Professional Documents
Culture Documents
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Disaster Nursing and Trauma Healing
Disusun oleh :
Kelompok 5
A12.1
1.
2.
3.
4.
5.
Debby Agung S
Nur Lela Fitriani
Aulia Noor Faizah
Lilik Fauziah
Nindhita Setyaningrum
(22020112130103)
(22020112130046)
(22020112130051)
(22020112130052)
(22020112130053)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
CASE STUDY
A. Kasus
Enam bulan yang lalu telah terjadi bencana banjir bandang di kecamatan L dengan
skala bencana provinsi. Ny.P kehilangan anaknya dalam bencana tersebut. Selama 2
minggu terakhir Ny.P merasa sangat sedih dan sering menangis bila teringat anaknya,
susah tidur hampir tiap hari, menolak untuk beraktivitas sehari-hari, mempunyai pikiran
untuk mati, tidak nafsu makan dan mengalami penurunan BB secara drastis selama 1
bulan terakhir. Ny.P pernah mengalami masalah yang mirip dengan yang dihadapinya
sekarang sekitar 2 minggu setelah bencana, akan tetapi tidak separah ini dan dapat hilang
dengan sendirinya.
B. Case Study Disaster Nursing and Trauma Healing
1. Masalah kesehatan mental apa yang dialami korban bencana pada kasus diatas ?
2. Lengkapilah data pengkajian sesuai dengan masalah kesehatan mental yang dialami !
3. Apa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental
tersebut ?
4. Apa strategi trauma healing yang dapat diterapkan pada korban bencana tersebut ?
5. Buatlah pre planing dan strategi trauma healing tersebut !
C. Problem Solving
1. Masalah kesehatan mental apa yang dialami korban bencana pada kasus diatas ?
Jawab :
Masalah kesehatan mental yang dialami korban pada kasus diatas yaitu depresi yang
disebabkan karena bencana alam (bencana banjir bandang).
a. Pengertian Depresi
Depresi merupakan reaksi psikologis terhadap hilangnya kesehatan, orang
dicintai, atau rasa harga diri seseorang. Menurut Nugroho (2008) depresi
adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan
dengan
suatu
penderitaan.
Dapat
berupa
serangan
yang
mempunyai nada bicara pesimistik dan ekspresi wajah putus asa. Depresi dapat
terjadi pada anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
b. Gambaran klinis Depresi
Pada penderita depresi dapat ditemukan berapa tanda dan gejala umum
menurut
Diagnostic Manual Statistic IV (DSM-IV): (American Psychiatric Association,
2000)
1) Perubahan fisik
a) Penurunan nafsu makan
b) Gangguan tidur
c) Kelelahan atau kurang energi
d) Agitasi
e) Nyeri
f) Sakit kepala
g) Otot kram
h) Nyeri tanpa penyebab fisik
2) Perubahan Pikiran
a) Merasa bingung, lambat berpikir
b) Sulit membuat keputusan
c) Kurang percaya diri
d) Merasa bersalah dan tidak mau dikritik
e) Adanya pikiran untuk membunuh diri
c. Faktor penyebab depresi
Ada beberapa faktor penyebab depresi antara lain :
1. Faktor biologi
Faktor neurotransmiter dari biogenik amin, norepinefrin, dan serotonin
merupakan dua neurotransmiter yang paling berperan dalam patofisiologi
gangguan mood. Norepinefrin hubungan yang dinyatakan oleh penelitian
ilmiah dasar antara turunnya regulasi reseptor B-adrenergik dan respon
antidepresan secara klinis memungkinkan indikasi peran sistem noradrenergik
dalam depresi
2. Faktor genetik
Data genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam
perkembangan gangguan mood adalah genetik. Pada penelitian anak kembar
terhadap gangguan depresi berat pada anak, pada anak kembar monozigot
adalah 50%, sedangkan dizigot 10-25% (Sadock & Sadock, 2010). Menurut
penelitian Hickie et al., menunjukkan penderita late onset depresi terjadi
karena mutasi pada gene methylene tetrahydrofolate reductase yang
merupakan kofaktor yang terpenting dalam biosintesis monoamin. Mutasi ini
tidak bisa diketemukan pada penderita early onset depresi (Hickie et al, 2001)
3. Faktor psikososial
10) Keluhan utama : klien merasa sangat sedih dan sering menangis bila teringat
anakanya yang meninggal akibat bencana banjir bandang
b. Riwayat kesehatan
1) Predisposisi
Kejadian bencana lama (banjir bandang) yang mengakibatkan kehilangan
anaknya.
2) Presipitasi
Ny.P pernah mengalami masalah yang mirip dengan yang dihadapinya
sekarang sekitar 2 minggu setelah bencana
c. Pengkajian Depresi
1) Depressed Mood
3. Apa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental
tersebut ?
Jawab :
Berdasarkan kasus diatas , diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien depresi
adalah risiko bunuh diri. Intervensi resiko bunuh diri pada seseorang yang mengalami
depresi antara lain :
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
a.
b.
c.
Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d.
e.
f.
g.
2) Kerja
Walaupun tidak ada peraturan khusus tentang jumlah sesi dalam CBT, sesuai
penelitian mengembangkan 5 sesi yaitu :
a) Sesi 1 pengkajian
Klien mengungkapkan pikiran otomatis negatif tentang diri sendiri yang
berkaitan dengan stressor yaitu pengalaman banjir bandang yang
menyebabkan klien kehilangan anaknya. Kemudian mengidentifikasi hal
positif yang dimiliki
b) Sesi 2 Terapi Kognitif
Mengulang kembali pikiran negatif yang telah dilatih sebelumnya dan
melatih untuk mengatasi pikiran otomatis negatif yang kedua. Langkahlangkah untuk melakukan terapi kognitif yaitu :
(1) Tuliskan semua yang anda rasakan dan pikirkan. Dengan menuliskan
semua apa yang anda rasakan dan pikirkan membuat anda bisa melihat
gambar besarnya dan membuat anda bisa melihat dengan lebih
obyektif. Dengan menuliskan hal tersebut maka pola pikir negatif bisa
mudah dikenali.
(2) Identifikasi kejadian yang membuat anda terganggu (sedih). Apa yang
benar-benar membuat anda tidak suka atau sedih (misalnya ketika
mobil tiba tiba macet di jalan). Apakah karena baju anda yang baru
menjadi kotor terkena oli ketika mengecek mesin? Ataukah karena
mobil tidak mau jalan? Apakah karena anda tahu bahwa sebenarnya
mobilnya memang sudah memerlukan service namun anda menundanunda membawa ke bengkel? Ataukah karena hal tersebut membuat
anda terlambat datang ke kantor?
(3) Identifikasi semua emosi yang negatif. Misalnya kejadiannya adalah
mobil mogok, maka identifikasi semua emosi negatif ketika mobil
anda mogok tidak mau jalan. Seperti: kesal karena mobil tidak mau
jalan, frustasi karena baju baru terkena oli, merasa bersalah karena
menunda nunda tidak membawa mobil ke bengkel. Semua emosi
negatif tersebut diidentifikasi dan ditulis.
(4) Identifikasi semua pikiran negatif yang mengikuti emosi negatif.
Misalnya: saya kesal karena mobil mogok membuat saya terlambat
datang ke pertunjukan drama dimana anak saya ikut pentas. Pasti anak
saya berpikir bahwa saya bukan ayah yang baik. Saya frustasi karena
baju saya kotor, saya jadi kelihatan tidak rapih, saya memang
berantakan.
(5) Identifikasi distorsi pemikiran yang terjadi dan ganti dengan yang
benar. Misalnya, soal mobil mogok: saya bukan orang yang suka
menunda pekerjaan, tapi akhir akhir ini memang pekerjaan kantor
sedang banyak sekali. Soal pakaian kotor, kita bisa bereaksi dengan:
Saya bukan orang yang jorok dan tidak rapih, saya biasanya rapih.
Baju kena oli membuat saya kesal karena baju saya biasanya rapih dan
bersih.
(6) Pertimbangkan kembali emosi anda. Dengan mengubah reaksi anda
terhadap suatu kejadian, anda bisa terhindar dari gangguan jiwa atau
emosi yang tidak sehat. Misalnya, mungkin anda masih merasa kesal
karena mobil mogok, namun hal tersebut didasarkan pada realita,
bukan berdasar atas hasil pemikiran yang sudah terdistorsi.
(7) Buat rencana perbaikan. Misalnya, segera selesai nonton televisi,
saya akan belanja ke supermarket.
sehari-hari,
perlunya
penilaian
atas
hal
hal
yang
keluarga.
Beberapa
area
yang
biasanya
perlu
ditingkatkan adalah:
(a) Hubungan keluarga (family relationship). Misalnya, penderita
ingin meningkatkan diri agar bisa menjadi orang tua yang
menyayangi anaknya. Kegiatan yang bisa dilakukan, misalnya:
- Memasak masakan kesukaan anak setiap sabtu pagi
- Menjemput anak di sekolah setiap hari tepat waktu
(b) Hubungan sosial (social relationship). Misalnya ingin menjadi
(c)
(d)
(e)
(f)
DAFTAR PUSTAKA
Amin N. 2004. Aspek Neurobiologi Molekuler Depresi
Erwina, Ira. 2010. Tesis Pengaruh Cognitive Behavior Therapy terhadap Post Traumatic
Stress Disorder pada Penduduk Pasca Gempa di Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan
Padang Utara Propinsi Sumatera Barat. Universitas Indonesia
Banjir Bandang. http://id.wikipedia.org Diakses pada tanggal 03 Juni 2014 pukul 21.54
WIB
Bencana Alam. http://id.wikipedia.org diakses pada tanggal 04 Juni 2014 pukul 22.51 WIB
Staf Perencanaan. 2012. Pemantapan Penanganan Psikososial Korban Bencana.
www.dinsos.sulteng.go.id Diakses pada tanggal 03 Juni 2014 pukul 21.36 WIB
Sward, Mark H. 1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta : EGC
Tirtojiwo. 2012. Terapi Kognitif dan Perilaku untuk Penderita Depresi