You are on page 1of 9
acces LES F SS Zi: ne Nem csuruticunaee Mut enacry 15 April 2006, Auditorium MM UGM POKOK PIKIRAN PEMBAHARUAN PERPAJAKAN MENUJU KESINAMBUNGAN PENERIMAAN NEGARA. ‘Olen: GUNADI 4) PENDAHULUAN ‘Yujean utams dani sistem perpajakan dan lembega pelaksanaanys adalah mengumpulksau dana yang cukup dalam rangke sneak membiayai rmgas keperncrincahan (penyediaan bavang publik) daa pembangunan untuk meningkatkan kesejahteruun rmasyaraket Radian, dalam Resource Mobilization in Poor Countries, 1980), Pexambahac penduduk dan keinginan pemerintsh antuk dapst meningkatkan pertyedizan jasa publik kepada masyarukat (misalnys pendidikan, kesehaean dan transpor) dan peningkatan keseyabtetian Masyarakat melaiut pembaryunan ekonomi memburuhkar peningkatan penerimaan negare dati tabun ketahur. Dengan semakan kumang stabiinya harga migas dan kecenderungan menjadi net unporter BBM dan belun mantapnya pencapatan acgara bukan prjak seita semakin beramya beban pembayacan utang dan bunga dalam APBN, nampak bahwa untuls menygimankan sustainabililas sistem fiskal, penssimasn pajak harus dapat mevingkat dan ¢chua kerahan selans dengan kebutuhan. Untuk mencapai fleksibilitas pencrimaan perpajakan rastaya pera pembahatuan petpajakan agar lebih produktf dan mendotong pertumbuhan ekonomi sera dapat membante redistrbusi penghasilan. BEBERAPA FAKTOR PENDORONG PEMBAHARUAN PERPAJAKAN Pola pemajahan dibeshagai negara bade dalam tingkat (level) maupun komposisi dapat bberbeds dati satu ke lain negaia tetgartuny pada faktor ekonomi, polit, sosial, buclaya dan historis, Dalam APBN negara berkembang kebanyakan terdapat gap antura zasio penetimzan pajak dan casio pengeluarin negara terhacap produk domestk bruto (PDB). Menurut World Bank dalam Lesson of Tax Reform (1991), tax ratio Negara beskembany sekitar 15-20%, sedanglan belanja sekitar 20-30% dan PDB. Kekuangan pengeluasan (deficit) pada umurnya ditutup dari pinjaman dan hibab, Saat: sistem pajak yang kurang baik didisain atau kurang berfungsi dapat menimbulkan bebetapa masalah yang keseananya metupékan alasan pembaharvan, Menurut World Bank (1991) pembahatuan sistem pajak dinegim Leskeinbang dapat dimanfcatkar. sebagai bagian dari penyesuaian strukrural (untuk mengurangi distotsi insentif ekonomi, inefisiensi dia kctidakadilan alokesi sumberdaya) dan bagisn dari upaya siabilisasi ekonomi (pembahanuan pajak yang dipadskan dengan pengurangan belanja pubkk diperinkan uneuk memobilisssi penesimaan negara tampa tnenambab distorsi naman adil dan berkesinambungan). Sementara ira tetdapar sekurangniya ‘empa: alasan peinbzharuan sistero pajak, yaita (1) ketidskcukupai pezolchan pencrimuan, (2) distorsi yang menghambat kesejahteraan dan pertumbuban ekonomi, (3) kekurangidilan disttibusi bebe pembiayaan Negara melalui pzjak dan (4) masalah administrasi. Kebenyakan negera berkembang dililt oleh difisie fiskeal dan keterbarasen dana untuk kesehaten, pendidtkar, dan penyedizan infrastnuktur ekonomi, Pemakalsh addsh Guru Besar Perpajakan FISIP UT dan Ditekrar Pemeniesasn Penyidikan dan Penagihan Pape ‘Depericmen Keaangon Karena tujuan utama sistem pajak adalah perolehsn penediaan Negaza, mak (juan utara pembaharcan pajak juga bazus peningkaten penttimaan, Masslahoya adalah apaksh dengen penerimaan yang meaingkat tersebut akan dipakai untuk pengeluaran yang dapat meningkad:an kesejahteraan umum baik logeung maupun melalui tabungta den pembentultan kapital, iavestasi dan peayediaan Inpengan kerja. Sementara its, karena dalam praltels kurang aetmal, pajak dapat mendistorsi produsen dan Konsumen sehitgga terjadi aickast sumberdaya yang kutang optimal, Oleh karenanya, perabaharvan perpajakan harus dapat mengorangi distorsi yang menyebabkan perekonomian kurung korapetitif baik pada tataran domestik maupan lintas-batas aegama. Sclanjutaya, dalam prinsip perajakan dituncat adsaya distribusi bebsn pembiayaan kepemerintahan dan pembangunan secars adil kepada semua omag baik ozang prizadi maupun badan sesual dengan kemampuan bayacnya (bility 10 pay). Sering terjadi bahwwa yang miskin membayar pala lebih bosar (terntama paiak tidak Jangsung), sedangkan yang hesar dengan berbagal macam tekavasa aztifisial walaupun legal membayar pajak lebih ringan apabils dibanding dengan kemampuan baysenys dan Larang setta jasa publik yang diperoleh dasi negara. Hal tersclur mmangkin selsin kereaa sistern payak yang kusang terdisain. dengan baik juga karena kelemahan administtasinys, serts tnatsknys penghindaran, penyelundupan, pengemplangan dan penggerusan pajak. Kelemahan admunistrasi rmungkin learenaruwetnya —peeatuan— perundang-undengan dan prosedur/tatacara, sistem informast yang kuratg baik, korupsi den interrensi poluik sertz peayebab lainnys, THEORY OF TAK LEVEL DETERMINANTS Raja Celillah dan M.M.Bert (1959) dalam Radlan (1980), menyatakan bahwa berdasar bul empitis mecunjukkan simpulan dzhwa bambatn kemarnpuan Pemeriniah nepars be:kembang untuk memobilisasi Iebik besar bagian pendapatan nasional ke kas negara uncuk keperloaa sektoz publik lebih banyak berasal dati faktor politk dan administrasi ketimbang faktor ckonomi, Faktor ekonomi seperti kesejahtesaan masyarskat {income per capita) dan struktar ekonomi, menunjukkan bahwa hambatin peninglatan penerimasn prjak kareas peaghasilaa rendah, masih dominsnnya sektor agrikuitue dan sektor iaformal (cash economys hacd-to-taspayer). Kesempatan pemajakan yang baik pada sekcor petdagangan luar negeti, manufakiur daa ped2yang besar. Dalam keadsan demiluan, pembanguraa ekynorai urtvak meningkatican hesejahtctaan dan formalisasi kegistan choavai merupakan salah satu mekanisme penting peningkatan tx xotio. Sehubungan dengan faktor poli dan administratif, Celllah dan Bert (1959) menyataken bahwa perumusan kebijakan per yakan memerluken instimsi polidk yang kuat, cipercaya, berterima urnum dan ketemete. Institusi demuhian harus biasa mezedam konflik antar mereka pemanfiat sebagian besar barang dan jee publk dan metcka yang harus inernikul biays penyedizannya. Swrukrur masyazakst yang dak ada diferensiasi anitia kekuatan polidk dan kesuaten ekonomi cenderang memperssjam onflik yang tidak mudah mereapai sepakat dalam perumusan kebijakan yang dapat menghasilkan penetimaan pajak secara signifikan, Implementasi kebijakin merupaken masalzh adoinistasi yang efektiviasnya sangat tergantung pada Kepatuhan, birokres: (ofrganisasi, ckspertis, din SDM), informasi dan pengetahuan (uiow how), KINERJA PENERIMAAN PAJAK SAAT INE (2) Profil Perckonomian, dan Tax Ratio Indonesia dan negara sehitar Berdasazkaa data wlun 2002 profil perekenomian dan tax masio Indonesia din heberapa negara tetangga nampak sebagai berikut: Tabel 1 Profil Perekonomisn dan Tax Ratio Indonesia dan Negusa Sekitar Romporsi PDS, Fier | _Ditabod | DB Negaca [Fema Tada Jar] Ca) | Pandspstun | Persp Hansfaleue _ usp _i_¢ (Hl Tat 335 27] sae] aan Taz} amar t 123 Kamba 386, 280 22] sea] Let so] soy) ge chi sas! a7 saa] sz] 203 79] ots] ra! | Nils 91) 483 so7| aga] ae 129] sca | 185 tonne oo | 425 ssa] ass] 525 93] 1so9] ts Viewaan zo] 3R5. nos] sas] aco 55) wal iss ; Tones raf 445 250} 3a] 335 so]oorse] a (Rane Tata meat a LBS Sa ees ae Sumber “NDB Kay Fndivatows of Developing Avian and Pacis Counter Dari daca tersebut, nampak behwa suuktar perekonomian Indonesia berada disckitar terata negara-negata tetangga. Begin yoga tax ratio walaupun berada dibawah Malaysia.Ching, daa Thailand, namin masin distas Fibpina dan Vietnam. Menurut temuan IME (unpublished report, mazch 2000) tax ratio Ledonesta adalah 11.9% (2002), 12,5%(2003),13%(2004),dan 13,2% (2005). Dari data tersebue aatmpak babwa waliopun ada _kenathan tax ratio Indonesia tetapi lambs, dan belumn mencapai 15M. (2) WP Terdafiar dan Penerimaan Pojak Selema 5 taun cexakhir jumah wajid pajpk cerdaftar dan penerimaan adalah schegpi bendast ‘Yabel2 Tahua "WP terda fear Gewal th) Penerimaan (Milyar Ra) 1 jumbh iid) | Perumbuhan [jumlak 1 Pertumbulan 2002 2625 176.323,5, | 2003 3064 169 04.656,7 204 3485 137 238.983,8 2005 3877 12 298.3389 2000 ié4 1874 362.801,9 Sumber Lowe Dari schitar 44 juts kepala keluarga (engan aswanst dap keluarga 5 orang), baru pada akhu whva 2005 (wal 2006) terdapet jumlah wajib pajak orang pribadi sekirar 10 juta crang. Hal int menunjukkan behwa apabie sekitar 25% kepala kelucege yang memeauhi syarat untuk betNPWP jumlah 10 jata tersebuc sucah mendekati potensi cersebi ut, @) Pesbancingan tarif Pa orang pribadi dan PTKP Indonesia dengna aegara tetanggn Tabel.3 Perbandingan Tarif OP dan PTISP ‘ana Teateik pre | Petesna . Tertege Tapeas | US) | reaps | Indonesia y 3 3 28 [Nea 3 3 ; tS: ee o Ff 3 os asi nea $ 3 3 36 a Daa daftar carif teesebut, nampa bahwa baik besaran inaupun lapis tarif Indonesia juga masih bemda dalam tetata, Demikian juga dengan PTD apabila dibsading dengan income petkapica, Indonesia masih berada kedua tectinggi serelak (chia (4) Perbaadingan Yarif PPh Badan Indonesia dan Negara Teuangea Tabel 4 Porbsndingsn ‘Tatif PPh Badan Indonesia dan Negara Tetangga Negua Tanf PPh Badan © | Indonesia | 10,1530, . UFipine 32 Malaysia 28 38 Minyak ; Tailand eg | Vietnam, 32. WPON den BUT | 25 WPLN ! 50 migas, Kamboja 20 4 Insentif 30 Migas China 30+3 Pajak tambahan Singepure 245 ‘wie Pace Waterhouse (bape Coron Tana BHEOWS - Dari data cersebut nempak bahwa tarif PPh Badan (iertingg’) Indonesia masih berada pada tanif tinggi negara tetangas. Dengan memperhatikan pemajakan atas sector aigas db negara terangga, aampak bahwa Indonesis cidak membedakan peslakukan, Dengan hin kate pemayakae mig cukup Kumpetit. pemajakie Indonesia memberiken kelongtian pada perastivsan Rp 700 juca kebansatb. ell stagresteltas fog, aeapenglasselan, (9) Pajak Penghasilaa acas Pendapsean Modal Uneuk meliher daya vaing peainatan modal antars Indonesia dengan beberapt nogita tetangga nampak sebagai Dertkut: Tabel 6 Luni PPh Bunga Deposito, Dividen, Keuntungin Sabam (4 Brings deposit Divider Keantangas PDN | WEN | WPDN Wrpn | Ww Fipias 20 z 15 Thastanel 15 | ub 16 | | | Malaysia [3 to. - , | Heeb | os | oa 20 j om) ae | China | 20 |» 2 x | om! Indonesia Bi 20 5.35 | | “| Sunice Biss Wiles Cosy Cnspeau Tan (6) Mesbaadingan Tarif FPN Indonesia daa Beberapa Negata ‘Tecmgga Pale 7 Verbaadingan Tarif PPN Indonesia dan Beborspa Negata Teiangya | New ns PRN (ay) Ratio Tax PDB | Produknuin ilpine Fc tA 4 | Maliys'a § “Vhailend | 7 | 28 0.80 | Viewam, ust | 40 0,40 | Kamboja 10 a9 | o20 i China 3 39 jou | Indonesia [70 [a2 042 Singapwsa 3 15 tao Skmber Pree Watelnua Capers, Caxpoene Taxes 3 9007 Das daftar tang tersebut nampak bahwa canf PPN Indonesia masih berada pada stata tatif nomial walaupan temasnk finggi bersimaa Filipins, Vietnam dan KKemboj. Malaysia mulai menerapkan GST (Goods and Service Vax) hun ini dengan tarif 5%. Khusus indonesia berdasar data IMP 2006) tax ratio PPI clan PPaBM terhadap PDB adslah 3,3 (2001), 35(2002), 3,62003), 3,8 (2004), dan 3,8 (2005). Sebagai pajak atas konsomsi barang daa jase dincgara unggora OECD terdapet ukuran minimal sti penerimaan PPN dari PDB yaina sebesnr Ot dasi tae? pajak, Berar untuk Indonesia deri PPN saja tds termaek PPnBM hans menghasilsan 4% dati PDB. BEBERAPA FENOMENA USULAN PEMBAHARUAN Berbeda dengan reforms: pajak whun 1983 (yang lebih mendasar dalain PPh dengan motigubah offisi! assessment menjadi self assessment), daa teformasi 1991 , 1994, dan 200, inisiatif ysulan reformesi pajsk yang terakhir ini lebih banyak memakan wake. Pembaharuan dirmulsi sejak tehus 2003 dan sampa) sekarang walaupun konsep tancangen Ketentuan Umum dan Tata Cata Perpajakan (SUP), Pajak Penghasilaa (PPh) dao Pajak Pertumbeban Nilai dan Pajak Peojualan atas Barang Mewah (PPN dan PPa BM) sudah ada de DPR, namun pembicoraan dengan Kadin dan berbagai kalaogan mnasih dilakukan secara intens, Selain dilshukan peayesusian teshadap kebijakan. pexpsjakan (persturan perundangan), karena dalin pelksanaaa dalam rangka meningkathar atss tdministeas! pajak (organisasi, SDM, prosedat dan administrasi juga sangat bei penesimizn, juga dilakuken reformas tatacara}. Dalam wacan kebyjekan beberapa pembaheruan pajk diamhkia dengen terap niempertabankan prigsip self assessment, peaingkatan pencrimaan, mengurang. dsuesi ekonomi dengan menumbubkan ikdim usaha daa investasi san kondusif, meningkathan daya saing ckonumi nasional, penyederhanaan proseder dan tatacars, serta meningkatkan Kesetaraan poslsi pembayar pajalt dengan perogas pajak (leveling of playing fictd} Sementarz it, dalam rataran admiinistrasi pémbaharaen laksanakan dengan sasaran reorganisasi instinisi, meningkatk2n integitas dan akunecbibcas, fasiliasy keparuhan, meigurangi ketidakpavuhan dan inemperbaiki efisiensi operasional Usiden perubshan puta peratursn perundang-undangennye antaca Iain nampak sebagat berkur: (1) Ketentuan Unum dan Tats Cart Perpayakan + Pengukuhaa NPWP secara jabatan - Deversifikasi: penyampaian-SPT-QYPOP-3 bulin; WP Badan-4 bulan, dart SPT masa bergrbany) + Peningkatan denda administrasi keterkambacan penyampaian SP - Pemotongats hak pengelvaran SKP dan SKPKBT dent 10 menjadi 5 abun, demikian juga dengan daluarsa penzgihan pajak ~ Pengembaliun PPX kepada taris asing ~ Pemberian imbslan bunga atas Surat Kepurusan Pembetulaa dan Perubahan Ketetapan Prjek = Kewajiban pembenrahuan hasil pemeriksaan dan pembahasannya dengan wajib pujak can konsekuensi batalnya SKP apabile prosedur ira tidak dilakukan ~ Pembencukan basts cara perpajakan dan sanksi penyalzhguazan data ~ Peniberlakuan kode etik perpajakan dan sanksi ccas pelanggacanya - Pembenrukan komite pengawas perpajakan dan kepabearan + Penerapan sanksi pidsoa kepada pencsbit, pengedar dan pemanfea: faktur pajak dar bukti porong atau setoran pale yang tidal secuai dengan keadean sebenaenya + Pengeduan pelanggaran hak pesptjakan way pajak oleh petuges paiak = Pemanfastan laporan KAP untuk mencukuag self assessment - Pemberulan SI'T dengan pengurangan ataa penghapusan sanksi admunisirast (suaset policy-pengampunan pajak retbatas) @) Pajak Penghasilan = Penegusan subjek pajak BUT dan reksadana KIK ~ Pemungutua PPh Pasal 22 atas pemibelian barang sangat mewah - Pengenaun pajak final atat transaksi desivatif, bunga SUN, dan dividen (untuk meagurangi economic double taxation ot dividend) = Pemajakin atas surplus Bank Indonesis, dan bunga obligasi yang diterima teksadana - Fasilias bebas pajak untuk surplus lembaga penuidikan yang ditanam Kembali ~ Penegasan pengertian royalt,, pengalihan harta (laba dari farm in — farm ou) ~ Pemajakan ates Bank Syariah Penegasaa pengurangan penghasilae usahs migas ~ Pembentukan cadangan piutang tidak testagh olds lembaga keuangan dan bantuan sosial olch BDJS, setta cadangen penjaminan cleh LPS - Peogurangan atas sumbsogan bencana nasional, libang, pembangunaa jnFeastrukea = Peningkatan PTKP Penyederhanaan dan penuranan tarif tertinggi (PPR OP, 4 lapis ranif maksimal 30%(6", PPh Badan 25%(5")) (3) Pajek Pertembaliin Niki daa Pajak Penjuslac tas Baring Mewah, ~ Penyershan BKP karena mergee tidak kena pajah Pembeslakuan tacit 0% atas ckepos BK? daa JKP ~ Pemajakan ates peayerahan aktiva yang scemla tidak diperjualbelikan + Pengecualian BKP atas produk pertanian - Percepaten restiruct PPN Penyederhanaan fektus pajak Pengkteditan pajak masukaa terbatas yang sudah dibsyar, yang belum berproduks terbatas pajak atas harang modal Sementira itu usulan pembsharuan administeasi pespajakan dimalsudkan agar ter lapat (1) Kantor pustat yang hust yang sump. meadisain programa adminisussi perpajakan noasional yang akon dilaksanalaa ole jeringan kencor pelayanan pajtk modern @Q) Kader perugas psjak profesional yang mengadministrasikan siecem pajak secuta wajat dan bermartabat (3) Sistem pajak yang sedechana dan mudab dipatuhi dengan pelayanan prima yang tersedin seears meluse (4) Pengawasan ketidekpatuban perpzjakan dengan metode sisk-buse enforcement yung medern ° {6} Administras: pajak yang dilaksanakan secara efivien dan chanomis, PENUTUP Dinamika pembangunan, kebutuhan batang dan jasa publik, sistem dan metode penvelenpgaman bisas dan invesrasi, ekonomi, sosial, poliuh, budaya dan sistem hubum menycbuldean pembalaruan perpjakan merupakan tuntutan vang berkesinambungun devi wakes ke wakru Walaupun fakior ckoix perpajakin seperi peningkiean penerimaan, peniugkstan keadilan distribusi beban anggaran, pengurengan cistorsi ekonomi menuju etrahtas dan peningkatan diya sang, serta peninpkatan kapatslitas dan cfistensi achmiaistzasi perpajakan, namua pecumbangan csonomi, polis dart adminstzatif (organisas, SDM, ploiap, unformasi dan pengetahuan} mendominasi proses pembaharvan perpajakan. Untuk mengukomodir besbayai_pertimbangaa tersebut, pemeriatah beritisiatif melakukan pembsharuan yang komprehensif bsik paca tax policy (petatur.a perundangannya) dan pada fax administrations menuju kepzda sistem porpajaken yang diselenggarakan secars modem, Karena perpajakan adalth masalah kit bersama, pengertian, partisipast dan dukungan semus pihak sangat pearing untuk mensukseskan pembakarvan perpajakan ini.

You might also like