You are on page 1of 7

ANALISA

Pada Tabel 6.1


Berdasarkan gambar rangkaian 4.1, kami telah melakukan percobaan dengan menggunakan 3
IC7432, dan menggunakan 10 input .Cara kerjanya adalah dengan mengubah rangkaian Gambar 4.1,
dengan menjadikannya menggunakan IC 7432 sesuai dengan rangkaian sesuai Gambar 4.1.1 Encoder
Decimal to BCD.
Input D9 mempunyai prioritas tertinggi, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output D dan
A keduanya kan bernilai 1 (1001 menyatakan biner dari 9). Input D8 mempunyai prioritas tertinggi
kedua, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output D akan bernilai 1 (1000 menyatakan biner
dari 8). Input D7 mempunyai prioritas tertinggi ketiga, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output
C, B, A akan bernilai 1 (0111 menyatakan biner dari 7). Input D6 mempunyai prioritas tertinggi
keempat, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output C, B akan bernilai 1 (0110 menyatakan
biner dari 6). Input D5 mempunyai prioritas sedang, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output
C, A akan bernilai 1 (0101 menyatakan biner dari 5).
Input D4 mempunyai prioritas sedang kedua, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output
C akan bernilai 1 (0100 menyatakan biner dari 4). Input D3 mempunyai prioritas sedang ketiga,
sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B, A akan bernilai 1 (0011 menyatakan biner dari
3). Input D2 mempunyai prioritas sedang keempat, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B
akan bernilai 1 (0010 menyatakan biner dari 2). Input D1 mempunyai prioritas sedang keempat,
sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B akan bernilai 1 (0010 menyatakan biner dari 2).
Input D1 adalah prioritas ketiga dengan output B dan A bernilai (0001 menyatakan biner 1), dimana
input D1= 1, sedangkan D2=D3= 0. Prioritas Terendah adalah input D0, yang akan memberikan
output B dan A = 00 (menyatakan biner 0).

Pada Tabel 6.2


Berdasarkan rangkaian Gambar 4.2. Priority Encoder 10 Line to 4 Line, menggunakan IC
74147 dengan 9 Input dan 4 Output yang keduanyaAktive Lowyang akan aktif apabila diberi logik
0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau
0.

Saat kesemua input diberi X (Dont Care), maka output D, C, B, A akan bernilai 1 (1111
menyatakan biner 15, tetapi jika di encoder ini logik 0 yang dibaca jadi menyatakan sebaliknya biner
0 ). Saat input D9 diberi 0, maka output D,Aakan bernilai 0 (0110 yang dibaca logik 0 maka
menyatakan biner 9 ). Saat input D8 diberi 0, maka output D akan bernilai 0 (0111 yang dibaca
logik 0 maka menyatakan biner 8 ). Saat input D7 diberi 0, maka output C, B, A akan bernilai 0
(1000 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 7 ). Saat input D6 diberi 0, maka output C, B
akan bernilai 0 (1001 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 6 ).
Saat input D5 diberi 0, maka output C, A akan bernilai 0 (1010 yang dibaca logik 0
maka menyatakan biner 5 ). Saat input D4 diberi 0, maka output C akan bernilai 0 (1011 yang
dibaca logik 0 maka menyatakan biner 4 ). Saat input D3 diberi 0, maka output B, A akan bernilai
0 (1100 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 3 ). Saat input D2 diberi 0, maka output B
akan bernilai 0 (1101 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 2 ). Saat input D1 diberi 0,
maka output A akan bernilai 0 (1110 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 1 ).
Pada Tabel 6.3
Berdasarkan rangkaian Gambar 4.3. Priority Encoder 8 Line to 3 Line, menggunakan IC 74148
dengan 9 Input dan 5 Output yang keduanya Aktive Lowyang akan aktif apabila diberi logik 0
(Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0.
Perbedaan dari percobaan yang sebelumnya adalah di input selain ada D0-D7 ada EI dan di output
selain ada A0-A2 ada Gs dan E0.
Saat kesemua input diberi X (Dont Care), dan EI diberi nilai 0 maka output C, B, A, E0,
GSakan bernilai 1 (1111). Saat input D0-D7 diberi 1 dan EI diberi 0, maka output C, B, A,
E0akan bernilai 1 dan GS bernilai 0 (11110). Saat input D0-D6 diberi X, D7 diberi 0 dan EI
diberi 0, maka output C, B, A, E0 akan bernilai 0 dan GS bernilai 1 (00001). Saat input D0-D5
diberi X, D7 diberi 1 dan D6, EI diberi 0, maka output C, B, E0 akan bernilai 0 dan A, GS
bernilai 1 (00101). Saat input D0-D4 diberi X dan D6, D7 diberi 1 dan D5, EI diberi 0, maka
output C, A, E0 akan bernilai 0 dan B, GS bernilai 1 (01001). Saat input D0-D3 diberi X, D5,
D6, D7 diberi 1 dan D4, EI diberi 0, maka output C, A, E0 akan bernilai 0 dan B, GS bernilai
1 (01101).
Saat input D0-D2 diberi X dan D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D3, EI diberi 0, maka
output B, A, E0 akan bernilai 0 dan C, GS bernilai 1 (10001). Saat input D0-D1 diberi X dan
D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D2, EI diberi 0, maka output B, E0 akan bernilai 0 dan C, A

GS bernilai 1 (10101). Saat input D0 diberi X dan D2, D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D1, EI
diberi 0, maka output A, E0 akan bernilai 0 dan C, B GS bernilai 1 (11001).Saat input D0, EI
dan D1,D2, D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan, maka output E0 akan bernilai 0 dan A, C, B GS
bernilai 1 (11101).
Pada Tabel 6.4
Berdasarkan rangkaian Gambar 4.4.Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output
Aktif Low, menggunakan IC 74148 dengan 16 Input dan 5 Output yang keduanya Aktive Lowyang
akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang
menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Saat EI diberikan nilai 1 maka nilai pada PF akan bernilai
1, dan saat diberi nilai 0 maka nilai PF akan bernilai 0 pula. Saat kesemua inputnya diberikan
nilai 1 selain EI semua outputnya akan bernilai 1. Saat D15 diberikan nilai 0 maka kesemua
outputnya bernilai 0. Saat D14 diberikan nilai 0 maka output dari 0 bernilai 1.Saat D13
diberikan nilai 0 maka output dari 1 bernilai 1. Saat D12 diberikan nilai 0 maka output dari 0
dan 1 bernilai 1. Saat D11 diberikan nilai 0 maka output dari 2 bernilai 1.
Saat D10 diberikan nilai 0 maka output dari 0 dan 2 bernilai 1. Saat D9 diberikan nilai
0 maka output dari 1 dan 2 bernilai 1. Saat D8 diberikan nilai 0 maka output dari 0, 1 dan 2
bernilai 1. Saat D7 diberikan nilai 0 maka output dari 3 bernilai 1.Saat D6 diberikan nilai 0
maka output dari 0, dan 3 bernilai 1.Saat D5 diberikan nilai 0 maka output dari 1, dan 3 bernilai
1. Saat D4 diberikan nilai 0 maka output dari0, 1, dan 3 bernilai 1.Saat D3 diberikan nilai 0
maka output dari 2, dan 3 bernilai 1.Saat D2 diberikan nilai 0 maka output dari 0, 2, dan 3
bernilai 1.Saat D1 diberikan nilai 0 maka output dari 1, 2, dan 3 bernilai 1.Saat D0 diberikan
nilai 0 maka output dari 1, 2, 3, dan 4 bernilai 1.

Pada Tabel 6.5


Berdasarkan rangkaian Gambar 4.4.Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output
Aktif Low, menggunakan IC 74148 dengan 16 Input dan 5 Output yang outputnyaAktive

Highyang akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont
care,yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Saat kesemua inputnya diberikan X dan EI
diberikan 1 maka output dari3akan bernilai 1. Saat kesemua inputnya diberikan 1 dan EI
diberikan 0 maka kesemua outputnya akan bernilai 0.Saat input dari D15 diberikan 0 dan EI
diberikan 0 maka kesemua outputnya akan bernilai 1.Saat input dari D14 diberikan 0 dan EI
diberikan 0 maka output dari 0 akan bernilai 0.
Saat input dari D13 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1 akan bernilai
0.Saat input dari D12 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, dan1 akan bernilai
0. Saat input dari D11 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 2, akan bernilai 0. Saat
input dari D10 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0 dan 2, akan bernilai 0. Saat
input dari D9 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1 dan 2, akan bernilai 0. Saat
input dari D8 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1 dan 2, akan bernilai 0. Saat
input dari D7 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 3akan bernilai 0.
Saat input dari D6 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, dan 3 akan bernilai
0. Saat input dari D5 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1, dan 3 akan bernilai 0.
Saat input dari D4 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1, dan 3 akan bernilai 0.
Saat input dari D3 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat
input dari D2 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat
input dari D1 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1, 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat
input dari D0 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1, 2 dan 3 akan bernilai 0.

2. PERTAYAAN DAN TUGAS


1. Rancanglah Rangkaian Priority Encoder dengan 4 input dan 2 output. Jelaskan cara
mendesain rangkaian tersebut (lengkapi Tabel Kebenaran, K-MAP dan persamaan logika
yang didapatkan)
2. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini

Jawaban :

D3
0
0
0
0
1

INPUT
D2
D1
0
0
0
0
0
1
1
X
X
X

Y= D3+D2

V=D0+D1+D2+D3

D0
0
1
X
X
X

Y
X
0
0
1
1

OUTPUT
X
X
0
1
0
1

V
0
1
1
1
1

X=D3+D2.D1

Dari Tabel kebenaran di atas, kemudian dibuat K-Map seperti gambar di atas untuk masing-masing
output X, Y, dan V (V adalah nilai output Validitas, yang akan bernilai 1 jika satu atau lebih inputnya
bernilai 1, dan bernilai 0 jika tidak ada inputnya yang bernilai 1).

KESIMPULAN

Rangkaian Encoder berfungsi menterjemahkan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit
biner.Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan
pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Berdasarkan output dari
Tabel Kebenaran, dibuat rangkaian Encoder yang merupakan aplikasi dari gerbang OR
Priority Encoderadalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari
rangkaian Priority Encoderadalah sebagai berikut : Jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat
yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Tabel Kebenaran
Priority Encoderdiberikan pada Tabel 1.2. Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan
nilai input bias 1 atau 0. Hasil Output tergantung dari Aktif (Aktiv Low atau Aktiv High) yang
masing-masing dipunyai sebuah rangkaian dan tergantung dari nilai logik yang terdapat pada input
tersebut.

You might also like