Professional Documents
Culture Documents
1.
Masih ingatkah Anda cara menghitung rataan hitung? Misalnya, seorang guru mencatat hasil ulangan
10 orang siswanya, sebagai berikut.
Secara umum, apabila nilai data kuantitatif tidak dikelompokkan dan dinyatakan oleh
x1, x2, ,
xn (terdapat n buah datum), nilai rataan hitung (mean) x ditentukan oleh rumus berikut.
Perhitungan nilai rataan hitung akan menjadi lain jika guru tersebut mencatat hasil ulangan 40 orang
siswanya sebagai berikut:
Contoh Soal 1 :
Seorang peneliti mencatat banyak bayi yang lahir selama setahun di 20 kecamatan. Hasil
pencatatannya disajikan berikut.
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal ini, dapat digunakan dua cara, yaitu tanpa menggunakan kalkulator dan
dengan menggunakan kalkulator.
kalkulator "ON"
MODE 3 x program SD
masukkan data
136
data
140
data
192
4)
data
tekan tombol x
x =
190
Untuk kalkulator jenis lainnya, coba Anda cari informasi cara menghitung mean dengan kalkulator
tersebut.
Q1 = 93.
Contoh Soal 2 :
Nilai rataan hitung (rata-rata) ujian matematika dari 38 orang siswa adalah 51. Jika nilai dari seorang
siswa lain yang bernama Rahman digabungkan dengan kelompok itu maka nilai rataan hitung ujian
matematika dari 39 orang siswa sekarang menjadi 52. Tentukanlah nilai yang diperoleh Rahman.
Diketahui:
Nilai rataan hitung 38 siswa adalah 51. Nilai rataan hitung 39 siswa adalah 52.
Ditanyakan:
Pembahasan :
Misalkan,
Contoh Soal 3 :
Jika 30 siswa kelas XI A1 mempunyai nilai rata-rata 6,5; 25 siswa kelas XI A2 mempunyai nilai ratarata 7; dan 20 siswa kelas XI A3 mempunyai nilai rata-rata 8, tentukan rata-rata nilai tujuh puluh lima
siswa
kelas
XI
tersebut.
Jawaban :
Selain menggunakan rumus subbab1, rataan hitung dapat pula ditentukan dengan menggunakan
rataan hitung sementara (xs). Untuk kumpulan data berukuran besar, biasanya rataan hitung
ditentukan dengan menggunakan rataan hitung sementara sebab apabila dihitung dengan rumus di
Subbab 1, perhitungannya akan rumit.
Langkah pertama dalam menentukan rataan hitung dengan menggunakan rataan hitung sementara
adalah menentukan rataan sementara dari nilai tengah salah satu kelas interval. Kemudian, semua
nilai tengah pada setiap kelas interval dikurangi rataan hitung sementara tersebut.
Setiap hasil pengurangan tersebut disebut simpangan terhadap rataan hitung sementara itu ( di).
Adapun rumus untuk mencari rataan hitung sementara adalah sebagai berikut.
Dalam
hal
ini,
di = simpangan dari titik tengah kelas ke-i dengan rataan hitung sementara.
Contoh Soal 4 : (Soal Sipenmaru 1985)
nilai ujian
frekuensi
3
3
4
5
5
12
6
17
7
14
8
6
9
3
Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai ujiannya lebih tinggi dari nilai rata-rata dikurangi 1. Dari data
di atas, yang lulus adalah :
Penyelesaian :
6,07 1 = 5,07.
= 17 + 14 + 6 + 3 = 40 orang.
Contoh Soal 5 :
Tabel 1. menunjukkan hasil ulangan Fisika dari 71 siswa Kelas XI SMA Merdeka.
Interval Kelas
Frekuensi
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75 79
80 84
85 89
90 94
3
4
6
8
10
11
15
6
4
2
2
Jawaban :
Misalnya, kita pilih rataan sementara adalah nilai tengah ke-6. Jadi, xs = (65 + 69) / 2 = 67 .
fi
3
4
6
8
10
11
15
6
4
2
2
f = 71
Nilai
Tengah (xi)
42
47
52
57
62
67
72
77
82
87
92
di
fi d i
75
20
15
10
5
0
5
10
15
20
25
25
80
90
80
50
0
75
60
60
40
50
fi di = 90
fi di .
a. Modus (Mo)
Seorang guru ingin mengetahui nilai manakah yang paling banyak diperoleh siswanya dari data hasil
ulangan matematika. Tentunya, ia akan menentukan datum yang paling sering muncul. Misalnya, data
hasil ulangan 10 orang siswa sebagai berikut :
7 4 6 5 7 8 5,5 7 6 7
Data yang paling sering muncul disebut modus. Modus dari data itu adalah 7 sebab nilai yang paling
sering muncul adalah 7. Modus mungkin tidak ada atau jika ada modus tidak tunggal (lihat Contoh
10).
Jika data yang diperoleh berukuran besar, data perlu dikelompokkan agar penentuan modus mudah
dilakukan. Modus dari data yang dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut.
dengan,
d1 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari kelas yang
mendahuluinya (sebelumnya).
d2 = selisih antara frekuensi dari kelas yang mengandung modus dan frekuensi dari kelas berikutnya
i = interval kelas/panjang kelas.
Telah Anda ketahui modus adalah datum yang paling sering muncul. Prinsip ini digunakan untuk
menentukan kelas modus pada data yang dikelompokkan. Kelas modus adalah kelas yang
frekuensinya paling banyak.
Contoh Soal 6 :
Pembahasan :
a. Oleh karena nilai 70 muncul paling banyak (yaitu tiga kali muncul), modusnya adalah 70.
b. Oleh karena nilai 65 dan 73 muncul paling banyak (yaitu dua kali muncul), modusnya adalah 65
dan 73 (tidak tunggal).
c. Data 35, 42, 48, 50, 52, 55, 60 tidak mempunyai modus (mengapa?).
Contoh Soal 7 :
Tabel 3. menunjukkan hasil ulangan matematika dari 71 siswa Kelas XI SMA Bhinneka. Tentukan
modus dari data tersebut.
Interval Kelas
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
75 79
80 84
85 89
90 94
Frekuensi
2
2
6
8
10
11
6
4
4
3
Oleh karena kelas ke-7 mempunyai frekuensi terbesar (frekuensinya 15) maka kelas ke-7 merupakan
kelas modus.
i = 44,5 39,5 = 5
L = Batas bawah nyata kelas ke-7 = 69,5 (tepi bawah kelas)
d1 = 15 11 = 4
d2 = 15 6 = 9
Jadi,
Cobalah tentukan nilai modus tersebut dengan menggunakan kalkulator. Apakah hasilnya sama?
< xn) untuk n yang berukuran besar (yang dimaksud n berukuran besar yaitu n 30) maka nilai
ketiga kuartil, yaitu
berikut.
Contoh Soal 8 :
Tentukan median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari data berikut.
67
63
86
79
77
89
92
72
75
83
70
74
75
103
81
95
72
63
66
72
78
96
88
78
87
93
85
82
67
71
1
63
2
63
3
66
4
67
5
67
6
70
7
71
11
74
12
75
13
75
14
77
15
78
16
78
17
79
21
85
22
86
23
87
24
88
25
89
26
92
27
93
8
72
9
72
10
72
18
81
19
82
20
83
28
95
29
96
30
103
Untuk data yang dikelompokkan, nilai median (Me) dan kuartil (Q) ditentukan dengan rumus sebagai
berikut.
dengan:
Ingatlah :
1. Q2= median
2. i pada Fi dan fi adalah sebagai indeks. i yang berdiri sendiri adalah sebagai panjang kelas.
Contoh Soal 9 :
Tentukan median, kuartil bawah, dan kuartil atas dari data pada Tabel. 4.
Interval Kelas
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
75 79
80 84
85 89
90 94
Frekuensi
2
2
6
8
10
11
15
6
4
4
3
Kunci Jawaban :
Q2
Kelas Interval
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
Q3
70 74
Q1
75 79
80 84
85 89
90 94
Frekuensi
2
2
6
8
10
11
15
6
4
4
3
Frekuensi Kumulatif
2
4
10
18
28
39
54
60
64
68
71
c. Desil
Untuk data sebanyak n dengan n 10, Anda dapat membagi data tersebut menjadi 10 kelompok
yang memuat data sama banyak. Ukuran statistik yang membagi data (setelah diurutkan dari terkecil)
menjadi 10 kelompok sama banyak disebut desil. Sebelum data dibagi oleh desil, data harus
diurutkan dari yang terkecil.
Oleh karena data dibagi menjadi 10 kelompok sama banyak maka didapat 9 desil. Amati pembagian
berikut.
Terdapat 9 buah desil, yaitu desil pertama (D1), desil kedua (D2), ..., desil kesembilan (D9).
Contoh Soal 10 :
Tentukan desil ke-1 dan desil ke-5 dari data berikut. 47, 33, 41, 37, 46, 43, 39, 36, 35, 42, 40, 39, 45
Jawaban :
Data setelah diurutkan menjadi 33, 35, 36, 37, 39, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47.
Ingatlah :
Untuk data yang disusun dalam daftar distribusi frekuensi, nilai desil ditentukan sebagai berikut.
Dalam
hal
ini.
i = 1, 2, 3, ..., 9
fi = frekuensi kelas Di
p = panjang kelas
Contoh Soal 11 :
fi
5
3
5
6
9
8
4
Frekuensi Kumulatif
5
8
13
19
28
36
40
Jawab:
Desil ketiga (D3) terletak di kelas: 5160 (karena kelas 5160 memuat data ke-9, 10, 11, 12, 13).
Anda sekarang sudah mengetahui Mean Median Modus. Terima kasih anda sudah berkunjung ke
Perpustakaan Cyber.
Referensi :