You are on page 1of 3

ANALISA KEHANDALAN UNTUK MENENTUKAN TITIK KELELAHAN

MATERIAL LOGAM MENGGUNAKAN DISTRIBUSI WEIBULL


abstrak
qwertyuiopasdfghjkl; dari metode ini ketika jumlah sampel terbatas sehingga untuk
menentukan kehandalan dari suatu material menjadi masalah tersendiri. Pendekatan model
Weibull dapat digunakan untuk menentukan tingkat kelelahan material dengan jumlah
sampel yang sedikit. Penelitian tentang analisa kehandalan untuk menentukan kelelahan
logam dengan model Weibull telah dilakukan sebelumnya antara lain Statistika
Karakterisasi Kelelahan pada Magnesium Alloy (Mohd et al. 2011), Probabilitas
keseleruhan pembobotan moment untuk 3 parameter distribusi Weibull dan memodelkan
menggunakan kurva S-N (Toasa Caiza & Ummenhofer 2011), serta Distribusi umur
kelelahan dan efek dari ukuran pada pembentukan besi untuk turbin angin (Shirani &
Hrkegrd 2011). Pembahasan pada studi ini berbeda
1. Pendahuluan
Teknologi
sudah
banyak
digunakan pada berbagai bidang
misalnya
transportasi,
kesehatan
pertanian maupun konstruksi bangunan.
Penggunaan material pada suatu alat
tentu
merupakan
hal
yang
berkesinambungan. Kekuatan material
menjadi
masalah
utama
dalam
membangun sebuah teknologi. Semakin
bagus material yang dipakai maka
semakin tahan lama teknologi yang
dibuat (Arutyunyan & Arutyunyan
2014).
Material yang berasal dari bahan
logam
sering
digunakan
untuk
membangun teknologi. Material logam
memiliki
berbagai
karakteristik
terutama kekuatan dan kelenturan
material. Penggunaan material logam
perlu diuji kehandalannya. Pada studi
ini diberikan penentuan kelelahan
material logam dengan menggunakan
analisa kehandalan. Analisa kehandalan
yang digunakan yakni metode modern.
Metode analisa kehandalan secara
konvensional berbasis grafik peluang

ketahanan material yang dinamakan


kurva P-S-N dimana hasil analisa cocok
untuk sampel eksperimen yang besar
dan terdapat faktor ketidakpastian yang
mengakibatkan terjadinya kelelahan
material (Ren et al. 2012). Kelemahan
dari metode ini ketika jumlah sampel
terbatas sehingga untuk menentukan
kehandalan dari suatu material menjadi
masalah tersendiri. Pendekatan model
Weibull dapat digunakan untuk
menentukan tingkat kelelahan material
dengan jumlah sampel yang sedikit.
Penelitian
tentang
analisa
kehandalan
untuk
menentukan
kelelahan logam dengan model Weibull
telah dilakukan sebelumnya antara lain
Statistika Karakterisasi Kelelahan pada
Magnesium Alloy (Mohd et al. 2011),
Probabilitas keseleruhan pembobotan
moment untuk 3 parameter distribusi
Weibull
dan
memodelkan
menggunakan kurva S-N (Toasa Caiza
& Ummenhofer 2011), serta Distribusi
umur kelelahan dan efek dari ukuran
pada pembentukan besi untuk turbin
angin (Shirani & Hrkegrd 2011).

Pembahasan pada studi ini berbeda


dengan penelitian-penelian diatas. Pada
studi ini akan dibahas cara-cara
membangun model analisa kehandalan
menggunakan distribusi Weibull untuk
menentukan titik kelelahan yang
diizinkan pada suatu material.
2. Analisa dan prosedur penelitian
Pada studi ini perlu memprediksi
kelelahan dari suatu meterial secara
umum lalu didekati dengan distribusi
Weibull untuk menentukan titik
kelelahan secara spesifik. Beberapa
langkah yang perlu dilakukan antara
lain:
2.1. Uji kelelahan material
Material yang akan diuji dibentuk
menggunakan mesin bubut sesuai
dengan standar uji baik ASTM maupun
JIS. Tiap-tiap jenis material memiliki
standar ukuran tertentu sehingga dalam
pengujian
ini
perlu
adannya
perbandingan antara kekuatan mesin uji
secara maksimal dengan kekuatan
mesin uji material sesuai standar ASTM
maupun JIS. Uji kelelahan material
bertujuan
untuk
mengetahui
karakteristik material. Uji ini dilakukan
pada rasio tegangan R = 0,1 pada 60%,
50%, 40% dan 35% dari kekuatan
regangan total material. Test ini
dilakukan pada kondisi pengaturan
mesin uji kelelahan dengan frekuensi 2
Hz, dengan pengaturan umur hingga
106 siklus (Jang et al. 2014). Setelah
dilakukan pengujian pada material
maka diperlukan pembacaaan untuk
material yang telah rusak menggunakan
Scanning Electron Microscope (SEM)
(Sivapragash et al. 2008).
Hasil dari pengujian mendapatkan
data dengan tingkat kepercayaan
tertentu yang dituangkan dalam bentuk
kurva S-N. Kurva S-N merupakan kurva
hubungan antara amplitudo tegangan
terhadap frekuensi untuk kelelehan
suatu material. Data yang diberikan
pada kurva dibawah batas kelelahan
suatu material. (Jang et al. 2014).

Semakin banyak sampel yang diuji


maka sebaran data akan semakin
terlihat dan tingkat kepercayaan akan
naik tetapi memperbanyak spesimen uji
berakibat
meningkatnya
harga
pengujian sehingga perlu dilakukan
analisa statistik secara konvensional
lalu dilanjutkan menggunakan distribusi
Weibull untuk menentukan titik
kelelahan dari suatu material.
2.2 Analisa model statistik
Pada
umumnya
pengujian
kelelahan
material
membutuhkan
sampel logam yang cukup banyak
untuk mengetahui titik keamanan umur
kelelahan dan kekuatan material dengan
tingkat kepercayaan tertentu. Pada
kondisi aktual, perusahaan hanya
menyediakan jumlah sampel yang
sedikit (5-11 sampel). Hal ini bertujuan
untuk mengurangi biaya pengeluaran.
Jika terjadi ketidakpuasan hasil
pengujian maka umur kelelahan dengan
tingkat kepercayaan dan kehandalan
p yang diberikan diikuti dengan faktor
koreksi k (Ren et al. 2012).
Perhitungan umur kelelahan
material mengikuti distribusi normal.
Jika titik keamanan kelelahan material
xp dengan kehandalan p maka dapat
dikatakan
.................................. (1)
Tingkat kehandalan p yang telah
diketahui selanjutnya dapat digunakan
untuk menghitung besarnya up dimana
perhitungan umur kelelahan dengan p
pada matriks menjadi lebih besar dari
xp. Sementara untuk fungsi variabel
acak ,kemungkinan umur keamanan
lebih kecil
dari matriks yang
sesungguhnya, selanjutnya disebut
dengan tingkat kepercayaan (Ren et
al. 2012).
(

................ (2)

jika mengikut distribusi normal


maka persamaan (1) dapat diubah
menjadi
( )

( ) ...... (3)

Menurut teori statistik, persamaan


diatas dapat didefinisikan menjadi
( )

( )

( )
................................... (4)

( )

( )

( )

( )

+ )

) .......... (5)

Jika jumlah sampel n = 5 maka


persamaan (5) menjadi
( )

....................... (6)

Jadi persamaan (1) dapat ditulis

(
(

...................................... (8)

Dimana up , u dan n diketahui, maka


faktor k dapat dicari dengan
menggunakan
persamaan
(7b),
selanjutnya titik aman dengan tingkat
kepercayaan dan kehandalan p dapat
dihitung
dengan
menggunakan
persamaan (8) sehingga diberikan
...................................(9)

( )

kehandalan p dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan di bawah ini

....(7a)

.......... (7b)

Dimana k merupakan faktor koreksi


yang mengikuti distribusi normal, n
merupakan jumlah sampel, up dan u
merupakan volume parsial dengan
kehandalan dan tingkat kepercayaan
tertentu, sedangkan besarnya u
dibawah tingkat kepercayaan dari 90%
dan 95% dengan besar berturut-turut
1,282 dan 1,645. Sehingga titik aman
dengan tingkat kepercayaan dan

Hal di atas menjelaskan bahwa umur


kelelahan material dengan tingkat
kepercayaan lebih besar dari Np.

You might also like