Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
2014
PENDAHULUAN
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukkan
seringnya gejala ini dijumpai pada masyarakat. Sakit pinggang merupakan
keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan
istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak
didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low
Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan,
namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat.
Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap
penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium
yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar
penderita
DEFINISI
Nyeri pinggang bawah atau low back pain adalah suatu sindroma klinik
yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak
didaerah tulang punggung bagian bawah dan sekitarnya.
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya
sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat
hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian.
Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen
dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal
dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri
pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
B. Chronic low back pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang
berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang
berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat
terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus
intervertebralis dan tumor.
Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik
yang juga dapat dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
1. Trauma
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Degenerasi
5. Kongenital
EPIDEMIOLOGI
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang
dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri
pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang paling sering, penyebab tersering
kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar
tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang
paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara
keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada
negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di
Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan
usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP
meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh
dengan sendirinya.
PENYEBAB
Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya
dapat disebut :
1)
KELAINAN KONGENITAL
itu
ke depan. Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam
kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah
berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini
berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila
penderita itu berdiri atau berjalan. Spondilolitesis dapat mengakibatkan
tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.
b)
Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh
kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada
tersembunyi suatu spina bifida okulta.
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus
di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu
tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.
c)
telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita
berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita
jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia
duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil
membungkuk.
d)
Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus
Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini
6. PSIKIS
Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang
bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan
rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian
menambah meningkatnya keadaan anksietas dan diikuti oleh meningkatnya
tegang otot dan rasa nyeri.kelainan histeria,kadang-kadang juga mempunyai
gejala nyeri pinggang bawah.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,
etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang
berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan
faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50
tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan
insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.
DIAGNOSA
1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan
kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
1. Apakah terasa nyeri ?
2. Dimana terasa nyeri ?
3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?
2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang
meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi
meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks
1. Motorik.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan menggunakan tumit.
b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.
c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )
2. Sensorik.
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3.Refleks.
Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon
dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi
pada saraf spinal.
4. Test-Test
a. Test Lasegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0 ) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40 dan sejauh 90.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro
iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.
c. Test Kontra Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan
kepada sumber nyeri di sakroiliaka.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO
1.Plain
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan
luka degeneratif pada spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan,
sebab sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran
sehingga efek radiasi dapat dikurangi.X-ray merupakan tes yang sederhana, dan
sangat membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray
Analgetik narkotik
Analgetik antipiretik
Fisioterapi
a. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas. Dengan menaruh sebuah
kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 510 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating
pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
Akupunktur
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini
tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan
jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.
Ultra Sound
Untuk menghangatkan
Radiofrequency Lesioning
Spinal Endoscopy
terapi ini
melancarkan
perdarahan.
bisa menghangatkan,
dan
Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang
lain.
Ada juga sebagian herniated diskus ( diskus yang menonjol ) yang dapat
diobati dengan teknik percutaneous discectomy, yang mana diskusnya diperbaiki
menembus atau melewati kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray
sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu chemoneuclolysis, cara ini
menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam diskus. Cara ini sudah jarang
digunakan.
Larangan
a. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.
b. Membawa beban yang berat.
c. Duduk terlalu lama.
d. Memakai sepatu hak tinggi.
e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.
f.
Tidur
tanpa
menggunakan
alas
di
permukaan
yang
keras
atau
e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika
tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.
f. Hindari berat badan yang berlebihan.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. D.R
Umur
: 71 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Kristen Protestan
Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan
: Pensiunan
Alamat
Tanggal Periksa
: 9 Juni 2014
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri pada punggung bawah
Riwayat Kebiasaan :
10
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
: Sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Kepala
Nadi
: 64 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5oC
Mata
Mulut
(-)
Telinga
: Sekret (-)
Leher
Thoraks
: Simetris ki=ka
Abdomen
Eksremitas
Status Neurologis
Kesadaran (GCS)
: E4 M6V5
: Normal
Status
Gerakan
Kekuatan
otot
Tonus otot
Reflex
fisiologis
Refleks
patologis
Status Lokalis
Eksremitas
superior
dextra
Normal
Eksremitas
superior
sinistra
Normal
Ekstremitas
inferior
dextra
Normal
Eksremitas
inferior
sinistra
Normal
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
5/5/5/5
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
: R. Vertebra Lumbal
Insp : Alignment lurus, gibbus (-), Skoliosis (-),
bengkak (-)
L2
L3
L4
L5
S1
ROM Trunkus:
Fleksi
Extensi
Lat. Bend D/S
Rotasi D/S
Dermatom
S
5
5
5
5
5
:
:
:
:
D
2
2
2
2
2
S
2
2
2
2
2
0 - 90
0 - 30
0 - 40 / 0 - 40
0 - 45 / 0 - 45
Normal
Dekstra
Sinistra
Fleksi
0 - 120o
0 120o
0 120o
Ekstensi
0 - 30o
0 30o
0 30o
Abduksi
0 - 40o
0 40o
0 40o
Adduksi
0 - 35o
0 35o
0 35o
Provokasi test
Dextra
Sinistra
-
Valsava
70
70
Tes Braggard
Tes Sicard
Tes Patrick
Tes Lasegue/SLR
Status Otonom
RESUME
Seorang perempuan, umur 71 tahun, datang dengan keluhan utama nyeri pada
punggung bagian bawah sejak kurang lebih dua minggu yang lalu. Nyeri timbul
terutama saat penderita beraktivitas. Nyeri dirasakan setempat. Riwayat
mengangkat berat (+), pada riwayat penyakit dahulu ditemukan hipertensi (+)
terkontrol, kolesterol (+). Pada pemeriksaan fisik dan tes provokasi tidak
ditemukan kelainan, pada pemeriksaan hip dan trunkus tidak ditemukan
keterbatasan gerak. BAK/BAB normal.
Diagnosis
Diagnosis klinis
Diagnosis etiologi
: Mekanik
Diagnosis topis
: paravertebra muscle
Diagnosis impairment
Disabilitas
: gangguan AKS
Nyeri punggung
Penatalaksanaan
Program rehabilitasi medik
1. Fisioterapi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah
Program
MWD R. Lumbo sakral
2. Okupasi terapi
Evaluasi
Program
Proper back mechanism
3. Ortotik Prostetik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah
Program
Saat ini belum diperlukan
4. Psikologi
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Penderita tidak cemas akan penyakitnya dan memiliki keinginan
untuk sembuh
Program
Memberi dukungan mental dan motivasi pada penderita
5. Sosial medik
Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Biaya pengobatan ditanggung oleh Askes
Penderita adalah seorang pensiunan
Penderita memiliki suami dan 1 anak
Program
Edukasi kepada penderita untuk tetap datang terapi teratur
6. Home Program
Prognosis
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: Dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA
1.
Angliadi LS, Sengkey L., Mogi TI., Gessal J. Low Back Pain. Dalam :
Bahan Kuliah Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Bagian Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNSRAT. Manado. 2006. Hal: 7990.
2.
Pinggang
Bawah.
Available
files/cdk/files/54_10_beberapa
segi
from:
http://www.kalbe.co.id/
klinikdanpenatalaksanaannya.
/2007/09/01/nyeri-
pinggang-low-
5.
Semuel A. Wagiu.
Available
from:
http://neurology.multiply.com/journal/item/24?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem
6.
Periode
Januari
Desember2009.Availablefrom:www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawata
n/206312026/bab2.pdf
7.