Professional Documents
Culture Documents
THE HEART
Human heart : propelling 6000 liter of
blood daily, by 100,000 rate / 24 hours
Cardiac dysfunction --- physiologic
consequences
Heart diseases --- the leading cause of
death and disability in the industrialized
country
2
THE HEART
The major category of the heart
diseases:
I. Penyakit jantung bawaan
II. Penyakit jantung iskemik
III. Penyakit jantung reumatik
IV. Endokarditis infektif
V. Penyakit katup jantung
VI. Penyakit miokardium
VII. Penyakit Perikardium
VIII. Gagal jantung Kongestif
IX. Hipertrofi Jantung
X. Tumor Jantung
3
HEART DISEASES
80% mortality cause by ischemic heart
disease
The rest are caused by :
Hypertensive heart disease
Cor pulmonale,
Valvular heart disease
Primary Myocardial Disease
Congenital heart disease
Pericardial Diseases
Cardiac tumor
4
I. Penyakit Jantung
Bawaan
Embriogenesis
ASD
Tetralogi
Fallot
VSD
Aorta di atas VSD
Obstruksi aliran
ventrikel kanan
Hipertrofi ventrik.
Kanan
Cyanotic
congenital heart
disease
10
a. Pulmonalis
11
Koarktasio
aortae
gambaran klinis
12
13
1. Angina Pektoris
1.Stable angina
Bentuk angina paling sering
Rasa sakit yang dipicu kerja fisik, mereda dengan
istirahat atau pemberian vasodilator (nitrogliserin)
Karena penyempitan koroner aterosklerotik suplai O2
tidak cukup untuk peningkatan kebutuhan mendadak
2.Unstable angina
Rasa sakit dada lebih panjang atau berulang pada saat
istirahat tanda kemungkinan infark miokard iminen
3.Prinzmetal angina
Sakit dada intermiten waktu istirahat yang disebabkan
karena vasospasme
16
3. Infark Miokard
Penyebab utama morbiditas dan
mortalitas IHD
Khas: nekrosis koagulatif miokard karena
oklusi koroner
Ditandai serial pekembangan makros &
mikros
Sel yang terlibat dalam evolusi infark
miokard: netrofil, makrofag, fibroblas
17
3. Infark Miokard
Dua pola nekrosis iskemik
miokardial:
Infark transmural: infark seluruh dinding
ventrikel mulai dari endokardium
sampai dengan epikardium
Infark subendokardial: terbatas pada 1/3
bagian dalam dinding ventrikel kiri
18
19
Trombus Mural
20
21
22
A. Coronaria aterosklerotik
Ruptur plak
ateromatosa
>80% lumen terisi
plak
Trombus
mendesak daerah
ruptur dari plak
23
24
25
27
Perubahan
Makroskopik
Perubahan Mikroskopik
0-6 jam
Tidak ada
Sesudah 12
jam
Tidak ada
12-24 jam
Pada jam ke
24
Perubahan
Makroskopik
Infark kuning dengan
tepi merah kongestif
Perubahan
Mikroskopik
Fibroblas muda mulai tumbuh dan
juga vasa darah baru dalam lesi;
penggantian netrofil oleh makrofag
melanjut disertai fagositosis debris
Antara minggu
2-4
Sejak minggu 5
Fibrosis progresif
Dalam bulan 36
Morfologi
Ventrikel kiri: infark transmural dan
subendokardial
Ventrikel kanan: 20-30% transmural pada
dinding inferio-posterior dan septum
posteror biasanya berhubungan dengan
aterosklerosis berat a. coronaria kanan
30
AMI, 5 7 hari
Infark: daerah
pucat kekuningan
di regio
posterolateral
ventrikel kiri
Dibatasi daerah
merah gelap
(inflamasi)
31
32
33
34
Demam Rematik
RHD akut
PATOGENESIS
36
37
38
Stenosis aortae
40
Komplikasi
Perikarditis
Dapat berakibat efusi perikard, pleura
Miokarditis
Dapat berakibat gagal jantung kematian pada stadium
dini demam rematik
Endokarditis
Menyebabkan stres hemodinamik McCallum plaque
(katup mitral dan aortik mendapat tekanan lebih berat
dari pada katup trikuspid dan pulmonal)
Pada stadium dini katup bengkak dan merah dan ada
vegetasi kecil kenyal seperti veruka di sepanjang garis
pintu katup bila sembuh katup akan menebal dan
kaku
41
43
RHEUMATIC FEVER
Diagnose established according to basic clinical history and 2
from 5major criteria of Jones
1.
2.
3.
4.
5.
46
A. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Bisa bakterial, bisa jamur, disertai
keterlibatan nyata pada permukaan katup
Ditandai dengan vegetasi yang luas /
besar, lunak rapuh, dan mudah lepas,
terdiri dari fibrin, sel radang, bakteria
Kemungkinan komplikasi ulserasi, dengan
perforasi lembar katup atau ruptur salah
satu khorda tendinea
47
A. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Klasifikasi
1.Endokarditis akut:
Karena infeksi Stafilikokus aureus (50%), dan
biasanya sekuder berasal dari bagian badan lain
2.Endokarditis subakut (bakterial):
Infeksi kuman kurang virulen mis. Streptokokus
viridans
Cenderung timbul pada pasien dengan penyakit
jantung bawaan atau katup (biasanya reuma)
48
A. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Gambaran Klinis
1.Keterlibatan katup:
Katup mitral paling sering
Katup mitral dan aortal 40% kasus
Katup trikuspid: >50% kasus iv abuse
2.Komplikasi:
Embolisasi distal bila vegetasi pecah
Emboli dapat di mana saja mis: otak infark
septik, atau organ lain
Di ginjal: karena komplek imun atau emboli
septik glomerulonefritis nekrotikans fokal
49
Splinter hemorrhages
50
C. LIBMAN-SACKS ENDOCARDITIS
Timbul pada SLE
Ditandai dengan adanya vegetasi kecil pada
kedua permukaan daun katup
IV. Endokarditis Lain
INFEKTIVE ENDOCARDITIS
Acute IE: cause by high virulent organism of the
valve which previously was normal necrosis,
ulceration and invasive infection. Specific with
immediate fever accompanied by spasm , malaise
and weakness. Large vegetation emboli.
Although being treated, mortality was 50 -60% of
the cases.
Ethiology 20 30% staphylococcus aureus
Subacute IE : moderate mild virulent virus at the
abnormal valve or injured valve. Ethiology 65% ok
streptoccocus (S.viridans, faecalis and bovis)
52
53
54
55
V. PENYAKIT
KATUP JANTUNG
56
Yang terkena:
Katup mitral
Katup aorta
Katup trikuspid
Katup pulmonar
57
A. Katup Mitral
Prolapsus
Lesi katup paling sering (7% populasi), sering pada wanita, ditandai
dengan adanya degenerasi miksoid substansi dasar katup
Dapat menjadi bagian sindroma Marfan
Terjadi karena ada penarikan lembar belakang katup parachute
deformity dengan prolaps ke atrium selama sistole systolic
murmur with a midsystolic click
Biasanya tidak berat insufiensi
Stenosis
58
B. Katup Aorta
Insufisiensi
Non-dissecting aortic aneurism
RHD
Syphilitic (luetic) aortitis
59
C. Katup Trikuspid
Jarang berdiri sendiri pada RHD, biasanya
bersama katup mitral dan aorta.
5% dariseluruh kasus RHD
Dapat terjadi pada sindroma karsinoid
60
D. Katup Pulmonal
Paling banyak karena kelainan
kongenital
Timbul sendiri (tunggal) atau bersama
defek lain misalnya Tetralogi Fallot
Jarang karena RHD
Dapat karena sindroma karsinoid
61
62
A.Kardiomiopati
Penyakit otot jantung yang tidak
berhubungan dengan radang,
hipertensi, CHD, atau penyakit katup
Ditandai dengan disfungsi ventrikular
idiopatik (gagal jantung yang tidak
merespon digitalis, pelebaran ventrikel,
aritmia ventrikel)
63
A.Kardiomiopati
Ada beberapa bentuk:
1. Kardiomiopati kongestif (dilatasi)
2. Kardiomiopati restriktif
karena proses infiltratif ke dalam miokardium, misalnya amiloidosis gagal
jantung kanan & kiri
3. Kardiomiopati hipertrofik
64
1.Kardiomiopati
kongestif (dilatasi)
Kardiomiopati hipertrofik
Hipertrofi seluruh dinding
ruangan, terutama septum
ventrikular hipertrofi
septal asimetrik (panah)
Mik: hipertrofi serabut
otot, disorientasi (tak
teratur)
Dapat berakibat obstruksi
aliran darah jantung kiri
sinkope atau mati
mendadak (sering tak
dapat dijelaskan pada
atlet muda)
66
B. Miokarditis
Pada orang muda sering dalam bentuk gagal
jantung biventrikular (yang tidak menderita
VHD, RHD, CHD)
Ditandai dengan degenerasi miokard difus
dan nekrosis serta sebukan sel radang
Paling sering karena virus (coxsackie virus)
Di Amerika selatan mungkin karena Chagas
disease (Trypanosoma cruzi)
67
68
70
71
73
74
76
X. NEOPLASMA
77
NEOPLASMA
Tumor primer
1. Miksoma atrium kiri
Paling sering, umumnya pda orang dewasa
2. Rhabdomyoma
Paling sering pada bayi dan anak, dan
tampak ada hubungan dengan tuberous
sclerosis
Tumor metastatik
Lebih sering dari pada tumor primer
78
79
Changes in
Compensated Heart Failure
Ventricle Dilatation (ameliorating myofibril
contraction by distending myofibrin)
Hypertrophy of myofibrin
Increasing blood volume by water and
mineral retention
Tachycardia
This changes cause more burden to the heart
function, and together with primary heart
disease cause dilatation which over the
optimal distended threshold, cause CHF.
81
Changes in
Right-sided heart failure
Systemic portal congestion and edema
with minimal lung involvement
Hepatomegaly with atrophy and
centralobular congestion nutmeg liver
chronic congestion
Congestive Splenomegaly with sinusoid
dilatation , focal hemorrhage, followed by
hemosiderin deposit and sinusoid fibrotic
thickening
85
Changes in
Right-sided heart failure
86
87