You are on page 1of 24

Laporan Kasus

REHABILITASI MEDIK PADA PENDERITA LOW BACK


PAIN ET CAUSA MEKANIK
Oleh :
Shalawaty
13014101085

Pembimbing :

dr. Anne Suryani

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
RSUP PROF.DR.R.D.KANDOU
MANADO

2014

PENDAHULUAN
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukkan
seringnya gejala ini dijumpai pada masyarakat. Sakit pinggang merupakan
keluhan banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan
istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak
didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low
Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan,
namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat.
Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap
penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium
yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan pada sebagian terbesar
penderita
DEFINISI
Nyeri pinggang bawah atau low back pain adalah suatu sindroma klinik
yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak
didaerah tulang punggung bagian bawah dan sekitarnya.
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya
sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat
hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian.
Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen

dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal
dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri
pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
B. Chronic low back pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang
berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang
berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat
terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus
intervertebralis dan tumor.
Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik
yang juga dapat dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
1. Trauma
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Degenerasi
5. Kongenital
EPIDEMIOLOGI
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang
dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri
pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang paling sering, penyebab tersering
kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah sakit dan masuk 3 besar
tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode usia yang
paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara
keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada

negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di
Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan
usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP
meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh
dengan sendirinya.
PENYEBAB
Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya
dapat disebut :
1)

KELAINAN KONGENITAL

Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang


penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah
adalah :
a)

Spondilolisis dan spondilolistesis


Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae

itu

( in utero) arkus vertebra tidak bertemu dengan korpus vertebranya sendiri.


Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser

ke depan. Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam
kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif ) sesudah
berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini
berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila
penderita itu berdiri atau berjalan. Spondilolitesis dapat mengakibatkan
tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.
b)

Spina Bifida

Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh
kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada
tersembunyi suatu spina bifida okulta.
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosus
di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada tempat itu
tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.
c)

Stenosis kanalis vertebralis


Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit

telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita
berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita
jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia
duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil
membungkuk.
d)

Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus

intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.


e)

Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini

merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai


orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan
sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang.
2)

TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS

Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang


bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah
lama tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang
akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah lama-lama
nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.
Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh
karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus
vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah sering
melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada
fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus transversus terutama
ditemukan pada orang-orang lebih muda yang melakukan kegiatan olahraga yang
terlalu dipaksakan.
Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat
menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul
nyeri pinggang.
Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau
frustasi seksual dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi
otot-otot paraspinal secara terus menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang.
Analog dengan tension headache maka nyeri pinggang semacam ini dapat
dinamakan tension backache.
Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang
timbul karena adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya
melakukan onani di waktu yang lampau lantas kini sumsum balakangnya telah
menjadi kering dan nyeri.
3. RADANG ( INFLAMASI )
Artritis rematoid

Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis


rematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.
Penyakit Marie-Strumpell
Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis
ankilosa atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum
vertebra dan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri
lokal dan menyebar di daerah pinggang disertai kekakuan ( stiffness ) dan kelainan
ini bersifat progresif.
4. TUMOR ( NEOPLASMA )
Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak
dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai
pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari
pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma
osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor
ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra.
Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat
menyebabkan nyeri pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan
ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan
gejala yang besar seperti kelumpuhan
5. GANGGUAN METABOLIK
Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab
banyak keluhan nyeri pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein
atau oleh gangguan hormonal (menopause,penyakit cushing). Sering oleh karena
trauma ringan timbul fraktur kompresi

atau seluruh panjang kolum vertebra

berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita


pendek denga nyeri difus di daerah pinggang.

menjadi bongkok dan

6. PSIKIS
Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang
bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan
rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang;rasa nyeri ini dapat pula kemudian
menambah meningkatnya keadaan anksietas dan diikuti oleh meningkatnya
tegang otot dan rasa nyeri.kelainan histeria,kadang-kadang juga mempunyai
gejala nyeri pinggang bawah.

FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,
etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang
berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan
faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50
tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan
insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.

DIAGNOSA
1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan
kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
1. Apakah terasa nyeri ?
2. Dimana terasa nyeri ?
3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?

4. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)


5. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
6. Adakah keluhan lain?
7. apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?
8. bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?
9. bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?

2. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang
meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi
meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks
1. Motorik.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan menggunakan tumit.
b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.
c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )
2. Sensorik.
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3.Refleks.

Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon
dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi
pada saraf spinal.
4. Test-Test
a. Test Lasegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0 ) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40 dan sejauh 90.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro
iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan ekstensi.
c. Test Kontra Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan ekstensi
meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif menunjukkan
kepada sumber nyeri di sakroiliaka.

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO
1.Plain
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan
luka degeneratif pada spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan,
sebab sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran
sehingga efek radiasi dapat dikurangi.X-ray merupakan tes yang sederhana, dan
sangat membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray

merupakan penunjang diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung,


dan biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau
CT scan. Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila
perlu oblique kanan dan kiri.
2. Mielografi
Mielografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal.
Mielografi merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium
disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat
pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray. Mielogram digunakan untuk diagnosa
pada penyakit yang berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis,
atau untuk abses spinal.
3. Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging
(MRI )
CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk
pemeriksaan pada otak, bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar
CT-scan seperti gambaran X-ray 3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas
daripada CT-scan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek
radiasi. MRI dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan
yang dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves, dan
jaringan lainnya pada punggung.
4. Electro Miography ( EMG ) / Nerve Conduction Study ( NCS )
EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk
pemeriksaansaraf pada lengan dan kaki.
EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :

1. Adanya kerusakan pada saraf


2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau kronik )
3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )
4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf
5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf
Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik
pasien dimana mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.
PENGOBATAN
Obat
Obat-obat analgesik. Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan
besar :
-

Analgetik narkotik

Analgetik antipiretik
Fisioterapi

a. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas. Dengan menaruh sebuah
kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 510 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating
pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus

Akupunktur

Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini
tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi akibat ketidaksterilan
jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.

Ultra Sound

Untuk menghangatkan

Radiofrequency Lesioning

Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf

Spinal Endoscopy

Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau


menghilangkan jaringan scar.

Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)

Elektro Thermal Disc Decompression

Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )

Menggunakan alat dengan tegangan kecil.


c. Traction
Helaan atau tarikan pada badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.
d. Pemijatan atau massage
Dengan

terapi ini

melancarkan
perdarahan.

bisa menghangatkan,

merileksi otot belakang

dan

Latihan low back pain dapat dilakukan sebagai berikut :


a. Lying supine hamstring stretch
b. Knee to chest stretch
c. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps stretch
e. Alat Bantu :
1. Back corsets.
Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi
Low Back Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan
Operasi
Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang
belakang/punggung pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada laminectomy
yang mana menghendaki bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk
memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP pasien. Jika diskus menonjol atau
bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian laminectomy untuk mencari
tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered diskus ( diskus yang buruk ), dan
mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang bergenerasi,
khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.
Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu spinal fusion,
jika si pasien merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal
fusion merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts.

Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang
lain.
Ada juga sebagian herniated diskus ( diskus yang menonjol ) yang dapat
diobati dengan teknik percutaneous discectomy, yang mana diskusnya diperbaiki
menembus atau melewati kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray
sebagai pemandu. Ada juga cara lain yaitu chemoneuclolysis, cara ini
menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam diskus. Cara ini sudah jarang
digunakan.
Larangan
a. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.
b. Membawa beban yang berat.
c. Duduk terlalu lama.
d. Memakai sepatu hak tinggi.
e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.
f.

Tidur

tanpa

menggunakan

alas

di

permukaan

yang

keras

atau

menggunakan kasur yang terlalu empuk.


anjuran
a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.
b. Duduk tegak 90 derajat.
c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.
d. Jika ingin duduk dengan jangka waktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai
atau apa saja yang menurut anda nyaman.

e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika
tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.
f. Hindari berat badan yang berlebihan.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PENDERITA
Nama

: Ny. D.R

Umur

: 71 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Kristen Protestan

Bangsa

: Indonesia

Pekerjaan

: Pensiunan

Alamat

: Malalayang 1 Timur lingk.III

Tanggal Periksa

: 9 Juni 2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri pada punggung bawah

Riwayat Penyakit Sekarang


Nyeri punggung bawah dirasakan sejak kurang lebih dua minggu yang
lalu. Nyeri hilang timbul seperti rasa pegal. Nyeri tidak menjalar ke tungkai.
Nyeri dirasakan setempat pada punggung bawah namun penderita masih bisa
beraktivitas. Riwayat trauma tidak pernah dialami. Riwayat mengangkat berat
sewaktu dirumah ada seperti memindahkan pot bunga. Riwayat memakai hak
tinggi (+). Tidak terasa kram-kram dan tidak terjadi kelemahan pada anggota
gerak.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Hipertensi (+) tahun 2005 : terkontrol (obat Valsartan)

Jantung (-), DM (-)

Kolesterol (+), asam urat (-)

Riwayat Kebiasaan :

Penderita adalah seorang pensiunan yang sekarang beraktivitas sebagai


IRT. Penderita mengatakan sering menggunakan sepatu dengan hak tinggi.
Penderita juga mempunyai hobi mengatur pot bunga.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Hanya penderita yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial :
Penderita tinggal dengan suami, memiliki 1 orang anak. Tinggal dirumah
dua lantai yang terdiri dari kurang lebih 10 anak tangga. Penderita
menggunakan WC duduk untuk sehari-hari. Biaya pengobatan ditanggung
oleh Askes.

Visual Analog Scale


0
Skor VAS : 4

10

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan Umum

: Sedang

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital

: Tekanan Darah : 110/70mmHg

Kepala

Nadi

: 64 x/menit

Respirasi

: 20 x/menit

Suhu

: 36,5oC

: Tidak ada penonjolan pada tulang, distribusi


rambut baik

Mata

: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-).

Pupil bulat isokor 3mm/3mm, RC +/+, RCTL


+/+
Hidung

: Septum deviasi (-), seret (-)

Mulut

: bibir sianosis (-), deviasi lidah (-), deviasi uvula

(-)
Telinga

: Sekret (-)

Leher

: Trakea letak tengah. Pembesaran KGB (-)

Thoraks

: Simetris ki=ka

Abdomen

: Datar, bising usus (+) normal

Eksremitas

: Akral hangat, edema (-)

Status Neurologis
Kesadaran (GCS)

: E4 M6V5

Tanda Ransangan Meningeal : Kaku kuduk(-), Laseg (-), Kernig (-)


Pemeriksaan N.cranialis

: Normal

Status Motorik dan Sensorik

Status

Gerakan
Kekuatan
otot
Tonus otot
Reflex
fisiologis
Refleks
patologis

Status Lokalis

Eksremitas
superior
dextra
Normal

Eksremitas
superior
sinistra
Normal

Ekstremitas
inferior
dextra
Normal

Eksremitas
inferior
sinistra
Normal

5/5/5/5

5/5/5/5

5/5/5/5

5/5/5/5

Normal
Normal

Normal
Normal

Normal
Normal

Normal
Normal

: R. Vertebra Lumbal
Insp : Alignment lurus, gibbus (-), Skoliosis (-),
bengkak (-)

Palp : NT (-), Tes lipat kulit (+) L1 L4


Miotoma
D
5
5
5
5
5

L2
L3
L4
L5
S1

ROM Trunkus:
Fleksi
Extensi
Lat. Bend D/S
Rotasi D/S

Dermatom
S
5
5
5
5
5

:
:
:
:

D
2
2
2
2
2

S
2
2
2
2
2

0 - 90
0 - 30
0 - 40 / 0 - 40
0 - 45 / 0 - 45

Pemeriksaan LGS untuk Hip


Hip

Normal

Dekstra

Sinistra

Fleksi

0 - 120o

0 120o

0 120o

Ekstensi

0 - 30o

0 30o

0 30o

Abduksi

0 - 40o

0 40o

0 40o

Adduksi

0 - 35o

0 35o

0 35o

Provokasi test

Dextra

Sinistra
-

Valsava
70

70

Tes Braggard

Tes Sicard

Tes Patrick

Tes Contra Patrick

Femoral Nerve Stretch Test

Tes Lasegue/SLR

Status Otonom

: BAB dan BAK biasa

RESUME
Seorang perempuan, umur 71 tahun, datang dengan keluhan utama nyeri pada
punggung bagian bawah sejak kurang lebih dua minggu yang lalu. Nyeri timbul
terutama saat penderita beraktivitas. Nyeri dirasakan setempat. Riwayat
mengangkat berat (+), pada riwayat penyakit dahulu ditemukan hipertensi (+)
terkontrol, kolesterol (+). Pada pemeriksaan fisik dan tes provokasi tidak
ditemukan kelainan, pada pemeriksaan hip dan trunkus tidak ditemukan
keterbatasan gerak. BAK/BAB normal.
Diagnosis
Diagnosis klinis

: Low Back Pain

Diagnosis etiologi

: Mekanik

Diagnosis topis

: paravertebra muscle

Diagnosis impairment

: Nyeri Punggung Bawah

Disabilitas

: gangguan AKS

Problem Rehabilitasi medik

Nyeri punggung

Keterbatasan dalam AKS

Penatalaksanaan
Program rehabilitasi medik
1. Fisioterapi

Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah

Program
MWD R. Lumbo sakral

2. Okupasi terapi

Evaluasi

Kontak, pengertian, pemahaman baik


Nyeri punggung bawah

Program
Proper back mechanism

3. Ortotik Prostetik

Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Nyeri punggung bawah

Program
Saat ini belum diperlukan

4. Psikologi

Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Penderita tidak cemas akan penyakitnya dan memiliki keinginan
untuk sembuh

Program
Memberi dukungan mental dan motivasi pada penderita

5. Sosial medik

Evaluasi
Kontak, pengertian, pemahaman baik
Biaya pengobatan ditanggung oleh Askes
Penderita adalah seorang pensiunan
Penderita memiliki suami dan 1 anak

Program
Edukasi kepada penderita untuk tetap datang terapi teratur

6. Home Program

Menghindari mengangkat beban yang berat, menghindari duduk lama,


back exercise, proper back mechanism

Prognosis
Quo ad vitam

: Dubia ad bonam

Quo ad sanationam

: Dubia ad bonam

Quo ad fungtionam

: Dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA

1.

Angliadi LS, Sengkey L., Mogi TI., Gessal J. Low Back Pain. Dalam :
Bahan Kuliah Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Bagian Ilmu
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNSRAT. Manado. 2006. Hal: 7990.

2.

Nuatha A.A. Bgs. Ngr. Beberapa Segi Klinik Dalam Penatalaksanaan


Nyeri

Pinggang

Bawah.

Available

files/cdk/files/54_10_beberapa

segi

from:

http://www.kalbe.co.id/

klinikdanpenatalaksanaannya.

pdf.html. Agustus 2008.


3.

Adelia, Rizma., 2007. Nyeri Pinggang/Low Back Pain. Available from:


http://www.fkunsri.wordpress.com

/2007/09/01/nyeri-

pinggang-low-

back-pain/ Agustus 2008.


4.

Mansjoer, Arif, Et All. Ilmu Penyakit Saraf. Dalam: Kapita Selekta


Kedokteran. Edisi III. Jakarta. Media Aesculapius. 2007. Hal: 5-59.

5.

Semuel A. Wagiu.

Pendekatan Diagnostik Low Back Pain (LBP).

Available

from:

http://neurology.multiply.com/journal/item/24?&show_interstitial=1&u=
%2Fjournal%2Fitem
6.

Purnama Mariana. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insidensi Nyeri


Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pasien Rumah Sakit Immanuel
Bandung

Periode

Januari

Desember2009.Availablefrom:www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawata
n/206312026/bab2.pdf
7.

Kurniasih E. Penambahan Terapi Latihan Mc.Kenzie pada Intervensi


SWD, TENS, dan MASSAGE dapat lebih Menurunkan Nyeri Pinggang
pada Kasus Low Back Pain. RSU Sanglah Denpasar : 2009

You might also like