. Jenis pemantulan
Pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan halus
seperti cermin datar disebut pemantulan teratur. Pemantulan
cahaya oleh permukaan-permukaan kasar seperti kertas disebut
pemantulan baur atau diffus.

Suatu permukaan berkelakuan sebagai permukaaan halus


selama variasi-variasi permukaannya kecil jika dibandingkan
panjang gelombang sinar datang.
b. Hukum Pemantulan
Hukum pemantulan sebagai berikut:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada
satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
2. Pemantulan pada cermin datar
Empat sifat bayangan pada cermin datar :
1. Maya
2. Sama besar dengan bendanya (perbesaran=1)
3. Tegak dan menghadap berlawanan arah (terbalik) terhadap
bendanya
4. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari cermin
3. Pemantulan pada cermin lengkung
Hukum pemantulan yaitu sudut datang sama dengan sudut
pantul, berlaku untuk cermin lengkung. Pada cermin lengkung, garis
normal adalah garis yang menghubungkan titik pusat kelengkungan
cermin M dan titik jauhnya sinar. Jadi, garis normal pada cermin
lengkung berubah-ubah bergantung pada titik jatuh sinar.
a. Pemantulan pada cermin cekung
Tiga

sinar

istimewa

sangat

penting

untuk

melukis

pembentukan bayangan pada cermin cekung. Ketiga sinar


istimewa ini adalah :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui
titik fokus F

2. Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu


utama
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan
kembali ke titik pusat kelengkungan tersebut
Rumus umum cermin menyatakan hubungan antara jarak
benda (s) dan jarak bayangan (s) dari cermin, yang dinayatakan
sebagai :
1 1 1
+ =
s s' f
Keterangan:
f : Jarak fokus cermin
s : Jarak benda ke cermin
s : Jarak bayangan ke cermin
R : Pusat kelengkungan cermin
b. Pemantulan pada cermin cembung
Cermin cembung terletak di belakang cermin. Oleh karena
itu titik fokusnya adalah titik fokus maya. Sinar-sinar pantul pada
cermin cembung bersifat divergen. Cermin cekung memberikan
medan penglihatan yang lebih luas dibandingkan cermin datar.
Kerugian menggunakan cermin cembung adalah bayangan yang
dihasilkannya lebih kecil.
A. Pembiasan Cahaya
Peristiwa pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang
batas antara dua medium ini yang disebut pembiasan cahaya.
1. Hukum Snellius tentang pemb iasan
Hukum I Snellius berbunyi : sinar datang, sinar bias, dan garis
normal terletak pada satu bidang datar.

Hukum II Snellius berbunyi : jika sinar datang dari medium


kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau
dari udara ke kaca), sinar dibelokkan mendekati garis normal. Jika
kebalikannya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang
rapat (misalnya dari air ke udara), sinar dibelokkan menjauhi garis
normal.
Persamaan Snellius :

n1 sin 1=n2 sin 2

sin 1 n2
= =n 21
sin 2 n1

Atau
Dengan :
n1=

indeks bias mutlak medium 1

n2= indeks bias mutlak medium 2


1= sudut datang dalam medium 1
2= sudut bias dalam medium 2
n21= indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1
2. Pembiasan cahaya pada lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
lengkung. Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat
berbentuk silindris atau bola. Ada dua jenis lensa, yaitu lensa cembung
dan lensa cekung. Lensa cembung (konveks) memiliki bagian tengah
lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini
bersifat mengumpul (konvergen).
Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa konvergen.
Lensa cekung (konkaf) memiliki bagian tengah lebih tipis daripada

bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat memencar


(divergen). Oleh karena itu, lensa cekung disebut juga lensa divergen.
Tiga sinar istimewa pada lensa cembung :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskna melalui titik
fokus aktif F1
2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 dibiaskna sejajar
sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa
membias
Tiga sinar istimewa lensa cekung :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan
berasal dari titik fokus aktif F1
2. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif F2
dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa membias1
B. Alat-alat Optik
Secara umum, alat optik dapat dibedakan menjadi alat optik alami dan
alat optik buatan. Mata merupakan alat optik alami, sedangkan alat optik
buatan meliputi lup, kacamata, kamera, teropong, dan mikroskop. Alat
optik buatan tersusun dari cermin atau lensa.
1. Mata
Mata merupakan alat penglihatan bagi kita. Maka kita memiliki
bagian-bagian penting yang menentukan daya penglihatan kita.
a. Bagian-bagian Mata
Perhatikan gambar dibawah ini, Mata terdiri atas kornea, iris, pupil,
lensa mata, retina, dan syarat optik.
1) Kornea
1 Marthen, kanginan. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : erlangga. Hal. 412

Kornea berupa selaput tipis yang berfungsi melindungi bagian


dalam mata dari pengaruh luar. Kornea memiliki indeks bias
sekitar 1,376.
2) Iris
Iris adalah selaput bola mata yang membentuk celah lingkaran,
warna iris memberikan warna pada mata, warna biru, coklat,
maupun hitam mata seseorang sesuai warna iris yang dimilikinya.
3) Pupil
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk iris, pupil berfungsi
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata, di saat terdapat
sedikit cahaya yang masuk ke mata, iris akan mengendur dan
pupil akan membesar sehingga lebih banyak cahaya yang masuk
ke mata, di saat banyak terdapat cahaya yang masuk ke mata, iris
akan menegang dan pupil akan mengecil sehingga cahaya yang
masuk ke mata berkurang.
4) Lensa Mata
Lensa mata berupa lensa cembung yang berfungsi membiaskan
cahaya yang masuk ke mata.
5) Retina
Retina juga disebut selaput jala, retina terletak di bagian belakang,
retina berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan yang
dibentuk oleh lensa mata, bayangan yang terbentuk di retina
bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
2. Cacat pada mata terbagi menjadi 5, yaitu diantaranya:
a. Miopi
Miopi juga disebut rabun jauh atau terang dekat, penderita miopi
tak dapat melihat benda jauh secara jelas, pada penderita miopi,
bayangan benda jatuh di depan retina, penderita miopi dibantu
dengan kacamata berlensa cekung.

b. Hipermetropi
Hipermetropi juga disebut rabun dekat atau terang jauh, penderita
hipermetropi tidak dapat melihat benda dekat secara jelas, titik
dekatnya lebih dari 25 cm, pada penderita hipermetropi, bayangan
benda jatuh dibelakang retina, penderita hipermetropi dibantu
dengan kacamata berlensa cembung.
c. Presbiopi
Penderita presbiopi tidak dapat jelas melihat benda yang letaknya
jauh dan benda yang letaknya dekat, baik titik jauh maupun titik
dekat penderita presbiopi telah bergeser dari posisi normalnya.
Presbiopi biasanya terjadi karena usia tua, penderita ini dapat
dibantu dengan kacamata berlensa rangkap, yaitu berlensa positif
dan berlensa negatif.

d. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris terjadi karena bentuk kornea atau
lensa mata yang terlalu cembung di salah satu sisinya. Akibatnya,
sebuah titik akan terlibat sebagai garis. Benda bergaris dapat dilihat
jelas, tetapi dalam arah tertentu saja, misalnya vertikal atau
horizontal saja, penderita astigmatisme dibantu dengan kacamata
berlensa silinder.
e. Katarak dan glaukoma
Cacat mata juga dapat disebabkan oleh penyakit, seseorang
yang berumur panjang suatu waktu dalam hidupnya akan
mengalami pembentukan katarak, yang membuat lensa matanya
secara parsial atau secara total menjadi buram (tak tembus cahaya).
Pengobatan umum untuk katarak adalah operasi pembersihan lensa.

Penyakit

lainnya

disebut

glukoma,

yang

disebabkan

oleh

peningkatan tekanan fluida dalam mata secara abnormal.


Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pengurangan
suplai darah ke retina, yang akhirnya dapat mengarah kepada
kebutaan. Penyakit ini bisa ditanggulangi dengan obat atau
pembedahan.
3. Kamera
Pola kerja kamera mirip dengan mata kita. Jika pada mata, jarak
bayangan adalah tetap dan pemfokusan dilakukan dengan mengubahngubah jarak fokus lensa mata sesuai dengan jarak benda yang diamati,
maka pada kamera, jarak fokus lensa tetap. Pemfokusan dilakukan
dengan mengubah-ngubah jarak bayangan sesuai dengan jarak benda
yang difoto. Jarak bayangan, yaitu jarak antara film dan lensa, diatur
dengan menggerak-gerakkan lensa kamera.
Seperti halnya mata, bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera
adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Jika pada mata, retina berfungsi
untuk menangkap bayangan nyata, maka pada kamera, yang berfungsi
untuk menangkap bayangan adalah film. Jika pada mata, intensitas
cahaya yang masuk ke mata diatur oleh iris, maka pada kamera,
intensitas cahaya yang masuk ke kamera diatur oleh celah diafragma
(aperture).
Kamera mempunyai sebuah lensa positif sehingga prinsip kerjanya
sama dengan mata. Berkas cahaya yang masuk pada kamera akan
dibiaskan sehiingga benda yang ditempatkan di depan lensa
memberikan bayangan dibelakang lensa. Bayangan ini nyata sehingga
dapat ditangkap oleh film yang berfungsi sebagai leyar dengan ukuran
bayangan diperkecil dan terbalik.

Gambar 6.1 Diagram sebuah kamera


Bagian-bagian penting dari kamera adalah:
a.

Diagfragma,

berfungsi

mengatur

banyak sedikitnya cahya yang masuk ke lensa.


b.

Lensa, berfungsi membiaskan cahaya.

c.

Shutter, berfungsi meindungi film dari


cahya luar. Shutter membuka bersamaan dengan tombol on
ditekan.

d.

Film,

berfungsi

sebagai

tempat

terbentuknya bayangan.
4. Kaca Pembesar (Lup)
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung.Lup menggunakan
sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek
menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.Bayangan yang
dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk
mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa
dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk
menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam
dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan
dengan mata tidak berakomodasi.

Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum:


M a=

Sn
+1
f

Perbesaran lup untuk mata tidak berakomodasi:


M a=

Sn
f

5. Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup
yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan
terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan
susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat
diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan
alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan
perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa
positif), lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa
objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler.
Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

(a)

(b)

Gambar 6.2 (a) sebuah mikroskop optik. (b) diagram sinar


pembentukan bayangan pada mikroskop optik

M ok =

Mata berakomodasi maksimum :


M ok =

Mata tidak berakomodasi :

Sn
+1
f ok

Sn
f ok

Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali antara


perbesaran objektif dan okuler :

M =M ob M ok

Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa antara


lensa objektif dan lensa okuler mikroskop. Secara umum
dinyatakan oleh :
d=s' ob + sok
6. Teropong
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat
dilihat secara langsung oleh mata.Teropong atau teleskop dapat
digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop.Pada
teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus
lensa

okuler

(fob>fok).Teropong

digunakan

dengan

mata

tidak

berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk


mengamati

bintang

selama

berjam-jam.Dengan

mata

tidak

berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus


lensa okuler.
Ada dua jenis utama teropong, yaitu :

a. Teropong bias, teropong jenis ini disebut teropong bias karena


menggunakan lensa objektif yang berfungsi untuk membiaskan
cahaya. Ada empat macam teropong bias, yaitu:
1. Teropong bintang atau teropong astronomi
2. Teropong bumi atau teropong medan
3. Teropong prisma atau binokuler
4. Teropong panggung atau teropong galileo
b. Teropong pantul, disebut teropong pantul karena sebagai
objektif digunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebagai
pemantul cahaya.

You might also like