You are on page 1of 12

1.

Hubungan Umur dengan Obesitas


Case Processing Summary
Cases
Valid
N
umur * obesitas

Missing
Percent

103

100.0%

Total

Percent
0

.0%

Percent
103

100.0%

umur * obesitas Crosstabulation


obesitas
non obesitas, jika

umur

10 thn

obesitas jika IMT

IMT < 27,0

> 27,0 kg/m2

kg/m2

Count
Expected Count

>10thn

Count
Expected Count

Total

Count
Expected Count

Total

25

24

49

23.3

25.7

49.0

24

30

54

25.7

28.3

54.0

49

54

103

49.0

54.0

103.0

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

.445a

.505

Continuity Correctionb

.221

.638

Likelihood Ratio

.446

.504

Fisher's Exact Test

.557

Linear-by-Linear Association

.441

N of Valid Cases

103

.507

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,31.
b. Computed only for a 2x2 table

.319

INTERPRETASI HUBUNGAN UMUR DENGAN OBESITAS


1. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian antara hubungan
umur dengan obesitas, diperoleh 49 responden berusia 10 tahun diantaranya 25
responden yang memiliki IMT (indeks massa tubuh) > 27 kg/m2 dan 24 responden
memiliki IMT < 27 kg/m2. Kemudian diperoleh 54 responden berusia > 10 tahun
diantaranya 24 responden yang memiliki IMT > 27 kg/m2 dan 30 responden yang
memiliki IMT < 27 kg/m2.
2. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,505 (p > )
maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara umur dengan obesitas.

2. Hubungan Jenis kelamin dengan obesitas


Case Processing Summary
Cases
Valid
N
jeniskelamin * obesitas

Missing
Percent

103

Total

Percent

100.0%

.0%

Percent
103

100.0%

jeniskelamin * obesitas Crosstabulation


obesitas
non obesitas, jika

jeniskelamin

laki-laki

obesitas jika IMT

IMT < 27,0

> 27,0 kg/m2

kg/m2

Count
Expected Count

perempuan

Total

16

21

37

17.6

19.4

37.0

33

33

66

31.4

34.6

66.0

49

54

103

49.0

54.0

103.0

Count
Expected Count
Count
Expected Count

Total

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

.434a

.510

Continuity Correctionb

.205

.650

Likelihood Ratio

.435

.510

Fisher's Exact Test

.543

Linear-by-Linear Association

.430

N of Valid Cases

103

.512

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,60.
b. Computed only for a 2x2 table

.326

INTERPRETASI HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN OBESITAS

1. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian antara hubungan
jenis kelamin dengan obesitas, diperoleh 37 responden berjenis kelamin laki-laki
diantaranya 16 responden yang memiliki IMT (indeks massa tubuh) > 27 kg/m2 dan
21 responden memiliki IMT < 27 kg/m2. Kemudian diperoleh 66 responden berjenis
kelamin perempuan diantaranya 33 responden yang memiliki IMT > 27 kg/m2 dan
33 responden yang memiliki IMT < 27 kg/m2.

2. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,510 (p > )
maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas.

3. Hubungan makanan jajanan dengan obesitas


Case Processing Summary
Cases
Valid
N
konsumsi_makanan_jajanan

Missing
Percent

103

Total

Percent

100.0%

.0%

Percent
103

100.0%

* obesitas

konsumsi_makanan_jajanan * obesitas Crosstabulation


Obesitas
non obesitas, jika

konsumsi_makanan_jajanan selalu

obesitas jika IMT

IMT < 27,0

> 27,0 kg/m2

kg/m2

Count
Expected Count

jarang

Count
Expected Count

Total

Count
Expected Count

Total

35

40

75

35.7

39.3

75.0

14

14

28

13.3

14.7

28.0

49

54

103

49.0

54.0

103.0

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

.091a

.763

Continuity Correctionb

.006

.937

Likelihood Ratio

.091

.763

Fisher's Exact Test

.826

Linear-by-Linear Association

.090

N of Valid Cases

103

.764

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,32.
b. Computed only for a 2x2 table

.468

INTERPRETASI HUBUNGAN MAKANAN JAJANAN DENGAN OBESITAS


1.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian antara hubungan

makanan jajanan dengan obesitas, diperoleh 75 responden selalu mengkonsumsi makanan


jajanan diantaranya 35 responden yang memiliki IMT (indeks massa tubuh) > 27 kg/m2 dan
40 responden memiliki IMT < 27 kg/m2. Kemudian diperoleh 28 responden jarang
mengkonsumsi makanan jajanan diantaranya 14 responden yang memiliki IMT > 27 kg/m2
dan 14 responden yang memiliki IMT < 27 kg/m2.
2.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,763 (p > )

maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara makanan jajanan dengan obesitas.

4. Hubungan aktivitas fisik dengan obesitas

Case Processing Summary


Cases
Valid
N
aktivitas_fisik * obesitas

Missing
Percent

103

Total

Percent

100.0%

.0%

Percent
103

100.0%

aktivitas_fisik * obesitas Crosstabulation


obesitas
non obesitas, jika

aktivitas_fisik

selalu

obesitas jika IMT

IMT < 27,0

> 27,0 kg/m2

kg/m2

Count
Expected Count

jarang

Count
Expected Count

Total

Count
Expected Count

Total

25

30

55

26.2

28.8

55.0

24

24

48

22.8

25.2

48.0

49

54

103

49.0

54.0

103.0

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

.212a

.645

Continuity Correctionb

.069

.793

Likelihood Ratio

.212

.645

Fisher's Exact Test

.695

Linear-by-Linear Association

.210

N of Valid Cases

103

.647

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,83.
b. Computed only for a 2x2 table

.396

INTERPRETASI HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS


1. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian antara hubungan
aktivitas fisik dengan obesitas, diperoleh 55 responden yang selalu beraktivitas fisik
diantaranya 25 responden yang memiliki IMT (indeks massa tubuh) > 27 kg/m2 dan
30 responden memiliki IMT < 27 kg/m2. Kemudian diperoleh 48 responden yang
jarang melakukan aktivitas fisik diantaranya 24 responden yang memiliki IMT > 27
kg/m2 dan 24 responden yang memiliki IMT < 27 kg/m2.
2.

Berdasarkan hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,645 (p > )
maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak yang menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas.

5. Hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas


Case Processing Summary
Cases
Valid
N
konsumsi_makanan_cepatsa

Missing
Percent

103

100.0%

Total

Percent
0

.0%

Percent
103

100.0%

ji * obesitas

konsumsi_makanan_cepatsaji * obesitas Crosstabulation


obesitas
obesitas jika IMT non obesitas, jika
> 27,0 kg/m2
konsumsi_makanan_cepatsa selalu
ji

Count
Expected Count

tidak pernah

Count
Expected Count

Total

Count
Expected Count

konsumsi_makanan_cepatsaji * obesitas Crosstabulation

Total
konsumsi_makanan_cepatsa selalu
ji

Count
Expected Count

tidak pernah

Total

Count

61
61.0
42

Expected Count

42.0

Count

103

Expected Count

103.0

IMT < 27,0 kg/m2

24

37

29.0

32.0

25

17

20.0

22.0

49

54

49.0

54.0

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-

Exact Sig. (2-

Exact Sig. (1-

sided)

sided)

sided)

Pearson Chi-Square

4.061a

.044

Continuity Correctionb

3.292

.070

Likelihood Ratio

4.082

.043

Fisher's Exact Test


Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases

.048
4.022

.045

103

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,98.
b. Computed only for a 2x2 table

.035

INTERPRETASI HUBUNGAN MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN


OBESITAS
1.

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil penelitian antara


hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan obesitas, diperoleh 61
responden yang selalu mengkonsumsi makanan cepat saji diantaranya 24
responden yang memiliki IMT (indeks massa tubuh) > 27 kg/m2 dan 37
responden memiliki IMT < 27 kg/m2. Kemudian diperoleh 42 responden
yang tidak pernah konsumsi makanan cepat saji diantaranya 25 responden
yang memiliki IMT > 27 kg/m2 dan 17 responden yang memiliki IMT <
27 kg/m2.

2. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik didapatkan nilai p-value = 0,044.


(p > ) maka dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara makanan cepat saji dengan obesitas.

You might also like