Professional Documents
Culture Documents
1.5. Tujuan
1.5.1. Umum
Merancang Alat Penggerus Obat
Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR
ATmega16 Disertai Tampilan LCD.
.
1.5.2. Khusus
Membuat rangkaian minimum system AVR
Atmega 16.
Membuat rangakaian LCD.
Membuat program mikrokontroller AVR
mengunakan
bahasa
pemprograman
BASCOM.
1.6. Manfaat
1.6.1. Teoritis
Meningkatkan
wawasan
dan
pengetahuan di bidang alat-alat kesehatan,
terutama membuat alat penggerus obat
otomatis.
1.6.2. Praktis
Dengan adanya alat ini diharapkan
dapat memudahkan user dalam melakukan
pekerjaannya dan dapat menyelesaikan tugas
fungsionalnya dengan cepat, efisien, dan
akurat.
2.
TELAAH PUSTAKA
2.1 Prinsip Dasar
Penggerusan merupakan salah satu
langkah penting dalam teknologi farmasi.
Penggerusan ini merupakan proses pengurangan
ukuran partikel atau butiran dari zat padat yang
selanjutnya
akan
mempengaruhi
luas
permukaan, tingkat homogenitas dan juga
tingkat kerja optimal dari zat aktif. Mengapa
2.
3.
3.
Penggerusan
halus, partikel
yang
dihasilkan berukuran lebih kecil dari 200
mesh (Lachman, 1988).
8.
Memori flash sebesar 8Kbyte dengan
kemampuan read while write.
11. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte
yang dapat diprogram saat operasi.
12. Analog komparator.
13. Komunikasi serial standar USART dengan
kecepaatan maksimal 2,5 Mbp.
S Lev
y el
m
b
o
l
V
s s
V
c c
Keterangan
Dihubungkan ke 0 V (Ground)
Dihubungkan dengan tegangan
supply +5V dengan toleransi
10%.
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
V
e e
Digunakan
untuk
tingkat kontras LCD.
mengatur
DB4
H/L
DB5
H/L
DB6
H/L
DB7
H/L
1
V+BL
5
1
V-BL
6
Pin data D4
Pin data D5
Pin data D6
Pin data D7
Back Light pada LCD
ini dihubungkan dengan
tegangan sebesar 4
4,2 V dengan arus 50
200 mA
Back Light pada LCD
ini dihubungkan dengan
ground
DB6
DB5
DB4
0 1 S R * *
/ /
C L
* : invalid bit
Cursor Display Shift memindah cursor dan
mengubah display tanpa merubah isi dari DD
RAM. Berikut ini tabel penunjukan cursor,
yaitu :
0
1
6. Function Set.
Function Set digunakan untuk mengeset
pemisahan data length. DL : ketika DL =1,
data length diset untuk 8 bit (DB7 sampai
DB0). Ketika DL sama dengan 0, data length
diset untuk 4 bit (DB7 sampai DB4). Untuk
bit atas ditransfer lebih dulu, kemudian
dilanjutkan bit bawah.
RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3
DB2
DB1 DB0
0
0
0
0
1 D 1 * * *
L
* : invalid bit
Tabel 2.3. Posisi Karakter Pada LCD Karakter 2 X
16
2.5.Optocoupler
Optocoupler atau juga bisa disebut
dengan opto isolator atau isolator yang terdiri
Dari LED infra merah yang ditempatkan
berhadapan dengan sebuah photodetector
(phototransistor) dalam satu kemasan plastik.
Keutamaan dari optocoupler adalah pemisah
anatara LED infra merah dan photodetector dibuat
sebuah celah. Jika dalam celah ini dimasukan
benda yang tidak tembus cahaya infra merah,
maka sinar yang dipancarkan oleh LED infra
merah tidak dapat mencapai photo detector. Photo
detector ini akan aktif apabila ada sinar yang
mengenainya. Dengan optocoupler hubungan
yang ada antara masukan dan keluaran hanya
seberkas cahaya, sehingga di dapatkan suatu
isolasi yang tinggi.
a.
b.
3. KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Blok Diagram
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Dalam
penelitian
dan
pembuatan modul ini, penulis terlebih dahulu
mengadakan persiapan untuk kelancaran
jalannya proses pembuatan dan pengamatan
antara lain adalah :
1. Mempelajari teori teori dan mencari
referensi yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
2.
teknis
3.
Membuat
blok
diagram
dengan
perancangan secermat mungkin.
4.
5.
6.
Membuat
jadwal
kegiatan
untuk
mengatur waktu pembuatan modul.
7.
Menyusun proposal.
Solder listrik
Soldering pump
Bread board
Tool set
Multimeter
Kegiatan
I
Okt
Des
Nov
Jan
Feb
Mart
Aprl
Mei
Juni
II
III
IV
V
Keterangan:
I.
II.
Pembuatan Proposal
III.
IV.
V.
Pengumpulan Karya Tulis
Penentuan judul
Studi
Literatur
Pembuatan Modul
Seminar Awal
Ujian
Sidang
Ilmiah (KTI)
dan
dan
5.
HASIL PENGUKURAN
5.1.Pengujian dan pengukuran modul
Setelah membuat modul maka perlu diadakan
pengujian dan pengukuran. Untuk itu penulis
mengadakan pendataan melalui proses pengukuran
dan pengujian. Tujuan dari pengukuran dan
pengujian adalah untuk mengetahui ketepatan dari
pembuatan modul yang penulis lakukan / untuk
memastikan
apakah masing-masing bagian
(komponen) dari rangkaian modul yang dimaksud
telah bekerja sesuai dengan fungsinya seperti yang
telah direncanakan.
X1
4,9
9,9
15
X5
4,9
9,8
14,9
4.
5.
Gambar 5.4. Obat 2 butir setelah di gerus
Tabel 5.4. Hasil penggerusan obat dengan 2 buah pil
dan waktu 10 detik
6.2. Saran
Setelah dilakukan pembuatan modul
maka ada beberapa saran yang perlu penulis
sampaikan diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
2.
5.4.4. Pembahasan Hasil Percobaan kedua
Setelah melakukan percobaan pertama dan di
ulang sampai beberapa kali kemudian penulis mencoba
kembali mengulang percobaan kedua namun percobaan
kali ini penulis melakukan proses penggerusan dengan
memasukan pil kedalam alat penggerus sebanyak 2
buah pil dan timer secara otomatis akan melipat
gandakan menjadi 10 detik. Dan setelah dilakukan
percobaan dan di ambil beberapa pendataan yang
dimasukan kedalam tabel, di sini alat menghasilkan
serbuk yang halus dari proses penggerusan pil tersebut.
Di sini membuktikan jika semakin banyak pil maka
harus bertambah waktu proses penggerusannya. Karena
semakin lama alat di gerus maka akan semakin halus
pula serbuk yang dihasilkan.
6.
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Mikrokontroler ATMega16 digunakan
sebagai pusat pengendali sistem karena
mikrokontroler ini memiliki fitur yang
lebih canggih daripada mikrokontroler
yang sama sama berasal dari keluarga
AVR. Dan memiliki kapasitas memori
yang lebih besar dari pada mikrokontroler
yang satu keluarga dengann
2. Untuk
melakukan
penggerusan
diperlukan driver motor penggerus.
3. LCD 16 X 2 sebagai tampilan untuk
mempermudah dalam pengesetan lama
penggerusan, lama pembersihan, lama
pencampuran, banyaknya takaran serbuk
obat, dan banyaknya kapsul.
3.
10
BIODATA PENULIS
Nama
: Urfan Mukti Prabowo
NIM
: P27 838 008 036
TTL
: Ponorogo, 02 September 1989
Alamat
: Jl. Manyar Sabrangan, Surabaya
Pendidikan : SMA
11