Professional Documents
Culture Documents
Dengar Sensorineural
Rakhmat Haryanto, Ongka M. Saefuddin, Thaufiq S. Boesoirie
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung
Abstrak
Radiasi berperan penting pada pengobatan kanker kepala leher karena reseksi bedah sering tidak memungkinkan,
tetapi menimbulkan efek samping gangguan dengar sensorineural. Penelitian observasional rancangan longitudinal
ini untuk mengetahui pengaruh radiasi terhadap gangguan dengar sensorineural penderita karsinoma nasofaring di
Bagian THT-KL Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode FebruariAgustus 2006. Didapatkan 28 laki-laki dan
7 perempuan, yang satu atau kedua telinganya tidak terganggu pendengaran sensorineural, usia 1272 tahun, dan
memenuhi kriteria inklusi. Seluruh penderita mendapat radiasi dan pemeriksaan audiometri serta timpanometri
sebelum, durante 2.000 cGy, 6.600 cGy, dan satu bulan pascaradiasi. Data dianalisis secara statistik menggunakan
uji Chi-kuadrat, Mc-Nemar, dan eksak Fisher. Hasil penelitian menunjukkan kejadian gangguan dengar
sensorineural durante 2.000 cGy adalah 7 kasus (10%), 6.600 cGy 22 kasus (31,4%), dan pascaradiasi 24 kasus
(34,3%). Hubungan antara durante 6.600 cGy dan 2.000 cGy pada kelompok preradiasi normal sangat bermakna (p=
0,001), sedangkan antara pascaradiasi dan durante 6.600 cGy tidak bermakna (p= 0,5). Pada usia >30 tahun
gangguan dengar sensorineural 37,0% durante 6.600 cGy (p=0,031) dan 40,7% pascaradiasi (p=0,018). Simpulan,
radiasi karsinoma nasofaring dapat menyebabkan gangguan dengar sensorineural selama dan pascaradiasi, serta
usia >30 tahun merupakan faktor prognosis gangguan dengar sensorineural. [MKB. 2010;42(3):108-14].
Kata kunci: Gangguan dengar sensorineural, karsinoma nasofaring, radiasi
108
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
Pendahuluan
Angka kejadian karsinoma nasofaring (KNF)
Metode
Penelitian dilakukan secara analitik observasional
109
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
Hasil
Karakteristik subjek penelitian terdiri dari 28 laki-
Tabel 1 Hasil Audiometri pada Penderita Karsinoma Nasofaring Sebelum dan Sesudah
Menjalani Radioterapi
Hasil Pemeriksaan Audiometri
Preradiasi
Norma l
CHL
Radiasi Durante 2.000 cGy
Norma l
CHL
SNHL
Radiasi Durante 6.600 cGy
Norma l
CHL
SNHL
Pascaradiasi
Norma l
CHL
SNHL
Jumlah
51
19
72,9
27,1
44
19
7
62,9
27,1
10,0
31
17
22
44.3
24,3
31,4
32
14
24
45,7
20.0
34,3
110
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
Tabel 2 Hubungan antara Hasil Audiometri Durante 6.600 cGy dan 2.000 cGy pada Kelompok
Preradiasi Normal
D urante 6.600 cGy
HTN m
HTNk
36 (76,6%)
0
11 (23,4%)
4 (100,0%)
p
0,125
Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji Mc-Nemar; HTNm: hantaran tulang normal; HTNk: hantaran tulang naik
Tabel 3 Hubungan antara Hasil Audiometri Durante 6.600 cGy dan 2.000 cGy pada Kelompok
Preradiasi CHL
D urante 6.600 cGy
HTNm
HTNk
12 (75%)
0
4 (25,0%)
3 (100,0%)
0,125
Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji Mc-Nemar; HTNm: hantaran tulang normal; HTNk: hantaran tulang naik
Tabel 4 Hubungan antara Hasil Audiometri Pascaradiasi dengan Durante 6.600 cGy pada
Pascaradiasi
HTNm
HTNk
Tabel 5 Hubungan antara Hasil Audiometri Pascaradiasi dengan Durante 6.600 cGy pada
Pascaradiasi
HTNm
HTNk
12 (100%)
0
0
7 (100,0%)
p
1,0
Keterangan: Nilai p dihitung berdasarkan uji Mc-Nemar; HTNm: hantaran tulang normal; HTNk: hantaran tulang naik
111
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
30 tahun
3. Stadium Tumor
II
III
IV
4. Histopatologi
undiff. ca
SCC
HTNm
HTNm
Pascaradiasi
HTNk
37 (67,3%)
11 (73,3%)
18 (32,7%)
4 (26,7%)
pEF=0,761
35 (63,6%)
11 (73,3%)
20 (3 6,4%)
4 (26,7%)
pEF=0,483
14 (87,5%)
34 (33,0%)
2 (12,5%)
20 (37,0%)
X2=3,45
p=0,031
14 (S 7,5%)
32 (59,3%)
2 (12,5%)
22 (40,7%)
X2=4,37
p=0,018
12 (85,7%)
11 (68,7%)
25 (62,5%)
2 (14,3%)
5 (31,3%)
15 (37,5%)
X2=2,59
p=0,273
12 (85,7%)
11 (68,7%)
23 (57,5%)
2 (14,3%)
5 (31,3%)
17 (42,5%)
X2=3,75
p=0,152
42 (67,8%)
6 (75,0%)
20 (32,3%)
2 (25,0%)
pEF=0,650
40 (64,5%)
6 (75,0%)
22 (35,5%)
2 (2 5,0%)
P EF=0,005
Pembahasan
Karakteristik penderita pada penelitian ini tidak
jauh berbeda dengan hasil penelitian di subbagian
Tumor THT FK UI/RS Dr. Cipto Mangunkusumo
dari tahun 19952001 terhadap 620 kasus KNF
dengan ratio laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan perempuan.2 Usia penderita sesuai dengan
penelitian Djaelani13 yang mendapatkan terbanyak
pada kelompok usia 5059 tahun, sedangkan
stadium penyakit sesuai dengan penelitian Chen et
112
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
113
Rakhmat Haryanto: Radiasi Eksternal Karsinoma Nasofaring sebagai Penyebab Gangguan Dengar Sensorineural
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
114
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.