You are on page 1of 23

Sistem Informasi untuk

Pendidikan

TRI AGUNG NURHIDAYAT


12305019

SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE


Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet
untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu
atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang
digunakan adalah sistem komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih
bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan
keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau
perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali
dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep
interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana
secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada
lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun
tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena
hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk
membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok,
kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi

E-education
Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet
Pola e-education berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi yang ada
Perkembangan tersebut memungkinkan akses melalui
berbagai terminal yang mobilitasnya tinggi sehingga
disebut dengan m-education (mobile-education)
Keinginan agar e-education mampu berinteraksi dengan
pengaksesnya, maka tercipta sistem e-education yang
interaktif, disebut i-education (interactive-education)

Lingkungan e-education
SI e-education

Konsultasi elektronik

E-laboratory

Chatting
E-library
News group
Web page
Rencana belajar

E-book
E-news
Video conference

MANFAAT E-EDUCATION
Manfaat bagi Lembaga Pendidikan :
memperpendek jarak
perluasan pasar/jangkauan pendidikan
perluasan jaringan mitra kerja
biaya terkendali dan lebih hemat
peningkatan layanan pendidikan
penyederhanaan proses
peningkatan produktivitas
mempermudah akses informasi
Manfaat bagi siswa/masyarakat :
biaya terkendali dan lebih hemat
fleksibel
masyarakat dapat menikmati pendidikan berkualitas dengan
harga
kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga

MANFAAT E-EDUCATION

Manfaat bagi dunia akademik :


tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai sistem
dan teknologi informasi
tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang
pergeseran pola belajar, pengembangan teori dan konsep baru
Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang
bermakna

Kendala
1. Belum terbentuknya high trust society
2. Masih belum memadainya sarana / prasarana
3. Masih kurangnya SDM yang memahami dan
menguasai konsep dan implementasi sistem
dan teknologi informasi
4. Belum adanya aturan yang jelas dari
pemerintah
5. Etika dan moralitas masih belum mendapat
tempat yang memadai
6. Sulitnya mengubah perilaku siswa yang
cenderung pasif untuk menghadapi pola siswa
aktif

KOMUNITAS E-EDUCATION
LSM PEMERHATI
PENDIDIKAN

PEMERINTAH

FORUM LEMBAGA
PENDIDIKAN

INTERNAL
PENYELENGGARA

PEMAKAI
LULUSAN

PENYEDIA
INFRASTRUKTUR
E-EDUCATION

GURU

PENERBIT,
E-BOOK,
E-MEDIA

SISWA

AGEN PENDIDIKAN

ORANG TUA SISWA

E-learning
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet
untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu
atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang
digunakan adalah sistem komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih
bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan
keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau
perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali
dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep
interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana
secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada
lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun
tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena
hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk
membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok,
kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi

E-learning
E-learning update content (inform)
mengunjungi berbagai situs dalam rangka
update pengetahuan
Persoalannya adalah bagaimana memperoleh
informasi melalui internet tersebut secara tepat
dalam pengertian memperoleh informasi apa
yang diperlukan (efektif) dan informasi tersebut
diperoleh dengan biaya murah (efisien).

E-learning
Bagaimana seseorang dapat mencari dan
menemukan informasi yang diperlukan
dari sedemikian banyak sumber informasi
dengan cara tepat yakni efektif dan efisien
merupakan inti dari e-learning
Persoalan akan muncul apabila siswa
tidak mengetahui alamat situs

E-learning
Mengatasi permasalahan akses ke sumber
informasi melalui :
Directory : (atau seringkali disebut sebagai
portal) merupakan sekumpulan situs informasi
yang diorganisasi seperti organisasi file dalam
Windows Explorer yang dikenal dengan istilah
percabangan
Search Engine : merupakan salah satu fasilitas
yang disediakan oleh situs penghimpun
informasi berupa program piranti lunak yang
mampu mencari dan menghimpun hasil
pencarian

Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk


pembelajaran

Pembelajaran synchronous :
Tele conference
Netmeeting
Chatting

Pembelajaran asynchronous :

Email
Message board
Mailing list
WWW

Pembelajaran Synchronous
Tele conference : adalah pembelajaran yang
dikembangkan melalui internet di mana
pembelajar berkumpul pada suatu tempat dan
instruktur berada pada tempat yang terpisah dan
komunikasi dilangsungkan melalui internet
dengan menggunakan kamera dan audio
Netmeeting : hampir menyerupai tele
conference, perbedaannya terletak pada
pembelajar yang juga dipisahkan oleh tempat,
dan komunikasi dilangsungkan melalui internet
dengan menggunakan kamera dan audio

Pembelajaran Synchronous
Chatting : kegiatan pembelajaran yang
dilakukan melalui fasilitas chat-room, di
mana instruktur dan pembelajar terhubung
melalui internet pada waktu yang
bersamaan, dan komunikasi dilakukan
secara tertulis

Pembelajaran Asynchronous
Email : pembelajaran dilakukan melalui surat
menyurat (elektronik/internet) antara instruktur
dengan pembelajar
Message-board : pembelajaran dilakukan
secara tertulis melalui fasilitas papan pesan
Mailing-list : pembelajaran dilakukan melalui
surat menyurat (elektronik/internet) antara
instruktur dengan pembelajar, di mana
seluruhnya tergabung dalam kelompok mailing
list

Pembelajaran Asynchronous

WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran yang


dikembangkan melalui berbagai situs yang terdapat di internet.

Pembelajaran melalui WWW terbagi atas :


E-learning update content (inform) mengunjungi berbagai situs
dalam rangka update pengetahuan

Artikel, jurnal, situs spesifik


E-book
E-laboratory
E-news
E-library

E-learning (perform) terbagi atas :


Perform-procedure membelajarkan langkah demi langkah tugas (task),
contoh training keterampilan komputer
Perform-principle membelajarkan berbasis prinsip di mana jawaban
tidak hanya satu, contoh training tentang bagaimana mendisain web

WEB-BASED LEARNING
Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi Web-based learning :
Prinsip 1 : sistem adalah seperangkat komponen yang terorganisasi
dan mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku pada
guru, siswa, materi, tetapi juga memperhatikan komponen biaya
pengembangan dan biaya-biaya lain dipertimbangkan bentuk
pembelajaran, biaya yang diperlukan, seberapa jauh tujuan tercapai
Prinsip 2 : perubahan dari 1 komponen menyebabkan perubahan di
setiap komponen yang lain dalam sistem tersebut.
Memperkenalkan pembelajaran melalui web membutuhkan
pertimbangan terhadap perubahan aspek-aspek sistem yang lain.
Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap penggunaan buku teks,
bagaimana pengembangan fungsi perpustakaan, apakah penyediaan
fasilitas sistem informasi cukup memadai.
Prinsip 3 : setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem unik
meskipun secara makro tampak komponen sama seperti siswa, guru,
penilaian, penyampaian, pengelolaan, tetapi setiap sistem yang
dibangun memiliki lingkungan dan penekanan kebutuhan yang
berbeda.

5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB


5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan persekolahan, yang
memperlihatkan kontinum dari penggunaan berdasarkan kebutuhan
mendasar sampai kepada penggunaan lanjutan (Harmon & Jones, 1999)

Level 1

Informationa Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal,


l
kontak informasi, dll.

Level 2

Supplement
al

Menyediakan informasi tentang konten, handout,


atau bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui
powerpoint.

Level 3

Essential

Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan


kelas yang produktif apabila tidak mengakses web.
Pada tingkatan ini semua bahan pelajaran disimpan
di web dan diakses melalui internet

Level 4

Communal

Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka


maupun on-line. Bahan pelajaran bisa disimpan di
web atau diberikan dalam bentuk hardcopy.

Level 5

Immersive

Semua materi dan interaksi dilakukan secara online. Level ini harus dipandang sebagai
constructivistic virtual learning community

Level 1 : Informational
Pada level ini penggunaan web hanya pada pemaparan
informasi.
Masalah yang perlu diperhatikan penanggungjawab
updating konten, pemilik konten, pemeliharaan
Contoh : informasi peraturan sekolah, kalender akademik,
pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak informasi
untuk menghubungi pihak sekolah
Level 2 : Supplemental
Pada level ini penggunaan web lebih ditujukan melihat
dampak aktual di kelas. Guru membuat handout yang
diupload ke web.
Masalah yang perlu diperhatikan menurunnya keinginan
siswa untuk masuk kelas, pemilahan bahan untuk di kelas
atau di web
Contoh : handout, bahan ajar yang dibuat melalui powerpoint,
penuntun belajar menghadapi tes, pekerjaan rumah
Level 3 : Essential
Pada level ini penggunaan web ditujukan melibatkan siswa.
Siswa harus mengakses web sebagai bagian dari proses
belajar.
Masalah yang perlu diperhatikan keterampilan siswa
mengakses internet, kemampuan guru dalam teknologi
informasi
Contoh : latihan secara interaktif, penggunaan buletin board

Level 4 : Communal
Pada level ini penggunaan web sudah lebih kompleks. Guru
tidak hanya membuat informasi yang on-line tetapi juga
harus mengelola lingkungan belajar. Siswa mulai
mengumpulkan pengetahuannya sendiri, bertanggungjawab
atas pembelajarannya. Pada level ini pembelajaran diarahkan
kepada high-order thinking skills dan problem solving
Masalah yang perlu diperhatikan pengelolaan sistem
persekolahan secara menyeluruh, keamanan informasi
Contoh : penggunaan chat dan email, siswa membuat sendiri
halaman web untuk topik tertentu, kerjasama antar guru di
tempat berbeda
Level 5 : Immersive
Pada level ini guru dan siswa berinteraksi baik secara
langsung on-line maupun berinteraksi dengan pengetahuan
(on-line). Kelas benar-benar menjadi komunitas belajar di
mana pengetahuan diperoleh, dikreasi, dan didistribusikan
berbasis egalitarian
Masalah yang perlu diperhatikan persiapan yang matang
dalam hal alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah siswa
dalam 1 kelas
Contoh : siswa melakukan penelitian dan dan
mempublikasikan secara on-line, makalah on-line

KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING

Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi siswa,


maupun sekolah
Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi,
kreatif, dan inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis
web yang interaktif dan dapat selalu diperbaharui
Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas
(belajar konvensional)
Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam
belajar berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri
Validitas hasil ujian

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

Silabus berbasis web


E-mail
Forum diskusi elektronik (mailing list)
Bahan kuliah on-line
Buku nilai on-line
Ujian berbasis komputer

You might also like