Professional Documents
Culture Documents
Epilepsi
Hanna Anggitya
2010730138
Pembimbing:
Dr. Fuad Hanif, Sp.S M.Kes
Definisi
ETIOLOGI
EPILEPSI
IDIOPATIK
EPILEPSI
SIMPTOMATIK
EPILEPSI
KRIPTOGENIK
BANGKITAN
UMUM
(KONVULSI/N
ON
KONVULSI)
BANGKITAN
TIDAK DAPAT
DIKLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KEJANG
PARSIAL
(FOKAL)
Parsial
Parsial
Parsial
sederhana
komplek
dengan generalisasi sekunder
KEJANG
UMUM
Lena/absens
Mioklonik
Tonik
klonik
tonik-klonik
atonik
GEJALA KEJANG
PARSIAL
SIMPLEKS
Dj vu
Perasaan
senang/takut
tiba tiba
Kebas
Gerakan tidak
terkontrol
Halusinasi
PARSIAL
KOMPLEKS
Mencucu atau
mengunyah
Melakukan
gerakan sama
berulang
Melakukan
gerakan tidak
jelas
Menendang
atau meninju
berulang
Menggumam
TONIK-KLONIK
(GRAND MAL )
Aura
Tahap tonik atau
kaku
Tahap klonik
atau kelojotan
PENATALAKSANAAN
EPILEPSI
Golongan Hindatoin
Lanjutan
Golongan Barbiturat
Lanjutan
Golongan Iminostilben
KARBAMAZEPIN
MK : karbamazepin menghambat kanal Na+,yang
mengakibatkan influk (pemasukan) ion Na+ kedalam
membran selberkurang dan menghambat terjadinya
potensial aksi oleh depolarisasiterus-menerus pada neuron.
Dosis : pada anak dengan usia kurang dari 6 tahun 10-20
mg/kg 3 kali sehari, anak usia 6-12 tahun dosis awal 200
mg 2 kalisehari dan dosis pemeliharaan 400-800 mg. Anak
usia lebih dari12 tahun dan dewasa 400 mg 2 kali sehari
Efek samping : gangguan penglihatan (penglihatan
berganda),pusing, lemah, mengantuk, mual, goyah (tidak
dapat berdiritegak) dan Hyponatremia
Asam Valproat
Golongan Benzodiazepin
Lanjutan
Lanjutan
GABAPENTIN
MK : Gabapentin merupakan obat pilihan kedua untuk
penanganan parsialepilepsi walaupun kegunaan
utamanya adalah untuk pengobatan nyerineuropati.
Gabapentin dapat meningkatkan pelepasan GABA
nonvesikelmelalui mekanisme yang belum diketahui.
Gabapentin mengikat proteinpada membran korteks
saluran
Ca2+
tipe
L.
Namun
gabapentin
tidakmempengaruhi arus Ca2+ pada saluran Ca2+
tipe T, N, atau L. Gabapentintidak selalu mengurangi
perangsangan potensial aksi berulang terus-menerus.
Lanjutan
JENIS BANGKITAN
OAE LINI
KETIGA/
TAMBAHAN
Lena
Valproat
Lamotrigine
Mioklonik
Valproat
Tonik Klonik
Valproat
Karbamazepin
Fenitoin
Fenobarbital
Valproat
Lamotrigin
Carbamazepine
Fenitoin
Fenobarbital
Oxarbazepine
Lamotrigine
Topiramat
Gabapentin
Valproat
Valproat
Levetiracetam
Zonisamid
Pregabalin
Tlagabine
Vigabatrin
Felbamat
Pirimidon
Lamotrigin
Tropiramat
Levetiracetam
Zonisamid
Atonik
Parsial
SPASMUS INFANTIL
Etosuksimid
Levetiracetam
Zonisamid
Levetiracetam
Topiramate
Zonisamid
Lamotrigin
Clobazam
Clonazam
Fenobarbital
Topiramat
Levetiracetam
Zonisamid
Pirimidon
Felbamat
Lamotrigin
Topiramat
DOSIS
AWAL
(mg/hari)
DOSIS
RUMATAN
(mg/hari)
JUMLAH DOSIS
PERHARI
WAKTU
PARUH
PLASMA
(jam)
WAKTU
TERCEPATNYA
STEADY STATE
(hari)
Carbamazepine
400 600
400 600
2 3x
(untuk yg CR 2x)
15-35
2-7
Phenytoin
Valproic acid
200 300
500 1000
200 400
500 2500
1 2x
2 3x
(untuk yg CR 2x)
10 80
12 18
3 15
24
Phenobarbital
50 100
50 200
50 170
Clonazepam
Clobazam
1
10
4
10 -30
1 or 2
2 3x
(untuk yg CR 2x)
20 60
10 30
Oxarbazepine
600 900
600 3000
2 3x
8 15
Levetiracetam
Topiramate
Gabapentin
Lamotrigine
1000 2000
100
900 1800
50 100
1000 3000
100 400
900 3600
20 200
2x
2x
2 3x
1 2x
68
20 30
57
15 35
2 10
26
2
25
2
26
EFEK SAMPING
YANG MENGANCAM JIWA
EFEK SAMPING MINOR
Carbamazepine
Anemia
aplastik,
hepatoksisitas, Dizziness, ataksia, diplopia,
sindroma Steven-Johnson, lupuslike mual, kelelahan, leukopeni,
syndrome
trombositopeni, hiponatremia,
ruam, gangguan, perilaku, tiks
Phenytoin
Valproic acid
Hepatatotoksik,
hiperamonemia, Mual, muntah, rambut menipis,
leukopeni, trombositopeni, pankreatitis tremor, amenore, peningkatan
BB, konstipasi
Phenobarbital
Levetiracetam
Belum diketahui
Gabapentin
Belum diketahui
Batu
ginjal,
hipohidrosis, Gangguan kognitif, kesulitan
gangguan fungsi hati
menemukan kata, dizziness,
ataksia, nyeri kepala, kelelahan,
mual, penurunan BB, parestesia,
glukoma
Batu
ginjal,
hipohidrosis, Mual, nyeri kepala, dizziness,
anemia aplastik
kelelahan, parestesia, ruam,
gangguan berbahasa
Zonisamid
Karbamazepin
Blok sodium channel pada neuron, bekerja juga pada > 95% hati
reseptor NMD A, monoamine dan asetilkolin
Fenitoin
Blok sodium channel dan inhibisi aksi konduktan > 90% hati
kalsium dan klorida dan neurotransmiter yang
voltage dependent
Fenobarbital
Valproat
Diduga
aktivitas
GABA
glutaminergik > 95% hati
menurunkan ambang konduktan kalsium dan
kalium
Levetiracetam
Tidak diketahui
Cairan tubuh
Gabapentin
Lamotrigin
Oxkarbazepin
Topiramat
Zonisamid
100%
Status Epileptikus
Stadium
Penatalaksanaan
Stadium II (1-60
menit)
Menentukan etiologi
Bila kejang terus berlangsung setelah
pemberian lorazepam/diazepam beri
fenitoin IV 15-20 mg/kg sambil
monitoring TD
Stadium IV (30-90
menit)
TERIMA KASIH