You are on page 1of 30

DASAR

METODE PENGUJIAN
SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Oleh:
Drs. Tahid, M.Sc

JAKARTA
2010

PENDAHULUAN

Analisis Kimia :
Menentukan jenis dan jumlah unsur atau
senyawa dalam suatu bahan
Memberikan jawaban dari pertanyaan :

APA & BERAPA ?


Aplikasi :
- Kimia & obat-obatan
- Pertanian & makanan
- Tanah & mineral
- Kedokteran & kesehatan
- Industri & lingkungan
Keharusan Hasil Analisis
- Handal - dapat dipercaya !

SKEMA EVALUASI ANALITIK

LANGKAH-LANGKAH DALAM ANALISIS


PENGAMBILAN CONTOH
(SAMPLING)
PREPARASI CONTOH

PELARUTAN & PENGURAIAN


CONTOH
PEMISAHAN KOMPONEN
DAN SENYAWA
PENGUKURAN

PENGOLAHAN DATA

METODA PENGUKURAN

Jenis

Gravimetri
Volumetri
Spektroskopi
Elektrokimia
Kromatografi

Pemilihan

:
:
:
:
:

berat
volume
signal elektromagnetik
signal listrik
pemisahan & pengukuran signal
elektromagnetik atau listrik
HANDAL

AMAN
MURAH

CEPAT

UJI METODA
1. Kedapatan Ulangan (Reproducubility-Precission)
mengetahui pengaruh variabel
variabel : contoh, pelarutan, penguraian, ekstraksi
kestabilan contoh
tolok ukur : simpangan baku standard deviation-SD
2. Ketepatan (Accuracy)
Diperbandingkan dengan standar reference materials
SRM
% error
Uji perolehan kembali (Recovery test)
- menambhakan standar tertentu
analisis kembali
- tolok ukur : % recovery
3. Studi banding dengan metoda lain
metoda lain : berbeda mekanisme
mengetahui limitasi metode
meyakinkan ; kebenaran ilmiah
bila tidak sesuai; evaluasi
metode 3

UJI REPRODUCIBILITY & ACCURACY


1. Kedapatan Ulangan (Reproducubility-Precission)
Analisis Cl- dalam air:
25,4 ppm
rata - rata :
24,7 ppm
(25,1 0,4) ppm
25,6 ppm
% s.d. (RSD)
24,9 ppm
0,4
x 100 % = 1,59 % (n=5)
25,1 ppm
25,1
2. Accuracy
Larutan standard : 25,0 ppm
Kesalahan : 25,1 - 25,0 = 0,1 ppm
Kesalahan relatif :
0,1
x 100 % = 0,4 %
25
Kehandalan : - reproducibility : %s.d. = 1,59 % (n=5)
- accuracy : % kesalahan = 0,4 %

3. Studi Komparatif
Antara dua metoda atau lebih dengan mekanisme
yang berbeda
Contoh penentuan :
- O2 dalam air
: Titrasi vs DO-meter
- Pb+2, Cd +2
: AAS vs Polarografi
- Cl: Ion selektif vs ILC

Metode
I

Analisis Statistik
Uji beda

Metode
II

Bila dua metoda berbeda :

Metoda 3

METODA SPEKTROFOTOMETRI
Prinsip Dasar :
Pengukuran sifat fisika - kimia akibat interaksi antara
materi dengan radiasi elektromagnetik (Sinar)

Kemungkinan Interaksi
Absorpsi

: UV/Vis, IR, AAS

Emisi

: Flame fotometri, spektrograf, ICP


Spektrofluoresensi

Refraksi

: Refraktometri

Polarisasi

: Polarimetri

Defraksi

: Turbidimetri, X-ray, Nafelometri

SPEKTROFOTOMETER UV/Vis
PRINSIP DASAR, PERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SPEKTROMETRI : ILMU YANG MEMPELAJARI


INTERAKSI SINAR DENGAN MATERI

Absorpsi

h
Transmisi

Detektor

JENIS-JENIS SPEKTROFOTOMETER

Atom

Sinar

Absorpsi

AAS

UV/Vis
Molekul
IR

Spektrum Radiasi vs Teknik Spektroskopi


- Spektrum
3x10-11 cm

- ray

- Teknik

- Mekanisme

Emisi
- ray

X - ray

Absorpsi
Emisi
X - ray

3x10 cm
-5

UV
Vis

Absorpsi
Emisi
UV/Vis

IR

Absorpsi
IR

MW
3x103 cm
Radio

Absorpsi
Gelombang
Mikro
NMR

SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK

sin

10-2 nm

sin x

100 nm

UV

102 nm

500 nm

Vis

IR
Gelb
Mikro

10-3 cm

10-1 cm

NMR
Radio

400 nm

10 m

600 nm
700 nm

RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Definisi : energi yang bergerak amat cepat dalam suatu ruang
Teori :
Teori gelombang (klasik)
parameter

- panjang gelombang
- frekuensi
- amplitudo
- kecepatan

sulit menerangkan fenomena


- gerakan cahaya tanpa medium
- absorpsi dan emisi
Teori partikel
- aliran partikel berenergi (foton) frekuensi
- sulit menerangkan : refraksi, difraksi
KeduaTeori: - mempunyai keterbatasan
- daerah aplikasi
- komplementer

Medan lsitrik

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

A
Waktu/jarak

Karakteristik : - panjang gelombang, : cm, nm


- frekuensi,
Kerelasi :

: s-1 (Hz)

- angka gelombang, : cm-1


C
C = 2,99792 x 1010 cm/s (vakum)
=

= 3 x 1010 cm/s (udara)

Satuan : - UV/Vis : nm (10-3 m = 10-3 m)


- IR

: m atau

- X - ray : A (10-10 m)

: cm-1

Energi Radiasi dan


C
E = h = h

E = energi (erg)
h = tetapan Planck
= 6,62x10-27 erg.s

Semakin kecil , semakin besar energi !


Contoh :

X - ray : 10-10 m
cahaya putih 10-6 m

Energi X-ray 10.000 x Cahaya putih


Hati-hati instrumentasi dengan : - UV
- X - ray
- - ray

ABSORPSI RADIASI
Fenomena Warna
Cahaya
Putih

Cahaya
Kuning

Warna Komplementer
Radiasi terabsorpsi

Warna tampak

nm

Warna

(komplementer)

380 450

Ungu

Kuning-hijau

450 495

Biru

Kuning

495 570

Hijau

Ungu

570 590

Kuning

Biru

590 620

Orange

Hijau - biru

620 - 750

Merah

Biru - hijau

Mekanisme
E2
E1

E=h

Level-level
Tereksitasi

Ground
state
- Hanya radiasi dengan energi ( E) yang sesuai
E0

E=h

- Kemungkinan tereksitasi :
M + h

M + panas + h 1
(Fluoresensi)

10-6 - 10-9 det

M + panas

N + X
(Fotokimia)

M+ : atom atau molekul tereksitasi

M
L
K
8+
8n

Atom Oksigen

IR

Energi

E2

E1

E0

VIS

UV

SPEKTRUM ABSORPSI
1,0

A. ASPEK KUALITATIF

480

UV/Vis
0,5 -

Panj gelb maks. = 480 nm

400

440

480

520

560

600

Panjang gelombang (nm)


100

%T

IR
50

10
4000

3000

2000

1000

Angka gelombang (cm-1)

400

640

Spektrum Absorpsi
Hubungan antara Absorpsi dengan
Karakteristik untuk senyawa atau atom:
mengabsorpsi radiasi secara selektif
Jenis : - Spektrum atomik
- Spektrum molekul

Spektrum Atomik
Cahaya
putih
Sebagian
terabsorpsi

- Absorpsi radiasi oleh atom


berujud gas
- Berupa garis-garis
- Logam alkali : sederhana
- Logam transisi : kompleks

Contoh :
Uap Na

285

200

400

600

330
590

Absorpsi Sinar Monokromatis: Prinsip dasar AAS


Nyala
Na

Detektor
330 nm

Na

330 nm

Fraksi ground state

Tereksitasi : Flame
Ground State : AAS

Kalibrasi :
A

Konsentrasi

Spektrum Absorpsi Molekuler :


350 (3250)

257 (4350)

235

(a)
0,5

313

Absorptivitas molar

1,0

(b)

0,0
200
300
400
500 nm
Gambar : Spektrum Absorpsi K2Cr2O7 dalam asam (a)
dan dalam basa (b)

ANALISIS KUALITATIF
Fenomena :

Absorpsi radiasi berkaitan dengan struktur molekul


Spektra : - UV/Vis
- IR
- NMR
- MS

Kurang informatif : UV/Vis

- pita absorpsi lebar


- identifikasi gugus:-CO,Ar, Azo,Nitroso

Lebih informatif:
- IR
- NMR
- MS

CH3

Elusidasi Struktur

NO2

ANALISIS KUANTITATIF

- Hubungan antara absorpsi dan konsentrasi

P0

c
b

Transmitan T =

- log T = log

P
P0
P0
P

= 10-bc

= bc

P0 = intensitas sinar datang


P = intensitas sinar diteruskan
b = panjang sel
c = konsentrasi
= koef. Ekstingsi

A = - log T

A = bc

Hukum Lambert - Beer

Hukum Lambert - Beer


A = absorbansi
= koef ekstensi molar
b = lebar kuvet
c = kosentrasi

A =bc
Kurva Kalibrasi :
dan b konstan

A = f( c)

Analisis Kuantitatif

0,2

Asmp

A
0,1

Csmp
0

10

20

30

40 ppm

Latihan 3:
Jelaskan apakah nilai (koefisien ekstensi molar) pada
rumus absorpsi Lambert-Beer bersifat konstan atau
berubah-ubah ?

Kehandalan Hasil Pengukuran


Peralatan : - Kalibrasi neraca, volumetric glass
- Maintenance
Larutan Standar :
- Ketelitian penimbangan
- Ketelitian pengenceran
Pembuatan kurva kalibrasi
- Jumlah titik atau konsentrasi
- Pembacaan besarnya signal
- Metode regresi, koefisien regresi
- Perhitungan konsentrasi
Kedapatulangan : kesalahan acak
- Pengukuran berulang-ulang
- Standar deviasi
Ketepatan pengukuran ; bias
- Larutan standar & adisi standar
- vs SRM / CRM / kontrol sampel
Kualitas hasil uji/analisis
- Rentang ketidakpastian

Latihan 4:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Kenapa alat lab harus dikalibrasi ?
2. Sebutkan jenis alat di lab yang harus dikalibrasi:
- Alat instrumen :
- Alat gelas volumetrik :
- Alat penunjang lain :
3. Siapa/instansi mana yang bisa melakukan kalibrasi ?
Syaratnya apa saja ?
4. Berapa lama alat harus dikalibrasi ulang ?
Alat instrumen ?
Alat gelas volumetric?
5. Apa tujuan dari maintenance alat ?

You might also like