Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Anik Masruroh
Alif Risky K
Nur Adhimah
Endang Lutvia N
Ita wulandari
(12030654006)
(12030654010)
(12030654011
(12030654028)
(12030654052)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari alatalat elektronika, dan hampir semua peralatan elektronika memerlukan
sumber arus searah dan sumber tegangan konstant. Salah satunya yaitu
dioda yang merupakan sebuah komponen yang dapat menyalurkan listrik
kesatu arah. Dan ioda zener adalah salah satu dioda yang memiliki sisi
eksklusif pada daerah breakdown, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
stabilizer atau pembatas tegtangan. Dioda zener biasanya dipakai untuk
menghasilkan sumber tegangan konstant dari sumber tegangan yang
berubah-ubah, tetapi sering juga digunakan pada rangkaian-rangkaian
pembatas. Sehingga dapat dipergunakan dalam rangkaian pembentuk
gelombang.
Sebuah diode zener juga digunakan sebagai regulator tegangan
shunt, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas sirkuit yang
memberikan sumber tegangan tetap dioda zener mempunyai tegangan lulut
yang sangat tajam pada saat break down, artinya akan terjadi perubahan
arus yang sangat besar, pada perubahan tegangan yang sangat kecil. Daya
dan arus maksimum dioda zener yang diperhatikan agar dioda tidak rusak
akibat perubahan arus yang besar. Oleh karena itu dilakukan percobaan
Karakteristik Arus Tegangan Dioda Zener.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana karakteristik arus dan tegangan dioda zener yang terpanjar
maju (forward bias) dan terpanjar mundur (reverse bias) ?
2. Bagaimana gambar kurva hubungan V-I pada diode zener yang
terpanjar maju dan terpanjar mundur ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuannya yaitu :
1. Untuk mendeskripsikan karakteristik arus dan tegangan dioda zener
yang terpanjar maju (forward bias) dan terpanjar mundur (reverse
bias)
2. Menggambar kurva hubungan V-I pada diode zener yang terpanjar
maju dan terpanjar mundur
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Dioda Zener
Dioda Zener adalah
diode
yang
memiliki
karakteristik
(a) Simbol
(a) Dioda Zener; (b) Dioda Zener: (c) Karakteristik Dioda Zener
(b)
(c)
pemberian
tegangan
mundur
sampai
pada
daerah
Nilai RLmin ini akan menjamin dioda zener bekerja secara konsisten.
Bila zener sudah bekerja, berarti VL = Vz = konstan, dan dengan
menganggap Vi tetap maka turun tegangan pada RS (VR) juga tetap, yaitu:
Dan arus yang mengalir pada dioda zener dapat ditentukan dengan :
Arus pada dioda zener (Iz) tidak boleh melebihi nilai Izm yang telah
ditentukan pabrik, untuk membatasi arus zener ini dapat mengatur nilai RS
dengan rumusan diatas.
C. Pemakaian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Dioda Zener
2. Hambatan
3. Catu daya
4. Multimeter
5. Potensiometer
6. Kabel Penghubung
B. Rancangan Percobaan
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2.
3.
4.
5.
Reverse Bias
1. Merangkai dioda zener, hambatan, dan catu daya sesuai dengan diagram
berikut:
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Data
Dari percobaan Karakteristik arus tegangan dioda zener yang telah
dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1. Forward Bias
No
1
2
3
4
5
Input (Volt)
3
3
3
3
3
Tabel 2. Reverse Bias
If (mA)
1,35
1,45
0,55
1,80
2,35
Vz (Volt)
0,80
0,80
0,75
0,80
0,80
Rtotal (K) 5 %
1,640
1,500
4,720
1,150
0,859
No
1
2
3
4
5
Input (Volt)
3
3
3
3
3
If (A)
2
2
2
2
2
Vz (Volt)
3,2
3,2
3,2
3,2
3,2
Rtotal (K) 5 %
1,640
1,500
4,720
1,150
0,859
B. Analisis
Percobaan kali ini dilakukan untuk mendeskripsikan Karakteristik
Arus-Tegangan Dioda Zener. Percobaan dilakukan dengan menggunakan
rangkaian dioda zener yang terbias maju (forward bias) dan terbias
mundur (reverse bias). Percobaan dilakukan dengan memanipulasi
resisitansi rangkaian sebanyak 5 kali, yaitu sebesar 1,640 K 5 % ; 1,500
K 5 % ; 4,720 K 5 % ; 1,150 K 5 % ; dan 0,859 K 5 %. Dan
variabel yang dikontrol adalah tegangan input sebesar 3 V.
Percobaan dioda yang terbias maju (forward bias), pada percobaan
pertama dengan nilai resistansi sebesar 1,640 K 5 % didapatkan arus
rangkaianan (If) sebesar 1,35 mA dan tegangan pada dioda zener (Vz)
sebesar 0,80 Volt.
Pada percobaan kedua dengan nilai resistansi sebesar 1,500 K 5
% didapatkan arus rangkaianan (If) sebesar 1,45 mA dan tegangan pada
dioda zener (Vz) sebesar 0,80 Volt.
Pada percobaan ketiga dengan nilai resistansi sebesar 4,720 K 5
% didapatkan arus rangkaianan (If) sebesar 0,55 mA dan tegangan pada
dioda zener (Vz) sebesar 0,75 Volt.
Pada percobaan keempat dengan nilai resistansi sebesar 1,150 K
5 % didapatkan arus rangkaianan (If) sebesar 1,35 mA dan tegangan pada
dioda zener (Vz) sebesar 0,80 Volt.
Pada percobaan kelima dengan nilai resistansi sebesar 0,859 K 5
%. didapatkan arus rangkaianan (If) sebesar 1,35 mA dan tegangan pada
dioda zener (Vz) sebesar 0,80 Volt.
Berdasarkan hasil percobaan dioda zener terbias maju (forward
bias) dengan memanipulasi resistansi rangkaian didapatkan rata-rata arus
rangkaianan (If) sebesar 1,50 mA dan tegangan pada dioda zener (Vz)
sebesar 0,79 Volt.
Percobaan dioda yang terbias mundur (reverse bias), pada
percobaan pertama dengan nilai resistansi sebesar 1,640 K 5 %
1
0.5
0
0.74
0.75
0.76
0.77
0.78
0.79
0.8
0.81
V (Volt)
1
0.5
0
3
3.5
4.5
5.5
6.5
V (Volt)
Zener
yang
telah
dilakukan
yang
bertujuan
untuk
tegangan pada dioda zener juga sama yaitu sebesar 3,2 Volt pada resistansi
yang berbeda-beda. Menurut teori semakin besar resistansi dalam
rangkaian maka arusnya semakin kecil. Namun arus yang kami dapatkan
sama. Perbedaan ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu kurang
telitinya pengamat dalam mengukur arus dengan menggunakan multitester,
dan multitester yang digunakan kurang tepat dimana tingkat ketelitiannnya
kurang , karena menggunakan multitester analog sedangkan nilai arus
yang terukur sangat kecil ( dalam satuan A) sehingga arus yang terukur
dengan multitester sama.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa karakteristik dioda zener
yang terbias maju (forward bias) sama seperti karakteristik dioda biasa.
Dioda zener akan mengalirkan arus setelah mencapai tegangan barier
dioda zener yaitu sebesar 0,79 Volt. Ketika resistansi rangkaian berubah,
arus juga kan berubah. Semakin kecil resistansi maka arus yang mengalir
semakin besar. ketika resistansi diubah, arus juga berubah sedangkan
tegangan dioda cenderung konstan. Sedangkan karakteristik dioda zener
yang terbias mundur (reverse bias) berbeda dengan dioda biasa yang hanya
mengalirkan arus ke satu arah (tidak bisa mengalirkan listrik dalam
keadaan terbias mundur). Menurut teori diode zener memiliki karakteristik
menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan
yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage)
atau "tegangan Zener". Dari percobaan dioda zener terbias maju (forward
bias) didapatkan tegangan zener sebesar 0,79 Volt. Tegangan input yang
diberikan pada rangkaian dioda zener terbias mundur (reverse bias)
sebesar 3 Volt. Dan arus yang terukur dalam rangkaian sebesar 2 A. Ini
menunjukkan bahwa tegangan input lebih besar daripada tegangan zener
sehingga dioda zener bisa mengalirkan arus sebesar 2 A , dengan arah
yang berlawan. Hal tersebut menunjukkan hasil percobaan sesuai dengan
teori.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan percobaan Karakteristik Arus-Tegangan Dioda
Zener yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa karakteristik
tegangan dan arus pada dioda zener forward bias maupun reverse bias
adalah sebagai berikut:
1. Pada dioda zener yang terpanjar maju (forward bias) besarnya
tegangan hampir sama meskipun resistansi berbeda. Rata-rata
besarnya tegangan sebesar 0,79 volt. Sedangkan nilai arus pada dioda
zener terpanjar maju besarnya bergantung pada nilai resistansi yang
digunakan. Semakin besar resistansi maka nilai arusnya semakin kecil,
dan sebaliknya. Nilai arus terkecil sebesar 0,55 mA pada resistansi
sebesar 4,720 K 5 %, yang merupakan resistansi terbesar. Dan nilai
arus terbesar sebesar 2,35 mA pada resistansi sebesar 0,859 K 5 %,
yang merupakan resistansi terkecil.
2. Pada dioda zener yang terpanjar mundur (reverse bias) nilai tegangan
besarnya selalu sama meskipun besarnya resistansi berubah yaitu
sebesar 3,2 volt. Sedangkan besarnya arus juga selalu sama yaitu
sebesar 2 A. Hal tersebut dapat disebabkan karena dioda
mendapatkan tegangan yang melampaui batas sehingga terjadi
"tegangan tembus" (breakdown voltage), selain itu ketelitian
mulitimeter analog yang digunakan kurang teliti, sedangkan nilai arus
yang terukur sangat kecil ( dalam satuan A) sehingga arus yang
terukur dengan multitester sama serta kurang telitinya pengamat
dalam mengukur arus dengan menggunakan multitester
Berdasarkan kesimpulan dari percobaan yang telah kami lakukan
maka hipotesis kami dapat diterima yakni Tegangan pada dioda zener yang
terpanjar maju (forward bias) dan terpanjar mundur (reverse bias)
besarnya sama meskipun potensiometer diubah-ubah. Sedangkan arus
pada rangkaian harus diberi resistor agar besarnya tidak berlebihan.
B. SARAN
Dalam melakukan percobaan karakteristik dioda zener sebaiknya
praktikan harus memahami cara menggunakan serta membaca skala pada
alat seperti multimeter dan oscilocope terlebih dahulu agar data hasil
praktikum menjadi lebih valid.
Daftar Pustaka
Akbar Harlimah, Akhmad. 2015. Pengertian Dioda Zener Fungsi Dioda Zener
Prinsip
Kerja
Dioda
Zener
Diakses
melalui
http://sikil-
rayapen.blogspot.com/2015/03/pengertian-dioda-zener-fungsi-dioda.html
pada minggu 26 April 2015 pukul 20.00 WIB
Anonim .2012. Dioda Zener diakses melalui http://elektronika-dasar.web.id/teorielektronika/dioda-zener/ pada minggu 26 April 2015 pukul 20.00 WIB
Malang, Yulianto. 2013. PERCOBAAN 7: KARAKTERISTIK DIODA ZENER
diakses melalui http://warung-elektronika. blogspot. com/ 2013/ 05/
percobaan-7-karakteristik-dioda-zener.html pada minggu 26 April 2015
pukul 20.00 WIB
Sutrisno, 1996. Elekronika Dasar: Teori & Penerapannya. Bandung: ITB
Tim elektronika dasar.2015.Panduan Praktikum Untuk Prodi Pendidikan IPA.
Surabaya:Unesa
LAMPIRAN
a. Terpanjar Maju
b.
Pengulangan ke-1
5,4
x 1,5=
c.
If =
10
0,81
d.
Vzener
q. Terpanjar Mundur
r.
f.If =
g.
u.
i. If =
k.
l. If =
m.
Pengulangan ke-4
7,2
x 2,5=
1,8
10
2,35
p.
Vzener
3,2
x 2,5=3,2 v
10
y.
Pengulangan ke-3
0,4
x 50=2 A
If = 10
z.
Vzener
aa.
=
ab.
Pengulangan ke-4
0,4
x 50=2 A
If = 10
ac.
Vzener
3,2
x 10=3,2 v
10
Pengulangan ke-5
9,4
x 2,5=
If =
10
o.
Vzener
3,2
x 10=3,2 v
10
3,2
x 2,5=3,2
10
n.
w.
x.
3,2
x 2,5=3,2
10
Vzener
v.
Pengulangan ke-2
0,4
x 50=2 A
If = 10
3,2
x 10=3,2 v
10
Pengulangan ke-3
2,2
x 2,5=
0,55
10
j. Vzener =
3,2
x 2,5=3,2
10
h.
Vzener
3,2
x 10=3,2 v
10
Pengulangan ke-2
5,8
x 2,5=
1,45
10
Vzener
t.
=
3,2
x 2,5=3,2
10
e.
s.
Pengulangan ke-1
0,4
x 50=2 A
If = 10
ad.
ae.
Pengulangan ke-5
0,4
x 50=2 A
If = 10
af.
Vzener
3,2
x 10=3,2 v
10
ag.
ah. Hambatan total
1.
2.
3.
4.
5.
ai.
1,64 k 5%
1,50 k 5%
4,72 k 5%
1,15 k 5%
859 5%