You are on page 1of 10

PENILAIAN KEGAWATDARURATAN ANAK

Dalam melakukan penilaian anak dalam keadaan gawat-darurat, dibutuhkan pendekatan


khusus agar diperoleh data sebanyak-banyaknya dan mendekati ketepatan.
Beberapa kekhususan yang harus diperhatikan antara lain:

Teknik pendekatan sesuai tumbuh kembang anak

Penggunaan peilaian awal hanya dengan melihat dan mendengar saja. Teknik ini
dikembangkan karena anak dapat memperlihatkan sikap yang berbeda-beda sesuai taraf
perkembangannya. Dengan teknik ini secara cepat pemeriksa dapat menilai berat-ringannya
keadaan anak untuk melangkah lebih jauh dengan tunjangan hidup, bila memang dibutuhkan.
Salah satu metoda yang khusus dikembangkan untuk ini dikenal dengan metoda segitiga

penilaian pediatrik ( PAT = Paediatric Assessment Triangle )

Penilaian kegawatan dengan pemeriksaan kegawatan baku yang dikenal dengan 'ABCDE'.
Karena perbedaan anatomi dan fisiologi, pemeriksaan baku ini harus disesuaikan dengan tingkat
tumbuh-kembang anak.

Memutuskan untuk tindakan lebih lanjut

Tabel Karakteristik Anatomik dan Fisiologik Khusus Bayi


Pernapasan hidung

Khas pada usia kurang dari 1 bulan. Sumbatan akibat lendir, darah,

Pernapasan abdominal

atau edema mukosa dapat menyebabkan distress napas.


Karena susunan tulang iga dan otot dada yang belum sempurna,

Retraksi
Metabolisme tinggi

Pernapasan abdominal adalah normal pada bavi.


Retraksi lebih mudah nampak pada distress napas
Kondisi ini menyebabkan resiko hipoksia dan hipoglikemi lebih

Regulasi suhu belum sempurna


Kepala relatif besar

besar.
Mudah mengalami hipotermi
Kepala menjadi sumber potensial kehilangan suhu.

SEGITIGA PENILAIAN PEDIATRIK

( PAT = PEDIATRIC ASSESSMENT TRIANGLE )


Teknik penilaian ini dilakukan tanpa memegang anak. Dengan melihat dan mendengar,
pemeriksa dapat mendapatkan kesan akan kegawatan anak. Tentu saja karakteristik
tumbuh-kembang anak seperti dibahas di atas harus dikuasai.
Tiga komponen PAT adalah:

Penampilan anak

Upaya napas

Sirkulasi kulit

Penampilan Anak
Penampilan anak seringkali merupakan cerminan kecukupan ventilasi dan

oksigenasi otak. Namun demikian beberapa keadaan lain dapat pula mempengaruhi
penampilan anak seperti hipoglikemi, keracunan, infeksi otak, perdarahan atau edema
otak atau juga penyakit kronik pada susunan saraf pusat.
Penampilan anak dapat dinilai dengan berbagai skala. Metoda 'ticles' (TICLS)
sering dianggap lebih memadahi dari skala AVPU yang telah lebih dikenal.
Tabel Penilaian dengan Metoda Tides (TICLS)
Karakteristik

Hal yang dinilai

'Tone'

Apakah anak bergerak aktif atau menolak pemeriksaan dengan kuat?

Apakah tonus ototnya baik atau lumpuh?


'Interactiveness' Bagaimana kesadarannya?apakah suara mempengaruhinya?Apakah ia
mau bermain dengan mainan atau alat pemeriksaan?atau anak tidak
'Consolability'

bersemangat berinteraksi dengan pengasuh atau pemeriksa?


Apakah ia dapat ditenangkan oleh pengasuh atau pemeriksa?atau
anakmenangis terus atau terlihat agitas sekalipun dilakukan pendekatan

'Look/gaze'

yang lembut?
Apakah ia memfokuskan penglihatan pada muka?atau penglihatanya

'Speech/cry'

kosong?
Apakah anak berbicara atau menangis dengan kuat?lemah?parau?

Upaya Napas
Upaya napas merefleksikan usaha anak mengatasi gangguan oksigenasi dan ventilasi.
Tabel Penilaian Upaya Napas

Karakteristik
Suara nafas yang tidak normal
Posisi tubuh yang tidak normal
Retraksi
Cuping hidung

Hal yang dinilai


Mengorok, parau, stridor, merintih, mengi
'Sniffing', 'tripoding', menolak berbaring
Supraklavikula, interkosta, substernal; head bobbing
Napas cuping hidung

Sirkulasi Kulit
Mencerminkan kecukupan curah jantungdan perfusi ke organ vital.
Tabel Penilaian Sirkulasi Kulit
Karakteristik
Pucat

Hal yang dinilai


Kulit atau mukosa tampak kurang merah karena kurangnya aliran darah ke

'Mottling'
Sianosis

daerah tersebut
Kulit berbercak kebiruan akibat vasokonstriksi
Kulit dan mukosa tampak biru

Penampilan ( N )

Upaya nafas ( )

Sirkulasi kulit

Distress pernapasan

Penampilan ( 0 )

Upaya nafas ( / 0 )

Gagal Napas

Sirkulasi kulit ( N )

Penampilan ( 0 )

Upaya nafas ( N )

Syok

Sirkulasi kulit ( 0 )

Penampilan ( 0 )

Upaya nafas ( N )

Gangguan metabolik
Atau ganguan primer SSP

Sirkulasi kulit ( N )

PENILAIAN ' ABCDE '


Teknik ini dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada anak.
Komponen pemeriksaan:

A = Airway

B = Breathing

C = Circulation

D = Disability

E = Exposure

Airway (jalan napas)


Menilai jalan napas (airway) pada anak dengan kesadaran menurun dilakukan dengan teknik
'look, listen, feel' yaitu membuka jalan napas dengan posisi 'sniffing', lalu melihat pengembangan
dada sambil mendengar suara napas dan merasakan udara yang keluar dari hidung/mulut
Penilaian jalan napas diekspresikan sebagai:

Jalan napas bebas

Jalan napas masih dapat dipertahankan

Jalan napas harus dipertahankan dengan intubasi

Obstruksi total jalan napas

Breathing (kinerja napas)


Kinerja napas dinilai dengan menghitung frekuensi napas, menilai upaya napas dan
penampilan anak. Sesuai tingkat tumbuh-kembang anak, frekuensi normal berbeda-beda dengan
perubahan usia
Tabel Frekuensi Pernapasan Normal sesuai Usia

Penilaian upaya napas dilakukan dengan melihat, mendengar, juga menggunakan stetoskop
dan alat pulse-oxymetry, bila ada.
Tabel Interpretasi Suara Napas Abnormal
Suara
Stridor
Mengi
Merintih (grunting) pada

Penyebab
Obstruksi jalan napas atas
Obstruksi jalan napas bawah
Oksigenasi tidak adekuat

ekspirasi
Ronkhi basah pada inspirasi

IRDS
Cairan,lendir,darah dalam jalan Pneumonia, kontusi paru

Suara napas tidak ada

napas
Obstruksi jalan napas total

dengan upaya napas yang


meningkat

Contoh Diagnosis
Croup,benda asing,abses retrofaring
Asthma,benda asing,bronkiolitis
Kontusi paru,pneumonia,tenggelam,

Benda asing,asthma berat,


peumothoraks, hemothotaks

Gangguan transmisi suara

Efusi pleura,pneumonia,
pneumothoraks

Circulation (sirkulasi)

Penilaian sirkulasi dilakukan dengan menghitung denyut jantung, perfusi organ dan tekanan
darah. Perfusi organ dapat dinilai dengan menilai denyut nadi perifer, 'capillary refill time' dan tingkat
kesadaran. Produksi urine juga merupakan indikator yang baik.
Tidak adanya denyut nadi sentral merupakan indikasi untuk segera dilakukan tindakan
resusitasi. 'Capillary refill time' normal kurang dari 2-3 detik. Namun demikian 'capillary refill time'
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan, misalnya suhu udara yang dingin.
Tabel Nilai Normal Denyut Jantung sesuai Usia
Umur
< 3 bulan
3 bulan-2 tahun
2-10 tahun

Sebaran Normal (denyut/menit)


85 200
100 - 190
60-140

Tekanan darah rendah menandakan syok. Formula tekanan darah sistolik terendah:

Tekanan Sistolik Minimal = 70 + 2 x umur (dalam tahun)

Disability (status neurologik)


Evaluasi neurologik meliputi fungsi korteks dan batang otak. Fungsi korteks dinilai dengan
skala 'AVPU' .Anak dengan penurunan skala AVPU pasti disertai kelainan penampilan pada skala

PAT. Anak dengan sakit atau cedera sedang dapat mengalami gangguan penampilan pada skala PAT,
namun mempunyai skala AVPU pada tingkat A (A=Alert).
Tabel . Skala 'AVPU'
Kategori
'Alert'
'Verbal'

Rangsang
Lingkungan normal
Perintah sederhana

Tipc Respon
Sesuai
Sesuai

Reaksi
Interaksi normal untuk tingkat usia
Bereaksi terhadap nama

'Painful'

atau rangsang suara


Nyeri

Tidak sesuai
Sesuai

Tidak spesifik / bingung


Menghindari rangsang

Tidak sesuai

Mengeluarkan suara tanpa tujuan

Patologis

Melokalisasi nyeri

Posture
'Unresponsive' Tidak ada respon yang dapat dilihat terhadap semua rangsang

Exposure (kelainan kulit/mukosa)


Untuk melengkapi perlu juga dinilai hal lain yang dapat langsung terlihat di kulit anak.
contoh: ruam akibat morbili, hematoma akibat trauma dsb.
Ketika melakukan pemeriksaan jagalah agar anak (terutama bayi) tidak kedinginan.

MEMUTUSKAN UNTUK TINDAKAN SELANJUTNYA


Setelah melengkapi tahap 'PAT' dan 'ABCDE', sekaligus resusitasi bila dibutuhkan,
petugas medis harus memutuskan tindakan selanjutnya yang meliputi:

Meneruskan resusitasi

Melakukan pemeriksaan/pemantauan lebih lanjut

Merujuk

Proses ini amat tergantung pada kemampuan petugas, fasilitas yang ada dan sistim
penanggulangan
kegawatan medis setempat. Bila fasilitas terbatas, lebih baik untuk cepat melakukan rujukan
pada anak berisiko,
antara lain:

Cedera berat

Riwayat penyakit berat (contoh: serangan asma yang berat atau tidak

memberikan respon baik


terhadap pengobatan)

Kelainan fisiologis yang terdeteksi pada pengamatan awal

Kelainan anatomis yang dapat memberikan akibat fatal

Nyeri hebat

You might also like