You are on page 1of 9

JANGAN ENGKAU TANYAKAN

Assalamu'alaikum wr wb

Perjalanan spiritual dan pengalaman spiritual yang akan saya ceritakan


ini, semoga menjadikan kita semua ingat akan apa hakikat hidup dan
kehidupan, untuk apa dan bagaimana menjalaninya.
Oleh-oleh yang saya berikan kepada pengunjung ketika saya
melaksanakan umroh tahun 2005 dan menjalankan ibadah haji tahun
2007 sekedar berbagi kenikmatan dan berharap agar mempertebal niat
dan keinginan untuk berziarah ke tanah suci.
Dengan anda membaca semua kisah dan perjalanan spiritual saya ini,
jangan bertanya kepada saya bagaimana Allah menurunkan keberkahan
dan kenikmatan yang sungguh luar biasa kepada saya. Jangan.....
Jangan pula ditanyakan kepada saya, resep-resepnya, sebab semuanya itu
berasal dari Allah. Bukan dari jerih payah saya. Bukan pula dari amalan
saya dalam beribadah kepadadNYa.
Cukup bagi anda untuk menguatkan hati, menata niat suci untuk
menjalankan semua perintah Allah dengan lega dan ikhlas. Jangan engkau
paksakan dan berniat yang lain kecuali hanya kepada Allah semua yang
kita tuju. bukan yang lain.
Ya Allah....sembah sujudku hanya kepadaMu. Pengabdianku hanya
kepadaMu. Keberkahan hanya milikMU dan segala kenikmatan berasal
dariMU. Hamba hanya menjalankan perintahMu dan menapaki jalan
Nabiku. wassalam

Di GANDENG NABI
Selesai melakukan thawaf, saya pun langsung hendak menunaikan Sa'i di
bukit Safa dan Marwah. Meski tidak seramai musim haji, namun kegiatan
ibadah umroh dibulan Ramadhan sangat sesak.
Saat selesai melakukan 1 putaran bolak balik dari bukit Safa dan Marwah,
tiba-tiba saya merasakan ada seseorang berjalan di sebelah kanan. Hati
ini berdebar kencang. Subahanallah !!
Ternyata Rasulullah datang dengan tiba-tiba dan langsung menggapit
tangan saya dan ikut menemani Sa'i. Terasa Sejuk sentuhan tangan
beliau.

Beliau juga menceritakan pada saat tahap-tahapan untuk bissa mencintai


dan merindukan Nabi dengan tutur kata yang lembuk dan menyejukkan.
Sungguh saya bersyukur pada Allah atas kenikamatan yang tiada tara itu.
Memang ketika saya masih di masjid Nabawi dulu, beliau berjanji akan
menemani saya. Subhanallah !!
Ya Allah, sungguh bodohlah jika hamba ini tidak mensyukuri atas semua
kenikmatan yang Engkau limpahkan pada diri hambaMU yang bodoh dan
kerdil ini. Dan sangat nistalah hamba ini jika tidak mengabdi hanya
kepadaMU.

AKU MELIHAT KEHEBATAN KA'BAH


Entah sudah hari ke berapa di Mekkah, namun yang saya ingat
pengalaman ini terjadi siang hari, beberapa menit selepas sholat dzuhur.
Setelah berdo'a, saya duduk-duduk di lantai terdepan masjid beberapa
meter di depan Ka'bah.
Saya pandangi Ka'bah yang tidak sepi dari kegiatan thawaf. Pikiran dan
hati saya fresh kala itu. Entah sadar atau tidak saya berguman sendiri.
" Ya Allah, apa sih hebatnya Ka'bah ? "
Subhanallah, saya kaget. Lalu saya istighfar sebanyak-banyaknya
memohon ampunan atas pertanyaan saya yang "kurang ajar" dan tidak
tahu diri. Tapi, sekali lagi Allah menampakkan pada saya Rahman dan
RahimNya.
Ketika mata saya belum lepas dari memandang Kabah, tiba-tiba saja di
atas sekeliling Ka'bah saya melihat ada banyak orang membawa
semacam kitab. Mereka semua berpakaian sama. Putih-Putih.
Untuk kesekian kalinya, karena saya orang yang benar-benar bodoh, saya
kembali bertanya pada Allah.
" Ya Allah....siapakah mereka dan sedang apa ? ".
Dan tidak berapa lama, ada suara sayup-sayup kayaknya menerangkan
apa yang menjadi pertanyaan saya. Sayapun mengangguk tanpa paham.
Lalau saya melihat, banyak "orang" yang ikut thawaf mengelilingi Ka'bah.
Melihat hal itu, sayapun bertanya pada Allah
" Ya Allah, siapakah mereka dan sedang apa mereka ? "

Sayapun mendapat keterangan tentang keberadaan makhluk yang ikut


thawaf bersama jamaah yang sesungguhnya.
Beberapa menit kemudian, saya melihat banyak sekali "orang" yang
berdzikir di sekitar Ka'bah, yang kira-kira jaraknya 30 meter dari "orang "
yang sedang thawaf.
Subahanallah, aku sudah saksikan kehebatan lingkungan Ka'bah dan puji
syukur padaMu Ya Allah yang memberikan kemudahan hambaMu dalam
melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain. Sujud sembahku hanya
padaMu.

JIKA SETAN SUDAH DIBELENGGU

Karena langkah saya ringan dan


enjoy, akhirnya saya bisa nyusul teman-teman. Dalam perjalanan biasa
saja, tidak ada suatu kejadian yang unik dan aneh. Namun ketika hendak
melempar kerikil ke tugu "setan", ada kejadian aneh.
Persis ketika berada di depan tugu setan yang pertama, pada saat tangan
ini hendak bergerak melempar kerikil, sayup-sayup telinga saya
mendengar suara halus.

" Engkau lihat, jika setan sudah dibelenggu, engkau bisa berbuat apapun
semaumu pada dia. Mau engkau ludahi, mau engkau telanjangi atau mau
engkau lempari, dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dia tidak memliki
sedikitpun kekuatan untuk membalasmu. Engkau lihat, dia sangat
lemah..... "
Entah sadar atau tidak, waktu itu saya menganggukkan kepala. Kemudian
saya bertanya dalam bathin.
" Ya Rabb...kekuatan apakah yang bisa membuat setan terbelenggu tidak
berdaya ?" Pertanyaannya tolol ya ? Memang saya wong bodho.....
Tiba-tiba saya mendengar lagi suara sayup-sayup namun tegas dan hanya
satu kata.
" Iman ! "
Subhanallah, puji syukur hanya kepadamu Ya Allah.....Engkau telah
berikan satu tongkat pegangan bagi hambaMu yang lemah ini

BANYAK MAYAT DI TEROWONGAN MINA


Hari itu, saya bersama rombongan kecil yang berjumlah 7 orang hendak
melakukan jumroh. Saya keluar tenda bersama-sama. Sampai kira-kira 20
meter sebelum masuk bibir terowongan mina, saya berhenti atau
memang kaki saya tidak mau digerakkan lagi, saya tidak tahu persis.
Saya diam terpaku menatap terowongan mina di depan saya. Saya mulai
merasakan pasti ada sesuatu ini. Sementara teman-teman yang lain
meninggalkan saya sendirian

yang terpaku di jalanan. Apa yang saya rasakan benar adanya.


Tiba-tiba saja, saya melihat banyak sekali mayat yang menumpuk di bibir
terowongan. Hati saya langsung menjerit dan beristighfar. Subhanallah,
ada apa ini ya Rabb...... Lagi-lagi saya hanya bisa menangis. Lha yang
heran saya mencium bau yang sangat wangi.
Kakiku bergetar, nadiku berdetak tak karuan. Aku tarik nafas panjang

supaya gejolak hatiku bisa tenang. Lalu saya mengangkat kedua belah
tangan saya, berdo'a.
" Ya Allah....pada hari ini, umat Rasulullah memenuhi panggilanmu untuk
beribadah haji. Hamba memohonkan kepadaMu Ya Rabb, berikanlah
keselamatan dan kelancaran bagi saudaraku dalam menunaikan ibadah
haji ini.
Jikapun untuk keperluan itu, hamba harus menggadaikan pahala ibadah
haji hamba dan tidak Engkau catat telah beribadah haji, hamba ikhlas.
Toh saya dalam menjalankan ibadah haji tidak pernah mengharapkan
pahala dan tidak membutuhkan pahala. Ya Allah.... Engkau Maha Tahu,
yang hamba butuhkan hanyalah Engkau, bukan yang lain ".
Sesudah mengucapkan do'a itu, hati menjadi tentram dan saya
melangkahkan kaki lebih enjoy, lebih banyak tersenyum sebab hati ini
sudah sangat lega.

Di Depan Pusara Syuhada Uhud

Turun dari bis, seluruh organ


tubuhku bergetar. Aku tebarkan pandanganku ke arah sebuah bukit

kesayangan Nabiku, bukit Uhud dimana kaki Nabiku pernah menginjaknya


sehingga bukit itupun bergetar.
Salah seorang teman jamaah mengajak saya untuk mendekati sebuah
pagar besi yang menjulang tinggi sebagai garis batas dari makam para
syuhada uhud. Wong diajak temen ya aku mau saja, meski perasaanku
makin tidak karuan. Dan benar....Ya Allah...Ya Karim....
Begitu sudah dekat , aku diam terpaku di depan pusara para syuhada
uhud. Tiba-tiba saja dalam pandangan mataku, ada sebuah layar
berwarna putih yang sangat besar sekali persis di depan saya. Kayak layar
tancep.
Dan aku saksikan sebuah tontonan pertempuran dahsyat dengan debu
yang beterbangan kesana kemari akibat dari kaki- kaki kuda dan unta
berlarian. Ya Rabb.....inikah yang dinamakan perang hud ? Sungguh, aku
menyaksikan sebuah epos, peperangan antara kaum muslimin dan kaum
kafir. Dan.....
Kulihat seorang yang berbadan tegap naik kuda begitu gagah namun
dadanya dipenuhi puluhan panah dan beberapa tombak. Dia terluka
parah, tapi nampaknya tak dihiraukan. Dia menerjang ke barisan musuh
dengan gagah berani.
Saya seolah paham dan mengerti betul siapa sang perwira yang gagah
berani itu. Hatiku yakin bahwa orang itu adalah paman Nabiku, penghulu
para syuhada uhud. Yah....itu adalah paman Hamzah.
Melihat adegan itu, aku menangis sesenggukan, sampai temanku
terheran-heran.
" Ya Allah....Islam tegak dengan perjuangan yang demikian berat,
memakan korban syuhada tak terkira. Oh... Begitu besar pengorbanan
para sahabat Nabi dalam membela dan menegakkan agama tauhid ini. "
Dan sekarang, sepeninggal Nabi dan para sahabat, umat tercerai berai
tergoda oleh gemerlapnya semua kekuasaan. Lupa akan semua pesan
Nabinya. Siapa yang mau dan ikhlas mengingat umat ? Siapa ????
Kalau teringat itu semua, saya sering menangis sendirian di tengah
malam. Saya selalu berdo'a pada Allah memintakan ampunan bagi
saudaraku yang tengah lalai, saling berkelahi dengan saudaranya yang
seiman.

Jika sudah larut dalam tangisan, maka yang terbayang dalam hatiku
adalah Rasulullah. Teringat Rasulullah, pasti sangat sulit bagiku untuk
menahan air mata untuk keluar.

You might also like