You are on page 1of 9

ANALISA DATA

NO
1

KELOMPOK DATA

KEMUNGKINAN
PENYEBAB

MASALAH

a. Tidak ada tempat pembuangan


sampah sementara sehingga warga
membuang sampah di sembarang
tempat
b. Warga
mempunyai
kebiasaan
membuang sampah di semaksemak, di tepi sungai, di jurang dan
sembarangan sebanyak 347 KK
(50,6 %)
c. Warga
mempunyai
kebiasaan
membakar sampah sebanyak 246
KK (35,91 %)
d. Warga
mempunyai
kebiasaan
menimbun sampah sebanyak 92 KK
(13,43 %)
e. Warga belum bisa mengolah
sampah dengan benar
f. Sebagian besar warga tidak
memiliki jamban sebanyak 418 KK
(61,97 %)
g. Warga memiliki kandang ternak
sebanyak 226 KK (54,6 %)
h. Sebagian kandang berada di dalam
rumah
i. Kotoran ternak di buang di
sembarang
tempat
dan
mengeluarkan bau tidak sedap
j. Rumah warga yang terbuat dari
papan sebanyak KK (38,6 %)
k. Lantai rumah
warga sebagaian
besar berupa tanah yaitu sebanyak
287 KK (41,89 %)
l. Terdapat beberapa rumah memiliki
ventilasi yang tidak memadai
sebanyak 167 KK (24,37 %)
m. Terdapat 4 MCK umum dan tidak
digunakan dengan baik oleh warga
n. MCK umum tidak dirawat dan
dibiarkan rusak
o. Terdapat sebagaian besar warga

Kurangnya
pengetahuan warga,
kurangnya kesadaran
warga untuk
meningkatkann
kesehatan, keterampilan
warga kurang untuk
membuat lingkungan
yang sehat, sarana dan
prasarana yang kurang
mencukupi, kurangnya
pemantauan dari pihak
terkait

ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
kesadaran warga
terhadap peningkatan
kesehatan

yang memiliki penyakit ISPA


sebanyak 48 orang (10,38 %)
p. Terdapat sebagaian warga yang
mengeluh gatal-gatal 32 orang (6,92
%)
q. Terdapat beberapa warga yang
mengalami diare 29 orang (6,27 %)
2

a. Di Dusun Krajan terdapat 443


orang lansia
b. Terdapat 58 orang lansia yang
mengalami hipertensi
c. Terdapat 1 orang lansia yang
mengalami stroke
d. Terdapat 4 orang yang mengalami
Diabetes Mellitus
e. Terdapat 16 orang yang mengeluh
linu-linu
f. Terdapat 1 posyandu lansia di Desa
Sumberjambe
a.
Terdapat 1 ibu hamil yang
berisiko tinggi
b.
Kehadiran balita dalam
posyandu setiap bulannya yaitu 86
%
c.
Balita yang berada pada BGM
yaitu 2 orang
d.
Terdapat beberapa balita yang
mengalami diare dan ISPA
e.
Terdapat balita yang belum
lengkap melakukan imunisasi yaitu
sebanyak 2 orang balita
f.
Warga yang menggunakan KB
sebanyak 199 orang (73,97 %)

Kurangnya
pengetahuan warga,
kurangnya sarana dan
prasarana, kesadaran
akan kesehatan yang
masih rendah dan
kurangnya
keterampilan perawatan
kondisi saat sakit

ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan dan
keterampilan untuk
meningkatkan
kesehatan

Kurangnya
pengetahuan warga dan
keterampilan mengenai
perawatan ibu dan
balita, dan kesadaran
terkait kesehatan yang
masih rendah

ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan warga
dan keterampilan
mengenai perawatan
ibu dan balita

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO

1.

Diagnosa
Keperawatan
Komunitas
ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
kesadaran warga
terhadap peningkatan
kesehatan

Tujuan Jangka
Panjang
Masyarakat
mampu
memahami,
melakukan,
dan memiliki
keterampilan
pada kegiatan
yang
berhubungan
dengan
kebersihan
lingkungan
untuk
memjadikan
lingkungan
sehat

Rencana Evaluasi
Tujuan Jangka Pendek
Masyarakat akan
dapat:
a. Menghilangkan
kebiasaan
membuang sampah
di
semak-semak,
tepi sungai, jurang
dan
sembarang
tempat
b. Menghilangkan
kebiasaan
membakar sampah
c. Menghilangkan
kebiasaan
menimbun sampah
d. Memiliki
keterampilan untuk
mengolah sampah
dengan benar
e. Memiliki kebiasaan
untuk akses jamban
f. Memiliki kandang
ternak
di
luar
rumah dan tidak
jadi satu dengan
tempat tinggal
g. Memiliki kebiasaan

Rencana Intervensi
1. Melakukan
promosi
kesehatan
tentang
pentingnya
pemeliharaan
kesehatan
lingkungan
untuk
kesehatan yang
difasilitasi oleh
kader dan
TOMA/TOGA
2. Pembentukan
kemitraan
melalui
pemberdayaan
TOMA/TOGA
, lintas sektor
dan kader
dalam
melakukan
pemeliharaan
kesehatan
lingkungan
3. Memodifikasi
lingkungan,
sarana dan

Kegiatan
a. Melakukan
promosi kesehatan
tentang pentingnya
pemeliharaan
kesehatan
lingkungan untuk
kesehatan yang
difasilitasi oleh
kader dan
TOMA/TOGA
b. Melakukan
promosi kesehatan
tentang kriteria
rumah sehat dan
kesehatan
lingkungan
c. Modifikasi
lingkungan dan
sarana prasarana,
seperti: tidak
membuang sampah
di semak-semak,
sungai, dan di
sembarang tempat
d. Melakukan kerja
bakti
membersihkan
MKC setiap 1

Kriteria

Standar

Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
Dusun
Krajan
dengan
menjaga
kebersihan
lingkungan
dan
menurunnya
kasus
pembuanga
n sampah
sembaranga
n serta
meningkatk
an akses
maupun
kepemilikan
jamban

Sesuai
dengan
target
MDGS
pada poin
pelestarian
lingkungan,
masyarakat
dusun
krajan dapat
menjaga
dan
melestarika
n
lingkungan
untuk
mendukung
peningkatan
derajat
kesehatan

tidak
membuang
prasarana
kotoran
ternak
masyarakat
secara sembarangan 4. Membentuk
h. Memiliki
lantai
kelompok
yang bersih dan
peduli
tidak lembab
lingkungan
i. Memiliki ventilasi
yang memadai

2.

ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan dan
keterampilan untuk
meningkatkan

Masyarakat
mampu
mengetahui
dan memiliki
perilaku sadar
kesehatan
serta memiliki

Masyarakat akan
dapat:
a. Menghindari
penyebab yang
dapat menyebabkan
peningkatan
tekanan darah

1. Melakukan
promosi
kesehatan
tentang
pendeteksian
dini penyakit
hipertensi,

bulan sekali yang


difasilitasi oleh
pihak TOGA,
TOMA, dan
masyarakat
e. Bekerjasama
dengan dinas dan
pemerintahan
terkait mengenai
tempat pengelolaan
sampah sementara
di dusun krajan
f. Bekerjasama
dengan masyarakat
dalam hal
pemanfaatan
sampah organik,
memperbaiki
sarana dan
prasarana jamban
umum yang ada di
dusun krajan,
difasilitasi oleh
TOMA, TOGA,
dan masyarakat
a. Identifikasi faktor
internal dan
eksternal yang
dapat
mempengaruhi
kejadian penyakit
degeneratif di

Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
Dusun
krajan
dengan

Sesuai
dengan
target
MDGS,
masyarakat
dusun
krajan

kesehatan

keterampilan
perawatan saat
kondisi sakit
b.

c.

d.

e.

seperti: kebiasaan
kurang olahraga,
konsumsi makanan
berlemak dan
makanan asin
Memiliki kebiasaan
kontrol tekanan
darah rutin setiap 1
minggu sekali di
pelayanan
kesehatan
Memiliki kebiasaan
kontrol kadar gula
darah dan
kolesterol rutin
setiap 1 bulan
sekali di pelayanan
kesehatan
Menghindari
penyebab
meningkatnya
kadar kolesterol
dengan memiliki
pola hidup:
olahraga teratur
setiap hari,
konsumsi makanan
rendah lemak, dan
minum air putih
minimal 8 gelas
sehari
Memiliki kegiatan
posyandu lansia

diabetes
mellitus, dan
kolesterol
maupun asam
urat yang
difasilitasi
oleh kader dan
TOMA/
TOGA
2. Pembentukan
kemitraan
melalui
pemberdayaan
TOMA/TOG
A serta kader
dalam
melakukan
pencegahan
dan
penanganan
penyakit
degeneratif
3. Melakukan
pelatihan dan
ketrampilan
kepada kader
dalam
pencegahan
dan
penanganan
pertama pada
kejadian
penyakit

masyarakat dusun
Krajan Desa
Sumberjambe
b. Libatkan kelompok
dalam kegiatan
diskusi agar
masyarakat mampu
untuk melakukan
tindakan
pencegahan dan
penanganan dari
penyakit
degeneratif yang
terjadi di
masyarakat
c. Melakukan
pendidikan
kesehatan terkait
pencegahan dan
penanganan dini
dari penyakit
hipertensi, diabetes
mellitus, dan
kolesterol maupun
asam urat
d. Mengajarkan
teknik latihan
relaksasi otot
progresif dan
senam anti stroke
untuk klien
hipertensi

mengendali
kan dan
menurunnya
atau bebas
dari kasus
penyakit
degeneratif
seperti:
hipertensi,
diabetes
mellitus,
dan
kolesterol
maupun
asam urat.
Jika ada
kasus
terkait itu,
diharapkan
masyarakat
mampu
melakukan
penanganan
minimal
dan
mencegah
terjadinya
kasus baru

terbebas
dari
permasalah
n kesehatan

rutin 1 bulan sekali


atau memiliki
organisasi berupa
kelompok lansia

3.

ketidakefektifan
koping komunitas
yang berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan warga
dan keterampilan
mengenai perawatan
ibu dan balita

Masyarakat
mampu
mengetahui
dan memiliki
keterampilan
mengenai
perawatan ibu
dan balita,
serta

Masyarakat akan
dapat:
a.

Memenuhi
kehadiran dalam
posyandu balita
dalam setiap
bulannya
b.
Memiliki
perilaku sehat yang

degeneratif

e. Mengajarkan
teknik latihan
senam kaki
diabetik untuk
klien diabetes
melitus
f. Mengajarkan
senam rematik
pada klien dengan
asam urat
g. Pemberdayaan
kader posyandu
lansia dalam
pendeteksian dini
tanda gejala dari
hipertensi, diabetes
mellitus, dan
kolesterol maupun
asam urat, yang
selanjutnya dapat
dilakukan rujukan
pada pelayanan
kesehatan terdekat

1. Melakukan
promosi
kesehatan
tentang
pendeteksian
dini penyakit
hipertensi,
diabetes
mellitus, dan

a. Identifikasi faktor
internal dan
eksternal yang
dapat
mempengaruhi
kejadian gizi buruk
pada balita di
Krajan Desa
Sumberjambe

Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
terutama
balita di
Dusun
Krajan
melalui

Sesuai
dengan
target
MDGS,
masyarakat
dusun
krajan
terbebas
dari

kesadaran
diterapkan pada
dalam
balitanya untuk
mengikuti
memberantas
setiap kegiatan
adanya BGM
posyandu
g.
Menghindari
maupun
faktor resiko dan
imunisasi
faktor penyebab
terjadinya ISPA
h.
Meningkatkan
kesadaran untuk
melakukan
imunisasi pada
bayinya dengan
lengkap sesuai
jadwal pemberian
imunisasi

kolesterol
maupun asam
urat yang
difasilitasi
oleh kader
dan TOMA/
TOGA
2. Pembentukan
kemitraan
melalui
pemberdayaan
TOMA/TOG
A serta kader
dalam
melakukan
pencegahan
dan
penanganan
penyakit
degeneratif
3. Melakukan
pelatihan dan
ketrampilan
kepada kader
dalam
pencegahan
dan
penanganan
pertama pada
kejadian
penyakit
degeneratif

b. Identifikasi faktor
internal dan
eksternal yang
dapat
mempengaruhi
kejadian imunisasi
pada bayi yang
tidak lengkap di
Krajan Desa
Sumberjambe
c. Libatkan
kelompok bina
keluarga balita
dalam upaya untuk
peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan ibu
balita untuk
kesehatan
balitanya
d. Pemberdayaan
kader posyandu
dalam
pendeteksian dini
tanda gejala gizi
buruk dan penyakit
ISPA yang
selanjutnya dapat
dilakukan rujukan
pada pelayanan
kesehatan terdekat

upaya
pemberdaya
aan kader
dan kelurga

permasalaha
n angka
kematian
anak dan
kesehatan
ibu

You might also like