You are on page 1of 21

ANALISA DIRI

PERAWAT
NURLINA,S.ST,M.Kes

Pengertian
Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat
dalam menilai aspek-aspek yang dimiliki di
dalam dirinya agar dapat melakukan
kemampuan diri secara terapeutik kepada klien.
Fokus analisa diri yang penting adalah :
a. kesadaran diri,
b. klarifikasi nilai,
c.eksplorasi perasaan,
d. kemampuan menjadi model,
e.altruisme dan
f. rasa tanggung jawab.

A.Kesadaran Diri
Sblm menilai org lain, akan lebih adil jika kita menengok diri sendiri
spt apa diri kita baik sbg perawat maupun sbg diri sendiri. Dlm
konteks brhubungan dgn org lain maupun klien, akan lbh baik kt
mmpersiapkan diri trlebih dahulu mll analisis diri sendiri shg kita bs
bradaptasi dgn lingkungan mrk.
Kesadaran diri mrp prasyarat sblm melakukan komunikasi terapeutik
dgn klien.
Kesadaran diri bs diartikan sbg kemampuan seseorg u/ memahami
diri sendiri baik perilaku,perasaan maupun pikirannya sendiri.
Kesadaran diri & perkembangan diri perawat perlu ditingkatkan agar
penggunaan diri sec terapeutik dpt lbh efektif.
Perawat perlu menjawab pertanyaan siapa saya. Perawat harus
dapat mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya secara pribadi
maupun sebagai pemberi perawatan. Kesadaran diri akan membuat
perawat menerima perbedaan dan keunikan klien.

Seorang Perawat perlu


menyadari tentang siapa
dirinya atau kesadaran
diri, di mana pada tingkatan
ini diperlukan komunikasi
intrapersonal. Untuk
menuju kesadaran diri
diperlukan: mempelajari
diri sendiri, belajar dari
orang lain, dan

Johari Window menggambarkan tentang


perilaku, pikiran, perasaan seseorang melalui
gambar berikut
Saya Tahu

Org lain
tahu

Diketahui oleh
diri sendiri dan
orang lain

Hanya diketahui
oleh orang lain

3
Org lain
tdk tahu

Saya tdk tahu

Hanya diketahui
oleh dirinya
sendiri

4
Tidak diketahui
oleh siapapun

Kuadran/Bingkai I Wilayah Terbuka (Open


Area)

Pada wilayah ini, kelebihan & kekurangan


kita perihal perilaku, perasaan & pikiran
kita selain kita mengetahui oranglainpun
juga mengetahui Johari menyebutnya
sbg bidang terbuka suatu bingkai yg
paling ideal dlm hubungan & komunikasi
interpersonal.
Adanya hubungan saling percaya akan
membuat wilayah ini melebar sehinga
proses komunikasi terapeutik akan lebih
mengena. Sebaliknya, bila masih blm terjd
& blm hub. Saling percaya , maka wilayah
open area semakin menyempit & itu akan

Kuadran/Bingkai II Wilayah Buta (Blind Area)


Pada wilayah ini, perilaku, perasaan dan pikiran
seseorang diketahui oleh orang lain, sedangkan dirinya
sendiri tidak mengetahui. Hal ini sesuai dengan pepatah
yang mengatakan Gajah di pelupuk mata tidak nampak
sedangkan semut di lautan tampak. Hal ini
mengindikasikan bahwa seorang tidak mau mengakui
kelemahannya dan bahkan tidak jarang menyangkal.
Apa yang diberbuat walaupun perbuatan itu merugikan
orang lain seakan-akan dia tidak tahu dan tidak mau
tahu. Seorang perawatmemarahi, bertindak kasar, dan
meremehkan klien merupakan bentuk dari perilaku yang
merugikan klien. Perawat tersebut tidak pernah melihat
bahwa dia memarahi siapa, meremehkan siapa,
membentak siapa, dan bertindak kasar dia memarahi
siapa. Siapa klien itu? Semestinya harus ditanyakan
kepada dirinya sendiri.

Kuadran/Bingkai III Wilayah Tersembunyi (Hidden


Area)

Wilayah ini mengindikasikan bahwa semua perasaan,


pikiran dan perilaku seseorang hanya diketahui oleh
dirinya sendiri, sedangkan orang lain tidak
mengetahui.
Menurut Cangara, H (2004), adanya wilayah tersebut
ada kaitannya dengan dua konsep yang bertolak
belakang yaitu Over Disclose dan Under Disclose.
Over Disclose merupakan sikap terlalu banyak
mengungkapkan sesuatu sehingga hal-hal yang
harus disembunyikan juga diutarakan, sedangkan
Under Disclose merupakan sikap terlalu
menyembunyikan sesuatu yang seharusnya
dikemukakan. Klien yang memiliki wilayah
tersembunyi biasanya sangat menyulitkan perawat
dalam mendapatkan data yang akurat.

Kuadran/Bingkai IV Wilayah Tidak


Dikenal (Unknown Area)

Menurut Cangara, H (2004),


wilayah ini merupakan wilayah
yang sangat kritis dalam
berkomunikasi. Hal ini dikarenakan
selain kita tidak mengenal diri kita
sendiri, orang lain pun juga tidak
mengenal kita.
Pada orang dengan gangguan jiwa
sering dia sendiri tidak tahu dan
tidak menyadari bertindak seperti

Ada 3 prinsip yang dapat


diambil dari Johari Window
yaitu :
Perubahan satu kuadran akan
mempengaruhi kuadran yang
lain.
Jika kuadran 1 yang paling
kecil, berarti komunikasinya
buruk atau kesadaran dirinya
kurang.

Kesadaran diri
dapat
ditingkatkan
melalui tiga cara
(Stuart dan
Sundeen) :

Mempelajari
diri sendiri
Belajar dari
orang lain.
Membuka diri

Mempelajari diri sendiri.


Proses eksplorasi diri
sendiri, tentang pikiran,
perasaan, perilaku,
termasuk pengalaman
yang menyenangkan,
hubungan hubungan
interpersonal dan
kebutuhan pribadi. Caranya

Belajar dari orang lain

Belajar dan mendengar orang


lain. Pengetahuan tentang diri
tidak bisa diketahui oleh diri
sendiri. Juga berhubungan
dengan orang lain, individu
mempelajari diri sendiri, juga
belajar untuk mendengar
secara aktif dan terbuka
menerima umpan balik dari

Membuka diri.

Keterbukaan merupakan salah


satu kriteria kepribadian yang
sehat. Untuk ini harus ada
teman intim yang dapat
dipercaya tempat
menceritakan hal yang
merupakan rahasia.
Proses peningkatan
kesadaran diri sering

Campbell (1980) mendefenisikan kesadaran diri menurut model


keperawatan secara holistik meliputi :
Komponen psikologi
Termasuk pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri dan
personaliti.
Komponen fisik
Adalah pengetahuan tentang fisiologi personal dan umum, juga
termasuk sensasi tubuh, gambaran diri dan potensial fisik.
Komponen lingkungan
Berisi tentang lingkungan sosiokultural, hubungan dengan orang
lain, dan pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan
alam.
Komponen filosopi
Adalah perasaan tentang makna kehidupan. Filosopi diri berupa
tentang kehidupan dan kematian baik yang disadari maupun tidak
disadaritermasuk kemampuan superior, tetapi juga meliputi
tanggung jawab terhadap perilaku baik secara etik dan nyata.

B. Klarifikasi Nilai
Perawat harus mampu menjawab, apa yang penting untuk
saya? Kesadaran membantu perawat untuk sayang dan
tidak menjauhi pasien dan membantu sesuai dengan
kebutuhannya.
Walaupun hubungan perawat klien merupakan hubungan
timbal balik, tetapi kebutuhan klien selalu di utamakan.
Perawat sebaiknya mempunyai sumber kepuasan dan rasa
aman yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien
untuk kepuasan dan keamanannya.
Jika perawat mempunyai konflik, ketidakpuasan, sebaiknya
perawat menyadari dan mengklarifikasi agar tidak
mempengaruhi keberhasilan hubungan perawat klien.
Dengan menyadari sistem nilai yang dimiliki perawat,
misalnya kepercayaan, seksual, ikatan keluarga, perawat
akan siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan
dengan sistem nilai yang dimiliki.

C.Eksplorasi Perasaan
Penggunaan diri sec terapeutik memerlukan strategi yg optimal
agar mndptkan data dr klien yg akurat dlm rangka memberikan
asuhan keperawatan. Salah satu strategi u/ hal tsb ad/
mmbebaskan diri dr rasa kecemasan saat akan a/ sesudah
melaksanakan prtemuan d klien dg cara mgkaji a/ menggali
perasaan-perasaan yg timbul sblm & sesdh brinteraksi dg org
lain.
Saat brtemu dg klien, orientasi komunikasi hanya satu yaitu
komunikasi terapeutik diperlukan persiapan yg matang mll
eksplorasi perasaan dgn menyadari responnya & mengontrol
penampilan.
Bagi perawat, eksplorasi perasaan merupakan hal yang perlu
dilakukan agar perawat terbuka dan sadar terhadap
perasaannya sehingga dia dapat mengontrol perasaanya agar
ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik

D. Kemampuan Menjadi Model


(Role Model)
Peningkatan sbh performa mrp sarana u/
meningkatkan jati diri dlm rangka mmbentuk identitas
pribadi shg seorg trbawa pd irama & gaya seseorg.
Seorg perawat hrs sadar bhw apa yg ia lakukan sll
mnjd sorotan & teladan bg klien & klg shg perawat hrs
mampu mnjaga image tsb. Seorg perawat hrs sadar &
mampu mngatur dirinya sendiri dlm brpenampilan
maupun brprilaku agar klien & kl merasa trkesan dgn
penampilannya.
Perawat sbg model brarti bgm perawat mmberikan
contoh yg bik dlm stp tindakan keperawatan mll
perilaku & sikap yg dpt diteladani.
Perawat hrs tetap mnjaga performa jati diri perawat
saat mnjalani profesinya walaupun dlm hatinya marah
akibat konflik yg menyelimuti hatinya perawat hrs
mampu memisahkan diri antara kehidupan pribadi dgn

E.Altruisme
Menurut Taylor (1997) Altruisme merupakan
kepedulian perawat terhadap kesejahteraan orang
lain.Altruisme bisa dimaknai juga sbg panggilan
jiwa atas keadaan yg mmbutuhkan pertolongan
tanpa memandang dari sisi manapun kecuali dari
sisi humanistik.
Perawat selalu hadir saat diperlukan klien shg dlm
memberikan yan-kep perawat melakukan dgn
sungguh-sungguh & penuh perhatian.Altruisme
tumbuh dlm diri perawat krn dlm jiwanya
trtanamnilai-nilai esensial dari jati diri perawat yg
profesional dg payung kode etik keperawatan.

F. Etik dan Tanggung


Jawab
Dalam mmbuat suatu keputusan untuk menentukan
tindakan keperawatan yg benar-benar mampu
mmberikan perlindungan kpd klien, seringkali
perawat dihadapkan pd kondisi yg dilematis antara
ya & tidak, antara dikerjakan atau tidak.
Sedemikian besar tanggung jawab perawat kpd
klien dlm meringankan keluhan yg dirasakan,
perawat msh tetap diuntut u/ mgkomunikasikan
semua tindakan yg diperlukan sesuai dgn kaidahkaidah komunikasi terapeutik

Sebutkan 10 hal positif dari diri kita, teman di


samping akan menyebutkan 10 hal positif kita
menurut dia dan dicocokkan dengan apa yang
kita tulis tadi. Kalo sama, dikasi tanda bintang.
Dan kalo beda, dituliskan sebagai tambahan.
Jawab pertanyaan berikut :
1. Apa pencapaian pribadi saat ini?
2. Apa pencapaian keluarga saat ini?
3. Apa yang diinginkan ketika memasuki
pensiun?
4. Sebutkan 3 hal positif yang dimiliki.
5. Apa yang dicita-citakan sehingga harus
bekerja keras?
6. Apa motto pribadi?

You might also like