Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
II.1
Pengertian Fraud
Fraud tidak hanya diartikan sempit sebagai kecurangan, sehingga ada banyak
yang
layak
dan
dapat
dibenarkan
berdasarkan
Fraud Triangle
Gambar II.1.
Fraud Triangle
Dari dasar hasil penelitian yang dilakukan oleh Donald Cressey, memunculkan
banyak pendapat-pendapat lain yang kian beragam, diantaranya :
1. Ramos (2003) dikutip dari Rosyid, menggambarkan penyebab kecurangan
dalam bentuk segitiga (The fraud triangle), sebagai berikut :
a. Penyalahgunaan
wewenang
jabatan
(Occupational
Frauds):
11
sebagai
korban
perbuatan
fraud
(disebut
juga
faktor
generik/umum).
Tekanan merujuk pada sesuatu hal yang terjadi pada kehidupan pribadi
pelaku yang memotivasinya untuk mencuri. Biasanya motivasi tersebut timbul karena
masalah keuangan, tetapi ini dapat menjadi gejala dari faktor-faktor tekanan lainnya,
sehingga tekanan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : tekanan dari faktor keuangan
(financial), dan tekanan dari faktor sosial (non financial)
14
1. Financial Pressure
Masalah keuangan yang dialami pelaku dapat dipecahkan dengan
mencuri uang atau aset lainnya. Berikut faktor-faktor dari tekanan
keuangan :
a. Greed. Keserakahan seseorang akan kekayaan dapat memicu
orang tersebut bertindak curang karena merasa tidak puas
dengan apa yang dimiliki.
b. Gaya hidup mewah
c. High personal debts. Hutang yang menumpuk dapat membuat
seseorang tertekan. Ketertekanan akan semakin tinggi ketika
hutang
tersebut
tidak
dapat
dilunasi,
sehingga
akan
6. Employer-employee relations
Kekesalan atau kebencian pelaku dalam pekerjaannya. Kekesalan itu
biasa terjadi karena ia merasa gaji atau imbalan lainnya tidak layak
dengan pekerjaan atau kedudukannya, atau ia merasa beban
pekerjaannya teramat banyak, atau ia merasa kurang mendapat
penghargaan batiniah (pujian).
kembalikan
10. Perusahaan telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan
tidak mengapa jika pelaku mengambil bagian sedikit dari keuntungan
tersebut
II.3
Unsur-unsur Fraud
Kecurangan dianggap terjadi apabila memenuhi setiap unsur-unsur dari
kecurangan. Apabila salah satu unsur tidak ada maka kecurangan dianggap tidak terjadi.
Berikut unsur-unsur kecurangan :
1. Harus terdapat salah saji (misrepresentation)
2. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
3. Fakta bersifat material (material fact)
4. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or
necklessly)
5. Harus ada korban (there is a victim)
6. Harus ada yang dirugikan (there is a lost)
7. Tindakan illegal (illegal act)
II.4
Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor tentang
kecurangan dalam audit atas laporan keuangan dalam Standar Profesional Akuntan
Publik(SPAP).SA seksi 316. Pernyataan Standar Akunting (PSA) No.70 (paragraph 4
dan 5), yaitu :
19
21
peningkatan
(penurunan)
profitabilitas
23
d. Penghancuran,
penghilangan,
pengrusakan
dokumen
pendukung pembayaran
e. Kekurangan barang yang diterima
f. Kemahalan harga barang yang dibeli
g. Adanya faktur ganda
h. Penggantian mutu barang
II.6
25
II.7
Hipotesa Penelitian
Terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen dalam penelitian
ini. Variabel independen terdiri dari opportunity, pressures, dan rationalization,
sedangkan variabel dependen adalah fraudulent financial statement. Hubungan antar
variable-variabel
dalam
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut
Opportunity
Fraudulent
Financial Statement
Pressures
Rationalization
26
tersebut dapat berasal dari dalam diri pelaku (internal)ataupun dari faktor luar
(eksternal)seperti pandangan masyarakat, keadaan ekonomi, lingkungan dan faktor
lainnya.
Setiap laporan keuangan dalam suatu perusahaan dapat menjadi subjek yang
berpotensi dalam pemanipulasian. Pemanipulasian itulah yang dikenal dengan
kecurangan atas laporan keuangan (fraudulent financial statement) atau management
fraud. Beberapa contoh dan jenis dari kecurangan ini yang telah dibahas dalam teori
sebelumnya. Apapun bentuk dan jenis kecurangannya penyebabnya dari faktor
opportunity, pressures, dan rationalization.
Mahasiswa akuntansi telah mendapat mata kuliah Pemeriksaan Auditing I (bagi
mahasiswa semester 6 dan 8)dan mata kuliah Audit atas Kecurangan(bagi semester 8)
jadi adanya asumsi mereka telah mengetahui dan memahami fraudulent financial
statement dan faktor pemicu terjadinya kecurangan tersebut, sehingga diharapkan dapat
mempersepsikan bahwa:
H1 : Opportunity berpengaruh terhadap terjadinya fraudulent financial
statement
H2 : Pressures berpengaruh terhadap terjadinya fraudulent financial
statement
H3 :Rationalization berpengaruh terhadap terjadinya fraudulent financial
statement
27