You are on page 1of 7

Nama

: L. Arika Sri Sunjari

NPM

: 10700227

Materi Kuliah : Karbohidrat


Dosen

: dr. Loo Hian Dao

KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat terjadi di dalam mulut oleh enzim ptialin atau amilase.
Enzim ptialin atau amylase berfungsi memecah amilum (karbohidrat) menjadi glukosa.
Karbohidrat dapat dibedakan menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.

Monosakarida
Disakarida, yaitu monosakarida + monosakarida
Trisakarida, yaitu disakarida + monosakarida
Oligosakarida
Polisakarida atau dekstrin ada di lambung yang mempunyai sifat asam karena
adanya asam lambung, yaitu HCl.

Setelah makanan dicerna dilambung, makanan menuju duodenum, jejunum, ileum. Di


duodenum, jejunum, ileum memiliki keadaan basa, sehingga harus di netralkan dengan diberi
ion bikarbonat dari pankreas. Kemudian makanan dicerna usus sehingga akhirnya menjadi
molekul-molekul leih kecil yang disebut monosakarida. Disakarida, yaitu maltose, sukrosa,
laktosa di ubah menjadi monosakarida di small intestine untuk penyerapan yang disebut
brush border. Di brush border mengandung enzim-enzim disakaridase yang dapat mengubah
disakarida menjadi monosakarida. Enzim-enzimnya, yaitu
1. Enzim maltase iso maltase yang memecah maltose atau iso maltose menjadi
glukosa. Maltose merupakan gabungan dari 2 molekul glukosa.
2. Enzim sukrose yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3. Enzim laktase untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Setelah dipecah menjadi monosakarida, dari brush border lalu diabsorbsi ke pembuluh
darah dengan menggunakan alat transport. Alat transport tersebut ada 2, yaitu sodium glukosa
cotransporter dan glukosa transporter terfasilitasi. Transporter ini mengangkut disakarida
yang telah dipecah menjadi monosakarida di brush border melewati intestinal ke pembuluh
darah.

Glukosa dan galaktosa diangkut dengan sodium glukosa cotransporter. Artinya,


glukosa dan galaktosa menuju ke intestinal kalau ada sodium. Sehingga pada galaktosa,
apabila ada sodium masuk, galaktosa juga ikut masuk. Jika tidak ada sodium, galaktosa tidak
masuk. Tetapi lain halnya dengan glukosa. Glukosa juga bisa masuk ke intestinal tanpa
sodium. Jika tidak ada sodium, glukosa dapat masuk sendiri dengan menggunakan glukosa
transporter terfasilitasi. Pada fruktosa, fruktosa tidak memerlukan sodium untuk masuk,
sehingga fruktosa menggunakan glukosa transporter terfasilitasi.
Alat angkut terfasilitasi atau glukosa transporter terfasilitasi terdapat 5 jenis yang
memiliki ciri tersendiri, yaitu:
1. GLUT 1, memiliki ikatan kuat dengan glukosa karena berhadapan dengan suatu
barrier sehingga harus berjuang melewati bermacam-macam barrier tersebut.
2. GLUT 2, memiliki kapasitas yang besar sehingga dapat membawa glukosa yang
banyak, memiliki daya afinitas rendah.
3. GLUT 3, khusus untuk sistem saraf pusat, afinitas tinggi sehingga memegang
macam-macam barrier di otak.
4. GLUT 4, afinitas tinggi, khusus karena dipengaruhi insulin. Jika tidak ada insulin,
tidak akan diangkut. Ada di otot jantung, otot bergaris, jaringan adipose. Sehingga
pada orang gemuk perlu insulin yang banyak dan pancreas sebagai penghasil
insulin menjadi cepat rusak.
5. Glut 5, merupakan glut khusus karena hanya mengangkut fruktosa di intestinal
epithelium dan protozoa.
Glikolisis adalah proses untuk memecah glukosa sehingga menghasilkan energi atau
piruvat ditentukan dengan ada tidaknya O2. Jika tidak ada O2, piruvat tidak ke rantai respirasi,
pruvat masuk berubah menjadi laktat atau disebut juga glikolisis secara anaerob

Proses glikolisis dapat dibagi menjadi beberapa tahap:


1.Transport glukosa ke dalam sel diikuti sintesa glukosa 6-fosfat.
2. Perubahan glukosa 6-fosfat menjadi 2 molekul triosa fosfat.
3. Perubahan triosa fosfat menjadi piruvat.
4. Oksidasi piruvat menjadi asetil-koa dalam mitokondria.

Perubahan glukosa sampai menjadi piruvat disebut JALUR EMBDEN-MEYERHOF,


yaitu:
1. Proses glikolisis dapat memakai O2 bila O2 tersedia (aerob) atau dapat pula
bekerja dalam keadaan tanpa O2 sama sekali (anaerob).
2. Proses glikolisis terjadi di luar mitokondria & memakai enzim-enzim yg terlarut
dalam sitosol atau menempel pada permukaan membran.
3. Fosfat energi tinggi dihasilkan melalui proses fosforilasi tingkat substrat atau
melalui proses fosforilasi oksidatif mitokondrial.
Pada glikolisis yang perlu diketahui:
1. Enzim kunci, yaitu: 2. Inhibitor, yaitu: 3. Kofaktor, yaitu Mg2+

Heksokinase
Phospopiruvat kinase
Piruvat kinase
Fluoride
Iodoasetat

Glukoneogenesis dalah pembentukan glukosa baru dari senyawa bukan karbon.


Glukosa didapat dari protein kemudian dipeacah menjadi asam amino yang bersifat
glukogenik terutama alanin, gliserol, laktat dari glikolisis anaerob, propionate dari asam
lemak.
Ada 3 tahap glukoneogenesis yg diatur :
1. piruvatfosfoenolpiruvat.
2. fruktosa 1,6-bisfosfatfruktosa 6-fosfat.
3. glukosa 6-fosfatglukosa.
Glikogen hati berfungsi terutama sebagai penyokong glukosa darah pada keadaan
puasa atau saat kebutuhan meningkat (misalnya: olah raga). Regulasi di hati terutama oleh
rasio [insulin]/[glukagon] & kadar glukosa darah. Glikogenolisis di hati diaktifkan oleh
epinefrin, yg dilepaskan sebagai respon terhadap olah raga, hipoglikemi, & situasi stres
lainnya dimana terjadi peningkatan kebutuhan glukosa.
Glikogen otot sebagai cadangan utk membentuk ATP melalui glikolisis yg terutama
diatur oleh AMP & Ca2+ selama kontraksi otot. Epinefrin juga menyebabkan glikogenolisis
otot rangka. Pada keadaan puasa, simpanan glikogen otot menurun. Enzim utama yg
mengendalikan metabolisme glikogen adalah glikogen fosforilase & glikogen sintase. CAMP
dibentuk dari ATP oleh enzim adenilat siklase yg diaktifkan oleh hormon epinefrin,

norepinefrin & glukagon. CAMP diubah menjadi AMP oleh fosfodiesterase yg diaktifkan
oleh insulin.
Pentose phosphat pathway menghasilkan NADPH digunakan untuk lipogenesis dan
steroidogenesis, dan sintesa ribosa menghasilkan nukleotida & asam nukleat. Terletak di
sitoplasma. Ada 2 fase, yaitu oxidative non-reversible dan nonoxidative reversible.
Diabetes karena hiperglikemia disebabkan oleh glukolisis jenuh sehingga penuh
glikogen dan diubah menjadi sirbitol sehingga meningkat, seharusnya menjadi glukosa tetapi
fruktosa dapat meningkatkan fatty acid.
Galaktosa diubah kembali menjadi glukosa dan menghasilkan ATP. Khusus untuk ibu
menyusui, glukosa diubah menjadi UDP galaktosa.

Hal penting yang dapat saya kembangkan dari rangkuman ini adalah tentang glikolisis
anaerob. Proses glikolisis dimulai dengan molekul glukosa dan diakhiri dengan terbentuknya
asam piruvat. Serangkaian reaksi-reaksi dalam proses glikolisis tersebutdimanakan juga jalur
Embden-meyerhof. Reaksi-reaksi yang berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam
dua fase. Pada fase pertama, glukosa diubah menjadi triofosfat dengan proses fosforilasi.
Fase kedua dimulai dari reaksi oksidasi triofosfat hingga terbentuk asam laktat.
Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada aspek energy yang berkaitan debgan reaksireaksidalam kedua fase tersebut.Dalam proses glikolisis satu mol glukosa diubah menjadi dua

mol asam piruvat.Fase pertama dalam proses glikolisis melibatkan dua mol ATP yang diubah
menjadiADP. Jadi fase pertama ini menggunakan energy yang tersimpan dalam molekul ATP.
Fase kedua mengubah dua mol triosa yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua molasam
laktat, dan dapat menghasilkan 4 mol ATP. Jadi fase kedua ini menghasilkan energi. Proses
glikolisis di sitoplasma berlangsung anaerob dengan menghasilkan senyawa 2 , 2,2 (Asam
Piruvat , ATP,NADH )dengan bahan glukosa (hasil fotosintesa). Sebagian sel kekurangan
jalur yang membutuhkan oksigen (aerobik) diperlukan untuk memakai NADH + H untuk
sintesa ATP, dan pada saatnya sel-sel ini kurang mampu memakai proses ini untuk merecycle NADH + H kembali menjadi NAD.
Misalnya sel darah merah. Maka, pada saat sel darah merah mengubah glukosa
menjadi piruvat, NADH + H meningkat di dalam sel. Akhirnya konsentrasi NAD menurun
terlampu rendah sehingga glikolisis berlanjut, karena kebanyakan NAD ada di
dalam bentuk NADH + H. Untuk mengimbanginya, satu sel darah merah mereaksikan
piruvatdengan satu NADH + H dan satu ion hidrogen bebas membentuk laktat, lihat. Di
dalam proses itu, NADH + H berobah menjadi NAD. Proses ini memungkinkan sel
darah merah untuk menyediakan sendiri (resupplyitself) dengan NAD karena sel-sel
ini tidak mengandung mitochondria. Otot yang sedang latihan juga menghasilkan laktat jika
kekuranganNAD,bertambahnya laktat kemudianakan menyebabkan otot menjadi lelah.
P r o d u k s i l a k t a t o l e h s u a t u s e l memungkinkan glikolisis anaerobic
berlanjut karena disini tetap ada suatu pasokan dari NAD. Lagi pula, jalur ini
menghasilkan hanya sekitar 5% dari potensial ATP per molekulglukosa. Tetapi untuk
sebagian sel-sel seperti sel darah merah, glikolisis anaerobik adalahsatu-satunya metode
untuk menghasilkan ATP. Asam laktat dilepaskan ke peredaran darah, ditangkap
terutama

oleh

hati

dan

disintesa

menjadi

glukosa.

Glikolisis anarobik berperan hampir pada semua vertebrata, termasuk p


a d a manusia, dalam waktu penedek pada aktivitas otot yang bersifat ekstrim, misalnya
selama lari cepat 100 m, pada saat oksigen tidak dapat dibawa pada kecepatan yang cukup
untuk d i b a w a k e o t o t , d a n m e n g o k s i d a s i p i r u v a t , m e n g h a s i l k a n A T
P . S e b a l i k n y a , o t o t menggunakan glikogen sebagai cadangan.

Yang dapat saya sumbangkan kepada masyarakat dari materi ini adalah glukosuria.
Glukosuria adalah ekskresi glukosa ke dalam urin atau yang sering disebut dengan kencing

manis. Seharusnya air seni tidak mengandung glukosa, karena ginjal akan menyerap glukosa
hasil filtrasi kembali ke dalam sirkulasi darah. Hampir dapat dipastikan bahwa penyebab
glikosuria adalah simtoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik,
walaupun gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang juga dapat menginduksi glukosuria.
Simtoma

ini

disebut glikosuria

renal dan

sangat

jarang

terjadi.

Glikosuria

akan

menyebabkan dehidrasi karena air akan terekskresi dalam jumlah banyak ke dalam air seni
melalui proses yang disebut diuresis osmosis. Glikosuria terjadi jika kadar glukosa drah vena
melebihi 9,5 10,0 mmol/L, hal ini disebut ambang ginjal glukosa

You might also like