You are on page 1of 5

A.

Lima Ilmu bagian dari antropologi

PALEO-ANTROPOLOGI : Ilmu bagian yang meneliti soal asal-usul atau soal terjadinya
dan evolusi makhluk manusia dengan mempergunakan sebagai bahan penelitian
sisa-sisa tubuh yang telah membantu atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu,
yang tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti
dengan berbagai metode penggalian.
ANTROPOLOGI FISIK : Bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu
pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang
dari sudut dan ciri-ciri tubuh, baik yang lahir (fenotipik) seperti warna kulit, warna
dan bentuk rambut indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung,
tinggi dan bentuk tubuh, maupun yang dalam (genotip), seperti frekuensi golongan
darah dan sebagainya.
ETNOLINGUISTIK/ANTROPOLOGI LINGUISTIK : Suatu ilmu bagian yang pada asal
mulanya bersangkutan erat dengan ilmu antropolgi.
PREHISTORI : Mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia dibumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf.
ETNOLOGI : Ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai azas-azas
manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan
masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar diseluruh muka
bumi pada masa sekarang ini.

B. Kaitan antropologi dengan ilmu lain


Hubungan antropologi dengan ilmu Geologi:
Ilmu geologi memiliki peran yang cukup penting didalam antropologi, Karena fungsi
dari ilmu geologi yang mempelajari tentang ciri-ciri bumi dan perubahannya ini
sangat berpengaruh dalam sub bab antropologi yaitu paleoantropologi dan
prehistori. Dan ilmu geologi berperan dalam menentukan umur relatif dari fosil-fosil
makhluk primat dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak-artefak dan
bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam lapisan-lapisan bumi.
Hubungan antara Antropologi dan Paleontologi :

Ilmu paleontologi dalam antropologi berperan sebagai ilmu yang meneliti fosil
makhluk-makhluk dahulu kala untuk membuat suatu rekontruksi tentang proses
evolusi bentuk-bentuk makhluk dari dahulu kala hingga sekarang.
Hubungan antara Antropologi dan Anatomi :
Ilmu anatomi sangat dibutuhkan dalam antropologi, hal ini dikarenakan ilmu
anatomi berfungsi untuk meneliti ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia,
berbagai bagian tengkorak, dan ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya,
menjadi obyek penelitian yang terpenting dari seorang ahli antropologi fisik untuk
mendapatkan pengertian tentang asal mula dan penyebaran manusia serta
hubungan antara ras-ras di dunia.
Hubungan Antropologi dan Ilmu Kesehatan :
Kedua bidang ilmu ini saling berkesinambungan karena ilmu antropologi dapat
memberikan informasi tentang data kesehatan masyarakat dari berbagai daerah
serta aneka warna kebudayaan,metode dan cara untuk dan menyesuaikan diri
dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat, sehingga hal ini memudahkan
mereka yang ingin atau akan bekerja diluar daerah.
Hubungan Antropologi dan Ilmu Linguistik :
Dalam melakukan suatu penelitian, ilmu antropologi memerlukan topangan dari
berbagai ilmu lainnya yang salah satunya adalah ilmu linguistik yang membant
dalam mengenal dan memahami bahasa suatu suku bangsa yang akan dijadikan
objek penelitian.
Hubungan Antropologi dan Arkeologi :
Ilmu antropologi terbagi menjadi dua, yaitu antro biologi dan antro budaya. Dan
didalam bahasan antrobudaya terdapat sub bahasan yang disebut prehistori, sub
bahasan inilah yang kemudian memerlukan ilmu arkeologi sebagai sarana ilmu
untuk mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan manusia dan suku-suku
bangsa sejak sebelum mengenal tulisan sampai kepada masa sekarang.
Hubungan Antropologi dan Ilmu Sejarah :
Sejarah memiliki kaitan yang sangat penting dan erat dengan antropologi karena
ilmu sejarah menyumbang fakta dan data masa lampau suatu daerah, sehingga kita
dapat mengetahui sejarah dan perkembangan suatu suku bangsa yang akan
dijadikan sebagai objek kajian atau penelitian dalam antropologi.
Hubungan Antropologi dan Geografi :
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta isinya. Dan isi
dari bumi itu sendiri adalah flora, fauna dan bentang alam yang terdapat di
permukaan bumi. Sehingga jika dilihat dari objek kajian geografi yang juga

menyebutkan manusia, maka dengan kata lain geografi memerlukan sentuhan


antropologi dalam kajiannya. Hal ini dikarenakan antropologi mempelajari tentang
berbagai warna manusia, baik dari segi suku bangsa, etnis, maupun ras. Begitu pula
sebaliknya, antropologi juga memerlukan geografi untuk memepelajari tentang
bentang alam. Karena salah satu yang mempengaruhi kebudayaan manusia adalah
keadaan lingkungan fisik tempat mereka hidup.

Hubungan Antropologi dan Ekonomi :


Keadaan masyarakat sangat mempengaruhi kekuatan, proses serta hukum-hukum
yang berlaku dalam aktivitas ekonomi masyarakat.
Hubungan Antropologi dan Hukum Adat :
Antropologi digunakan oleh banyak ahli hukum, terutama hukum adat. Untuk
melakukan penelitian tentang hukum adat yang berlaku dibeberapa tempat.
Antropologi penting digunakan karena hukum adat bukan merupakan hukum yang
tertulis, melainkan hukum yang timbul dan hidup langsung dalam masyarakat.
Hubungan Antropologi dan ilmu Administrasi :
Secara umum ilmu administrasi mempelajari hal-hal yang menyerupai ekonomi.
Misalnya tentang agrarian yang dibahas dalam administrasi.Masalah ini dapat dikaji
dan diteliti melalui metode-metode yang terdapat dalam ilmu antropologi.
Hubungan Antropologi dan ilmu Politik :
Dalam meneliti maupun menganalisa suatu sistem politik maupun kekuatan politik
dari suatu Negara tentusaja memperhatikan sistem pemerintahan, kekuatankekuatan politik dan masalah latar belakang budaya dari kekuatan politik tersebut.
Adapun yang menyangkut latar belakang kekuatan politik yaitu prinsip ideology,
sistem norma, adat istiadat dan tradisi dari semua kalangan yang menyusun
kekuatan politik tersebut. Agar dapet memahami latar belakang penyusun kekuatan
politik tersebut, diperlukan metode analisa antropologi. Seorang antropolog dalam
mempelajari suatu masyarakat atau suatu suku pati juga akan menghadapi tentang
konsep kekuasaan yang terdapat dalam suku tersebut.

C. Hukum dan antropologi budaya :


Dalam perspektif antropologi hukum, hukum lahir dari kebudayaan. Melihat
hal tersebut di atas tentunya menyadarkan kepada kita akan peran Antropologi
Hukum sebagai sebuah perspektif untuk melihat berbagai macam corak hukum
yang lahir dan berkembang pula dari berbagai corak dan ragam kebudayaan.

Mempelajari Antropologi Hukum berarti kita melihat sebuah realitas, kenyataan atas
kehidupan hukum yang sesungguhnya yang berjalan di masyarakat. Hukum dalam
perspektif antropologi dipelajari sebagai bagian yang integral dari kebudayaan
secara keseluruhan, dan karena itu hukum dipelajari sebagai produk dari interaksi
sosial yang dipengaruhi oleh aspek-aspek kebudayaan yang lain, seperti politik,
ekonomi, ideologi, religi,struktur sosial, dll.

D. Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan

atau cara dalam


rangka ilmu tersebut untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan Kesatuan
pengetahuan ini dapat dicapai oleh para sarjana ilmu tersebut yang bersangkutan
melauli tiga tingkat yaitu :
1.Pengumpulan data : pada antropologi budaya tahap ini adalah pengumpulan fakta
mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan untuk pengolahan
secara ilmiah , dalam kenyataannya aktivitas pengumpulan fakta disini terdiri dari
berbagai metode , mengobservasi, mencatat , mengolah dan mendeskripsikan fakta
yang terjadi dalam masyarakat yang hidup. Ada 3 golongan pengumpulan fakta
yaitu : penelitian di lapangan, penelitian di laboraturium dan penelitian dalam
perpustakaan
2.Penentuan ciri umum
hal ini adalah tingkat dalam cara berfikir ilmiah yang bertujuan untuk menentukan
ciri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta yang dikumpulkan dalam suatu
penelitian. Proses berpikir secara ilmiah pada tahap ini menimbulkan metode yang
hendak mencari ciri yang sama dan umum, diantara beragam fakta dalam
kehidupan masyarakat dan kebudayaan umat manusia.Proses berpikir disini
berjalan secara induktif , dari pengetahuan tentang peristiwa dan fakt akhusus dan
konkret ke arah konsep mengenai ciri umum yang lebuh abstrak. Ilmu Antropologi
yang bekerja dengan bahan berupa fakta yang berasal dari sebanyak mungkin
macam dan kebudayaan masyarakat di seluruh dunia , untuk mencari ciri umumnya
digunakan metode perbandingan (komparatif) yang biasanya dimulai dengan
metode klasifikasi.
3.Verifikasi
metode verifikasi terdiri dari cara menguji rumusan kaidah-kaidah atau memperkuat
pengertian yang telah dicapai, dilakukan dalm kenyataan alam atau masyarakat
yang hidup.Disini proses berfikir berjalan secara deduktif yaitu perumusan umum
kembali ke arah fakta yang khusus.Ilmu Antropologi lebih banyak mengandung
pengertian dari pada kaidah, metode verifikasi bersifat kualitatif. dengan ini
Antropologi mencoba memperkuat pengertiannya dengan menerapkan pengertian

itu dalam kenyataan yaitu pada beberapa masyarakat yang hidup tapi dengan car
khusu dan mendalam.Lawan dari metode kualitatif adalah kuantitatif yang
mencoba menguji kebenaran dari pengertian dan kaidah itu dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin fakta mengenai kejadian dan gejala sosial budaya yang
menunjukkan asas-asas persamaan.

You might also like