You are on page 1of 7

EBM

CRITICAL APPRAISAL
comparative accuracy of mammography and

ultrasonography

Disusun oleh :
Hanifah

(1102011116)

Indah Ariyanti

(1102011124)

DosenPembimbing :

dr. Kamal Anas, Sp.B

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


APRIL 2014
EBM

Nama :

(1102011116)

Hanifah
Indah Ariyanti

(1102011124)

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE


Skenario
Seorang wanita berusia 52 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan ada benjolan

yang terasa nyeri di payudara kanan. Satu tahun yang lalu pasien pernah menjalani
pemeriksaan mammography dan mendapatkan hasil normal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan massa dengan konsistensi keras di kuadran lateral atas. Pada
payudara terdapat peau de orange, retraksi papilla mammae. Dokter menyarankan
untuk melakukan pemeriksaan USG(ultrasonography). Diagnosis sementara adalah kanker
payudara.Pasien menanyakan apakah USG(ultrasonography) dapat memberikan
hasil yang lebih baik, karena pasien khawatir tentang kesembuhan penyakitnya.
Pertanyaan (foreground question)

Apakah pemeriksaan ultrasonography(USG) akan lebih efektif dari pada pemeriksaan


mammography dalam hal mendeteksi kanker payudara?
PICO
Population
Intervention
Comparison
Outcomes

:
:
:
:

Wanita 52 tahun,dengan benjolan di payudara.


pemeriksaanultrasonography(USG).
pemeriksaan mammography.
pemeriksaan yang lebih efektif.

Pencarian bukti ilmiah

Alamat website

Kata kunci

: web.ebscohost.com

: breast cancer AND mammography AND ultrasonography


2

Limitasi

: Januari 2009 Desember 2014

Hasil Pencarian

: 18 artikel

Dipilihartikelberjudul

comparative accuracy of mammography and ultrasound in woman with breast symptoms


according to age and breast density.
TELAAH KRITIS JURNAL DIAGNOSIS

1.Apakah terdapat perbandingan yang dilakukakan secara independent dan blind


terhadap suatu rujukan standar (gold standard) ?
Jawaban: TIDAK.

Pada halaman 133 bagian Breast Ultrasound disebutkan bahwa radiolog yang
melakukan dan menginterpretasi hasil mammografi pasien adalah radiologi yang
juga melakukan ultrasonografi. Hal tersebut berarti tidak beralasan dalam
pengujian kedua metode diagnostik.

2.Apakah pasien sampel penelitian mencakup spektrum penderita yang sesuai dengan
setting praktik klinik saat uji diagnostik tersebut akan diaplikasikan?
Jawaban: YA.
Pada halaman 132 bagian Material and Methods disebutkan bahwa kriteria pasien sampel
penelitian adalah wanita dengan gejala di payudara, berusia antara 30 sampai dengan 77
tahun. Dalam kasus ini, Ny. B (52 tahun) mengeluhkan adanya benjolan di payudara
kanannya.

3.Apakah rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostik?


Jawaban: YA.
Pada halaman 133 bagian Histopathological examination disebutkan bahwa hasil tes yang
didapat dari mammogram dan ultrasonogram dibandingkan dengan hasil pemeriksaan
histopatologi.

Pada halaman 132 bagian Analysis dan detail dijelaskan mengenai protokol diagnostik, yaitu
pemeriksaan fisik payudara, ultrasonografi, mammografi, dan pemeriksaan histopatologi
secara berurutan, sehingga rujukan standar dilakukan sebelum mengetahui hasil uji
diagnostiknya.

4.Apakah sensitivitas, spesifisitas, dan likehood ratio ( sampel data ) hasil tes, atau data
yang dibutuhkan untuk perhitungannya ditampilkan ?
Jawaban: YA.
Sensitivitas dan spesifisitas hasil tes ditampilkan dalam tabel 3 dan tabel 4 pada halaman 134

Sedangkan LR tidak ditampilkan secara eksplisit dalam jurnal, tetapi data untuk mencari nilai
tersebut ditampilkan, dengan rumus sebagai berikut:

Berdasarkan rumus tersebut di atas, didapat LR seperti dalam tabel di bawah ini:

5.Apakah hasil tes dapat diaplikasikan pada pasien saya?


Jawaban: YA.
Hasil tes dapat diaplikasikan pada Ny. B karena pasien memenuhi kriteria seperti sampel
penelitian, yaitu wanita dengan gejala di payudara berusia antara 30 sampai dengan 77 tahun
(52 tahun).
6.Apakah perhitungan pre-test probability hasil tes ditampilkan ?
5

Jawaban: TIDAK.
Perhitungan pre-test probability tidak ditampilkan dalam jurnal.

7.Apakah hasil tes akan mengubah tatalaksana pasien?


Jawaban: YA.
Pada halaman 133 bagian Therapy diungkapkan bahwa terapi kanker payudara
mengkombinasikan tindakan operatif/bedah, terapi radiasi, hormonal, dan/atau kemoterapi.
Pertimbangan keputusan tindak terapi berdasarkan antara lain, pada ukuran benjolan/ tumor,
ada/tidaknya pembesaran kelenjar getah bening area aksila, kadar estrogen dan progesteron.
Lumpektomi atau eksisi lokal dapat dilakukan apabila hanya ditemukan tumor benigna pada
pasien.

8.Akankah uji diagnostik pasien jadi lebih baik dengan aplikasi hasil tes tersebut?
Jawaban: YA.
Pada halaman 136 bagian Conclusion disebutkan bahwa pemeriksaan ultrasonografi akan
lebih akurat daripada mammografi pada wanita berusia 45 tahun atau lebih muda dengan
gejala simptomatik pada payudara.

You might also like