You are on page 1of 68

ETIKA/ MORALITAS AGAMA

DALAM PENERAPAN
ETIKA KEDOKTERAN

Abd. Razak Datu


FAK. KEDOKTERAN UMI

ETIKA KEDOKTERAN

ETIKA KEDOKTERAN UNIVERSAL


ETIKA KEDOKTERAN ISLAM

ETIKA KEDOKTERAN UNIVERSAL BERTOLAK


DARI EMPAT PRINSIP ETIKA BIOMEDIK =
BIOETIK (bersumber dari Beuchamp &
Childress. 1979. Principle of Bioethics):
1.Asas otonomi profesi/hak individu (respect
for the autonomy/individual rights)
2. Asas amal (beneficence)
3. Asas menjauhi perbuatan jahat (nonmaleficence)
4. Asas keadilan bersama (distributive
justice)
ISLAM BISA MENERIMANYA JIKA DIWARNAI
DENGAN PARADIGMA MANUSIA SEBAGAI
HAMBA ALLAH

ETIKA KEDOKTERAN ISLAM MENGANUT 4


ASAS BERIKUT:
1. Asas darurat hal-hal yang dalam
keadaan biasa haram dilakukan, jika
terpaksa boleh dilakukan (Al Baqarah (2):
173)
2. Asas mendahulukan mudharat yang lebih
kecil dibanding yang besar
3. Asas mendahulukan kepentingan umum
dibanding kepentingan pribadi
4. Asas sedapat mungkin tidak menciderai
pasen (asas non-invansif)
ETIKA KEDOKTERAN ISLAM LEBIH
KOMPREHENSIF DAN PUNYA PANDUAN
YAITU AL QURAN DAN HADIS

QS Al Baqarah (2) : 173

QS Al Baqarah (2) : 173

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan


bagimu bangkai, darah, daging babi dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut
(nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia
tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

ETIKA KDOKTERAN ISLAM PUNYA 5 PRINSIP


TUJUAN HUKUM (maqasid al shariat) YANG
SESUAI DENGAN 5 TUJUAN KEDOKTERAN
(Kasule, 2004. Medical ethics from maqasid al
shariat)
1. Asas memelihara agama dan moral
2. Asas memelihara hidup dan kesehatan
3. Asas memelihara keturunan
4. Asas memelihara akal
5. Asas memelihara kekayaan
SEMUA TINDAKAN MEDIK HARUSLAH MEMENUHI
TUJUAN DI ATAS JIKA DILANGGAR MAKA
TINDAKAN TSB TERGOLONG TINDAKAN TIDAK
ETIK

6 SIFAT DASAR YANG HARUS


DITUNJUKKAN SETIAP DOKTER

1. SIFAT KETUHANAN
2. KEMURNIAN NIAT
3. KELUHURAN BUDI
4. KERENDAHAN HATI
5. KESUNGGUHAN KERJA
6. INTEGRITAS ILMIAH DAN SOSIAL

BEBERAPA PRINSIP ETIK

AUTONOMY: HAK UNTUK MENENTUKAN ATAU


MEMILIH SESUATU YANG TERBAIK BAGI DIRINYA
BENEFICIENCE: PRINSIP MEMBERI BANTUAN
ATAU BERBUAT SESUATU YANG BERMANFAAT
BAGI ORANG LAIN
NONMALEEFICENCE: TIDAK MENIMBULKAN
BAHAYA ATAU SAKIT FISIK MAUPUN EMOSIONAL
JUSTICE: PERLAKUAN YANG ADIL
VERACITY: JUJUR ATAU TIDAK BERBOHONG
FIDELITY: KOMITMENT TERHADAP PELAYANAN
SEHINGGA MENIMBULKAN RASA PERCAYA.

PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

PRINSIP
PRINSIP
PRINSIP
PRINSIP
PRINSIP

NIAT
KEPASTIAN
KERUGIAN
KESUKARAN
KEBIASAAN

PERINSIP NIAT

Tiap tindakan dinilai berdasarkan


niatnya. Prinsip ini meminta dokter
untuk berkonsultasi dengan hati
nuraninya. Seorang dokter dapat
melakukan suatu prosedur dengan
alasan mungkin masuk akal namun
sesungguhnya memiliki niatan yang
berbeda namun tersembunyi

PRINSIP KEPASTIAN

Ketidak pastian dalam kedokteran : baik pada


diagnosis,pemilihan terapi tdk mencapai
standar YAQEEN yang diminta oleh hukum.
Kepastian (yaqeen) yang merupakan sautu
situasi dimana sama sekali tidak ada keraguan,
tidak ada dalam kedokteran.
Kemungkinan dan relativitas: Semua hal
(dalam Kedokteran) bersifat suatu
kemungkinan dan relatif

PRAKTEK KEDOKTERAN PENUH


KETIDAKPASTIAN
PASIEN YANG UNIK:

RESPONS TERHADAP PENYAKIT


RESPONS TERHADAP OBAT

BERDASARKAN USAHA MAKSIMAL


BUKAN HASIL KERJA

Keputusan pengobatan dilakukan pada


pertimbangan probabilitas terbaik, Tapi
keputusan medis bukanlah tebakan, karena
keputusan medis didasarkan analisa yang hatihati dan dengan diimbangi bukti-bukti empiris.
Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan
merupakan suatu seni.

Pengizinan: Semua prosedur medis dianggap


boleh dilakukan kecuali jika ada bukti yang
melarangnya

PRINSIP KERUGIAN
1.

Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan


dengan prinsip dasar bahwa suatu kelainan jika
muncul, seharusnya dihilangkan, Namun, dokter
sebaiknya tidak menyebabkan adanya kerugian
pada saat melakukan pekerjaannya.
2.
Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka:
suatu luka/kelainan sebaiknya tidak boleh
dihilangkan dengan prosedur medis yang akan
menyebabkan luka dengan derajat yang sama
sebagai efek samping.

PRINSIP KERUGIAN
3.

Keseimbangan antara yang dilarang dan


diperbolehkan. Dokter kadang dihadapkan
dengan intervensi medis yang memiliki efek
yang dilarang namun juga memiliki efek
yang diperbolehkan. Petunjuk hukum adalah
bahwa yang dilarang memiliki prioritas lebih
tinggi untuk dikenali jika keduanya muncul
bersamaan dan harus diambil senuah
keputusan.

PRINSIP KERUGIAN

4. Pilihan antara dua keburukan: Jika


dihadapkan dengan dua situasi medis dimana
keduanya akan menyebabkan kerugian dan
tidak ada pilihan lain, maka dilakukan yang
kurang merugikan. Hal yang sama intervensi
medis yang memiliki kepentingan umum
diutamakan di atas kepentingan individu

PRINSIP KESULITAN

Keperluan melegalisir yang dilarang:


intervensi medis yang awalnya dilarang akan
dibolehkan atas nama prinsip kesulitan jika
ada keperluan darurat. Kesulitan (dalam hal
medis) diartikan sebagai kondisi apapun yang
akan menyebabkan adanya gangguan serius
pada kesehatan fisik dan mental jika tidak
segera disembuhkan

PRINSIP KESULITAN

Batas-batas prinsip kesulitan: melakukan


tindakan yang normalnya dilarang seharusnya
tidak melewati batas-batas yang diperlukan
untuk mempertahankantujan hukum yang
merupakan dasar legalisir. Jika hambatan
telah dilewati, tindakan medis yang dilarang
kembali menjadi terlarang.
Delegasi: mendelegasikan tugas kepada orang
lain untuk melakukan tindakan yang
membahayakan adalah tindakan ilegal.

PRINSIP KEBIASAAN

Standar perawatan yang diterima secara


umum: Telah menjadi kebiasaan umum untuk
menuliskan suatu panduan praktik untuk
perawaran klinis (standar pelayanan)
Kebiasaan memiliki Autoritas: prinsip dasar
adalah bahwa kebiasaan memiliki kekuatan
hukum, dengan demikian standar yang
diterima secara umum untuk perawatan klinis
dianggap kuat oleh hukum

PRINSIP KEBIASAAN

Pengertian dari kebiasaan: apa yang bisa


dianggap kebiasaan memiliki sifat
keseragaman, tersebar luas, dan mendominasi.
Kebiasaan juga ada sejak dahulu dan bukan
merupakan fenomena yang baru agar terdapat
kesempatan terbentuknya konsensus medis.

PRINSIP AGAMA DALAM IMPLEMENTASI


ETIKA KEDOKTERAN
AJARAN AGAMA ISLAM:
1.Menekankan kesucian nyawa manusia
sebagaimana disebutkan dalam surat
al Maidah (5): 32
Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolaholah dia telah memelihara nyawa seluruh
umat manusia
2. Kalau sakit, wajib berobat, sesuai dengan
sunnah Nabi saw:
Berobatlah, sesungguhnya Allah
menciptakan penyakit disertai dengan
obatnya kecuali satu yaitu tua

PRINSIP AGAMA DALAM


IMPLEMENTASI ETIKA KEDOKTERAN
AJARAN AGAMA ISLAM:
1. Menekankan kesucian nyawa manusia
sebagaimana disebutkan dalam surat
al Maidah (5): 32
Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolaholah dia telah memelihara nyawa seluruh
umat manusia

QS Almaidah (5): 32

QS Almaidah (5): 32

032. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolaholah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguhsungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka
bumi.

DALAM ISLAM, MASALAH ETIKA KEDOKTERAN


TIDAK HANYA BERDIMENSI MORAL SEMATA
(apalagi kalau sifatnya sekuler) TAPI KARENA
SETIAP TINDAKAN MEDIK HARUS SESUAI
DENGAN HUKUM ISLAM (karena tindakan tsb
merupakan bagian dari ibadah), MAKA ETIKA
KEDOKTERAN ISLAM MERUPAKAN BAGIAN
DARI HUKUM ISLAM: boleh (halal), tak boleh
(haram), mubah, makruh atau sunnah
MORAL DAN ETIKA DALAM ISLAM BERSIFAT
ABSOLUT KARENA BERSUMBER PADA ALLAH
SWT ITU SENDIRI
MORAL DAN ETIKA DALAM ISLAM TAK DAPAT
DIPISAH DARI HUKUM ISLAM

WALAU SUDAH PUNYA KEJELASAN BERBAGAI


ASAS DIATAS, DALAM PRAKTEK BANYAK
KESULITAN DITEMUI
DIPERLUKAN IJTIHAAD BARU DAN UPAYA TSB
HARUS BERLANDASKAN:
SUMBER HUKUM ISLAM PRIMER: AL
QURAN
DAN HADIS NABI
SUMBER HUKUM ISLAM SEKUNDER
BERDASARKAN TRANSMISI, (masaadir
naqliyyat): IJMA DAN QIYAAS

ISU-ISU MEDIK YANG MEMERLUKAN FATWA


DAN PERATURAN PERUNDANGAN DARI
BADAN YANG BERWENANG:
1.KESEHATAN REPRODUKSI: aborsi,
berbagai cara KB, morning after pill,
kloning, ibu tumpangan, bayi tabung,
penundaan haid, bank sperma, dsb.
2. KEPASTIAN MATI (brain death):
euthanasia, mechanical life support
3. DONASI/TRANSPALANTASI ORGAN TUBUH
(hidup atau mati): bank zigot/kulit/darah
4. RISET GENETIKA: sel induk (stem cell),
DNA rekombinan, proyek genome, terapi
gen dsb.

Aborsi (miscarriage, keguguran)

Definisi: adalah berakhirnya kehamilan


sebelum janin mampu hidup di luar rahim
Batas umur 22 minggu atau 28 minggu

Jenis
Spontan, terjadi secara alamiah
Buatan (induced, provokatus)

Aborsi buatan

Indikasi medis (terapi): abortus provokatus


medisinalis (therapeutic abortion)

Ibu: penyakit jantung, ginjal, kanker dll


Syarat: kehamilan mengancam jiwa ibu
Janin: cacat bawaan berat
Syarat: janin tidak mungkin mampu hidup di luar
rahim

Indikasi non medis: kriminal

Kehamilan yang tidak diinginkan secara sengaja


Kehamilan yang tidak diinginkan secara tidak
sengaja

Pandangan Agama Islam


Jika ABORSI dilakukan setelah ditiupkannya
ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih
(fuqoha) sepakat akan keharamannya. Tetapi
para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi
dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian
memperbolehkan dan sebagiannya
mengharamkannya.

Pandangan Agama Islam

Yang memperbolehkan aborsi sebelum


peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli
(w. 1596 M) dalam kitabnya An Nihayah
dengan alasan karena belum ada makhluk yang
bernyawa. Ada pula yang memandangnya
makruh, dengan alasan karena janin sedang
mengalami pertumbuhan.

Pandangan Agama Islam

Yang mengharamkan aborsi sebelum peniupan ruh


antara lain Ibnu Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At
Tuhfah dan Al Ghazali dalam kitabnya Ihya`
Ulumiddin. Bahkan Mahmud Syaltut, mantan Rektor
Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak
bertemunya sel sperma dengan ovum (sel telur) maka
aborsi adalah haram, sebab sudah ada kehidupan pada
kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan
persiapan untuk menjadi makhluk baru yang
bernyawa yang bernama manusia yang harus
dihormati dan dilindungi eksistensinya.

Pandangan Agama Islam

Pendapat yang disepakati fuqoha, yaitu bahwa haram


hukumnya melakukan aborsi setelah ditiupkannya ruh
(empat bulan), didasarkan pada kenyataan bahwa
peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa
kehamilan. Abdullah bin Masud berkata bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda :
Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya
dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk
nuthfah kemudian dalam bentuk alaqah selama
itu pula, kemudian dalam bentuk mudghah selama
itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya. (HR.
Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan
Tirmidzi)

Pandangan agama Budha

Agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya


tindakan aborsi karena telah melanggar pancasila Buddhis,
menyangkut sila pertama yaitu panatipata. Suatu pembunuhan
telah terjadi bila terdapat lima faktor sebagai berikut :
a) Ada makhluk hidup (pano)
b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup
(pannasanita)
c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh (vadhabacittam)
d) Melakukan pembunuhan ( upakkamo)
e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan ( tena
maranam)

Dalam tradisi Katolik, sebagian besar ahlinya menganggap


kehidupan awal itu terjadi semenjak masa konsepsi
(pembuahan). Upaya menggugurkan benih janin pasca
pembuahan termasuk dosa besar dan dapat dikenakan sanksi
moral dan sanksi hukum, sebagaimana layaknya pembunuhan
seorang bayi. Bahkan Paus Paulus pernah menyatakan bahwa
kehidupan janin harus lebih diutamakan daripada kehidupan
ibunya. Sebagian ilmuan Katolik yang berhaluan moderat,
seperti St. Jerome, penerjemah Vulgate Bible, membedakan
janin yang sebelun dan yang sudah berumur 40 hari.
Pengguguran kandungan di bawah 40 hari tidak bisa
disamakan dengan pembunuhan terhadap bayi yang sudah
lahir.

Pandangan Tokoh-tokoh Islam

Dalam Islam, sikap ulama terhadap kapan


kehidupan awal manusia juga berbeda- beda.
Sebagian ulama, seperti Imam Malik,
menganggap masa konsepsi sebagai awal
kehidupan manusia, karena itu aborsi sejak
awal tidak dibenarkan. Melakukan aborsi
termasuk dosa besar dan dapat dikenakan
hukuman berat

Pandangan Tokoh-tokoh Islam

. Sebagian lainnya, seperti Imam Abu Hanifa,


sebagaian pengikut Imam Syafi' dan pengikut Ahmad
Ibn Hambal, menganggap bahwa awal kehidupan
manusia ketika ia berada dalam usia akhir bulan
keempat, karena baru pada masa ini sebuah janin
diberikan roh dari Tuhan. Konsekwensinya,
pengguguran kandungan dibawah akhir bulan
keempat dianggap bukan dosa besar dan tidak dapat
dikenakan sanksi hukum sebagaimana halnya janin
yang sudah berumur empat bulan

Cloning

Fertilisasi diperlukan sel spermatozoa dan sel


ovum (sel dari organ reproduksi)
Cloning : Reproduksi terjadi tanpa fertilisasi,
hanya menggunakan sel somatis
Bayi yang terjadi akan membawa sifat-sifat
dari sel somatik asal

Manfaat terapoetik teknonoli


cloning

Kloning manusia memungkinkan banyak


pasangan infertil untuk mendapatkan anak
Organ manusia dapat dicloning secara selektif
untuk dimanfaatkan sebagai pengganti bagi
pemilik sel organ itu sendiri sehingga dapat
meminimalisir risiko penolakan

Problem bioetik

Perkembangan manusia tidak secara


reproduksi alamiah ( asexual )
Menyeleksi embryo yang baik saja diambil
sedangkan yg tidak dinginkan akan dibuang /
dimusnahkan
Manipulasi tehnologi untuk mengambil
manfaat dari manusia hasil kloning dapat
dipandang sebagai kejahatan oleh hukum

Problem bioetik

Dapat memungkinkan terjadinya jual beli


embryo
Embryo bisa terbentuk tanpa seorang laki-laki
(ayah)

Pandangan agama islam terhadap


cloning

AKADEMI FIKIH ISLAM LIGA DUNIA MUSLIM


MENETAPKAN
1. Cloning manusia, apapun methode yang digunakan dalam
pembuatan manusia tiruan, sepatutnya dilarang keras krn
sesuatu yang tdk islami
2. Semua manipulasi yang berhubungan dengan reproduksi
manusia dengan cara melibatkan elemen pihak ketiga (di
luar ikatan perkawinan, baik uterus, ovarium, ovum atau
spermatozoa adalah tidak sah

Transplantasi organ

Transplantasi organ hidup


Transplantasi organ stelah meninggal

Transplantasi organ dari orang


hidup

Agama Islam membolehkan seseorang pada


saat hidupnya dengan sukarela tanpa ada
paksaan untuk menyumbangkan sebuah atau
sebagian organ tubuhnya kepada orang lain
yang membutuhkan dengan syarat :
1. tidak akan menyebabkan ganguan atau
kematian bagi donor

2. Tidak menyumbangkan organ reproduksi


seperti tesitis. Walaupun dengan
mendonorkan satu buah testis tdk akan
mengganggu tapi dapat menghasilkan
sperma yang kelak akan dapat
menghasilkan keturunan

Transplantasi organ dari orang telah


meninggal ada dua versi
A Yang menentang
transplantasi organ tidak diperbolehkan
dengan alasan:
1. kesucian hidup manusia
2. tubuh manusia adalah amanah
3. bisa disamakan dengan memperlakukan
tubuh manusia sebagai benda material

Transplantasi organ dari orang telah


meninggal ada dua versi
B. Yang mendukung
Bahwa transplantasi organ harus dipahami
sebagai suatu bentuk layanan kesejahteraan
publik dan altruistik (pertolongan
kemanusiaan).
Mereka berpendapat bolehnya transplantasi
organ dari orang yang telah meninggal
dengan ketentuan sbb:

Transplantasi boleh dengan


ketentuan:
1.

2.

3.

Transplantasi organ tersebut adalah satusatunya cara penyembuhan yang bisa


ditempuh
Derajat keberhasilan dari prosedur ini
diperkirakan tinggi
Ada persetujuan dari pemilik organ atau ahli
warisnya

Boleh dengan ketentuan


4.

5.

Kematian orang yang organnya akan diambil


telah benar-benar jelas kematiannya
Resepien organ tersebut sudah diberitahu
tentang operasi transplantasi berikut
implikasinya.

KAIDAH FIKHI

1. Keterpaksaan membuat sesautu yang


terlarang menjadi boleh
2. Ketika dua kepentingan yang saling
bertentangan bertemu, maka kepentingan
yang dapat membawa manfaat yang lebih
besarlah yang didahulukan
3. Jika terpaksa harus memilih di antara dua hal
maka pilihlah yang paling ringan
keburukannya.

Eutanasia

Kata eutanasia berasal dari bahasa Yunani


EUTHANATOS yang terbentuk dari kata EU (baik)
dan thanatos (mati).
Euthanasia diartikan bahwa membiarkan seseorang
mati dengan mudah dan baik. Dapat pula disebutkan
sebagai pembunuhan dengan belas kasih terhadap
orang sakit yang tidak lagi memiliki harapan sembuh

Euthanasia mencakup
1.

2.

Kematian denan cara memasukkan obat


dengan atau tanpa permintaan ekplisit dari
pasien
Keputusan untuk menghentikan perawatan
yang dapat memperpanjang hidup pasien
dengan tujuan mempercepat kematiannya.

HAK HIDUP

Seperti Agama-Agama lain, Islam menjunjung


tinggi hak hidup seseorang
Barang siapa yang membunuh seseorang
bukan karena orang itu membunuh orang lain
atau bukan karena berbuat bencana di muka
bumi, maka seakan-akan ia sudah membunuh
semua manusia (al Maidah 32)

3.

4.

Penanggulangan rasa sakit dengan cara


memasukkan obat anetesi dalam dosis besar,
dengan mempertimbangkan timbulnya risiko
kematian, tetapi tanpa ada niat untuk
mematikan pasien
Pemberian obat anestesi dalam jumlah
overdosis atau obat lain yang mematikan
dengan tujuan mengakhiri hidup pasien

Euthanasia aktif

Euthanasia aktif adalah tindakan sengaja yang


dilakukan oleh ahli medis untuk mengakhiri
hidup pasiennya
Euthanasia di luar kehendak adalah
mengakhiri hidup pasien tanpa ada permintaan
ekplisit dari si pasien.

Euthanasia sukarela

Dalam kasus pasien yang sakit parah meminta


pada petugas medis untuk mengakhri hidupnya
sebagai jalan keluar bagi rasa sakit yang
dideritanya, maka permintaan ini disebut
euthanasia sukarela (atau bunuh diri dengan
bantuan)

Euthanasia pasif

Adalah ketiadaan penanganan yang


seharusnya diberikan oleh petugas medis
untuk, misalnya memasang alat bantu,
sehingga berakibat pada kematian sipasien.

Euthanasia pasif

Islam membenarkan untuk membiarkan


kematian terjadi secara alamiah. Sekalipun
petugas medis diharuskan untuk melakukan
pelayanan medis sepanjang waktu, tetapi
penanganan itu bisa dihentikan jika menurut
pendapat ahlinya sdh sangat tipis bahkan nihil
harapan bagi sipasien untuk sembuh

Motivasi Euthanasia

Bagi pendukung Euthanasia, beberapa faktor


yang mendasari pemikiran mereka

1.
2.
3.

faktor ekonomi
pertimbangan tempat di rumah sakit
agar pasien mati dengan layak

Rekayasa genetika

Dengan rekayasa genetika, dapat dilakukan


diagnosis dini dari berbagai penyakit, serta
dapat dilakukan gen therapy

Manfaat Rekayasa Genetika

Tehnologi rekayasa genetika memungkinkan


para ilmuan medis untuk menghidupkan dan
mematikan sel-sel. Dengan demikian, tehnologi
ini dapat digunakan untuk mengatasi kanker
Tehnologi rekayasa genetika memungkinkan
dilakukannya pengujian dan penyembuhan
penyakit-penyakit keturunan (gen therapy)

Problem bioetik

Dapat dilakukan perbuatan mematikan /


membuang sel-sel yang tidak diperlukan
Bahkan embryo yang sdh terbentuk jika
ditemukan embryo yang tdk normal atau akan
terbentuk organ-organ yg tidak normal, atau
penyakit-penyakit bawaan tertentu akan
menimbulkan masalah apakah tetap dipelihara
atau dibuang

Sumber Bahan Bacaan

Al- Quranul Karim


Fikih Kesehatan : Kloning, eutanasia, Transfusi Darah,
Transplantasi organ, dan experimen pada Hewan : Dr. Abdul
Fadl Mochsin Ebrahim
Beberapa problem Kontenporer dalam pandang Islam : Abdul
Qadim Zallun
Etika Medis : John Rogers; Suatu perpektif Kristen
Psikiatri Modern : Dadang Hawari
Islamic Medical Ethics : Omar Hasan Kasule

You might also like