Professional Documents
Culture Documents
PENGEMBANGAN
EKONOMI LOKAL
1
KONDISI
PERMINTAAN
KONDISI FAKTOR
INDUSTRI TERKAIT
DAN INDUSTRI
PENDUKUNG
PEKERJA
LINGKUNGAN
BISNIS
SUMBERDAYA YG
DIANUGERAHKAN
DAYA SAING
INTERNASIONAL
PERMINTAAN
DOMESTIK
INDUSTRI TERKAIT
DAN INDUSTRI
PENDUKUNG
PARA
WIRAUSAHA
WAN
PERISTIWA
PELUANG
MANAGER
DAN
INSINYUR
PROFESIONA
L
JANGAN HAMBURKAN
SUMBERDAYA ALAM KITA,
SEBELUM RAKYATNYA
MENGERTI
PEMBANGUNAN WILAYAH
TRANSFORMASI SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
SDM
Masyarak
at
Berkemb
ang
Masyara
kat Maju
Peningkatan
Kapabilitas (Daya
Saing, Daya Tarik
Masyara
kat
Tradisio
nal
Teknologi
Prasarana
Tanah
SDA
dan LH
MANAJEMEN SUMBERDAYA
Sintesis
dan
Daur
Ulang
Arah Pengembangan
Revitalisasi Pengembangan Ekonomi Lokal
Partisipatif
pelibatan
stakeholders kunci
Bottom-up
Memiliki Logframe yg jelas
(Heksagonal PEL)
PROSES
MANAJEMEN
KELOMPOK
SASARAN
FAKTOR
LOKASI
Mengintegrasikan sistem
nilai yg disepakati
bersama seluruh
stakeholders
Terukur
Terintegrasi ke dlm SPPN
Berkelanjutan
PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH
BERKELANJUTAN
TATA
PEMERINTAHAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTA
N
KESINERGIAN
DAN FOKUS
KEBIJAKAN
Definisi PEL
World Bank
N
o
Pembuat
Definisi
Fokus
1.
2.
Blakely
Bradshaw
dan
Kelebihan
Kelemahan
Berorientasi bukan
hanya kepada tujuan
yaitu
pertumbuhan
ekonomi
dan
kesempatan
kerja
akan
tetapi
juga
kepada proses
Tidak dijelaskan:
aspek kelokalannya
Kelayakan lapangan
kerja
bagaimana proses
pelibatan stakeholder
tersebut apakah harus
partisipatif atau tidak.
aspek lokasi dimana
PEL tersebut
dilaksanakan atau terjadi.
Menciptakan lapangan
pekerjaan
Berorientasi bukan
hanya kepada tujuan
akan
tetapi
juga
kepada proses
Tidak dijelaskan:
Kelayakan lapangan
kerja
keberlanjutan dari
penciptaan lapangan
pekerjaan tersebut.
Aspek pemerataan
aspek kelokalannya
bagaimana proses
pelibatan stakeholder
tersebut apakah harus
partisipatif atau tidak
Tidak menjelaskan
aspek lokasi
8
N
o
Pembuat Definisi
Fokus
Kelebihan
Kelemahan
3.
ILO
Proses
harus
partisipatif
Lokasi PEL pada
wilayah tertentu
Menciptakan
lapangan pekerjaan
yang layak
Merangsang
kegiatan ekonomi
Berorientasi kepada
output dan proses.
Pelibatan
stakeholder harus
partisipastif
Sifat kelokalan
ditunjukkan dari
penggunaan sumber
daya local
Aspek lokasi
ditunjukkan bahwa
PEL dilakukan pada
wilayah tertentu.
Tidak menjelaskan
keberlanjutan
pembangunan
aspek pemerataan
aspek lokasi dimana
PEL tersebut
dilaksanakan atau terjadi.
4.
A. H. J. Helming
Kemitraan
antar
stakeholder
Kontrol lokal
Merangsang
pertumbuhan
ekonomi
dan
lapangan pekerjaan
Berorientasi kepada
output dan proses.
Aspek lokasi
ditunjukkan bahwa
PEL dilakukan pada
wilayah tertentu.
Sifat kelokalan
ditunjukkan dari
penggunaan sumber
daya lokal
Tidak mencantumkan
keberlanjutan
pembangunan
Tidak menjelaskan
aspek pemerataan
bagaimana proses
pelibatan stakeholder
tersebut apakah harus
partisipatif atau tidak
Kelayakan lapangan
kerja tersebut
9
Definisi PEL
Berdasarkan analisis thd kelebihan dan
kelemahan dari beberapa definisi tentang
PEL (a.l. Bank Dunia, ILO, Blakely &
Bradshaw, dll) dan penyesuaian thd
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat di Indonesia, PEL didefinisikan
sbb.
Fokus PEL
Definisi PEL tersebut memfokuskan kepada:
Dimensi PEL
Dimensi atau batasan PEL adalah sebagai berikut:
(1) Pengertian lokal yang terdapat dalam definisi PEL tidak
merujuk
pada batasan wilayah administratif tetapi lebih pada
peningkatan
kandungan komponen lokal maupun optimalisasi
pemanfaatan
sumberdaya lokal.
(2) PEL sebagai inisiatif daerah yang dilakukan secara
partisipatif.
(3) PEL menekankan pada pendekatan pengembangan bisnis,
bukan
pada pendekatan bantuan sosial yang bersifat karikatif.
(4) PEL bukan merupakan upaya penanggulangan kemiskinan
12
secara langsung.
Heksagonal PEL
Kelompok
Sasaran
Proses
Manajemen
Faktor
Lokasi
Tata
Kepemerintahan
Pengembangan
Ekonomi
Wilayah
Berkelanjutan
Kesinergian dan
Fokus Kebijakan
Pembangunan
Berkelanjutan
14
Faktor 3
Faktor 1
Faktor 1
Indikator 1
Indikator
Faktor 2
Indikator n
15
Kelompok Sasaran
Pelaku usaha lokal
Investor Luar
16
Kelompok Sasaran
Investor luar:
Peraturan ttg kemudahan investasi, informasi
prospek bisnis, kapasitas berusaha dan hukum,
keamanan, kampanye, pusat pelayanan
investasi
Faktor Lokasi
Faktor Lokasi
Terukur
18
FAKTOR LOKASI
Faktor lokasi terukur:
Akses ke dan dari lokasi, akses ke pelabuhan laut dan
udara, sarana transportasi, infrastruktur komunikasi,
infrastruktur energi, ketersediaan air bersih, tenaga kerja
trampil,Jml Lembaga Keuangan lokal,
Pembangunan
Wilayah
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Komunitas
20
Keterkaitan dan
Fokus Kebijakan
Perluasan Ekonomi:
Kebijakan: investasi, promosi, persaingan usaha, peran
Perusahaan Daerah, jaringan usaha, informasi tenaga
kerja, pengembangan keahlian
Pembangunan Wilayah
Kebijakan: kwsn ind, pusat pertumbuhan, pengemb.
Komunitas, kerjasama antar daerah, tata ruang PEL,
jaringan usaha antar sentra, sistem industri
berkelanjutan
21
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Ekonomi
Sosial
Lingkungan
22
Pembangunan Berkelanjutaan
Ekonomi:
Pengembangan Industri pendukung,
perusahaan dgn Business Plan, perusahaan
dgn inovasi
Sosial
Kontribusi thd kesejahteraan, PEL &
adat/kelembagaan lokal
Lingkungan
Penerapan amdal, daur ulang, kebijakan
Konservasi Sumber Daya Alam
23
TATA KEPEMERINTAHAN
Kemitraan Pemerintah
dan Dunia Usaha
Reformasi
Sektor Publik
Pengembangan
Organisasi
24
Tata Kepemerintahaan
Kemitraan Pemerintah & dunia usaha:
Kemitraan: infrastruktur,promosi &
perdagangan, pembiayaan
Pengembangan Organisasi
asosiasi industri: status, peran, manfaat
25
PROSES MANAJEMEN
Diagnosis Partisipatif
Monitoring dan
Evaluasi
Partisipatif
Perencanaan
dan
Implementasi
Partisipatif
26
Proses Manajemen
Diagnosa secara partisipatif
Analisis & Pemetaan: potensi ekonomi, daya saing,
kondisi politis lokal, serta identifikasi stakeholder
Pengembangan
dan Penguatan
Kemitraan
Identifikasi
Stakeholder
Penetapan
Faktor
Pengungkit
PEL
Pemetaan
Status
PEL
Pengumpulan
Data
Analisis
Data
Penyusunan
Rencana
Tindak dan
Pembiayaan
TAHAP
I
TAHAP
II
Adopsi dalam
Dokumen
Rencana Daerah
Penyusunan
Rencana Bisnis
RPJMD
TAHAP
III
RKPD
APBD
Pelaksanaan
PEL
Monitoring dan
Evaluasi
TAHAP
IV
28TAHAP
V
29
30
Langkah 2
Pembentukan dan Pengembangan Forum
Kemitraan PEL
31
32
33
34
Langkah 6
Identifikasi Faktor Pengungkit PEL
Tujuan: Mengidentifikasi faktor pengungkit
dari setiap aspek/komponen dari
Heksagonal PEL
Output: Faktor pengungkit dari setiap
aspek/komponen Heksagonal PEL
35
37
40
Contoh Analisis
Kab. Serang
41
Indikator
1.
0 = 0 - 1 item peraturan
1 = 2 - 3 item peraturan
2 = ? 4 item peraturan
0 = tidak tersedia
1 = tersedia tetapi kurang
informatif/lengkap/tidak
mutakhir
2 = tersedia dan
informatif, lengkap dan
mutakhir
0 = tidak ada (sering
terjadi perubahan
kebijakan, lemahnya
penegakan hukum)
1 = ada (tidak terjadi
perubahan kebijakan,
ada penegakan hukum)
2.
3.
4.
Skala
0 = Tidak ada
1 = ada intesitas 2x/thn
2 = ada intensitas > 2x/th
Buruk
Baik
42
Nilai
KELOMPOK SASARAN
Keamanan
>
KELOMPOK SASARAN
Attributes
V
Abbreviation
PEL
Reference PEL
GOOD - best attribute values
BAD - worst attribute values
UP - half good, half bad
DOWN - opposite to UP
Anchor PEL
0.28095 0.2811
43
40
20
0
0
20
40
60
80
100
120
-20
-40
-60
Fisheries Sustainability
44
Dimensi/Aspek
PEL
1
2
3
4
5
6
Nilai
Indeks
Kelompok Sasaran
Faktor Lokasi
Kesinergian dan Fokus Kebijakan
Pembangunan Berkelanjutan
Tata Pemerintahan
Proses Manajemen
Status Pengembangan Ekonomi Lokal
Kab/Kota
Kelompok Sasaran
100
80
Proses Manajemen
60
Faktor Lokasi
40
20
0
Tata Pemerintahan
Pembangunan Berkelanjutan
45
Dari gambar diatas dpt disimpulkan bahwa perlu meningkatkan faktor kesinergian
dan fokus kebijakan + Proses manajemen (titik terlemah dari gambar di atas)
46
47
48
Leverage of Attributes
(Faktor Pengungkit Kelompok Sasaran Pengembangan
Ekonomi Lokal)
Leverage of Attributes
A ttribute
0.5
1.5
2.5
3.5
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed (on Sustainability scale 0 to 100)
49
No
1
Thn Pelaksanaan
Faktor
Pengungkit
Promosi produk
UKM dari Pemda
Upaya Pemda
untuk peningkatan
teknologi,
manajemen dan
kelembagaan
Upaya fasilitasi
permodalan dari
Pemda
Strategi
Rencana Tindak
0
8
0
9
1. Menyusun rencana
komunikasi pemasaran
produk unggulan daerah
2. Kampanye produk
unggulan daerah secara
terpadu
1.
2.
Fasilitasi
pengembangan
teknologi dan
manajemen UKM
Peningkatan
kapasitas
kelembagaan daerah
dan pemberdayaan
organisasi bisnis
masyarakat
50
1
0
1
1
1
2
Thn Pelaksanaan
No
4
Faktor Pengungkit
Pusat pelayanan
investasi
Kampanye peluang
berusaha
Strategi
Rencana Tindak
0
8
0
9
1. Memberikan pelayanan
yang prima bagi investor
2. Penguatan Investor
Outreach Office (IOO)
3. Meningkatkan dukungan
pemerintah setempat
dalam menarik investor
4. Menciptakan sistem
lembaga keuangan dan
pasar yang sehat,
dengan fokus pada
potensi produk lokal
1. Menciptakan perubahan
paradigma berpikir
masyarakat untuk
meningkatkan taraf
hidup melalui
peningkatan ekonomi
produktif
2. Mengembangkan
publikasi potensi usaha
unggulan berbasis
kerajinan tangan
3. Menciptakan pekerjaan
baru dan merangsang
kegiatan ekonomi
daerah
51
1
0
1
1
1
2
No
Faktor
Pengungkit
Keamanan
Kepastian
berusaha dan
hukum
Fasilitasi pelatihan
kewirausahaan
bagi pelaku usaha
baru
Insentif Pemda
dalam bentuk
pemberian dana
stimulan, dan
keringanan biaya
Strategi
Thn
Pelaksanaan
Rencana Tindak
0
8
0
9
1
0
1
1
1
2
1. Menciptakan lingkungan
yang aman bagi
pengembangan bisnis
2. Pengawasan lingkungan
yang terpadu
1. Menciptakan stabilitas
yang kondusif
2. Menjamin kepastian
berusaha bagi para
investor
1. Meningkatkan
kemampuan masyarakat
bagi pemberdayaan
ekonomi
2. Menyelenggarakan
pelatihan kewirausahaan
bagi pelaku usaha baru
3. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
kewirausahaan
1. Menciptakan
kesempatan kerja bagi
dunia usaha baru
2. Mendukung
pengengembangan
kewirausahaan oleh
masyarakat
52
Thn Pelaksanaan
No
Faktor Pengungkit
10
Informasi prospek
bisnis
11
12
Pendampingan dan
monitoring bisnis
pelaku usaha baru
Peraturan tentang
kemudahan
investasi
Strategi
Rencana Tindak
0
8
0
9
1
0
1
1
1
2
1. Membuat gambaran
rencana bisnis untuk
kegiatan pengembangan
UKM dan industri kecil
dan jasa serta pariwisata
2. Meningkatkan efektivitas
pelaksanaan kegiatan
promosi bisnis melalui
berbagai jenis layanan
informasi dan kerjasama
promosi
Temu bisnis
Membuat gambaran peluang
investasi
Mengikuti dan menyelenggarakan
Pameran
Membuat booklet dan leaflet
Pembuatan video prospek peluang
investasi
Membuat dan up dating website
1. Mendorong partisipasi
masyarakat untuk
membuka usaha sesuai
dengan potensi
2. Menerapkan sistem
monitoring dan evaluasi
bagi pelaku usaha baru
dengan pendampingan
Menciptakan peraturan
yang jelas dan mudah
dipahami
53
No
13
Faktor
Pengungkit
Kecepatan
pengurusan ijin
bagi investasi baru
Strategi
Thn
Pelaksanaan
Rencana Tindak
0
8
1.
2.
3.
4.
Menciptakan sistem
perizinan terpusat
Memberikan
kemudahan bagi
investor dalam
pengurusan perizinan
Memberikan
pelayanan perizinan
yang tidak berbelitbelit, transparan,
mudah dan cepat
Meningkatkan
kemampuan SDM
yang terlibat dalam
bidang perizinan
54
0
9
1
0
1
1
1
2