Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Joko Wijanarko
110.2011.131
Pembimbing :
dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus yang
berjudul Persalinan Letak Sungsang.
Presentasi kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam menempuh
kepaniteraan klinik di bagian obstetrik dan ginekologi di RSUD dr.Drajat
Prawiranegara. Dalam penulisan presentasi kasus ini penulis tidak terlepas dari
kesulitan dan hambatan yang dihadapi, namun berkat pertolongan dari berbagai pihak
presentasi kasus ini dapat terwujud.
Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya
kepada dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG yang telah bersedia meluangkan waktu dan
pikirannya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan presentasi kasus ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada berbagai pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa penulisan presentasi kasus
Joko Wijanarko
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
REKAM MEDIS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nyonya. M
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Magersari Kota Baru Serang RT 02 RW 05 Kel Kotabaru
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Nama Suami
: Tn. A
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wirausaha
Ruang
: VK
No. RM
: 18.58.59
Tanggal Masuk : 02 / 06 / 2015 (Pukul 21.47)
II. ANAMNESA (Autoanamnesis pada tanggal 02/06/2015 Pukul 22.00 WIB)
Keluhan Utama
Riwayat Menstruasi:
Menarche : 11 tahun
Siklus
: Teratur tiap bulan
Banyak
: 2 x ganti pembalut per hari, tidak ada gumpalan
darah
Lama
: 7 hari
Dismenore ( - )
Fluor Albus ( - )
HPHT
: 18 Agustus 2014
TP
: 25 Mei 2015
Riwayat Pernikahan :
Menikah 1x, selama 1 tahun
Umur saat menikah: Istri: 19 tahun, Suami: 21 tahun
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
G2P0A1
I : Abortus Trimester 1 tidak dikuret
II : Hamil ini
Riwayat ANC
Pasien rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan sejak
usia kehamilan 4 bulan
Pasien diberi vitamin dan penambah darah, diminum teratur
Pasien ditimbang berat badannya dan diukur tekanan
darahnya. Berat badannya naik sesuai dengan usia kehamilan
Pasien dianjurkan untuk melahirkan di RS dikarenakan dari
e. Penyakit Jantung
Keluhan
cepat
lelah
saat
Keluhan
cepat
lelah
saat
cahaya (+/+)
THT
: Tidak ada keluhan, dalam batas normal
Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thorax : Simetris saat statis dan dinamis, mammae membesar,
papilla mammae menonjol, areola mammae menghitam, kelenjar
montgomery menonjol
Pulmo
: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Cor
: S1S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), Status obstetrikus
Extremitas : Akral hangat, Tidak edema
c. Status Obstetrik
Inspeksi :
Perut terlihat membesar dan memanjang, linea nigra (+), striae
gravidarum (+)
Palpasi :
Leopold I :
TFU: 29 cm
Teraba bagian bagian bulat, keras, melenting
Leopold II :
Kanan: Teraba tahanan memanjang
Kiri: Teraba bagian kecil janin
Leopold III :
Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold IV :
Divergen
His: 2x10x25
Taksiran Berat Janin: (29-12) x 155: 2635 gram
Auskultasi :
DJJ : 143x/menit teratur
d. Pemeriksaan Dalam
VT: V/U/V Tidak ada kelainan
Pembukaan 3 cm
Ketuban + Rembes
Tes Lakmus +
Efficement 50%
Penurunan Hodge II, kesan Panggul Luas
IV. Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11 g/dL (13,00 15,3)
Leukosit
: 13.570 /L (4.400 11.300)
Hematokrit : 35,40 % (35,00 47,00)
Trombosit : 304.000 L (140.000 440.000)
MCV
: 88 fl (80 - 96)
MCH
: 27,4 pg (28 33)
MCHC
:31,1 g/Cl (31 36)
Gula Darah Sewaktu : 78 mg/Cl (70-140)
Leukosit urin : 2-3 LPB, Bakteri +
HBsAg kualitatif (-)
V. Diagnosis Kerja
G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah
dini 14 jam + ISK janin tunggal hidup presentasi bokong
VI. Penatalaksanaan
Antibiotika profilaktik : injeksi Amoksisilin 1 gram intravena tiap 8 jam
(skintest (-))
Terminasi kehamilan dengan akselerasi persalinan: drip synto 5 U dalam
RL 500 cc dimulai dari 8 tetes/menit dinaikkan 4 tetes/menit tiap 15 menit
VII. Prognosis
Kehamilan
: ad bonam
Persalinan
: dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal
02/06 /2015
Jam
21.47
22.15
Perjalanan Penyakit
IGD
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 84 x/menit
R = 20 x/menit
T = 36.6 C
Hasil lab tgl 02/06/15 :
Hb : 11
Leu : 13.570
Ht : 35.400
Tr : 304.000
MCV : 88
MCH : 27.4
MCHC : 31,1
GDS : 78
Leukosit urin : 2-3 LPB
Bakteri +
HbsAg kualitatif (-)
A/ G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu
kala 1 fase laten dengan ketuban
pecah dini 13 jam + ISK janin
tunggal hidup presentasi bokong
P/
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 88 x/menit
R = 18 x/menit
T = 36.3 C
His : 2x10x25
Djj : 140x/menit
VT: V/U/V Tidak ada kelainan
Injeksi
Amoksisilin
1
gram(sudah
diberikan
di
Puskesmas)
Pasang Infus RL
Obs. Ku Ks Tanda vital His
DJJ
22.00 pindah VK
Pembukaan 3 cm
Ketuban + Rembes
Tes Lakmus +
Efficement 50%
Penurunan Hodge II kesan
Panggul Luas
A/ G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu
kala 1 fase laten dengan ketuban
pecah dini 14 jam + ISK janin
tunggal hidup presentasi bokong
P/
03/06/2015
22.20
Dilakukan CTG
23.00
00.10
Drip oxy 5 U
S/ Bayi dilahirkan
O/ Presentasi bokong : bayi
dilahirkan dengan cara manual
aid BB 2600 gram PB 50 cm LP
32 cm
A/ Kala III
Pimpin Persalinan
P/
00.25
S/ Plasenta dilahirkan
O/ Dilakukan PTT, masase uterus,
ruptur perineum Grade II
A/ Kala IV
D/ P1A1, Post partum manual aid
bayi lahir hidup
P/ Plasenta dilahirkan lengkap
00.25
00.30
02.30
Injeksi Oxy 10 U
04.30
07.00
09.00
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 84 x/menit
R = 18 x/menit
T = 36 oC
ASI (-/-) BAB (-) BAK (-)
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lokia rubra
A/ P1A1, Post partum manual air bayi
lahir hidup
P/
Wijaya kusuma
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 80 x/menit
R = 20 x/menit
T = 36 oC
ASI (-/-) BAB (-) BAK (+)
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lokia rubra
Hasil lab tgl 03/06/15 :
Hb: 11,8
Leu : 18.550
Ht : 37
Tr : 286.000
A/ P1A1, Post partum manual aid
bayi lahir hidup
P/
Diskusi Kasus
Permasalahan :
1. Apakah diagnosis sudah tepat?
2. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
3. Apakah tindakan manual aid pada pasien ini tepat?
Pembahasan
1. Apakah diagnosis sudah tepat?
Diagnosis masuk :
G2P0A1 Hamil 38 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini
0
Prim
Multi
38 mg
< 37
i
Umur
> 39
Hamil
mg
TBJ
>
3629
< 3175
3639
3176 gr
gr
mg
gr
Partus
2 cm
3 cm
>4 cm
Penurunan
-3
-2
-1 /
sungsang
sblmnya
(>2,5mg)
lebih
rendah
Pada pasien ini dilakukan manual aid. Indikasi untuk melakukan manual aid
pada persalinan sungsang adalah apabila gagal melakukan persalinan Bracht dan
apabila sejak awal direncanakan untuk dilakukan manual aid. Pada pasien ini, tidak
dilakukan persalinan Bracht sebelumnya dan langsung direncanakan untuk melakukan
manual aid. Manual aid merupakan teknik persalinan yang disarankan untuk janin
letak sungsang, dimana pada kasus pasien ini dengan presentasi kaki. Maka,
tatalaksana janin presentasi kaki dengan melakukan manual aid dianggap sudah tepat.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Diagnosis akhir pasien adalah Nyonya M. Para 1 Abortus 1 post partus dengan tindakan
manual aid, bayi lahir hidup
2. Pasien primigravida dipimpin mengejan jam 00.10 dan dilakukan tindakan manual aid.
3. Setelah bayi lahir, plasenta lahir spontan lengkap, dilakukan masase fundus uteri dan
kontraksi uterus keras.
Faktor faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya
adalah prematuritas, multiparitas, kehamilan kembar, polihidramnion, hidrosefalus, panggul
sempit, dan kelainan bentuk uterus seperti uterus bikornus, uterus berseptum, kelemahan
dinding uterus akibat multiparitas, dan adanya tumor uterus. Adanya kelainan letak
implantasi plasenta (plasenta previa) dan panjang tali pusat yang terlalu pendek juga
menyebabkan terjadinya kehamilan sungsang.
Diagnosis untuk kasus letak sungsang ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa USG atau pun MRI.
Mengingat bahaya bahayanya, sebaiknya persalinan per vaginam letak sungsang
dihindarkan apabila tidak memungkinkan. Bila pada pemeriksaan antenatal dijumpai letak
sungsang, terutama pada primigravida, hendaknya diusahakan melakukan versi luar. Operasi
seksio sesarea bukan merupakan satu satunya terapi dalam menangani persalinan dengan
letak sungsang. Untuk melakukan operasi seksio sesarea diperlukan indikasi yang kuat.
Dalam persalinan, menolong bayi dengan letak sungsang diperlukan lebih banyak
ketekunan dan kesabaran dibandingkan dengan persalinan normal. Apabila tidak terjadi
kemajuan dalam persalinan maka kita dapat melakukan operasi seksio sesarea.
DAFTAR PUSTAKA