You are on page 1of 11

Salah satu jenis getaran dalam instrumen musik adalah getaran pada membran

melingkar. Beberapa contoh yang dapat ditemukan adalah getaran drum, gendang dan
tamborin. Jika membran tersebut bergetar pada frekuensi tertentu maka akan muncul
mode-mode getaran. Mode- mode getaran yang muncul bergantung pada posisi titik
pukul pada membran. Frekuensi getaran membran melingkar berkaitan dengan akar-akar
fungsi Bessel yang merupakan salah satu penyelesaian persamaan diferensial getaran
membran melingkar selain penyelesaian azimuth. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisa mode-mode getaran yang muncul pada membran melingkar berdasarkan
frekuensi getar membran tersebut.
Membran melingkar persamaan gelombang yang telah diubah menjadi koordinat
polar menjadi:
2

1 1
1
+
+ 2 2 = 2 2 (1)
2
r r r r cm t
Persamaan (1) dapat diselesaikan dengan metode separasi variable. Diasumsikan
persamaan diatas mempunyai solusi berbentuk :

( r , ,t )=R ( r ) . ( ) . T (t ) ( 2)
Turunkan persamaan (2) terhadap

r , ,dan t

( r , , t ) R(r )
=
( ) . T (t )
r
r
2

( r , , t ) R (r )
=
( ) . T ( t)
r2
r2
(r , , t) ( )
=
R(r ). T (t)

2 ( r , , t ) 2 ( )
=
R (r ). T ( t)
2
2
(r , , t) T (t )
=
R (r ). ()
t
t
2

( r , , t ) T (t)
=
R (r ). ( )
t2
t 2

Dengan

( r , ,t )

menyatakan simpangan membran. Substitusi

( r , ,t )

ke

persamaan pertama, menghasilkan :


2

1 1
1
+
+ 2 2 = 2 2 (3)
2
r r r r Cm t
2
2
2 R( r)
1 R (r )
1 ( )
1 T ( t)

)
.T
(
t
)
+

)
.
T
(
t
)
+
R
(
r
)
.
T
(
t
)
=
R (t ) . ()
r r
r 2
r 2 2
C m2 t 2

Kalikan kedua ruas dengan

C m2
R (t ). (t)

sehingga diperoleh :

2
2
C m2
C m2
2 R (r )
1 R(r )
1 ( )
1 T (t)

)
.
T
(
t
)
+

)
.
T
(
t
)
+
R
(
r
)
.T
(
t
)
=
R
r r
R ( t ) . ( t ) r2
R ( t ) . ( t ) Cm2 t 2
r 2 2

Kalikan kedua ruas dengan

1
T (t)

diperoleh

2
c m2 R (r )
c m2 2 () 1 2 T (t)
2 R( r) c m
+
+
=
T t
r 2 R(r ) r . R(r ) r
r 2 . ()

c m2 2 R (r ) 1 R (r ) cm2 1 2 ( ) 1 2 T (t)
+
+ 2
=
R (r ) r 2
r r
T t
r ()

1d T
2
Dengan memisalkan konstanta = T d t 2
2=

maka diperoleh

1d T
T dt2

2 T =

1 d T
T
T d t2

(kalikan dengan T)

d2T
+2 T =0 ......(4)
2
dt

Misalkan

c m2 2 R ( r ) 1 R ( r ) c m 2 1 2 ( )
+
+ 2
=2
2
2
r r
R (t ) r
r ( )

( (

r
, diperoleh:
c m2

Kalikan kedua ruas dengan

2
2
2
2
r 2 c m R (r ) 1 R( r) c m 1 ()
r2
+
+
=
(2 )
2
2
2
2
2
r r
c m R(t) r
r ()
cm

( (

2
2
r2 R ( r ) 1 R ( r )
1 ( ) r 2 2
+
+
= 2
r r
R ( t ) 2 r
( ) 2
cm

2
2
r R (r ) 1 R (r ) r
1 ( )
2
+
+
=
2
2
r r
R (t ) r
( ) 2
cm

2
2
r2 R ( r ) 1 R ( r )
2 2 1 ( )
+
+
r=
( 5)
r r
cm
R ( t ) 2 r
( ) 2

)( )

Misalkan

2
1 ( )
m=
( ) 2
2

2
r2 R ( r ) 1 R ( r )
2 2
2
+
+
r =m
2
r r
cm
R (t ) r

Jadi,

)( )

2
r2 R ( r ) 1 R ( r )
2 2
+
+
r =m 2
r r
Cm
R ( t ) 2 r

Kedua ruas dikalikan

)( )

R
r 2 , diperoleh :

2 R ( r ) 1 R ( r )
2 m2
+
+R
= 2 R
r r
Cm
2 r
r

) ( )

R (r ) 1 R (r )
2 m2
+
+
R
2 R=0
r r
Cm
2 r
r

) ( )

2 R ( r ) 1 R ( r )
2 m2
+
+R
2 =0 .(6)
r r
Cm
2 r
r

) (( ) )

u=kr=

Misal

uC

u
r r = m atau =
Cm

r Cm

Misal :
u=

cm
r
r=
u ,
,
cm

du=

u
=
r cm ,

dr
cm

d u2=

2
cm 2
2
dr
d
r
=
du
,
cm

Substitusi ke dalam persamaan (6) diperoleh


2

[( )

d R 1 dR
u
m
+
+
2 2 R=0
2
r
d u c m u cm dr
u cm

d 2 R 1 dR u2 2 m2 2
+
+ 2 2 2 2 R=0
2
d u c m u cm dr u c m u c m
2

[( ) ]

[( ) ]

d R 1 dR
u m
+
+ 2 2
R=0
2
2
d u c m u cm dr
u u cm
2

d R 1 dR
m
+
+ 1 2
R=0
2
2
d u c m u cm dr
u cm

Kalikan kedua ruas dengan

cm

, diperoleh :

[ ]

d R 1 dR
m
+
+ 1 2 R=0 (7)
2
d u u dr
u

Persamaan (7) merupakan persamaan Bessel yang mempunyai solusi fungsi

J m (u)

berupa deret pangkat tak berhingga :

J m ( u )=

Fungsi

um
u2
u4
1
+
(8)
2m m!
1! 22 ( m+1 ) 2! 24 ( m+1 ) ( m+2 )
J m (u) mempunyai akar-akar pada sumbu u untuk

J m (u) = 0. Berikut ini

adalah grafik dari J (u), J (u) dan J (u) untuk u = 0....15.


0
1
2

Gambar1. Fungsi Bessel Jenis pertama orde nol, satu, dan dua (Elmore dan Heald,
1969:61)

Mode-mode normal dari getaran membran melingkar bergantung dari nilai m dan n dari
penyelesaian persamaan gelombang. Ketika m = 0, tidak tergantung , sehingga

( r , ,t ) ( r , t )
( r , t )= A J 0 ( kr ) cos t ( 9)

bahan membran. Ketiga hal diatas kemungkinan juga menyebabkan frekuensi untuk
mode-mode orde tinggi mempunyai perbedaan yang cukup besar dengan perhitungan
teori. Sedangkan jari-jari lingkaran nodal yang terbentuk mendekati perhitungan teori.
yang merupakan penyelesaian persamaaan gelombang. Untuk memenuhi syarat batas

( r , t )=0

yaitu

pada r=a dengan a adalah jati-jari membrane, nilai dari

k=

cm

harus ditentukan agar

k 0 n a=u0 n , n=1, 2 ,3,


Dengan

u0 n adalah salah satu akar dari

J 0 (u )=0

terdapat pada kolom pertama

pada tabel 1. Frekuensi0frekuensi dari mode-mode simetri radial (0,n) adalah

f 0 n=

1 cmu0n
2 a

Ketika m=0 dan n=2 terdapat satu lingkaran nodal pada radius

r=

u01 u01
= a
k 02 u02

Untuk seterusnya terdapat n-1 lingkaran nodal ketika akar-akar ke-n dari

J 0 (u )=0 .

Lingkaran-lingkaran tersebut muncul pada radius

r=

u0 p
p=1,2, ,n1
k0 n

Ketika m=1, penyelesaian persamaan gelombang melibatkan

cos

untuk fungsi

( r , ,t )= A J 1 ( kr ) cos cos t
Untuk memenuhi syarat batas pada r=a, nilai k harus tertentu

k 1 n a=u 1 n n=1,2,3,
u1 n adalah salah satu akar dari

Dengan

J 1 ( u )=0

terdapat pada kolom kedua pada

tabel 1. Frekuensi-frekuensi dari mode-mode ini adalah

f 1n=

1 cmu0 n
2 a

Nodal-nodal diametrical muncul pada sudut

3
= ,
, dan juga lingkaran nodal
2 2

pada radius tertentu

r=

u1 p
p=1,2, , n1
k1 n

Yang dalam bentuk umum menjadi

r=

ump
p=1,2, , n1. mbilangan bulat
k mn
Penyelesaian

untuk

( ) , dapat berupa

sin ataucos , ataupun

kombinasi linear dari keduanya. Mode-mode asimetri bergantung pada mode


terdegenerasi karena ada dua fungsi karakteristik pada frekuensi yang sama
(Morse,1948:190). Jika kombinasi linear keduanya dipakai maka harus memenuhi
hubungan

A cos + B sin =C cos ( )


Dengan

sebagai sudut fase.

Gambar 2 menunjukkan beberapa kemungkinan mode-mode getaran membran


melingkar untuk nilai m dan n yang kecil dan perbandingan frekuensi tiap mode.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di laboratorium Gelombang dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY.
Membran yang digunakan terbuat dari mika dengan diameter 23,4 cm. Metode yang
digunakan adalah metode resonansi. Membran bergetar dengan bantuan loudspeaker
berdiameter 4 inchi yang diletakkan tepat di bawah membran. Untuk mode simetri posisi
loudspeaker tepat di tengah-tengah membran.
Untuk mode asimetri loudspeaker ditutup dengan pandu gelombang berbentuk kerucut
terbuat dari karton dengan tinggi 30 cm dan pada ujung kerucut tersebut dibuat lubang
berdiameter 1 cm. Ujung kerucut diletakkan di bawah dan hampir menyentih membran.
Loudspeaker dikendalikan oleh Audio Frequency Generator (AFG). Untuk memunculkan
mode-mode getar frekuensi loudspeker diatur dari AFG sampai mencapai frekuensi
resonansi. Frekuensi resonansi tersebut direkan menggunakan microphone yang
dihubungkan dengan software penganalisis gelombang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dengan mempertimbangkan ketebalan dan diameter membran yang tidak terlalu besar,
maka mode getar yang dimunculkan dibatasi kemampuan membran.
Berikut ini adalah hasil pemunculan mode getar :

(a) Mode (0,1)

(b) Mode (0,2)

(c) mode (0,3)

(d) Mode (1,1)

(e) Mode (1,2)

(f) Mode (1,3)

(g) Mode (4,1)

(h) Mode (1,2)

(i) Mode (2,2)

Berikut perbandingan data frekuensi dan jari-jari lingkaran nodal hasil percobaan dengan
teori.
Frekuensi (Hz)
Mode
Faktor Pengali
(0,1)
1

Teori
205

Percobaan
205

(0,2)

470.51

577

(0,3)

(1,1)
(2,1)
(3,1)
(4,1)

2.2952

3.5983

1.5933
2.1355
2.6528
3.1550

737.65

362.62
437.77
543.82
649.79

966

Radius (cm)
Teori

Percobaan

r 1=11.7

r 1=11.7

r 1=5.09

r 1=5.25

r 2=11.7

r 1=11.7

r 1=3.25

r 1=3.25

r 2=7.46

r 2=8

r 3=11.7

r 3=11.7

377
545
697
837

(1,2)

(2,2)

2.9172

3.4997

598.02

717.43

762

950

r 1=6.40

r 1=6 .50

r 2=11.7

r 2=11.7

r 1=7.14

r 1=7.50

r 2=11.7

r 2=11.7

Berdasarkan gambar mode getar dan pengukuran frekuensi dapat disimpulkan bahwa
frekuensi dapat disimpulkan bahwa frekuensi resonansi antara loudspeaker dam membran
dapat memunculkan mode getar. Ketidaksempurnaan beberapa mode seperti pada gambar
(c), (g), dan (h) disebabkan oleh jari-jari membran yang tidak terlalu besar dan membran
yang terlalu tipis, serta kemungkinan karena ketidakseragaman bahan membran. Ketiga
hal diatas kemungkinan juga menyebabkan frekuensi untuk mode-mode orde tinggi
mempunyai perbedaan yang cukup besar dengan perhitungan teori. Sedangkan jari-jari
lingkaran nodal yang terbentuk mendekati perhitungan teori.

10

KESIMPULAN
Dengan mengatur frekuensi loudspeaker sebagai sumber getar, bunyi loudspeaker dapat
memunculkan mode getar membran melingkar. Untuk mode simetri muncul lingkaran
nodal sedangkan mode asimetri muncul nodal diametrikal dan lingkaran nodal ataupun
keduanya. Perbandingan frekuensi tiap mode mengikuti akar-akar fungsi Bessel. Jari-jari
lingkaran nodal dapat ditentukan dengan mengalikan jari-jari membran dengan akar-akar
fungsi Bessel.

11

You might also like