Professional Documents
Culture Documents
NPM
: 10700227
KARBOHIDRAT
Pencernaan karbohidrat terjadi di dalam mulut oleh enzim ptialin atau amilase.
Enzim ptialin atau amylase berfungsi memecah amilum (karbohidrat) menjadi glukosa.
Karbohidrat dapat dibedakan menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
Monosakarida
Disakarida, yaitu monosakarida + monosakarida
Trisakarida, yaitu disakarida + monosakarida
Oligosakarida
Polisakarida atau dekstrin ada di lambung yang mempunyai sifat asam karena
adanya asam lambung, yaitu HCl.
Heksokinase
Phospopiruvat kinase
Piruvat kinase
Fluoride
Iodoasetat
norepinefrin & glukagon. CAMP diubah menjadi AMP oleh fosfodiesterase yg diaktifkan
oleh insulin.
Pentose phosphat pathway menghasilkan NADPH digunakan untuk lipogenesis dan
steroidogenesis, dan sintesa ribosa menghasilkan nukleotida & asam nukleat. Terletak di
sitoplasma. Ada 2 fase, yaitu oxidative non-reversible dan nonoxidative reversible.
Diabetes karena hiperglikemia disebabkan oleh glukolisis jenuh sehingga penuh
glikogen dan diubah menjadi sirbitol sehingga meningkat, seharusnya menjadi glukosa tetapi
fruktosa dapat meningkatkan fatty acid.
Galaktosa diubah kembali menjadi glukosa dan menghasilkan ATP. Khusus untuk ibu
menyusui, glukosa diubah menjadi UDP galaktosa.
Hal penting yang dapat saya kembangkan dari rangkuman ini adalah tentang glikolisis
anaerob. Proses glikolisis dimulai dengan molekul glukosa dan diakhiri dengan terbentuknya
asam piruvat. Serangkaian reaksi-reaksi dalam proses glikolisis tersebutdimanakan juga jalur
Embden-meyerhof. Reaksi-reaksi yang berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam
dua fase. Pada fase pertama, glukosa diubah menjadi triofosfat dengan proses fosforilasi.
Fase kedua dimulai dari reaksi oksidasi triofosfat hingga terbentuk asam laktat.
Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada aspek energy yang berkaitan debgan reaksireaksidalam kedua fase tersebut.Dalam proses glikolisis satu mol glukosa diubah menjadi dua
mol asam piruvat.Fase pertama dalam proses glikolisis melibatkan dua mol ATP yang diubah
menjadiADP. Jadi fase pertama ini menggunakan energy yang tersimpan dalam molekul ATP.
Fase kedua mengubah dua mol triosa yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua molasam
laktat, dan dapat menghasilkan 4 mol ATP. Jadi fase kedua ini menghasilkan energi. Proses
glikolisis di sitoplasma berlangsung anaerob dengan menghasilkan senyawa 2 , 2,2 (Asam
Piruvat , ATP,NADH )dengan bahan glukosa (hasil fotosintesa). Sebagian sel kekurangan
jalur yang membutuhkan oksigen (aerobik) diperlukan untuk memakai NADH + H untuk
sintesa ATP, dan pada saatnya sel-sel ini kurang mampu memakai proses ini untuk merecycle NADH + H kembali menjadi NAD.
Misalnya sel darah merah. Maka, pada saat sel darah merah mengubah glukosa
menjadi piruvat, NADH + H meningkat di dalam sel. Akhirnya konsentrasi NAD menurun
terlampu rendah sehingga glikolisis berlanjut, karena kebanyakan NAD ada di
dalam bentuk NADH + H. Untuk mengimbanginya, satu sel darah merah mereaksikan
piruvatdengan satu NADH + H dan satu ion hidrogen bebas membentuk laktat, lihat. Di
dalam proses itu, NADH + H berobah menjadi NAD. Proses ini memungkinkan sel
darah merah untuk menyediakan sendiri (resupplyitself) dengan NAD karena sel-sel
ini tidak mengandung mitochondria. Otot yang sedang latihan juga menghasilkan laktat jika
kekuranganNAD,bertambahnya laktat kemudianakan menyebabkan otot menjadi lelah.
P r o d u k s i l a k t a t o l e h s u a t u s e l memungkinkan glikolisis anaerobic
berlanjut karena disini tetap ada suatu pasokan dari NAD. Lagi pula, jalur ini
menghasilkan hanya sekitar 5% dari potensial ATP per molekulglukosa. Tetapi untuk
sebagian sel-sel seperti sel darah merah, glikolisis anaerobik adalahsatu-satunya metode
untuk menghasilkan ATP. Asam laktat dilepaskan ke peredaran darah, ditangkap
terutama
oleh
hati
dan
disintesa
menjadi
glukosa.
Yang dapat saya sumbangkan kepada masyarakat dari materi ini adalah glukosuria.
Glukosuria adalah ekskresi glukosa ke dalam urin atau yang sering disebut dengan kencing
manis. Seharusnya air seni tidak mengandung glukosa, karena ginjal akan menyerap glukosa
hasil filtrasi kembali ke dalam sirkulasi darah. Hampir dapat dipastikan bahwa penyebab
glikosuria adalah simtoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik,
walaupun gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang juga dapat menginduksi glukosuria.
Simtoma
ini
disebut glikosuria
renal dan
sangat
jarang
terjadi.
Glikosuria
akan
menyebabkan dehidrasi karena air akan terekskresi dalam jumlah banyak ke dalam air seni
melalui proses yang disebut diuresis osmosis. Glikosuria terjadi jika kadar glukosa drah vena
melebihi 9,5 10,0 mmol/L, hal ini disebut ambang ginjal glukosa