You are on page 1of 17

PRESENTASI KASUS

PERSALINAN LETAK SUNGSANG

Disusun oleh :
Joko Wijanarko
110.2011.131

Pembimbing :
dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSUD SERANG
JUNI 2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus yang
berjudul Persalinan Letak Sungsang.
Presentasi kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam menempuh
kepaniteraan klinik di bagian obstetrik dan ginekologi di RSUD dr.Drajat
Prawiranegara. Dalam penulisan presentasi kasus ini penulis tidak terlepas dari
kesulitan dan hambatan yang dihadapi, namun berkat pertolongan dari berbagai pihak
presentasi kasus ini dapat terwujud.
Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya
kepada dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG yang telah bersedia meluangkan waktu dan
pikirannya untuk memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan presentasi kasus ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada berbagai pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa penulisan presentasi kasus

ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipun


demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.
Akhir kata penulis berharap semoga presentasi kasus ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi kesempurnaan presentasi
kasus ini.

Serang, Juni 2015

Joko Wijanarko

BAB I
PENDAHULUAN

Kejadian letak sungsang berkisar antara 2% sampai 3% bervariasi diberbagai tempat.


Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar dan angka kematian
berkisar antara 20% sampai 30%. Pada letak kepala, kepala merupakan bagian terbesar lahir
terlebih dahulu, sedangkan persalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian
terbesar bayi Akan lahir terakhir. Persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai
mekanisme moulage karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan padat. Sehingga
mempunyai waktu sekitar 8 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu pada
persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme moulage dapat menimbulkan kematian
bayi yang besar.
Manual aid yaitu janin dilahirkan dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi
dengan tenaga penolong. Pada persalinan dengan Cara manual aid ada 3 tahapan, yaitu
pertama lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan kekuatan ibu sendiri tahap
kedua lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong dengan Cara klasik, Mueller,
lovset, tahap ketiga lahirnya kepala dengan memakai cara mauricau dan forceps piper.
Tujuan penulisan
Tujuan dari presentasi kasus ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab, Cara
mendiagnosis, penanganan dari tindakan persalinan letak sungsang.

BAB II
REKAM MEDIS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Nyonya. M
Umur
: 20 tahun
Alamat
: Magersari Kota Baru Serang RT 02 RW 05 Kel Kotabaru
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Nama Suami
: Tn. A
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wirausaha
Ruang
: VK
No. RM
: 18.58.59
Tanggal Masuk : 02 / 06 / 2015 (Pukul 21.47)
II. ANAMNESA (Autoanamnesis pada tanggal 02/06/2015 Pukul 22.00 WIB)
Keluhan Utama

: Mules-mules ingin melahirkan.

Keluhan Tambahan : Keluar air-air dari jalan lahir


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke RSUD dr.Drajat Prawiranegara melalui IGD Maternal,
diantar oleh keluarga, membawa surat rujukan dari puskesmas Singandaru, dan
membawa buku KIA. Ibu mengatakan ini kehamilan anak ke 2, anak yang pertama
keguguran tapi tidak di kuret. Ibu mengatakan usia kehamilan saat ini 9 bulan, ibu
mengatakan mulai merasakan keluhan keluar air-air semenjak pukul 08.00 WIB
(02/06/2015), dan merasakan mules-mules semenjak pukul 20.00 WIB
(02/06/2015). Ibu baru datang ke puskesmas sekitar jam 18.30 WIB (02/06/2015)
di puskesmas pasien di pasang infus dan diberi obat suntik antibiotik. Karena posisi
bayi sungsang oleh petugas di anjurkan untuk di rujuk ke RSUD. Ibu mengatakan
mulai mengetahui posisi bayi sungsang, setelah dilakukan USG pada usia
kehamilan 8 bulan di puskemas.
Pasien mengaku mengalami telat menstruasi selama 1 bulan sebelum hamil,
karena keluhan tersebut pasien memeriksakan diri ke bidan, didapatkan tes
kehamilannya positif. Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan yang

mengganggu selama kehamilannya dan mulai merasakan pergerakan janinnya sejak


usia kehamilan 5 bulan hingga sekarang.

Riwayat Menstruasi:
Menarche : 11 tahun
Siklus
: Teratur tiap bulan
Banyak
: 2 x ganti pembalut per hari, tidak ada gumpalan
darah
Lama
: 7 hari
Dismenore ( - )
Fluor Albus ( - )
HPHT
: 18 Agustus 2014
TP
: 25 Mei 2015
Riwayat Pernikahan :
Menikah 1x, selama 1 tahun
Umur saat menikah: Istri: 19 tahun, Suami: 21 tahun
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
G2P0A1
I : Abortus Trimester 1 tidak dikuret
II : Hamil ini
Riwayat ANC
Pasien rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan sejak
usia kehamilan 4 bulan
Pasien diberi vitamin dan penambah darah, diminum teratur
Pasien ditimbang berat badannya dan diukur tekanan
darahnya. Berat badannya naik sesuai dengan usia kehamilan
Pasien dianjurkan untuk melahirkan di RS dikarenakan dari

hasil USG pasien di PKM, letak janin sungsang.


Riwayat Kontrasepsi
Pil KB/3 bln. Stop setelah 1 x suntik
Riwayat Imunisasi
TT 2x

Riwayat Penyakit Terdahulu


a. Asma

: Keluhan sesak napas disertai bunyi mengi disangkal


b. Diabetes Mellitus :Keluhan banyak makan, banyak
minum, dan banyak buang air kecil disangkal
c. Hipertensi
: Keluhan sakit kepala disertai
nyeri tengkuk dan riwayat darah tinggi disangkal
d. Hepatitis
:Keluhan mual muntah dan riwayat sakit
kuning disangkal

e. Penyakit Jantung

Keluhan

cepat

lelah

saat

beraktivitas dan sesak pada malam hari disangkal.


Riwayat Penyakit Keluarga
a. Asma

: Keluhan sesak napas disertai bunyi mengi disangkal


b. Diabetes Mellitus
: Keluhan banyak makan, banyak
minum, dan banyak buang air kecil disangkal
c. Hipertensi
: Keluhan sakit kepala disertai nyeri
tengkuk dan riwayat darah tinggi disangkal
d. Hepatitis
: Keluhan mual muntah dan riwayat sakit
kuning disangkal
e. Penyakit Jantung

Keluhan

cepat

lelah

saat

beraktivitas dan sesak pada malam hari disangkal.


III.PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36.7 C
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 67 Kg
b. Status Generalis
Kepala : Normocephale, rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Refleks

cahaya (+/+)
THT
: Tidak ada keluhan, dalam batas normal
Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thorax : Simetris saat statis dan dinamis, mammae membesar,
papilla mammae menonjol, areola mammae menghitam, kelenjar

montgomery menonjol
Pulmo
: Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Cor
: S1S2 Reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), Status obstetrikus
Extremitas : Akral hangat, Tidak edema
c. Status Obstetrik
Inspeksi :
Perut terlihat membesar dan memanjang, linea nigra (+), striae

gravidarum (+)
Palpasi :
Leopold I :

TFU: 29 cm
Teraba bagian bagian bulat, keras, melenting
Leopold II :
Kanan: Teraba tahanan memanjang
Kiri: Teraba bagian kecil janin
Leopold III :
Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold IV :
Divergen
His: 2x10x25
Taksiran Berat Janin: (29-12) x 155: 2635 gram
Auskultasi :
DJJ : 143x/menit teratur
d. Pemeriksaan Dalam
VT: V/U/V Tidak ada kelainan
Pembukaan 3 cm
Ketuban + Rembes
Tes Lakmus +
Efficement 50%
Penurunan Hodge II, kesan Panggul Luas
IV. Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11 g/dL (13,00 15,3)
Leukosit
: 13.570 /L (4.400 11.300)
Hematokrit : 35,40 % (35,00 47,00)
Trombosit : 304.000 L (140.000 440.000)
MCV
: 88 fl (80 - 96)
MCH
: 27,4 pg (28 33)
MCHC
:31,1 g/Cl (31 36)
Gula Darah Sewaktu : 78 mg/Cl (70-140)
Leukosit urin : 2-3 LPB, Bakteri +
HBsAg kualitatif (-)
V. Diagnosis Kerja
G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah
dini 14 jam + ISK janin tunggal hidup presentasi bokong
VI. Penatalaksanaan
Antibiotika profilaktik : injeksi Amoksisilin 1 gram intravena tiap 8 jam

(skintest (-))
Terminasi kehamilan dengan akselerasi persalinan: drip synto 5 U dalam
RL 500 cc dimulai dari 8 tetes/menit dinaikkan 4 tetes/menit tiap 15 menit

sampai his adekuat atau maksimal 40 tetes/menit.


Observasi tanda-tanda vital
Observasi his dan DJJ
Observasi kemajuan persalinan
Rencana partus pervaginam, tunggu pembukaan lengkap.

VII. Prognosis
Kehamilan

: ad bonam

Persalinan

: dubia ad bonam
FOLLOW UP

Tanggal
02/06 /2015

Jam
21.47

22.15

Perjalanan Penyakit
IGD
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 84 x/menit
R = 20 x/menit
T = 36.6 C
Hasil lab tgl 02/06/15 :
Hb : 11
Leu : 13.570
Ht : 35.400
Tr : 304.000
MCV : 88
MCH : 27.4
MCHC : 31,1
GDS : 78
Leukosit urin : 2-3 LPB
Bakteri +
HbsAg kualitatif (-)
A/ G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu
kala 1 fase laten dengan ketuban
pecah dini 13 jam + ISK janin
tunggal hidup presentasi bokong
P/
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 88 x/menit
R = 18 x/menit
T = 36.3 C
His : 2x10x25
Djj : 140x/menit
VT: V/U/V Tidak ada kelainan

Terapi / Tindakan Medis

Injeksi
Amoksisilin
1
gram(sudah
diberikan
di
Puskesmas)
Pasang Infus RL
Obs. Ku Ks Tanda vital His
DJJ
22.00 pindah VK

Pembukaan 3 cm
Ketuban + Rembes
Tes Lakmus +
Efficement 50%
Penurunan Hodge II kesan
Panggul Luas
A/ G2P0A1, Hamil 38 minggu inpartu
kala 1 fase laten dengan ketuban
pecah dini 14 jam + ISK janin
tunggal hidup presentasi bokong
P/

03/06/2015

22.20

Dilakukan CTG

23.00

Konsul dr. Sp.OG a/p


Informed Consent u/ tindakan
pemberian perangsang mules + SIO
di ttd oleh suami
Memasang infus D5 + Oxy 5 U
mulai 8 tpm s/d 40 tpm(dinaikan 4
tpm per 15 menit) labu I

00.10

Sudah terpasang inf RL LB I


20 tpm
Obs Ku Ks Tanda vital HIS
DJJ
Support mental ibu
SIO Persalinan Sungsang

Drip oxy 5 U

S/ Ibu mengatakan ingin mengedan,


mules semakin kuat dan sering
Terpasang D5 + Oxy 5 U 24
O/ KU = Sedang, KS = CM
tpm
TD = 120/80 mmHg
N= 92 x/menit
R = 18 x/menit
T = 36.8 C
His : 4x10x45
Djj : 140x/menit
VT: V/U/V Tidak ada kelainan
Pembukaan lengkap
Ketuban - jernih
Efficement 100%
Penurunan Hodge III
Tampak perineum menonjol, anus
dan vulva membuka
A/ Persalinan Kala II
D/ G2P0A1, Hamil 38 minggu kala II

dengan ketuban pecah dini 15 jam +


ISK janin tunggal hidup presentasi
bokong
P/
00.20

S/ Bayi dilahirkan
O/ Presentasi bokong : bayi
dilahirkan dengan cara manual
aid BB 2600 gram PB 50 cm LP
32 cm
A/ Kala III

Pimpin Persalinan

P/
00.25

S/ Plasenta dilahirkan
O/ Dilakukan PTT, masase uterus,
ruptur perineum Grade II
A/ Kala IV
D/ P1A1, Post partum manual aid
bayi lahir hidup
P/ Plasenta dilahirkan lengkap

00.25

Perdarahan dirawat, perdarahan ibu


dibersihkan

00.30

S/Ibu Lelah, KB yang ibu inginikan


setelah 40 hari : KB spiral
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 110/80 mmHg
N= 86 x/menit
R = 16 x/menit
T = 36,5 oC
ASI (-/-)
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lokia rubra
A/ P1A1, Post partum manual aid
bayi lahir hidup
P/

02.30

Cek H2TL(HB, Ht, Trombosit,


Leukosit)

Injeksi Oxy 10 U

Obs ku, ks, tanda vital


Observasi
perdarahan
pervaginam
Vitamin A
Amoksisilin 3 x 500 mg
As.Mefenamat 3 x 500 mg
Hemafort 1 x 1

04.30

07.00

09.00

S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 84 x/menit
R = 18 x/menit
T = 36 oC
ASI (-/-) BAB (-) BAK (-)
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lokia rubra
A/ P1A1, Post partum manual air bayi
lahir hidup
P/

Obs ku, ks, tanda vital


Observasi
perdarahan
pervaginam
PindahWK
terapi
oral
lanjutkan

Wijaya kusuma
S/
O/ KU = Sedang, KS = CM
TD = 120/80 mmHg
N= 80 x/menit
R = 20 x/menit
T = 36 oC
ASI (-/-) BAB (-) BAK (+)
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Lokia rubra
Hasil lab tgl 03/06/15 :
Hb: 11,8
Leu : 18.550
Ht : 37
Tr : 286.000
A/ P1A1, Post partum manual aid
bayi lahir hidup
P/

dr.Badiya visit acc pasien pulang


BAB IV

Obs ku, ks, tanda vital


Observasi
perdarahan
pervaginam
Terapi oral lanjutkan

Diskusi Kasus
Permasalahan :
1. Apakah diagnosis sudah tepat?
2. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
3. Apakah tindakan manual aid pada pasien ini tepat?
Pembahasan
1. Apakah diagnosis sudah tepat?
Diagnosis masuk :
G2P0A1 Hamil 38 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan ketuban pecah dini

14 jam yang lalu + ISK, Janin tunggal hidup, presentasi bokong


Diagnosis akhir :
P1A1 Post partum manual aid atas indikasi presentasi kaki, bayi lahir hidup

Diagnosa hamil, janin tunggal hidup, dan presentasi bokong ditegakkan


melalui :
a. Anamnesis :
Pasien mengatakan ini adalah kehamilannya yang kedua dengan usia kehamilan
9 bulan. Pasien mengetahui dirinya hamil saat merasa telat haid tiga minggu
kemudian memeriksakan diri ke bidan dan dilakukan tes kencing dengan hasil
positif. Pasien mengatakan merasa mual mual dan muntah pada masa awal
kehamilan ini, dan merasa berat badannya naik sesuai dengan umur kehamilan.
Pasien mengatakan merasakan gerakan janin pada usia kehamilan kurang lebih
5 bulan. Pasien mengetahui letak bayinya sungsang dalam rahim setelah
memeriksaan kehamilannya ke bidan. Pasien juga mengaku sudah keluar air-air
dari jalan lahir sejak pukul 08.00 WIB (02/06/15). Pasien merasakan mulasmulas ingin melahirkan sejak jam 20.00 WIB (02/06/15), mulas-mulas awalnya
dirasakan jarang.

b. Pemeriksaan Fisik Obstetrik :


Inspeksi :

Perut terlihat membesar dan memanjang, linea nigra (+), striae


gravidarum (-)
Palpasi :
Leopold I :
TFU: 29 cm
Teraba bagian bagian bulat, keras, melenting
Leopold II :
Kanan: Teraba tahanan memanjang
Kiri : Teraba bagian kecil janin
Leopold III :
Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
Leopold IV :
Divergen
His: 2x10x25
Taksiran Berat Janin: (29-12) x 155: 2635 gram
Auskultasi:
DJJ : 143 x/menit
Pemeriksaan Dalam
VT: V/U/V Tidak ada kelainan
Pembukaan 3 cm
Ketuban + Rembes
Tes Lakmus +
Efficement 50%
Penurunan Hodge II, kesan Panggul Luas
2. Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
-Antibiotika profilaktik 1 gram intravena karena ketuban yang berfungsi sebagai
barrier (pelindung) janin sudah pecah sehingga pemberian antibiotika ini bertujuan
untuk mencegah infeksi.
- Akselerasi persalinan atas indikasi ketuban pecah dini, drip Syntocinon 5U + D5 500
cc, dosis awal 8 tetes/menit dinaikkan 4 tetes/menit tiap 15 menit sampai his adekuat
maksimal 40 tetes/menit. Setelah di berikan drip synto ini, his menjadi adekuat pada
tetesan 24 tetes/menit yaitu 4x/1040, kemajuan persalinan terjadi dimana
pembukaan dari 3 cm menjadi lengkap dan kaki turun dari HII menjadi HIV, sehingga
tetesan dibiarkan menetap untuk partus pervaginam.
- Dipilih persalinan pervaginam karena memenuhi syarat-syarat berikut
Syarat partus pervaginam pada letak sungsang:
- Janin tidak terlalu besar
- Tidak ada suspek CPD
- Tidak ada kelainan jalan lahir
(N.B :Jika berat janin 3500 g atau lebih, terutama pada primigravida atau multipara
dengan riwayat melahirkan kurang dari 3500 g, sectio cesarea lebih dianjurkan)
Taksiran Berat Janin: (29-12) x 155: 2635 gram

Penulis sependapat dengan pemberian profilaksis antibiotik intravena untuk


mencegah infeksi karena ketuban yang berfungsi sebagai barrier (pelindung) janin
sudah pecah.
Penulis sependapat dengan dilakukannya tindakan akselerasi atas indikasi ketuban
pecah dini pada pasien.
Penulis sependapat dengan dilakukannya persalinan pervaginam karena sudah
memenuhi syarat-syarat persalinan sungsang pervaginam.
3. Apakah tindakan manual aid pada pasien ini tepat?
Dengan melakukan perhitungan menggunakan skor Zatuchn dan Andros, pada
pasien ini mendapatkan skor 5 yang berarti pada persalinan bisa diharapkan dilakukan
secara pervaginam.
Indek
Paritas

0
Prim

Multi

38 mg

< 37

i
Umur

> 39

Hamil

mg

TBJ

>

3629

< 3175

3639

3176 gr

gr

mg

gr
Partus

2 cm

3 cm

>4 cm

Penurunan

-3

-2

-1 /

sungsang
sblmnya
(>2,5mg)

lebih
rendah

Pada pasien ini dilakukan manual aid. Indikasi untuk melakukan manual aid
pada persalinan sungsang adalah apabila gagal melakukan persalinan Bracht dan
apabila sejak awal direncanakan untuk dilakukan manual aid. Pada pasien ini, tidak
dilakukan persalinan Bracht sebelumnya dan langsung direncanakan untuk melakukan
manual aid. Manual aid merupakan teknik persalinan yang disarankan untuk janin
letak sungsang, dimana pada kasus pasien ini dengan presentasi kaki. Maka,
tatalaksana janin presentasi kaki dengan melakukan manual aid dianggap sudah tepat.

BAB IV
KESIMPULAN

1. Diagnosis akhir pasien adalah Nyonya M. Para 1 Abortus 1 post partus dengan tindakan
manual aid, bayi lahir hidup
2. Pasien primigravida dipimpin mengejan jam 00.10 dan dilakukan tindakan manual aid.
3. Setelah bayi lahir, plasenta lahir spontan lengkap, dilakukan masase fundus uteri dan
kontraksi uterus keras.
Faktor faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya
adalah prematuritas, multiparitas, kehamilan kembar, polihidramnion, hidrosefalus, panggul
sempit, dan kelainan bentuk uterus seperti uterus bikornus, uterus berseptum, kelemahan

dinding uterus akibat multiparitas, dan adanya tumor uterus. Adanya kelainan letak
implantasi plasenta (plasenta previa) dan panjang tali pusat yang terlalu pendek juga
menyebabkan terjadinya kehamilan sungsang.
Diagnosis untuk kasus letak sungsang ini dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa USG atau pun MRI.
Mengingat bahaya bahayanya, sebaiknya persalinan per vaginam letak sungsang
dihindarkan apabila tidak memungkinkan. Bila pada pemeriksaan antenatal dijumpai letak
sungsang, terutama pada primigravida, hendaknya diusahakan melakukan versi luar. Operasi
seksio sesarea bukan merupakan satu satunya terapi dalam menangani persalinan dengan
letak sungsang. Untuk melakukan operasi seksio sesarea diperlukan indikasi yang kuat.
Dalam persalinan, menolong bayi dengan letak sungsang diperlukan lebih banyak
ketekunan dan kesabaran dibandingkan dengan persalinan normal. Apabila tidak terjadi
kemajuan dalam persalinan maka kita dapat melakukan operasi seksio sesarea.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG (editorial): Breech Presentation and Delivery in William Obstetrics 22nd


Ed p 409- 441, Mc GrawHill Companies (2010)
J Obstet Gynaecol Can. (2012 Mar; 29). Diagnosis and management of breech birth;
(3):261-73 http://pmmp.cnki.net
Kotaska, A., Menticoglou, S., Gagnon, R., Farine, D., Basso, M., Bos, H., Delisle, M.,
Grabowska, K., Hudon, L., Mundle, W., Murphy-Kaulbeck, L., Ouellet, A.,
Pressey, T. and Roggensack, A. (2009). Vaginal delivery of breech presentation.
International Journal of Gynecology & Obstetrics, 107(2), pp.169-176.
Kotaska, A. (2011). IN THE LITERATURE:Combating Coercion: Breech Birth, Parturient
Choice, and the Evolution of Evidence-Based Maternity Care. Birth, 34(2),
pp.176-180.
World Health Organization (WHO). 2011. Breech birth C-section vs Vaginal birth
(Review).URL:http://apps.who.int/rhl/reviews/CD004350.pdf.

You might also like