Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan journal reading dengan judul Current Concepts: Point of Care
Ultrasonography.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya journal
reading ini. Akhirnya penulis berharap, semoga journal reading ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Penulis
Ultrasonografi adalah bentuk pencitraan yang aman dan efektif yang telah
digunakan oleh dokter selama lebih dari setengah abad untuk membantu dalam
diagnosis dan panduan prosedur. Selama dua dekade terakhir, peralatan USG telah
menjadi lebih sederhana, berkualitas, lebih tinggi, dan lebih murah, yang telah
memfasilitasi pertumbuhan point-of-care ultrasonografi yaitu, ultrasonografi
dilakukan dan diinterpretasikan oleh dokter di samping tempat tidur. Pada tahun
2004, sebuah konferensi tentang ultrasonografi diselenggarakan oleh American
Institute of Ultrasound in Medicine (AIUM) menyimpulkan bahwa "konsep
'stetoskop USG' dengan cepat bergerak dari konferensi
teoritis dengan
Namun,
USG dapat menembus dengan baik pada cairan dan padat organ (misalnya,
hati, limpa, dan rahim), namun tidak menembus melalui tulang atau udara,
membatasi kegunaannya dalam tengkorak, dada, dan daerah perut di mana gas
usus mengaburkan gambar. Fluida (misal darah, urin, empedu, dan ascites), yang
benar-benar anechoic, muncul gambaran hitam pada gambar USG, membuat
ultrasonografi sangat berguna untuk mendeteksi cairan dan membedakan daerah
kistik atau pembuluh darah dari struktur padat lainnya.
USG dua dimensi digunakan untuk memvisualisasikan bidang yang
kemudian ditampilkan pada layar. Bidang ini dapat diarahkan oleh pengguna
dalam setiap bidang anatomi pasien: sagital (longitudinal), melintang (aksial),
coronal (frontal), atau beberapa kombinasi (miring). Indikator pada probe
digunakan untuk orientasi pada bidang layar dalam mempermudah pengguna
mengarahkan probe. Dalam pencitraan umum dan kandungan, indikator biasanya
disesuaikan ke sisi kiri layar karena mudah dilihat. Kardiologi menggunakan
konvensi yang berlawanan untuk echocardiography, dengan
indikator yang
disesuaikan di sebelah kanan layar. Pengguna harus menyadari konvensi ini ketika
melakukan
gambaran jantung.14
Point-of-Care Aplications
Point of care ultrasonography gambar dapat diperoleh dengan segera, dan
dokter dapat menggunakan gambar real-time yang dinamis (bukan gambar yang
direkam oleh sonogram dan ditafsirkan kemudian), hal ini memungkinkan
mengkorelasikan temuan terkait gejala dan tanda dari pasien. Point of care
ultrasonografi mudah diulang jikaada perubahan kondisi pasien. Hal ini digunakan
oleh berbagai spesialisasi dalam situasi yang beragam (Tabel 1) dan dapat secara
luas dibagi menjadi aplikasi prosedural, diagnostik, dan penyaringan.
Pedoman penggunaan
Pedoman penggunaan USG dapat meningkatkan keberhasilan dan
menurunkan komplikasi dalam prosedur dilakukan oleh beberapa spesialisasi,
termasuk akses pembuluh darah pusat dan perifer, thoracentesis, paracentesis,
probe) berada di sebelah kiri layar dan umumnya diarahkan ke sisi kanan pasien dalam
bidang yang melintang. Gambar USG ditampilkan adalah gambar melintang aorta
abdominal. Indikator diarahkan ke sisi kanan pasien, sesuai dengan sisi kiri layar. Aorta
hitam (berisi cairan) dan terletak hanya anterior tubuh vertebralis.
Aplikasi USG
Pedoman untuk akses vaskular, anestesi regional, pemantauan
Kardiologi
Dermatologi
pengobatan,
penilaian
paru,
echocardiography
terfokus.
Penilaian lesi kulit dan tumor, pengobatan darurat FAST
Ultrasonografi
payudara
pedoman
prosedural,
penilaian
intraoperatif
Ginekologi
P edoman prosedur penilaian leher rahim, rahim, dan adneksa
Obstetri dan Materrnaal Pedoman prosedur penilaian obat kehamilan, deteksi kelainan
fetal medicine
Nefrologi
Ophthalmology
Otolaryngology
Pulmonary Medicine
Radiologi
janin
Vascular akses untuk dialisis
Penilaian kornea dan retina
Pedoman prosedur penilaian massa tiroid, paratiroid, dan leher
Penilaian obat paru, penilaian endobronchial
USG merupakan tindakan pada pasien dengan penafsiran di
Gambar 2. Pedoman Penggunaan USG pada Akses Vaskular dan Prosedur Lain
yang Melibatkan jarum
Panel A menunjkkan panjang sumbu, pada pesawat menunjukkan jarum. Meskipun sulit
untuk menjaga jarum dan struktur pada tampilan, tampilan panjang sumbu sangat
menguntungkan karena menunjukkan jarum secara keseluruhan hingga bagian ujungnya
(USG gambar kanan). Panel B menunjukkan sumbu yang pendek, dengan adanya target
sign pada jarum yang berada pada lumen pembuluh darah. Gambaran gema yang
berupa artefak terjadi jika balok USG menghantam benda logam. Artefak yang muncul
pada spasi yang tertutup berbentuk lonjong yang berada di bawah jarum. Meskipun
jarum yang divisualisasikan berpusat pada lumen, memiliki kelemahan sumbu yang
pendek karena pesawat USG dapat memotong melalui porors jarum proksimal dan tidak
menilai jarum yang berada di ujung.
Penilaian Diagnosis
Fokus konsep (keterbatasan atau tujuan pengarahan) pemeriksaan
ultrasonografi yang terpenting adalah pada point-of-care. Beragam dokter
spesialis menjadi sangat mahir menggunakan ultrasonografi untuk memeriksa
organ khusus yang yang terkena penyakit atau prosedur yang secara langsung
relevan dengan bidang keahlian mereka, sedangan spesialis radiologi biasanya
melakukan hal tersebut secara komprehensif (table 1).
Point-of-care
ultrasonografi
melibatkan
penggunaan
serangkaian
Gambar 3. Gambar USG garis pleura pada Pasien Sehat dan Pasien dengan
Sindrom alveolus Interstitial.
Pada panel A, frekuensi tinggi pada garis probe menggunakan indikator arah kepala
pasien (layar kiri), pada garis di sekitar ruang interkosta ketiga. Di tepi posterior dari
tulang rusuk, garis hyperechoic (terang) pleura terlihat, yang merupakan permukaan
antara pleura visceral dan parietal. Pada gambar bergerak dari paru normal, gambaran
berkilauan sliding akan terlihat pada garis pleura, hal tersebut menunjukkan bahwa
pleura visceral memiliki kaitan erat dengan parietal pleura. Garis A (normal dengungan
artefak) dapat telihat juga pada panel B, phased-array pada probe sector yang
ditempatkan pada lokasi yang sama dan pasien yang berbeda. Gambar pada sector
tersebut jauh lebih dalam tetapi menunjukkan struktur yang sama dengan garis B
patologis. Aretefak yang muncul di bagian bawah layar (lung rockets) menunjukkan
bahwa pasien tersebut memiliki alveolar interstitial syndrome yang berasal dari gagal
jantung kongestif.
Pulmonary Ultrasonography
Penggunaan ultrasonografi (USG) yang dilakukan untuk mendeteksi
pneumothorax pertama kali dilakukan pada kuda di tahun 1986, kemdain baru
dilakukan pada manusia. Pada paru-paru normal, pleura visceral dan parietal
memiliki kaitan yang erat. Gambaran pada USG akan terlihat brkilauan dan
terdapat pergeseran pada permukaan pleura selama respirasi. Apabila tidak
terdapat pergeseran menunjukkan adanya pneumothorax. Pneumothorax minimal
kemungkinan akan terjadi kesalahan dengan pasien yang terdapat blebs atau
jaringan parut, sehingga dapat menimbulkan positif palsu. Penilaian menggunakan
USG pada pneumothoraks terbukti dua kali lebih sensitive diabnadingkan
radiografi dada konfensional dengan posisi terlentang dan mendeteksi
pneumothoraks okultisme (pneumo thoraks yang hanya dapat terlihat pada CT),
dengan spesifitas sama tinggi (>98%). Adanya lung point sign, dimana pleura
visceral terjadi kontak dengan pleura parietal hampir 100%
spesifik untuk
ultrasonografi dalam kondisi yang berbeda. Pada kondisi akut, alveolat interstitial
syndrome biasanya disertai dengan adanya edema pulmo , acute respiratory
syndrome, penyakit interstitial kronik, serta ditemukannya focal infeksi dan
iskemik. Karakteristik adanya artefak mungkin dapat membantu dalam
membedakan kondisi tersebut.
USG telah terbukti lebih akurat daripada auskultasi atau radiografi dada
untuk mendeteksi efusi pleura, konsolidasi, dan alveolar interstitial syndrome
pada pengaturan perawatan klinis. Pada perawatan kegawatdaruratan, adanya
garis B pada pleura USG dapat memprediksi adanya overload cairan, sehinnga
untuk keakuratan dalam diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan
pengukuran brain natriuretic peptide. Adanya garis B pada USG menimbulkan
kedinamisan, sehingga mengurangi pasien menjalani hemodialisa.
Skrining
Skrining dengan menggunakan Ultrasonografi cukup baik karena noninvasif dan tidak memiliki radiasi pengion. USG dapat dipakai untuk skrining
penyakit kardiovaskular dan ginekologi, dan USG telah disebut ke dalam skrining
laboratorium yang mobile. Namun kelebihan dari skrining ini harus diimbangi
terhadap bahaya yang menyebabkan positif palsu. The U.S. Preventive Services
Task Force (USPSTF) khusus merekomendasikan USG untuk tidak digunakan
pada skrining rutin stenosis karotis, penyakit pembuluh darah perifer atau kanker
ovarium pada populasi umum (tidak efektif atau kerugian lebih besar daripada
manfaatnya), meskipun penelitian sedang dilakukan untuk menentukan apakah
pada populasi yang lebih sempit terdapat manfaatnya dari skrining tersebut.
Pada tahun 2005 USPSTF membeir rekomendasi untuk kelas B untuk
skrining USG pada penyakit aneurisma aorta abdominal pada pria yang berusia
antara 65-75 tahun yang pernah merokok. USPSTF melaporkan USG memiliki
sensitifitas 95% dan spesifitas hampir 1000% bila dilakukan pengaturan dengan
jaminan yang memadai.
Pencitraan aorta abdominal dilakukan dengan probe lengkung 2-5MHz.
Pasien dengan posisi terlentang dilakukan tekanan untuk memindahkan gas agar
keluar. Pencitraan aorta harus dilakukan selengkap mungkin dari proksimal ke
distal bifurcation dan harus dapat menilai arteri iliaka jika memungkinkan. Ini
harus diukur pada diameter maksimum dari dinding luar dalam, tranmsversal dan
longitudinal. Hal tersebut untuk memastikan bahwa yang dicitrakan adalah aorta
bukan vena cava atau struktur lain yang berisi cairan dan untuk memastikan
bahwa seluruh diameter telah terukur.
USG abdominal telah terbukti cukup mudah dipelajari sebagai
pemeriksaan yang terfokus, pada pelayanan primer pun cukup ekonomis
dilakukan sebagai skrining, meskipun diperlukan lagi studi lebih lanjut.
38,39
REFERENSI
1. Greenbaum LD, Benson CB, Nelson LH III, Bahner DP, Spitz JL, Platt LD.
Proceedings of the Compact Ultrasound Conference sponsored by the
American Institute of Ultrasound in Medicine. J Ultrasound Med
2004;23:1249-54.
2. Alpert JS, Mladenovic J, Hellmann DB. Should a hand-carried ultrasound
machine become standard equipment for every internist? Am J Med
2009;122:1-3.
3. AIUM Ultrasound Practice Forum, 2010: point-of-care use of ultrasound.
(http://www.aium.org/advertising/ 2010Forum.pdf.)
4. Rao S, van Holsbeeck L, Musial JL, et al. A pilot study of comprehensive
ultrasound education at the Wayne State University School of Medicine: a
pioneer year review. J Ultrasound Med 2008;27:745-9.
5. Brenner DJ, Hall EJ. Computed tomography an increasing source of
radiation exposure. N Engl J Med 2007;357:2277-84.
6. Barnett SB. Routine ultrasound scanning in first trimester: what are the risks?
Semin Ultrasound CT MR 2002;23:387-91.
7. Filly RA. Is it time for the sonoscope? If so, then lets do it right! J
Ultrasound Med 2003;22:323-5.
8. Adler RS. The use of compact ultrasound in anesthesia: friend or foe. Anesth
Analg 2007;105:1530-2.
9. Bree RL, Benson CB, Bowie JD, et al. The role of radiology in the era of
compact ultrasound systems: SRU Conference, October 14 and 15, 2003.
Ultrasound Q 2004;20:19-21.
10. Greenbaum LD. It is time for the sonoscope. J Ultrasound Med 2003;22:3212.
11. Dussik KT. On the possibility of using ultrasound waves as a diagnostic aid.
Z Neurol Psychiat 1942;174:153-68. (In German.)
12. Edler I, Lindstrm K. The history of echocardiography. Ultrasound Med Biol
2004;30:1565-644.
13. Donald I, Macvicar J, Brown TG. Investigation of abdominal masses by
pulsed ultrasound. Lancet 1958;1:1188-95.
14. Moore C. Current issues with emer-gency cardiac ultrasound probe and image
conventions. Acad Emerg Med 2008; 15:278-84.
15. Gluckman JL, Mann W, Portugal LG, Welkoborsky H-J. Real-time
ultrasonography in the otolaryngology office setting. Am J Otolaryngol
1993;14:307-13.
16. Nicolaou S, Talsky A, Khashoggi K, Venu V. Ultrasound-guided
interventional radiology in critical care. Crit Care Med 2007;35:Suppl:S186S197.
17. Making health care safer: a critical analysis of patient safety practices.
Rockville, MD: Agency for Healthcare Research and Quality. (AHRQ
publication no. 01-E058.)
18. Randolph AG, Cook DJ, Gonzales CA, Pribble CG. Ultrasound guidance for
placement of central venous catheters: a meta-analysis of the literature. Crit
Care Med 1996;24:2053-8.
19. Hind D, Calvert N, McWilliams R, et al. Ultrasonic locating devices for
central venous cannulation: meta-analysis. BMJ 2003;327:361-8.
20. Kumar A, Chuan A. Ultrasound guided vascular access: efficacy and safety.
Best Pract Res Clin Anaesthesiol 2009;23:299-311.
21. Ortega R, Song M, Hansen CJ, Barash P. Ultrasound-guided internal jugular
vein cannulation. N Engl J Med 2010;362(16): e57. (Video available at
NEJM.org.)
22. Scalea TM, Rodriguez A, Chiu WC, et al. Focused Assessment with
Sonography for Trauma (FAST): results from an international consensus
conference. J Trauma 1999;46:466-72.
23. Kirkpatrick AW, Sirois M, Laupland KB, et al. Hand-held thoracic
sonography for detecting post-traumatic pneumothoraces: the Extended
34. Screening for carotid artery stenosis. Rockville, MD: U.S. Preventive
Services
Task
Force,
December
2007.
(http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/uspstf/uspsacas.htm.)
35. U.S. Preventive Services Task Force. Screening for abdominal aortic
aneurysm: recommendation statement. Ann Intern Med 2005;142:198-202.
36. Thompson SG, Ashton HA, Gao L, Scott RA. Screening men for abdominal
aortic aneurysm: 10 year mortality and cost effectiveness results from the
randomised Multicentre Aneurysm Screening Study. BMJ 2009;338:2307-18.
37. Aide-memoire for diagnostic imaging services. Geneva: World Health
Organization, 2009. (http://whqlibdoc.who.int/aide-memoire/a71903.pdf.)
38. Otto C, Hamilton DR, Levine BD, et al. Into thin air: extreme ultrasound on
Mt Everest. Wilderness Environ Med 2009; 20(3):283-9.
39. Sargsyan AE, Hamilton DR, Jones JA, et al. FAST at MACH 20: clinical
ultrasound aboard the International Space Station. J Trauma 2005;58:35-9.
40. Nelson BP, Chason K. Use of ultrasound by emergency medical services: a
review. Int J Emerg Med 2008;1:253-9.
41. Brooks AJ, Price V, Simms M. FAST on operational military deployment.
Emerg Med J 2005;22:263-5.
42. Beck-Razi N, Fischer D, Michaelson M, Engel A, Gaitini D. The utility of
focused assessment with sonography for trauma as a triage tool in multiplecasualty incidents during the second Lebanon war. J Ultrasound Med
2007;26:1149-56.
43. Medicare imaging payments. Washington, DC: Government Accountability
Office, 2008. (GAO-08-452.)
44. Hillman BJ, Olson GT, Griffith PE, et al. Physicians utilization and charges
for outpatient diagnostic imaging in a Medicare population. JAMA
1992;268:2050-4.
45. Maitino AJ, Levin DC, Parker L, Rao VM, Sunshine JH. Practice patterns of
radiologists and nonradiologists in utilization of noninvasive diagnostic
imaging among the Medicare population. Radiology 2003;228:795-801.
46. Miller ME. MedPAC recommendations on imaging services. Washington,
DC: Subcommittee on Health Committee on Ways and Means, 2005.
47. Schoen C, Guterman S, Shih A, et al. Bending the curve: options for
achieving savings and improving value in U.S. health spending. Washington,
DC: The Commonwealth Fund, 2007.
48. Rose JS. Ultrasonography and outcomes research: one small step for mankind
or another drop in the bucket? Ann Emerg Med 2006;48:237-9.
49. Liu SS, Ngeow JE, Yadeau JT. Ultrasound- guided regional anesthesia and
analgesia: a qualitative systematic review. Reg Anesth Pain Med 2009;34:4759.
50. Vance S. The FAST scan: are we improving care of the trauma patient? Ann