Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Dan Unsur-Unsur Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi sering disebut sebagai biaya
pabrikasi atau biaya pabrik. Menurut Usri ( 2004:40 ) Biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung
, dan overhead pabrik Sedangkan menurut Yuningsih (2004:16 ) Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa
Dan dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan jumlah pemakaian bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead yang berhubungan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.
2. Unsur-unsur biaya produksi
Dalam kegiatan produksi perlu mengetahui unsur-unsur biaya produksi agar lebih mudah menggolongkan atau menelusuri perhitungan harga pokok
produksi.Berdasarkan pengertian diatas ada 3 unsur biaya produksi yakni:
a. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara explisit dalam
perhitungan biaya produk.Dengan kata lain biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan utama dalam proses produksi.Berbeda halnya dengan bahan
tidak langsung yang hanya berfungsi sebagai bahan penolong dalam proses pembuatan suatu produk.
Biaya Bahan baku harus diperhitungkan dalam perhitungan biaya produk pada suatu periode akuntansi untuk mengetahui berapa banyak bahan baku
yang digunakan. Contoh dari bahan baku langsung adalah tepung terigu sebagai bahan baku dasar pembuatan kue atau mie.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara
layak ke produk tertentu. Misalnya upah yang dibayarkan langsung kepada kariawan yang langsung membuat lemari dari bahan baku kayu.Biaya tenaga
kerja langsung dibayarkan pada kariawan tersebut disebut sebagai upah langsung. Hal ini sangat penting dibedakan dengan gaji, karena gaji dibebankan
kepada biaya overhead pabrik.Contoh
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusur secara langsung ke output tertentu. Atau dengan kata lain overhead
pabrik adalah biaya manfaktur selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung . Biaya overhead pabrik digolongkan berdasarkan
perilaku biaya mengingat banyaknya jenis biaya overhead. Perilaku biaya berarti bagaimana biaya merespon perubahan aktivitas adapun pembagian
overhed pabrik berdasarkan perilaku biaya adalah:
1) Biaya Overhaed Pabrik Variabel
Biaya overhead pabrik variable adalah biaya yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan tetapi biaya perunit relatif konstan.
2) Biaya Overhead Tetap
Biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan atau aktivitas sampai tindakan tertentu, akan tetapi per unit berubah berlawanan dengan
perubahan volume produksi. Misalnya sewa, penyusutan, dan gaji mandor.
3) Biaya Overhead Semi Variabel
Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai perubahan volume kegiatan , akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
Kapasitas yang digunakan perusahaan sebagai dasar penyusunan biaya overhead adalah kapasitas normal dan kapasitas yang sesungguhnya
diharapkan perusahaan. Kapasitas normal adalah kapasitas sesungguhnya yang akan diperkirakan dapat terjadi pada tahun akan datang.
Biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung terbagi lagi dalam dua kategori yakni biaya prima ( prime
cost ) yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya konvers I adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Dimana biaya utama adalah biaya yang berhubungan langsung dengan proses prosuksi, sedangkan biaya konversi adalah biaya yang
diperlukan untuk memproses biaya bahan baku mejadi produk selesai.
B. Pengertian dan Manfaat Biaya standar
1. Pengertian Biaya Standar
Salah satu alat yang digunakan manajemen untuk mempermudah pengendalian biaya produksi adalah biaya yang ditetapkan dimuka yang dikenal
dengan istilah biaya standar. Alasan lain pentingnya penggunaan biaya standar dalam perusahaan itu sendiri adalah bahwa sistem akuntansi biaya dituntut
untuk tidak hanya mampu memperoleh informasi masa lalu (historis) . Karena jika perusahaan hanya mengumpulkan biaya historis manajemen tidak dapat
melihat keefesienan atau kesalahan produksi yang dilakukan.Hal ini disebabkan karena biaya dihitung pada saat barang selesai sehinnga memberikan
informasi yang digunakan unuk memeperbaiki apa yang telah dilaksanakan.
Menurut Yuningsih ( 2004 : 4 ) Biaya standar adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan utuk membuat satu satuan produk atau membayai kegiatan
tertentu. Sedangkan menurut Armanto Witdjaksono ( 2006:115 ) Biaya standar merupakan patok duga ( benchmark) yang secara efektif dan efesien
ditentukan dimuka ((predetermined) untuk biaya biaya yang seharusnya dikomsumsi suatu produk.
Biaya standar berbeda dengan biaya taksiran , dalam biaya standar biaya ditentukan dimuka merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang
sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar maka biaya standarlah yang dianggap benar, sepanjang asumsi-asumsi yang
mendasari penentuannya tidak berubah.Untuk biaya taksiaran apabila terjadi penyimpangan, maka yang dianggap benar adalah biaya yang sesungguhnya
Dengan adanya penerapan biaya standar manajemen dapat mengetahui berapa seharusnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi
suatu atau sejumlah unit produk sebelum produksi dimulai. Hal ini juga dapat memb antu pihak manajemen mendorong operasi manajemen yang bersifat
efesien bukan merupakan pengulangan produksi yang masa lalu yang tidak efesien.Karena manajemen telah mempunyai alat pengendalian biaya khususnya
biaya produksi dengan penerapan biaya standar.
Biaya Standar ditentukan dengan penelitian ilmiah, sehinnga dapat dipertanggungjawabkan . Penentuan yang demikian akan merangsang pelaksana
atau kariawan dalam melaksanakan kegiatannya lebih efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana seharusnya pekerjaan itu dilaksanakan.
2. Manfaat Biaya standar
Pemakaian biaya memberikan manfaat kepada perusahaan untuk:
a. Perencanaan
Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi,dan penelitian faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai
sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efesien, ekonomis dan teliti.
b.
Koordinasi
Koordinasi adalah fungsi untuk membuat semua bagian di dalam perusahhan berdaya upaya untuk mencapai tujuan perusahaan secara terkoordinasi.
Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian dalam perusahaan yang berhubungan dengan standar
tersebut.
c.
Pengambilan Keputusan
Pemakaian biaya standar menentukan biaya yang seharusnya terjadi sebelunprodukatau jasa mulai diolah atau diproduksi.Informasi biaya standar
tersebut sangat bermanfaat bagi para manajemen sebagai dasar : penentuan harga jual, menolak atau menerima pesanan khusus, membeli atau
membuat sendiri produk, rencana perubahan bentuk produk dan lain sebagainya.
d.
Pengendalian Biaya
Biaya standar akan dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya produksi dan untuk menilai prestasi pelaksanaaan dengan baik.Pada setiap periode
akuntansi biaya sesunnguhnya dibandingkan dengan biaya srtandar , sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dengan jalan menentukan efesiensi
setiap elemen biaya pada depatemen Dimana produk tersebut diolah.Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul menunjukkan elemen biaya apa,
pada departemen mana. Dan dan tanggung jawab siapaa selisih biaya yang timbul .
e.
f.
Menurut Abdul Halim ( 1999:288 ) penetapan standar harga bahan baku selain dari yang disebutkan diatas dapat juga didasarkan atas:
1). Harga bahan baku yang disetujui dalam kontrak pembelian jangka panjang
2). Peramalan harga bahan baku yang akan terjadi baik yang dilakukan perusahaan sendiri maupun diluar perusahaan
3). Dihitung dari pesanan pembelian yang paling akhir dengan metode rata-rata
tertimbang atau median
4).Ditentukan langsung dari taksiran pejabat perusahaan yang mempunyai pengetahuan dan meneliti bahan baku
Kuantitas bahan baku standar adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pembuatan satu satuan produk tertentu.Kuantitas
standar umumnya didasarkan pada informasi yang disediakan bagian perancangan (design departemen) yang khususnya merancang dan menganalisi
spesifikasi produk yang akan dihasilkan. Dengan menganalisa spesifikasi produk yang dihasilkan bagian teknik dapat menegethui jenis bahan baku yang
diperlukan , kuantitasnya, dan metode produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
Dalam menetukan kuantitas standar harus dipertimbangjkan kemungkinan terjadinya produk rusak ,produk cacat, dan sisa bahan dalam proses
produksi yang bersifat normal.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar
Biaya tenaga kerja langsung standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk. Biaya tenaga
kerja langsung standar terdiri dari tarif upah langsung standar dan jam kerja langsung standar.
penyelidikan tersebut dibanding dengan manfaat yang diperoleh.Agar memperoleh nilai yang paling tinggi maka varians harus diselidiki
secepatnyaPenyimopangan memberikan indikasi atau peringatan bawa kegiata operasional tidak berjalan sebagaimana mestinya.Dilihat dari tujuan
pengendalian biaya maka penyimpangan dibagi atas dua bagian yakni penyimpangan yang bersifat menguntungkan ( faforable cost varians) dan
penyimpangan yang bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable cots varians).
Dalam hal ini yang terpenting bukan penyimpangan yang terjadi baik yang bersifat favorable maupun yang bersifat unfaforable, melainkan
manajemen perlu mengetahui apakah penyimpangan tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan atau sudah melampaui batas yang ditetapkan
perusahaan sebelumnya.Apabila penyimpangan sudah melampaui batas yang diperbolekan sebelumnya maka perlu diketahui apa penyebabnya, dan sesudah
diketahui apa penyebabnya manajemen perlu melakukan tindakan yang akan diambbil untuk memeperbaikinya.Dan dengan melakukan analisis biaya ini
manajemen juga dapat dengan mudah mengetahui elemen biaya apa yang menyimpang, pada bagian mana dan tindakan untuk mengantisipasi penyimangan
tersebut.Dalam hal ini aakan dibahas analisis selisih dari ketiga unsur biaya produksi.
1.Analisis Selisih Biaya Bahan Baku
Analisis selisih biaya bahan baku adalah selisih biaya yang disebabka adanya perbedaan antara biaya bahan baku yang sesungguhnya digunakan dengan
selisih biaya bahan baku standar.
a. Model analisis satu selisih
Dalam model analisis satu selisih antara biaya bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku standar tidak tidak pecah dalam selisih harga dan
selisih kuantitas , tetapi hanya ada satu selisih yang merupakan gabungan antara selisish harga dan selisih kuantitas yang disebut dengan selisih total biaya
bahan baku.
Secara matematis selisih bahan bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut
SBB = Biaya bahan baku sesungguhnya - Biaya bahan baku standar
= ( Hss x Kss ) ( Hst x Kst )
Dalam hal ini
SBB = Selisih bahan baku total
Hss = Harga bahan baku sesungguhnya
Hst = Harga bahan baku standar
Kss = Kuantitas sesungguhnya bahan baku
Kst = Kuantias standar bahan baku.
Apabila biaya bahan baku sesunggunya lebih besar daripada biaya bahan baku standar selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfavorable).,
apabila biaya sesungguhnya lebih kecil daripada selisih biaya bahan baku standar maka selisinya bersifat menguntungkan ( favorable)
b.Metode Analisis dua selisih
1) Selisih Harga Bahan Baku
Selisih harga bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara harga pembelian bahan baku standar dengan harga
bahan baku yang dibeli. Selisih harga bahan baku dapat dipecah menjadi dua lagi yakni :
a).Selisih harga pembelian pada saat bahan baku dibeli
b).Selisih harga pemakaian pada saat bahan baku dipaka
Secara matematis selisih harga bahan baku yang dibeli dapat dirumuskan:
SHBp = ( Hss x Ksp) (Hst x Ksp)
= ( Hss x Hst ) Ksp
Sedangkan selisih harga bahan baku yang dipakai :
SHB = (Hss x Kss)( Hst x Kss)
Menurut Supriyono ( 1999 :104) kemungkinan penyebab terjadinya selisih harga bahan baku yakni:
(1). Fluctuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan
(2).Kontrk dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan
(3).Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan
(4).Kegagalan dalam menyempatkan potongan pembelian dan ketidaktepatan jumlah potongan pembelian yang diharapkan
(5).Tanbahan pembayaran harga bahan baku adanya pembelian khusus yang harus dilakukan
(6).Pembeliandalam jumlah ekonomis dan tidak ekonomis
(7).Faktor- faktor internal yang mengharuskan pembelian bahan yang mendadak harus dilakukan
Hst
Apabila
Kss > Kst , Selisih bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable)
Kss < Kst , maka selisihnya bersifat menguntungkan ( faforable)
Menurut Supriyono (1999:150) mengemukakan lagi kemungkinan penyebab selisih kuantitas bahan baku yakni:
a). Perubahan dari bahan baku produk,mesin peralatan atau metode pengolahan
b). Pemakaian bahan baku substitusi, yang menguntungkan atau merugikan
c). Pengawasan yang terlalu kaku
d). Kurangnya peralatan ataumesin
e). Kegagalan dalam mengatur mesin dan peralatan dalam kondisi yang baik.
Sk
Apabila
Hss > Hst, maka selisih bersifat tidak menguntungkan
Hss < Hst maka selisih tersebut menguntungkan
Kss > Kst maka selisih tersebut bersifat tidak menguntungkan
Kss < Kst maka selisih bersifat menguntungkan
Agar lebih jelas dalam melakukan perhitungan perhitungan analisis selisih bahan baku maka dapata dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Baya bahan baku standar untuk memeproduksi satu unit produk sebagai berikut:
Harga standar per Kg
= RP 300,00
2 Kg
= RP 600,00
= 7000 Kg
= RP 310
= 3000 Unit
= 5800 Kg
Dari data diatas maka dapat dilakukan analisis selisih biaya bahan baku:
Model analisis satu selisih
1) Selisih tarif
2) Selisih efesiensi
3) Selisih tarif efesiensi ( campuran)
Secara matematis selisih biaya menurut analisa tiga selisih adalah
St = ( Tss Tst) JKst
Sef = ( JKss JKst) Tst
= RP.700
= 3,5 jam
= RP. 2450
= 3000 Unit
= 11000 Jam
= RP 710
Dari data diatas maka dapat dianalisa selisih biaya tenaga kerja
Model analisa satu selisih
SUL
Sef
Ste
= Kapasitas standar
Tst
Aabila
BOPss> BOPst maka seliish biaya tersebut bersifat tidak menguntungkan
BOPss < BPOPst maka seslisih biay tersebut bersifat tidak mengutunggkan
= Selisih terkendalikan
KPst
KN
= Kapasitas normal
TVst
TTst
= Selisih anggaran
KN
= Kapasitas Nrmal
TTst
KPss
TVst
2).Selisih kapasitas
Adalah selisih biaya overead pabrik pada kapasitas sesunggunya dengan kapasitas overhead pabrik ynag dibebankan.Seliish biay ini berhubungan
dengan biaya overhead tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih kecil atau lebih besar daripada kapasitas normal.
SK = ( KN Kpss) TTst
SK= Selisih Kapasitas
TTst = Tarif tetap standar
3).Selisih Efesiensi
Selisih antara biaya overhead yang dibebankan dengan biaya overhead standar.Selisih ini berhubungan dengan biaya overhead variabel dan biaya
overhead tetap yang menunjukkan bagian tertentu telah bekerja secara efesien atau secara tidak efefsien
SE =( KPss KPst )Tst
Se
= Selisih efesiensi
Kpst
= Kapasitas standar
Tst
SK
SEV
SET
= ( Kpss-Kpst ) TTst
Sa
= Selisih anggaran
SK
= Selish kapasitas
SEV
SET
Contoh 3:
Ini adalah informasi mengenai biaya overhead pabrik standar dan sesungguhnya. Kapasitas dinyatakan dalam jam kerja.Jm kerja
Jam kerja:
Jam kerja sesungguhnya
= 7000 jam
= 7200 jam
Kapasitas normal
= 8000 jam
Tabel 2.1
Anggaran biaya Overhead pabrik pada kapasitas normal :
TOTAL
TARIF
BOP Variabel
RP. 20.000
RP. 2,50
BOP Tetap
RP.24000
RP.3.00
( 39.600,00 )
Rp 1200
SV
= ( KN Kpst ) x TTst
= ( 8000-7200) x3,00
= RP. 2400( unfaforable)
saat terjadinya, sehingga pada metode ini selisih biaya dapat dianalisa setiap saat.
Sedangkan karakteristik metode rancanan berat sebelah adalah:
a. Rekening barang dalam proses didebit sebesar harga pokok sesungguhnya dan dikredit sebesar harga pokok standarnya.
b. Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periose secara extracountble( diluar pembukuan)
Contoh 4
Perusahaan cahaya fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar biaya sebagai berikut yakni
Biaya bahan baku 3 kg @ RP. 50
Biaya tenaga kerja langsung 2 jam @ rp 80
Biaya overhead pabrik variabel 2 jam @ rp 150
Biaya pabrik tetap 2 jam @ rp 15
Biaya standar bulan april 2004 didasarkan atas kapasitas produsi normal sebesar 5000 unit.
Keterangan lain
1. Produk dalam proses pada bulan april 2004 sebanyak 5000 unit , dengan tingkat penyelesaian 100% untuk bahan baku, dan 40% untuk biay
konversi.Dan pruk selesai buln april adalah sebesar 4000 produk dalam proses pada akhir bulan empat ada sebanyak 1000 unit.Dengan tingkat
penyelesaian 60 % untuk bahan baku dan 20% untuk biay konversi.
2. Pembelian bahan baku sebanyak 15000kg dengan harga RP. 49, dan bahan baku yang dipakai sebanyak 12500 kg.
3. Tenaga kerja langsung yang dipakai sebanyak 7800 jam dengan tarif upah sebesar rp. 84 perjam
4. Biaya overhead pabrik sesungguhnya sebesar rp. 321000
5. penjualan ada bulan april 2004 sebanyak 3000 unit dengan total penjualan sebanyak rp. 1500000
Prosedur akuntansi dengan metode rancangan tunggal
.Akuntansi Persediaan Awal Barang Dalam Proses
Apabila ada persediaan barang dalam proses awal , setiap rekening barang dalam proses harus didebit sebesar produk ekuivalennya dikalikan dengan
harga pokok standarnya.Dan dikredit sebesar harga pokok standarnya
JURNAL
Barang dalam prose biaya bahan baku
RP.75000
RP.,14000
RP121000
Perhitungan :
biaya bahanbaku = 500 x 100% x RP 150=75000
Biay TKL
BOP
Jurnal
Persediaan bahan baku
RP. 750000
RP.15000
RP.735000
615000
Selisih Kuantitas
12500
Selisih harga
12500
Persediaan bahan
10000
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dicatat
735000
Utang dagang
735000
Perhitungan
Persediaan 15000 x 49 = 735000
Pada saat pemakain bahan baku rekening barang dalam proses didebet sebssar harga pokok standar( hasil kali kuantitas pemakain standar dengan
harga poko standar)Dan dikredit sebesar persediaan bahan baku sebesar harga poko sesungguhnya).Selisih antar barang dalam proses dengan kredit
persediaanbahan merupakan seliish harga dan seliish bahan.
Barang dalam proses
615000
Selisih kuantitas
10000
Selisish harga
12500
Persedian bahan
612500
= 12500 x50=612500
Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dipakai
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pada saat terjadinya ,biaya rekening gaji dan upah didebit dan utang gaji dikredit sebesar upah sesungguhnya dibayar.
Jurnal pada saat terjadinya upah:
655200
655200
Pada saat pendistribusian gaji dan upah langsung debet rekening barang dalam proses sebesar biaya tenaga kerja langsung standar( jam kerja
langsung standar dikalikan denan tarif upah standar) dan kredit biaya gaji dan upah sebesar biay tenaga kerja langsung sesungguhnya ( jam kerja
sesungguhnya dikalikan dengan tarif upah sesungguhnya).
Jurnal distribusi gaji dan upah
Barang dalam proses- BTKL
RP 640000
Rp 31200
Rp 655200
Perhitungan
Produksi ekuivalen = ( 500x 60% ) +( 4000-500) +( 1000x20% ) = 4000 unit
Jam kerja standar : 4000 unit x 2 jam
BDP- Biaya tenaga kerja langsung
= 8000 jam
: 8000 jam x RP. 80
= RP 640000
= 655200
= 16000( laba)
= 31200 rugi
321000
Pada saat pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk , rekening barang dalam proses didebit sebesar biaya overhead pabrik standar( hasil
kalikapasitas standar dengantarif biay overhead pabrik biaya standar)dan seliish antara kedua perkiraan ini dinamakan seliish yang terkendalikan dan seliish
volume apabila menggunakan metode dua seliish.
Jurnal pembebanan biaya overhead kepada produk adalh
Barang dalam proses Bop
280000
Seliish terkendali
1000
Seliish volume
40000
321000
Perhitungan
Produksi ekuivalen:
= 4000 unit
= 8000
= 1000( rugi)
= 40000 rugi
F KERANGKA KONSEPTUAL
Keterangan
PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak.Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
pakan ternak untuk Broiler saja. Departemen produksi bertugas untuk mengatur , mengawasi, mengendalikan seluruh biaya dan jalannya proses produksi
mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi.
Dan untuk mempermudah pengawasan dari biaya- biaya produksi tersebut maka diterapkan salah satu sistem biaya yang ditentukan dimuka yang
dikenal dengan sistem biaya standar sebagai dasar penyusunan anggaran.Dimana pada akhir periode akutansi ( 31 Desember) anggaran dibandingkan dengan
realisasinya. Selisih antara kedua biaya ini disebut dengan penyimpangan.Berbagai penyimpangan yang muncul baik yang bersifat favorable dan
unfavorable akan ditindaklanjut manajemen apabila melewati batas yang diperbolehkan untuk ditolerir, dalam hal ini adalah 10 % dari biaya yang
distandarkan.Dan tindak lanjut inilah yang dilakukan oleh pihak manajemen sebagai alat pengendalian biaya produksinya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk
mendapatkan keterangan tentang objek yang diteliti.Untuk mendapatkan data dan bahan yang dibutuhkan dalam rangka ini penulis menggunakan metode