You are on page 1of 54

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG

KISTA OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN


TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :
LELY LINAWATI
NIM.B10 029

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA


OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN
TAHUN 2013

Diajukan Oleh:
LELY LINAWATI
B10 029
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal :

Juli 2013

Pembimbing

(ANNISAUL KHOIRIYAH, SST.)


NIK. 201188070

ii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA


OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN
TAHUN 2013

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :
LELY LINAWATI
B10 029
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal :

Juli 2013

PENGUJI I

PENGUJI II

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK. 200582015

(ANNISAUL KHOIRIYAH, SST.)


NIK. 201188070

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK. 200582015

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen Tahun 2013.Karya Tulis Ilmiah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak,Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.

2.

Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta

3.

Ibu Annisaul khoiriyah, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah


meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.

4.

Kepala Desa Jabung Sragen, yang telah bersedia memberikan ijin pada
penulis dalam pengambilan data.

5.

Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6.

Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam


menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

iv

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta,

Juli 2013

Penulis

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta


Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Lely Linawati
B10 029
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KISTA
OVARIUM DI DESA JABUNG SRAGEN
TAHUN 2013

(xiii + 39 halaman + 18 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK
Latar Belakang: Kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan atau
materi semisolid yang tumbuh pada sekitar ovarium.Terdapat berbagai macam
tumor yang dapat timbul di ovarium, ada neoplastik dan nonneoplastik.Angka
kejadian tertinggi ditemukan di Negara maju ,dengan rata-rata 10 per 100.000,
kecuali di Jepang (6,4 per 100.000). Insiden kista ovarium di Indonesia ditemukan
2,39%-11,7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Perlunya
masyarakat mengetahui tentang kista ovarium adalah agar tidak berubah ketingkat
lanjut atau terlambat menangani. Bagi wanita berusia 20-50 tahun dengan rutin
memeriksakan diri maka dapat diberikan penanganan yang cepat dan tepat apabila
diketahui wanita tersebut menderita kista ovarium.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur
tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat baik, cukup dan
kurang.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah
responden 70 wanita usia subur, instrument penelitian ini menggunakan
kuesioner, sedangkan untuk analisis data dilakukan dengan analisis univariat
dengan bantuan SPSS.
Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di
Desa Jabung Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 17
responden (24,2%), pengetahuan cukup sebanyak 39 responden (55,8%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (20%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di
Desa Jabung Sragen dapat dikatagorikan dalam pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 39 responden (55,8%). Hal ini dipengaruhi faktor pendidikan, informasi,
sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan usia.
Kata Kunci : Pengetahuan,Wanita usia subur,Kista ovarium
Kepustakaan : 23 literatur (2005 s/d 2012)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
Waktu mengubah semua hal, kecuali kita,kita mungkin manusia dengan
berjalannya waktu,tetapi belum tentu membijak. Kitalah yang harus mengubah
diri kita sendiri dan bukan orang lain.
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan
sesuatu yang ditakutinya. Maka bila merasa takut, anda akan punya
kesempatan untuk bersikap berani.

PERSEMBAHAN
Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya,
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu meberi
dorongan,doa serta kasih sayang selama ini,
sehingga menjadikanku kuat dalam menghadapi
kerasnya hidup ini.
Kakakku Afis tercinta yang selalu memberikan
keceriaan dan dukungan.
Sahabatku tercinta (Ervy) yang selalu memberikan
support dan doa untuk Lely Selama ini.
Pembimbing tercinta Ibu Annisaul khoiriyah, SST.
Teman-teman

seperjuangan

Husada Surakarta.
Almamaterku tercinta.

vii

STIKeS

Kusuma

CURRICULUM VITAE

Nama

: Lely Linawati

Tempat/ Tgl. Lahir

: Sragen,13Juni1992

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Tlobong Lor RT. 12 RW. 04, Jabung, Plupuh,Sragen

Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri I Jabung

Tahun 2004

2. SMP Negeri II Plupuh

Tahun 2007

3. MA Negeri I Surakarta

Tahun 2010

4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................

iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iv

ABSTRAK ...................................................................................................

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................

vii

CURRICULUM VITAE .............................................................................

viii

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xiii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................

B. Perumusan Masalah ...............................................................

C. Tujuan Penelitian ...................................................................

D. Manfaat Penelitian .................................................................

E. Keaslian Penelitian .................................................................

F. Sistematika Penulisan ............................................................

TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dari Masalah yang Diteliti ...........................................

1. Pengetahuan .....................................................................

2. Wanita Usia Subur ...........................................................

11

ix

BAB III

BAB IV

BAB V

3. Kista Ovarium ..................................................................

11

B. Kerangka Teori.......................................................................

18

C. Kerangka Konsep ...................................................................

19

METODE PENELITIAN
A. Jenisdan Rancangan Penelitian ..............................................

20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................

20

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..............

21

D. Instrumen Penelitian...............................................................

22

E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

25

F. Variabel Penelitian .................................................................

26

G. Definisi Operasional...............................................................

27

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................

27

I. Etika Penelitian ......................................................................

30

J. Jadwal Penelitian....................................................................

31

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .....................................

32

B. Hasil Penelitian .......................................................................

32

C. Pembahasan ............................................................................

34

D. Keterbatasan ...........................................................................

37

PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................

38

B. Saran ......................................................................................

38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner Tentang Kista ovarium .............................

23

Tabel 3.2

Definisi Operasional Penelitian................................................

27

Tabel 4.1

Nilai Mean dan Simpangan Deviasi .........................................

32

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia


Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen ............

xi

33

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori.........................................................................

18

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .....................................................................

19

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.Informed consent
Lampiran 10.Kuesioner Penelitian
Lampiran 11.Jawaban Kuesioner
Lampiran 12.Tabulasi Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 13.Hasil Uji Validitas
Lampiran 14.Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15.Tabulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 16.Perhitungan Manual Penelitian
Lampiran 17.Tabel r Product Moment
Lampiran 18.Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan atau materi
semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Terdapat berbagai macam
tumor yang dapat timbul pada ovarium. Ada yang neoplastik dan
nonneoplastik.

Beberapa

diantara

tumor

neoplastik

bersifat

jinak

(noncancerous) dan tidak pernah menyebar di luar ovarium. Tipe lainnya


adalah maligna atau ganas (cancerous) dan dapat menyebar ke bagian-bagian
tubuh lainnya (Maharani, 2008). Kista ovarium sering terjadi pada wanita di
masa reproduksinya (Nayla, 2007).
Angka kejadian tertinggi ditemukan pada negara maju, dengan ratarata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,4 per 100.000). Insiden di Amerika
Selatan (7,7 per 100.000) relatif tinggi bila dibandingkan dengan angka
kejadian di Asia dan Afrika (WHO, 2010).
Di Indonesia sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan
oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serata penyakit
sistem reproduksi misalnya kista ovarium (Depkes RI, 2011). Insiden di
Indonesia kista ovarium ditemukan 2,39%-11,7% pada semua penderita
ginekologi yang dirawat (Hanafi, 2005).
Sebagai gambaran di RSU Dharmais, ditemukan penderita kista
ovarium sebanyak 30 kasus setiap tahun. Studi epidemologi menyatakan

beberapa faktor resiko, melahirkan pertama kali pada usia di atas 35 tahun dan
wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kehamilan pertama terjadi
pada usia di bawah 25 tahun. Penggunaan pil kontrasepsi dan menyusui
menurunkan kista ovarium sebanyak 3060% (Khukun, 2011).
Menurut data di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen pada tahun 2009
terdata 768 kasus penderita kista, sebanyak 441 (57,42%) orang menderita
kista endometriosis, 130 (16,93%) orang menderita kista dermoid, 102
(13,28%) orang menderita kista ovari musinosum dan 95 (12,37%) orang
menderita kista ovari simplek (Pemkab Sragen, 2009).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Perlunya masyarakat mengetahui tentang kista ovarium adalah agar tidak
berubah ketingkat lanjut atau terlambat menangani serta bagi wanita berusia
20 50 tahun rutin memeriksakan diri jika wanita tersebut menderita kista
ovarium agar dapat diberikan penanganan cepat dan tepat (Maharani, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Jabung
Sragen pada bulan November 2012 terdapat 70 wanita usia subur. Kemudian
dilakukan wawancara terhadap 10 wanita usia subur didapatkan hasil dari 10
wanita usia subur tersebut, semuanya belum mengerti tentang kista ovarium.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengambil
judul Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Kista Ovarium di
Desa Jabung Sragen.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut Bagaimanakah tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista
ovarium di Desa Jabung Sragen?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
kista ovarium di Desa Jabung Sragen.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista
ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista
ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista
ovarium di Desa Jabung Sragen pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan hasil peneiltian ini dapat dijadikan bahan referensi dan
menambah wawasan tentang kista ovarium.
2. Bagi Diri Sendiri
a. Mendapat pengalaman nyata dari kegiatan penelitian dan dalam
membuat karya tulis.

b. Dapat mengetahui secara langsung tingkat pengetahuan wanita usia


subur tentang kista ovarium dan mempraktekkan ilmu yang diperoleh
selama pendidikan.
3. Bagi Institusi
a. Desa Jabung Sragen
Diharapkan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
wanita usia subur di Desa Jabung Sragen terhadap pengetahuan dan
pengertian kista ovarium pada wanita usia subur.
b. Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk
mengadakan penelitian tentang kista ovarium.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa yang sudah dilakukan yaitu:
1. Anik Hidayatin (2010), penelitian dengan judul Gambaran Faktor-Faktor
Penyebab Kista Ovarium di RSU. H. Adam Malik Medan. Penelitian ini
bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor
faktor penyebab kista ovarium pada ibu di RSU. H.Adam Malik Medan
Periode 2004 2009 melalui medikal record dengan populasi 47 kasus
yang dijadikan sampel sebanyak 30 kasus dalam penelitian ini. Kista
ovarium berdasarkan umur mayoritas ditemukan pada umur 21-40 tahun
sebanyak 23 kasus (48,9 %) berdasarkan paritas ditemukan pada ibu
mayoritas multipara sebanyak 28 kasus (59,6%) berdasarkan pekerjaan di
temukan pada jenis pekerjaan mayoritas IRT sebanyak 38 kasus (12,8 %)
dan berdasarkan tahun 2008 mayoritas yang menderita kista ovarium

sebanyak 13 kasus (12,8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30


kasus yang menderita kista ovarium terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhinya yaitu umur, paritas, pekerjaan, dan tahun.
2. Emy Dwi Yulistya Ratnawati (2007), penelitian dengan judul Studi
Karakteristik Wanita Penderita Kista Ovarium di RSUD Dr. R. Koesma
Tuban. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Deskriptif. Populasinya adalah semua kasus kista ovarium di RSUD Dr.R
Koesma Tuban tahun 2007 yang diperoleh dari mengumpulkan data
melalui rekam medik. Tehnik sampling yang digunakan adalah total
sampling. Hasil penelitian didapatkan jumlah penderita kista ovarium di
RSUD Dr.Koesma Tuban Tahun 2007 sebanyak 75 orang (41,89 %).
Mayoritas penderita kista ovarium adalah dengan usia 22-40 tahun
Mayoritas penderita kista ovarium memiliki paritas 1. Mayoritas
pendidikan penderita kista ovarium adalah pendidikan dasar (SD, SMP /
sederajat). Mayoritas pekerjaan penderita kista ovarium adalah Ibu yang
bekerja.
Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variabel, lokasi, waktu, dan hasil.
Persamaan pada penelitian ini terletak pada teknik pengambilan sampel dan
jenis atau desain penelitian.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara umum terdiri dari
5 BAB yang berurutan meliputi:

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini menampilkan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian dan
sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang relevan dengan
masalah yang diteliti meliputi pengetahuan, wanita usia subur,kista
ovarium, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional, metode pengolahan data dan analisis data,
etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah
penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dari Masalah yang Diteliti


1. Pengetahuan
a. Definisi
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai besar
pengetahuan

manusia

diperoleh

melalui

mata

dan

telinga

(Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan termasuk kelompok kognitif dan menempatkan
sebagai urutan petama dari kognitif karena pengetahuan merupakan
unsur dasar untuk membentuk tingkat berikutnya. Selanjutnya apabila
seseorang dapat menjawab pertanyaan mengenai bidang tertentu
dengan lancar, baik lisan maupun tulisan maka sudah dapat di katakan
mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang
diberikan sudah dinamakan pengetahuan. Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hasil (Notoatmodjo, 2005).

b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan mempunyai 6
tingkat yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan
dengan

benar

tentang

objek

yang

diketahui

dan

dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.


3) Aplikasi (Application)
Apliksi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi
yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisa (Analysis)
Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintensis (Synthesis)
Sintensis diartikan menujukan kepada suatu kemampuan untuk
melakukan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk
keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penelitian terhadap suatu materi atau objek penelitian-penelitian itu
didasarkan suatu kriteria yang telah ditentukan sendiri atau
mengunakan

kriteria

yang

telah

ditentukan

sendiri

atau

faktor

yang

mengunakan kriteria yang ada.


c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut

Health

(2009),

ada

beberapa

mempengaruhi pengetahuan seseorang, antara lain:


1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses
belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. Namun perlu ditekankan
bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang
sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap
seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif
dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif
terhadap obyek tersebut.

10

2) Media massa / informasi


Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai
bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya


walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
individu,

baik

lingkungan

fisik,

biologis,

maupun

sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan


ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang
akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

11

5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang
pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
2. Wanita Usia Subur
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20 45 tahun. Pada
wanita usia subur ini berlangsung lebih cepat dari pada pria (Jong, 2012).
Menurut Yuniuntari (2010), wanita usia subur sangat penting untuk
memperhatikan kesehatan reproduksi, karena kesuburan alat reproduksi
seorang wanita sering kali dikaitkan dengan berbagai macam jenis
penyakit antara lain adalah keputihan, kista ovarium, kanker servik, dan
tumor endometrium.
3. Kista Ovarium
a. Definisi
Kista adalah kantong yang berisi cairan seperti balon berisi air
dan dapat tumbuh dimana saja, kista ovarium bermacam-macam
jenisnya. Kista ovarium yang berada didalam ovarium atau permukaan
ovarium (indung telur) disebut juga kista ovarium atau tumor ovarium.

12

Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya.


Sebagian besar kista ovarium terbentuk karena perubahan kadar
hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel
telur dari ovarium (Nayla, 2007).
Kista ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau
setengah cair yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).Kista
ovarium biasanya tidak bersifat kanker, tetapi walaupun kista tersebut
berukuran kecil, diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan
bahwa kista tersebut tidak berupa kanker (Setiati, 2009).
Kista ovarium disebut juga kista neoplastik merupakan jenis
kista ovarium yang mengarah pada penyakit neoplasma, yaitu penyakit
yang mengarah pada keganasan atau cenderung kearah tumor
(Setiati, 2009).
Jadi kista ovarium adalah suatu kantong yang berisi cairan yang
tumbuh didalam ovarium (indung telur). Kista terbentuk karena
perubahan kadar hormon selama siklus haid dan kista ovarium tidak
bersifat kanker. Tetapi kista ovarium mengarah pada keganasan atau
cenderung kearah tumor.
b. Faktor Penyebab Timbulnya Kista Ovarium
Penyebab timbulnya kista ovarium adalah terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu
sendiri dan timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus
menstruasi (Setiati, 2009).

13

Menurut Suwandy (2012), faktor penyebab timbulnya kista


ovarium yaitu:
1) Riwayat kista ovarium terdahulu.
2) Siklus haid tidak teratur.
3) Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).
4) Penderita hipotiroid.
5) Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi
(tamoxifen).
c. Komplikasi Kista Ovarium
Menurut Wiknjosastro (2005), komplikasi yang dapat terjadi
pada kista ovarium yaitu:
1) Perdarahan ke dalam kista
Biasanya

terjadi

sedikit-sedikit,

sehingga

berangsur-angsur

menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan gejala klinik


yang minimal. Akan tetapi bila perdarahan terjadi dalam jumlah
banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang menimbulkan
nyeri perut mendadak.
2) Putaran tungkai
Dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm.
Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi, adanya putaran
tangkai menimbulkan tarikan terhadap peritonium perietale dan ini
menimbulkan rasa sakit. Karena vena lebih mudah tertekan,
terjadilah pembendungan darah dalam tumor dengan akibat
pembesaran tumor dan terjadi perdarahan didalamnya.

14

3) Infeksi pada tumor


Terjadi jika di dekat kista ada kuman patogen, seperti appendisitis,
atau salpingitis.
4) Robek dinding kista
Terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,
seperti jatuh, atau pukulan di perut. Bila terjadi robekan disertai
hemoragi maka akan terjadi perdarahan dan menimbulkan nyeri
yang berlangsung terus-menerus.
5) Perubahan keganasan
Dapat terjadi pada beberapa kista seperti kistadenoma ovari
serosum, kistadenoma ovari musinosum. Oleh sebab itu, setelah
diangkat perlu pemeriksaan yang seksama terhadap kemungkinan
perubahan keganasan.
d. Tanda dan Gejala Kista Ovarium
Kista ovarium yang berukuran kecil tidak menunjukkan gejala
atau rasa sakit kecuali kalau kista tersebut pecah atau terpuntir
sehingga menyebabkan rasa sakit yang hebat di daerah perut bagian
bawah dan daerah tersebut menjadi kaku. Kista yang berukuran besar
atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala, seperti rasa sakit
pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, serta
perdarahan rahim yang abnormal (Setiati, 2009).
Menurut Setiati (2009), munculnya gejala klinis pada kista
ovarium diakibatkan tiga hal berikut:
1) Pertumbuhan kista yang dapat menimbulkan tekanan pada alat-alat
disekitarnya.

15

2) Aktivitas hormonal, khususnya jenis kista yang memproduksi


hormon.
3) Komplikasi yang ditimbulkannya.
Menurut Setiati (2009), gejala-gejala yang sering muncul dari
adanya kista ovarium yaitu:
1) Menstruasi yang datang terlambat dan disertai rasa nyeri.
2) Nyeri menstruasi hebat dan terus menerus.
3) Terjadi pembesaran di perut.
4) Muncul gejala-gejala penekanan akibat pembesaran kista.
5) Jika kista bertangkai, rasa nyeri perut tidak muncul dengan tibatiba, tetapi muntah-muntah dapat terjadi sebagai akibat tangkai
kista yang terpuntir.
6) Luas permukaan endometrium menjadi lebih tebal sehingga
menstruasi jadi lebih banyak.
7) Muncul rasa nyeri, perasaan penuh atau tertekan pada daerah perut.
8) Permbengkakan tungkai bawah yang tidak disertai rasa sakit.
e. Pemeriksaan Dini Kista Ovarium
Menurut Setiati (2009), keberadaan kista ovarium sudah dapat
dideteksi secara dni, yaitu dengan melalui tiga cara berikut:
1) Pemeriksaan secara berkala dan teratur, minimal setahun sekali
Jika pada pemeriksaan pertama kista ovarium yang tidak terlalu
besar ditemukan, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus
dilakukan follow up setiap tiga bulan sekali.

16

2) Pemeriksaan dengan USG


Kadang, meskipun dengan alat bantu USG, jenis kista tidak dapat
dibedakan secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan juga
pemeriksaan anamnesis untuk menanyakan riwayat penyakitnya,
seperti bagaimana menstruasi, apakah ada nyeri atau tidak dan
sebagainya.
3) Pemeriksaan fisik dan laboratorium
Kista ovarium yang mengarah pada kanker memang dapat
diperkirakan melalui USG karena gambaran tertentu dapat terlihat,
misalnya dinding yang menebal atau tidak beraturan. Pertumbuhan
dalam kista yang mengarah pada kanker dapat diketahui.Selain itu
pemeriksaan ini tidak spesifik. Jika ditemukan kista berdiameter
lebih dari lima sentimeter atau kurang dan hasil USG menunjukkan
kecurigaan ke arah kanker dan tumor marker-nya diperiksa tinggi,
maka pemerikaan ke arah kanker harus dipikirkan.
Seandainya kista tersebut adalah kanker, maka harus dilakukan
follow up dan obat-obatan kemoterapi harus diberikan berdasarkan
jenis sel-sel dan stadiumnya. Jika ternyata kista ovarium tersebut
menjadi kanker indung telur, tindakan operasi harus segera
dilakukan. Semua itu harus dilakukan dengan hati-hati, jangan
sampai kista ovarium tersebut pecah karena kista yang pecah dapat
menyebar.

17

f. Pencegahan Kista Ovarium


Menurut Setiati (2009), cara pencegahan kista ovarium yaitu :
1) Menggunakan kontrasepsi oral atau pil KB. Ini disebabkan oleh
kemampuan kontrasepsi ini dalam mencegah produksi sel telur.
Ketiadaan sel telur di dalam ovarium berarti tidak ada cairan yang
dapat digunakan untuk mengisi folikel.
2) Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan
tinggi.
3) Menjaga kebersihan sekitar daerah kewanitaan dilakukan untuk
mencegah sel-sel tumor berkembang oleh bakteri.
4) Menjalani pola hidup sehat seperti pola makan yang baik dan
berolahraga secara teratur.
g. Pengobatan Kista Ovarium
Apabila kista sudah terlanjur tumbuh dan didiagnosa sebagai
kista ovarium yang berbahaya, biasanya tindakan medis perlu
dilakukan. Operasi pengangkatan biasanya akan dilakukan untuk
mencegah kista ovarium tumbuh lebih besar. Penyembuhan dari kista
juga tergantung pada jenisnya masing-masing. Kista neoplastik jinak
dapat disembuhkan. Akan tetapi, penderita kista neoplastik ganas,
sampai saat ini belum ada yang dinyatakan sembuh. Kemungkinan
kambuh, tergantung dari penanganan atau operasi yang pertama kali
dilakukan (Setiati, 2009).

18

B. Kerangka Teori

Pengetahuan wanita usia


subur tentang kista ovarium

Faktor faktor yang


mempengaruhi pengetahuan
1. Pendidikan
2. Mediamassa atau informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia

Kista ovarium
1. Definisi kista ovarium
2. Faktor penyebab timbulnya
kista ovarium
3. Komplikasi kista ovarium
4. Tanda dan gejala kista
ovarium
5. Pemeriksaan dini kista
ovarium
6. Pencegahan kista ovarium
7. Pengobatan kista ovarium

Gambar 2.1. Kerangka Teori


Sumber: Health (2009), Setiati (2009)

19

C. Kerangka Konsep

Baik
Pengetahuan wanita usia

Cukup

subur tentang kista ovarium


Kurang

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Disebut sebagai deskriptif
karena peneliti berusaha memberikan gambaran sedetail mungkin mengenai
objek penelitian, sedangkan kuantitatif karena penelitian ini didasarkan pada
angka-angka yang diperoleh dengan mengunakan kuesioner. Jadi deskriptif
kuantitatif adalah metode penelitian yang berusaha mengambarkan objek
penelitian sedetail mungkin berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan.
Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Desa Jabung Sragen.
2. Waktu Penelitian
Waktu
untuk

penelitian

pelaksanaan

adalah

penelitian

rentang

(Notoatmodjo,

dilaksanakan pada tanggal 1- 3 Maret 2013.

20

waktu

yang

digunakan

2010).

Penelitian

21

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wanita usia subur di Desa Jabung Sragen yang berjumlah 70 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Menurut Arikunto (2010), jika populasi kecil kurang dari 100 lebih
baik diambil semua tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10
15% atau 20-30%, karena jumlah populasi dalam penelitian kurang dari
100 maka populasi diambil semua sebagai sampel yaitu dengan jumlah 70
responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Total sampling yaitu teknik pengambilan sampel
jika jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010).

22

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
kuesioner. Kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan
baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan
memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup dimana sudah terdapat pilihan jawabannya, sehingga responden
tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam
kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah.
Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan
positif dan negative.Untuk pernyataan positif jika menjawab benar
mendapat nilai 1 dan menjawab salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan
negatif jika menjawab benar mendapat nilai 0 dan jika menjawab salah
mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang
( 9) pada jawaban yang dianggap benar.

23

Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisikisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Kista Ovarium
Variabel

Indikator

Pengetahuan 1. Pengertian kista


Wanita Usia
ovarium
Subur tentang 2. Faktor penyebab
kista ovarium
risiko timbulnya kista
ovarium
3. Komplikasi kista
ovarium
4. Tanda dan gejala kista
ovarium
5. Pemeriksaan dini kista
ovarium
6. Pencegahan kista
ovarium

7. Pengobatan kista
ovarium

No. Soal
(+)
(-)
1,2
3

Jumlah
(Soal)
3

4,5,6

7,8*,9

10,11*,12

13,14,
15

16,17,18

19,20

21,22,23

24,25*

26,27,28

29,30,
31*
34,35

32,33

Jumlah

4
35

Keterangan:
*: tidak valid
Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik sejenis di
luar lokasi penelitian yaitu di Desa Soko Sragen sebanyak 30 responden.
1. Uji Validitas
Validitas
instrument

adalah

pengukur

ukuran

mampu

yang menunjukkan
mengukur apa

sejauh

yang ingin

mana
diukur

(Riwidikdo, 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus


Korelasi PearsonProduct Moment dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows.

24

Rumus product moment adalah:


rxy =

NXY (X )(Y )
{NX 2 (X ) 2 {NY 2 (Y ) 2 }

Keterangan:
N

: Jumlah responden

rxy

: Koefisien korelasi product moment

: Skor pertanyaan

: Skor total

xy

: Skor pertanyaan dikalikan skor total


Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel, dengan taraf

signifikan 0,05(Riwidikdo, 2010). Uji validitas dilakukan di Desa Soko


Sragen sebanyak 30 responden. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan
dari 35 pernyataan didapatkan hasil yang valid 31 pernyataan dan yang
tidak valid sebanyak 4 pernyataan, pada nomor 8 (rhitung0,006),
11(rhitung0,117), 25 (rhitung0,085), 31 (rhitung0,117). Pernyataan yang tidak
valid sebanyak 4 pernyataan dihilangkan karena pernyataan yang valid
sudah memenuhi kriteria kisi-kisi kuesioner.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

25

Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian


menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan
program komputer SPSS for Windows.
Adapun rumusnya sebagai berikut:
ri =

2
k S i
1 2
k 1
St

Keterangan:
r1

= Reliabilitas internal seluruh instrumen

= Mean kuadrat antara subjek


2

Si

St

= Jumlah mean kuadrat kesalahan


= Varian total
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal

0,75 (Riwidikdo, 2010).


Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan wanita
usia subur tentang kista ovarium adalah 0,933 jadi instrument dalam
penelitian ini adalah reliabel karena nilai alpha chronbach 0,933> 0,75.

E. Teknik Pengumpulan Data


Metode

pengumpulan

data

merupakan

cara

peneliti

untuk

mengupulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data


dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan
membagikan kuesioner atau angket padawanita usia subur di Desa Jabung
Sragen. Kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden

26

dipersilahkan mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada


saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil
dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).Dalam
penelitian ini yang termasuk data primer adalah identitas responden dan
data pengetahuan tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen yang
diperoleh dari kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung
dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data yang
diambil yaitu jumlah wanita usia subur di Desa Jabung Sragen diperoleh
dari Kepala Desa.

F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel
dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
wanita usia subur tentang kista ovarium.

27

G. Definisi Operasional
Definisi

operasional

adalah

suatu

definisi

yang

membatasi

ruang lingkup atau pengertian variabel variabel diamati atau diteliti


(Notoadmodjo, 2010)

No
1

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian.


Definisi
Skala
Alat Ukur
Operasional
Ukur
Variabel
Kemampuan
Kuesioner Ordinal a.
tunggal:
wanita usia subur
Pengetahuan dalam menjawab:
wanita usia
1. Pengertian
b.
subur
kista ovarium
tentang kista 2. Faktor
ovarium.
penyebab
timbulnya kista
c.
ovarium
3. Komplikasi
kista ovarium
4. Tanda dan
gejala kista
ovarium
5. Pemeriksaan
dini kista
ovarium
6. Pencegahan
kista ovarium
7. Pengobatan
kista ovarium
Variabel

Hasil Ukur
Baik
(x)>mean +
1SD
Cukup
Mean 1 SD
x mean +
1SD
Kurang(x) <
mean 1 SD
(Riwidikdo, 2010)

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010),
adalah:

28

a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil
jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan
kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.
Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau
tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap
tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam
pengolahan data selanjutnya.
c. Entry data
Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk
dilakukan analisis lanjutan.
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari
jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian
dimasukan ke dalam tabel.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisisunivariat.Analisis univariatyaitu menganalisis tiap
variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi
dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).

29

Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat


pengetahuan wanita usia subur ditunjukan pada skala pengukuran sebagai
berikut :
a. Pengetahuan baik

: (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup

: Mean 1SD x mean +1SD

c. Pengetahuan kurang

: (x) < mean 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan wanita usia subur,


terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan
Standard Deviation yaitu :
a. Mean
n

xi
x =

i =1

Keterangan :
x

: Mean

: Jumlah responden

xi : Nilai responden
b. Standard Deviation

( xi)
xi n

SD =

n 1

Keterangan :
SD : Standard Deviation

30

xi : Nilai responden
n

: Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan


yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah
wanita usia subur menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010) yaitu:
Skor Prosentase:

wanitausia suburmenurut tingkatpengetahuan


x100%
jumlahresponden

I. Etika Penelitian
Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan
kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan
peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari
STIKes Kusuma Husada Surakarta, KepalaDesa Jabung Sragen dan dari
responden sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya.
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent

31

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui


dampaknya.

Apabila

responden

bersedia,

maka

mereka

harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut.


2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.

J. Jadwal Penelitian
Terlampir

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Jabung Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen pada tanggal 1-3 Maret 2013 dengan responden wanita usia subur
sebanyak 70 orang. Desa Jabung terletak di Kecamatan Plupuh Kabupaten
Sragen Propinsi Jawa Tengah. Letak geografis Desa Jabung berbatasan
dengan sebelah utara desa Gedongan,sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Soko,sebelah barat berbatasan dengan Desa Gubug dan sebelah timur
berbatasan dengan Desa Klampeyan. Mayoritas dari penduduk bekerja sebagai
wirausaha seperti konveksi dan ada juga sebagian buruh petani. Di Desa
Jabung Sragen terdapat fasilitas kesehatan yaitu dua puskesmas dan satu
BPM. Masyarakat ke Puskesmas dan BPM untuk mengatasi masalah
kesehatan yang dialami.

B. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.Nilai Mean dan Simpangan Deviasi
Variabel

Mean

Tingkat Pengetahuan Wanita


Usia Subur Tentang Kista Ovarium

32

25,5

Standar Deviasi
5

33

Berdasarkan tabel di atas pengetahuan wanita usia subur tentang kista


ovarium dapat dikategorikan 3 yaitu:
Baik

: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD


(x) > 25,5 + 1 . 5
x> 30,5
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 30,5

Cukup

: Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD


25,5 1 . 5 < x < 25,1 + 1 . 5
20,5< x < 30,5
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 20,5< x < 30,5

Kurang

: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean -1 SD


(x) < 25,5 1 . 5
x< 20,5
Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden < 20,5

Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel


kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang
disajikan data tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2.Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen
No. Pengetahuan
Baik
1.
Cukup
2.
Kurang
3.
Total
Sumber: Data Primer,(2013).

Jumlah
17
39
14
70

Prosentase (%)
24,2
55,8
20
100

34

Berdasarkan tabel diatas diketahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia


Subur Tentang Kista Ovarium di Desa Jabung Sragen dikategorikan
pengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,2%) pengetahuan cukup 39
responden (55,8%) dan pengetahuan kurang 14 responden (20%). Jadi
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di Desa
Jabung Sragen dapat dikatagorikan dalam pengetahuan cukup yaitu 39
responden (55,8%).

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur tentang kista ovarium di Desa Jabung Sragen
dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 17 responden (24,2%),
pengetahuan cukup sebanyak 39 responden (55,8%), dan pengetahuan kurang
sebanyak 14 responden (20%). Jadi pengetahuan wanita usia subur tentang
kista ovarium paling banyak pada kategori cukup.
Menurut Health (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah pendidikan, informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan
usia. Pendidikan berpengaruh juga terhadap pengetahuan seseorang. Hal ini
sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi.
Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak
berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pada penelitian ini 35 responden
berpendidikan SD, 25 responden berpendidikan SMP, 10 responden

35

berpendidikan SMA. Dengan perbedaan tingkat pendidikan ini mempengaruhi


tingkat pengetahuan sehingga mempengaruhi hasil penelitian.
Informasi

mempengaruhi

pengetahuan

karena

semakin

banyak

informasi yang diperolah maka semakin tinggi pengetahuan seseorang. Hal ini
sesuai dengan teori yang dijelaskan Health (2009) yang menyebutkan
informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan

pengaruh

jangka

pendek

(immediate

menghasilkan perubahan atau peningkatan

impact)

sehingga

pengetahuan. Kemungkinan

responden kurang mendapatkan informasi dari media cetak maupun media


elektronik sehingga responden tidak bisa menemukan informasi yang baru.
Faktor berikutnya sosial budaya menurut Health (2009) yang
menyebutkan bahwa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Sebagian
masyarakat beranggapan bahwa menstruasi yang tidak teratur dan nyeri perut
saat menstruasi hal yang wajar dan tidak berbahaya padahal bisa saja atau ada
kemungkinan merupakan tanda dan gejala kista ovarium. Apabila tidak
ditangani akan berakibat buruk terhadap reproduksi wanita.
Lingkungan yang kurang mendukung dapat juga mempengaruhi
pengetahuan. Menurut teori Health (2009) yaitu segala sesuatu yang ada
disekitar individu, lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang
berada dalam lingkungan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat

36

pedesaan yang mana lingkungan pedesaan lebih sulit mendapatkan informasi


dibandingkan lingkungan perkotaan.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa
lalu (Health 2009). Pengalaman seseorang individu tentang kista ovarium bisa
diperoleh dari lingkungan sekitar.Baik dari pengalaman pribadinya, orang tua,
keluarga ataupun teman. Dari hasil penelitian pengalaman tidak dapat
diketahui karena pengalaman seseorang berbeda satu dengan yang lain.
Usia mempengaruh daya tangkap dan pola seseorang untuk berfikir,
sehingga berpengaruh terhadap pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yang
dijelaskan oleh Health (2009) yaitu semakin bertambah usia akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperoleh semakin membaik. Pada penelitian ini diperoleh mayoritas pada
usia 30-35 tahun. Pada usia 30-35 tahun merupakan usia yang berperan aktif
dalam mencari informasi dan dapat mengembangkan pola pikirnya, sehingga
pada penelitian ini diperoleh kategori cukup.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian wanita usia subur di Desa Jabung Sragen memiliki pengetahuan
tentang kista ovarium dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi oleh faktor
pendidikan dan usia.

37

D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala penelitian
Pada saat responden tidak ada di rumah, penelitian tidak bisa dilakukan
dalam satu waktu, mengingat kesibukan responden sehingga peneliti harus
kembali lagi saat responden sudah pulang.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,sehingga hasil
panelitian terbatas pada tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
kista ovarium saja.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya atau tidak dan
jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara
mendalam.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di
Desa Jabung Sragen dalam kategori baik sebanyak 17 responden
(24,2%).
2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di
Desa Jabung Sragen dalam kategori cukup sebanyak 39 responden
(55,8%).
3. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kista Ovarium di
Desa Jabung Sragen dalam kategori kurang sebanyak 14 responden
(20%).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Wanita Usia
Subur Tentang Kista Ovarium, maka saran yang dapat penulis sampaikan
adalah:
1. Bagi Wanita Usia Subur Desa Jabung
Diharapkan wanita usia subur mencari informasi tentang kista ovarium
melalui berbagai caradari media elektronik, media cetak maupun
penyuluhan.

38

39

2. Bagi Desa Jabung


Diharapkan untuk memberikan atau memfasilitasi warganya dalam rangka
mendapatkan informasitentang kista ovarium bekerjasama dengan tenaga
kesehatan dengan cara mengadakan penyuluhan..
3. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan menambah
wawasan tentang kista ovarium bagi mahasiswa prodi DIII Kebidanan
Kusuma Husada.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan agar peneliti lain untuk mengadakan penelitian tentang kista
ovarium dengan mengembangkan variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Klinik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Depkes RI, 2011. Kista Ovarium. Available online: http:// www. Medinuc. Com
Diakses tanggal 29 April 2010.
Hanafi.

2005.Kejadian
Kista
Ovarium.
Available
online:
Diakses
tanggal
12
http://www.wetpaint.com/kista-ovarium.html
Desember 2012.

Health, Pro. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.


Available
online:
(http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/
pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/). Diakses tanggal 12
November 2012
Hidayat, A.A.A. 2007.Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayatin, A. 2010.GambaranFaktor-Faktor Penyebab Kista Ovarium di RSU. H.
Adam Malik Medan. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Tidak Dipublikasikan.
Jong, D. 2012. Wanita Usia Subur (WUS). Available online: http://ayicuwie.
wordpress.com/about-wanita-usia-subur.html.
Diakses
tanggal
22
November 2012.
Khukun. 2011. Akseptor KB IUD dengan Nyeri Haid (Kista). Available online:
http://www.dharmais.co.id/news/content.php Diakses tanggal 30
Oktober 2012.
Maharani, S. 2008. Hamil Sehat dan Ibu Cerdas, Panduan Sehat dan Cerdas
Menghadapi Kehamilan. Available online: http://svoong.wordpress.
com/2011/03/panduan-sehat-dan-cerdas-menghadapi-kehamilan. Diakses
tanggal 9 November 2012
Nayla, S. 2007. Kista Ovarium. Available online: http://fordearest.wetpaint.
com/page/kista+ovarium#update. Diakses tanggal 27 November 2012.

Notoadmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta.
____________. 2007. Ilmu Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
_____________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pemkab Sragen. 2009. Angka Kejadian Kista Ovarium di RSUD Sragen.Available
online: http://rsud.sragenkab.go.id. Diakses tanggal 10 November 2012
Ratnawati, E.D.Y. 2007. Studi Karakteristik Wanita Penderita Kistoma Ovarii di
RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang. Tidak Dipublikasikan.
Riwidikdo, H. 2009. Stasistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
__________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Setiati, E. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta:
Andi.
Sugiyono. 2007. Stastika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Suwandy, A. 2012. Kista. Available online: http://obatherbalpenyakit.com/
tips/kistaovarium.html. Diakses tanggal 22 November 2012.
WHO.

2010. Angka Kejadian Kista Ovarium. Available online:


http://www.kesehatanonline.com. Diakses tanggal 15 November 2012

Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi 2. Editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yuniuntari.2010. Wanita Usia Subur. Available online:http://www.wanita-usiasubur.html. Diakses tanggal 12 desember 2012

You might also like