Professional Documents
Culture Documents
pneumonia
o Pneumonia adalah peradangan pada salah satu
atau kedua organ paru (alveoli) yang disebabkan
oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur,
parasit)
o Tidak termasuk M.Tuberculosis
o Jika disebabkan oleh non mikroorganisme
(mis:bahan kimia, radiasi, dll) pneumonitis
o Peradangan tersebut mengakibatkan jaringan
pada paru (alveoli) terisi oleh cairan sehingga
terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan
paru-paru (alveoli) menyerap oksigen berkurang.
PNEUMONIA
Epidemiologi
o Usia lanjut risiko tinggi pneumonia
o Pneumonia, penyakit akibat bakteri
pneumokokus menyebabkan lebih dari 2
juta anak balita meninggal
o Streptococcus pneumoniae merupakan
bakteri yang sering menyerang bayi dan
anak-anak di bawah usia 2 tahun
o Pneumonia merupakan penyebab utama
kematian pada anak usia di bawah lima
tahun (balita)
KLASIFIKASI PNEUMONIA
Berdasarkan Sumber
Infeksi
Pneumonia yg didapat di
masyarakat
Berdasarkan
Kuman
penyebab
(Community-acquired pn.)
Pneum. atipikal
Pneumonia yg didapat di
Pneum. ok virus
RS (Hospital-acquired pn. )
Pneumonia sspirasi
Pne. Immunocompr. host
Berdasarkan
Predileksi / tempat
infeksi
(lobar pneumonia)
Bronchopneumonia
Penyebab Pneumonia
a.
Bakteri
merupakan
penyebab
umum,
diantaranya:
Streptococcus
pneumoniae : Pneumonia
Pneumokokus
Streptococcus pyogenes
Legionella pneumophila :
Pneumonia Legionela
Streptococcus
pyogenes
b. Virus
Virus influenzae
Chicken pox (cacar air)
c. Mycoplasma pneumoniae (organisme
yang mirip bakteri)
d. Jamur
Aspergilus
Histoplasma
koksidioidomikosis
e. Aspirasi ( makanan, amnion dsb )
Pneumonia Pneumokokus
Pneumonia Legionela
Merupakan penyakit infeksi pernafasan yang
dapat menyebabkan pneumonia yang akut.
Organisme
berpenetrasi
ke
epitelium
nasofaring
dan
mencapai
saluran
pernapasan bawah melalui darah kapiler.
Jika bakteri berkapsul, fagosistosis oleh
makrofag alveolar dan neutrofil dihambat.
Pneumonia Stafilokokus
Pneumonia jenis ini cenderung terjadi pada orang
yang sangat muda, sangat tua, dan orang yang
sudah lemah karena mengalami penyakit lain.
Juga cenderung terjadi pada peminum alkohol.
Angka kematian akibat pneumonia stafilokokus
sebesar 15-40%, karena penderita pneumonia
stafilokokus biasanya sudah memiliki penyakit
yang serius.
Infeksi
paru
yang
disebabkan
oleh
Staphylococcus aureus merupakan bentuk
pneumonia yang jarang kecuali pada
penderita dengan kerusakan imun dan
kadang-kadang pada bayi serta anak-anak
Stafilokokus bisa menyebabkan abses
(pengumpulan nanah) di paru-paru dan kista
paru yang mengandung udara (pneumatokel),
terutama pada anak-anak.
Bakteri bisa terbawa oleh aliran darah dan
membentuk abses di tempat lain.
Yang sering terjadi adalah pengumpulan
nanah di ruang pleura (emfisema).
Pneumonia lobaris
Pneumonia lubularis
(Bronkopneumonia)
Pneumonia interstitialis
(Bronkiolitis)
Patogenesis
Dalam kondisi sehat tidak ada
mikroorganisme yang tumbuh di paruparu
Cara mikroorganisme masuk saluran
pernafasan:
Inokulasi langsung
Penyebaran melalui pembuluh darah
Inhalasi
Kolonisasi di permukaan mukosa (paling
sering)
Patogenesis (lanjutan)
Virus, mikroorganisme
atipikal, mikobakteria,
jamur
Patogenesis (lanjutan)
Diagnosis
Anamnesis:
Demam menggigil, suhu tubuh dapat
melebihi 40oC, batuk dengan dahak mukoid
atau purulen, sesak nafas dan nyeri dada
Pemeriksaan fisik:
Pada px thoraks:
Inspeksi: bagian yg sakit dapat tertinggal
Palpasi: fremitus mengeras pada yg sakit
Perkusi: redup
Auskultasi: suara nafas bronkovesikuler
disertai ronkhi basah halus ronkhi basah
kasar pada stadium resolusi
Pemeriksaan penunjang
Gambaran radiologis foto thoraks (PA/
lateral) penunjang utama
Gambaran radiologis infiltrat sampai
konsolidasi dengan air bronchogram
Px laboratorium darah rutin: didapatkan
adanya lekositosis dan pada hitung jenis
terdapat pergeseran ke kiri. Untuk
diagnosis etiologi perlu dilakukan kultur
dan sensifitas dahak. Kultur darah dapat
(+) pada 20 25% kasus
Pneumonia
Pneumonia, Community-Acquired: Chest xray of a patient with HIV and focal infiltrate
Pneumonia, Viral
Terapi
o Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit,
diberikan antibiotik parenteral, oksigendan
sebagainya.
o Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol
peroral selama 5 hari. Bila penderita tidak
mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata
dengan pemberian kontrimoksasol keadaan
penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotik
pengganti yaitu amoksisilin atau penisilin prokain.
o Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat
antibiotik. Diberikan perawatan di rumah
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Immunisasi.
Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita
ISPA.