Professional Documents
Culture Documents
Dengan memanjatkan Puji Syukur atas limpah rahmat Tuhan yang maha
Esa, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Motor Induksi Tiga Fasa
dengan tujuan mengetahui dan memahami sistem kerja pada Motor Induksi Tiga
Fasa tersebut.
Makalah ini hanya memuat hal-hal pokok berkaitan dengan Motor Induksi Tiga
Fasa tersebut. Baik dari pengertian, konstruksi, sistem kerja dan keuntungan dari
motor ini. Makalah ini bersumber dari buku referensi dan referensi dari internet
yang berhubungan dengan Motor Induksi Tiga Fasa tersebut..
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun, penulis berharap makalah ini mudah-mudahan bisa berguna bagi kita
semua, dan mejadi amal soleh bagi kita semua. atas perhatianya penulis ucapkan
terima kasih.
Bandung, April 2014
Penulis,
Adi Septiawan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
ii
1
2
2
3
4
4
8
2.4 Prinsip Kerja Motor Induksi Tiga Fasa ..................................................
15
2.5 Keuntungan Dan Kerugian Motor Tiga Fasa .........................................
18
2.6 Perawatan ............................................................................................... 19
2.7 Aplikasi Motor Induksi Tiga Fasa ........................................................... 20
BAB III PENUTUP..............................................................................................
25
3.1 Kesimpulan .............................................................................................
13
3.2 Saran .......................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling
luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi ini terdiri
dari dua jenis, yaitu: motor induksi satu fasa, dan motor induksi tiga fasa. Motor
induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri
maupun di rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor induksi memiliki
berbagai keunggulan dibanding dengan motor listrik yang lain, yaitu diantaranya
karena harganya yang relatif murah, konstruksinya yang sederhana dan kuat serta
karakteristik kerja yang baik.
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak
digunakan pada perindustrian, motor inilah yang akan digunakan untuk memutar
beban yang ada diperindustrian. motor induksi tiga fasa keluaran besarannya
berupa torsi untuk menggerakkan beban. Jika torsi beban yang dipikul motor
induksi tiga fasa lebih besar, maka motor induksi tiga fasa tidak akan berputar.
Dan jika torsi beban yang dipikul motor induksi tiga fasa terlalu kecil, maka ini
dianggap suatu hal yang berlebihan.
Motor induksi tiga fasa yang mempunyai efisiensi tinggi biasanya
memiliki tahanan rotor yang kecil. Akibatnya motor ini akan menghasilkan torsi
awal yang kecil dan menarik arus awal yang besar. Namun terkadang batangan
yang rusak pada cangkang rotor dapat menyebabkan belitan motor yang tidak
seimbang, yang memberikan pengaruh terhadap torsi dan putarannya.
Oleh karena itu semua kita perlu mengetahui dan mempelajari konsep
serta melakukan analisa hal-hal yang berkaitan dengan motor induksi tiga phasa
ini.
1.2
Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
fasa
ini.
6. Memberikan pengetahuan mengenai perawatan motor induksi tiga phasa
ini.
7. Mengetahui contoh-contoh aplikasi dari motor tiga phasa.
1.4
Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep tentang motor listrik induksi tiga phasa . Secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan
khusunya tentang konsep motor listrik tiga phasa.
2. Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep Motor listrik tiga fasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kajian Teoritis
5
mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor yang dioperasikan pada sistem tenaga tiga
fasa.
2.2
gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator
dan medan rotor. Motor induksi 3-fasa dioperasikan pada sistem tenaga 3-fasa dan
banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri dengan kapasitas yang besar.
Bentuk gambaran motor induksi 3 fasa diperlihatkan padagambar 2.1, dan contoh
penerapan motor induksi ini di industri diperlihatkan pada gambar 2.2.
a) bentuk fisik
Gambar 2.3 Contoh data yang ada di plat nama motor induksi
Metode Direct Torque Control merupakan tipe kontrol close loop. Kontrol close
loop umum digunakan di dalam pengaturan kecepatan motor induksi karena
memberikan respon kecepatan yang lebih baik dari pada open loop. Kontrol close
loop disebut juga kontrol umpan balik yang menjadikan output sebagai
perbandingan dengan input (referensi) untuk memperoleh suatu error. Didalam
suatu sistem yang handal, adanya error merupakan suatu kerugian. Oleh karena
itu, digunakan control PI yang diharapkan dapat menekan error sampai nilai
minimal. Namun hal ini membutuhkan perhitungan matematik yang rumit dan
komplek dalam menentukan Kp dan Ki yang sesuai, agar diperoleh kinerja motor
yang bagus.
a. Direct Torque Control (DTC)
Direct Torque Control (DTC) adalah kontrol berdasarkan fluks stator
dalam kerangka seferensi stator menggunakan kontrol langsung dari switching
inverter. Ide dasar dari DTC adalah perubahan torsi sebanding dengan slip antara
fluk stator dan fluk rotor pada kondisi fluk bocor stator tetap. Hal ini banyak
dikenali untuk pengaturan torsi dan fluk cepat dan robust. Pada motor induksi
dengan rotor sangkar untuk waktu tetap rotor menjadi sangat besar, fluk bocor
rotor berubah perlahan dibanding dengan perubahan fluk bocor stator. Oleh
karena itu, pada keadaan perubahan yang cepat fluk rotor cenderung tidak
berubah. Perubahan cepat dari torsi elektromagnetik dapat dihasilkan dari putaran
fluk stator, sebagai arah torsi. Dengan kata lain fluk stator dapat seketika
mempercepat atau memperlambat dengan menggunakan vektor tegangan stator
yang sesuai. Torsi dan fluk kontrol bersama-sama dan decouple dicapai dengan
pengaturan langsung dari tegangan stator, dari error respon torsi dan fluk. DTC
biasanya digunakan sesuai vektor tegangan dalam hal ini untuk memelihara torsi
dan fluk stator dengan dua daerah histerisis, yang menghasilkan perilaku bang
bang dan variasi prosedur frekuensi pensaklaran dan ripple fluk, torsi dan arus
yang penting.
b. Kontrol PI
juga memiliki konstruksi yang sama baik motor DC maupun AC. Konstruksi
dimaksud terdiri dari 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Secara lengkap dan
detail dari kedua konstruksi dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
10
11
13
14
Gambar 2.9. Jenis rotor sangkar dan belitan pada motor induksi 3 fasa
15
C. Parts lainnya
Bagian lain, yang dibutuhkan untuk melengkapi motor induksi adalah:
16
Kotak terminal di atas atau kedua sisi untuk menerima sambungan listrik
eksternal.
induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garisgaris gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong
kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena
penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan
mengalir arus pada kumparan rotor.
17
Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya
fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami
gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat
kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah
kutub tertentu. Jumlah kutub ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator
yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutub akan
mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya.
Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Menurut Azhary (2011) jika dijelaskan secara sistematis maka prinsip kerja motor
induksi itu sebagai berikut:
a) Pada keadaan beban nol ketiga phasa stator yang dihubungkan dengan
sumber tegangan tiga phasa yang setimbang menghasilkan arus pada tiap
belitan phasa.
b) Arus pada tiap fasa menghasilkan fluks bolak-balik yang berubah-ubah.
c) Amplitudo fluksi yang dihasilkan berubah secara sinusoidal dan arahnya
tegak lurus terhadap belitan phasa.
d) Akibat fluks yang berputar timbul ggl pada stator motor yang besarnya
adalah e1 = -N d / dt ( Volt ) atau 4,44FN1
(Volt ).
e) Penjumlahan ketiga fluks bolak-balik tersebut disebut medan putar yang
berputar dengan kecepatan sinkron ns, besarnya nilai ns ditentukan oleh
jumlah kutub p dan frekuensi stator f yang dirumuskan dengan Ns = 120 F
/ P ( rpm ).
f) Fluksi yang berputar tersebut akan memotong batang konduktor pada
rotor. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi (ggl)
sebesar E2 yang besarnya 4,44FN2
( Volt )
dimana :
E2
= Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)
N2
m = Fluksi maksimum(Wb)
18
l) Bila ns = nr, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak akan mengalir
pada kumparan rotor, karenanya tidak dihasilkan kopel. Kopel ditimbulkan
jika
nr < ns.
19
Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor
sangkar.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil.
20
2.6
Perawatan
Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin
karena
siklus
pembebanan
dapat
mengakibatkan
kesalahan
21
barang maupun penumpang dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih
tinggi ataupun sebaliknya. Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu mesin
lift penumpang dan lift barang. Gerak kerja dari mesin lift ini adalah dengan cara
menaik turunkansangkar pada sebuah lorong lift dimana gerakannya berasal dari
putaran motor listrik. Konstuksi umum mesin lift/elevator berupa sebuah sangkar
yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat, dimana yang akan direncanakan
disini adalah dua sangkar tanpa penyeimbang(Counter Weight) yang mana apabila
salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus turun begitu pula untuk
sebaliknya. Sangkar tersebut dijalankan pada rel-rel dengan menggunakan alat
penuntun sangkar yang terpasang tetap, hal ini dimaksudkan agar lift tersebut
tidak bergoyang pada saat berjalan.
22
2. Geared Machine
4. Governor
5. Hoisting Ropes
14. Counterweight
7. SecondaryPossition
Tranducer
8. Door Operator
23
24
4. Sangkar / Kereta
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut
penumpang maupun barang. sangkar elevator beroperasi pada ruang luncur dan
menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail
( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail. Selain pemandu rail
( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi
untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu
pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang terdapat dibawah kereta
elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan
sensor sentuh
supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta
elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan
dituju oleh pengguna elevator. Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang
digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang
asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau
tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan
membuka pintu secara otomatis.
5. Bobot Penyeimbang (Counter Weight)
Penyeimbang (Counter Weight) dimaksudkan untuk mengimbangi dari
berat sangkar sehingga mesin tidak menahan beban yang tinggi. Pada umumnya
berat penyeimbang sama dengan berat maksimum sangkar ditambah 40% - 50% .
6. Rem
Mesin lift dilengkapi dengan rel elektromagnetik tertutup. Yang paling
umum adalah rem lift terdiri dari perakitan kompresi pegas , sepatu rem dengan
lapisan, dan perakitan sebuah solenoida . Bila solenoida tidak berenergi, kekuatan
pegas sepatu rem untuk mencengkeram drum rem yang menimbulkan torsiatau
tekanan pengereman. Magnet dapat mengerahkan gaya horizontal untuk menahan
rem terbuka dan kembali menutup saat tidak digunakan. Hal ini dapat dilakukan
secara langsung di salah satu lengan operasi atau melalui sistem linkage. Dalam
kedua kasus, hasilnya adalah sama. Saat diaktifkan pegas sepatu rem ditarik
magnet menjauh dari poros drum rem bersamaan dengan putaran mesin elevator
tersebut.
7. Governor
Governor ini dihubungkan ke kereta dengan menggunakan tali baja
pengaman. Tali pengaman ini meneruskan gerakan dari kereta ke governer dan
memutar roda governor. Apabila kecepatan kereta melebihi kecepaan aman yang
diijinkan, maka governor akan bekerja dengan cara sebagai berikut :
a. Memutus jalur kontrol melalui saklar pembatas kecepatan.
b. Menjepit tali governor dan membuat rem pengaman bekerja
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, Inu.H. ( 2008 ). Diktat ( Bahan Ajar ) Teknik Listrik dan Elektronika.
Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST, MT
https://www.google image motor tiga phasa
https://www.academia.edu/8900519/MAKALAH_MESIN_INDUKSI_3-PHASA
https://www.digilib.unimus.ac.id/download.php?id=3841