Professional Documents
Culture Documents
PERGESERAN WIEN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Astrofisika
Disusun oleh:
1. M. Isnan
(K23110
2. Afifah Shafa S
(K2312001)
3. Dzirwatul Muna
(K2312022)
4. Luluk Marah S
(K231202
5. Mutmainah R
(K2312048)
6. Niken Tri W
(K2312049)
7. Nur Hayati
(K2312050)
8. Venitya Sukma CW
(K2312075)
9. Wahyu Widyo P
(K23120
(k2312078)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANgk/md
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
A. CAHAYA
Setiap benda langit yang memiliki cahaya sendiri akan memancarkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang electromagnet yang dipancarkan benda benda langit ini
memiputi berbagai warna atau panjang gelombang.
Pancaran
gelombang
angstrom= 10 cm)
3) Pancaran gelombang optic atau pancaran kasat mata dengan sekitar 3800
sampai 7500 . Panjang gelombang optic terbagi menjadi:
a) Merah
:6300-7500
dapat mempelajari
B (T)= intensitas spesifik(I)= jumlah energy yang mengalir pada arah tegak
2
k=tetapan boltzmann=1,380x 10
erg det
-16
erg/ K
10
T=temperature ( K)
Sebaran( distribusi) energy menurut panjang gelombang untuk benda hitam dengan
berbagi temperature menunjukkan bahwa semakin tinggi temperature benda hitam, makin
tinggi pula intensitas spesifiknya dan jumlah energy terbesar dipancarkan pada
panjang gelombang yang lebih pendek.
dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin hokum wein menyatakan bahwa makin
tinggi temperature suatu benda hitam, makin pendek panjang tempat pancaran maksimum
terjadi. Hal ini dapt digunakan untuk menerangkan gejala pada bintang bahwa bintang
yang temperaturnya tinggi akan tampak berwarna biru, sedangkan bintang yang
temperaturnya rendah tampak berwarna merah.
Energy total yang dipancarkan benda hitam pada seluruh panjang
gelombangnya atau frekuensinya dapt ditentukan dengan mengintegralkan B(T),
yaitu:
B ( T )= B ( T ) d
B ( T )= T 4
-5
-2
-4 -1
yang dipancarkan oleh setiap cm permukaan benda hitam per detik ke semua arah adalah:
F= B ( T ) = T 4
Besaran F disebut fluks energy benda hitam
Jika suatu benda berbentuk bola dengan jari jari R dan temperature T
memancarkan radiasi dengan sifat benda hitam, energy yang dipancarkan seluruh benda
tersebut ke semua arah per detik adalah :
2
L=4 R F
L=4 R2 T 4
Bintang dapat dianggap sebagia benda hitam, meskipun tidak 100%. Hal ini dapa
terlihat dari distribusi energy bintang yang hamper sama dengan distribysi energy
benda hitam. Sebagai contoh distribusi energy bintang kelas O5 dengan suhu 5400 K
sama denga distribusi energy benda hitam yang suhnya 5400 K. Oleh karena itu, semua
hokum hokum yang berlaku pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang.
Jumah energi yang dipancarkan bintang dengan temperature T pada arah
2
tegak lurus permukaan per cm per detik per steradian(intensitas spesifik) adalah :
Penurunan Persamaan Hukum Pergeseran Wien
Kerapatan energi maksimum u ( )=U ()/V
Dengan
Sehingga
U ( )=
8 hcV
1
5
hc /(kT )
e
1
u ( )=
8 hc
1
5
hc /( kT )
e
1
maks
1
d 5 hc /(kT )
[
(e
1 ) ]
d
( u ( ) dideferensialkan
' ( )
6 hc /( kT )
u =8 hc [ 5 ( e
1 )
]+
(1)
( )
hc hc / kT ( hc /( kT ) )2
e
e
1
2 kT
maks dapat diperoleh ketika turunan pertama dari energi sebagai fungsi
nol
8 hc [ 5 6 ( ehc/ (kT )1 )
[5
(1)
( )
( kT )
hc
ehc/
maks kT
mak s
kT
2
hc hc/ kT hc /(kT )
e
(e
1 )
2
kT
( e hc/(
hc
maks kT
hc
=5 e
maks kT
hc
maks kT
()
.......(1a)
1e
hc
=5
maks kT
x
x=5(1e ) ........(1b)
maks
kT )
1 )
hc hc/ kT ( hc/( kT ) )2
e
e
1 =0
2 kT
1
2
( e hc/( kT )1 ) ] + 5 (1 ) hc
e hc/ kT ( e hc/(kT )1 ) =0
2
5 ( e hc/( kT )1 ) =
5=
]+
sama dengan
Dimana
x=
hc
maks kT
Gambar 1.
Gambar 2.
Pola spektrum bintang umumnya berbeda-beda, pada tahun 1863 seorang astronom
bernama Angelo Secchi mengelompokan spektrum bintang dalam 4 golongan berdasarkan
kemiripan susunan garis spektrumnya.
bintang
berdasarkan
spektrum
ada
beberapa
ahli
yang
Klasifikasi Miss A.
Kelas A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P
Maury
dan Q
Kelas O, B, A, F, G, K, M
J. Cannon
Akan tetapi dari ketiga klasifikasi tersebut yang paling dikenal dan dipakai hingga
sekarang adalah Klasifikasi Miss. Annie J. Cannon.
b) Klasifikasi Spektrum Bintang
1)Kelas O
Kls. Spek
Warna
Biru
Temperatur
> 30 000 K
Contoh
Bintang 10 Lacerta
Warna
Biru
Temperatur
11 000 30 000 K
Contoh
Warna
Biru
Temperatur
7 500 11 000 K
Contoh
Warna
Biru keputih-putihan
Temperatur
6 000 7 500 K
Contoh
Warna
Putih kekuning-kuningan
Temperatur
5 000 6000 K
Contoh
Warna
Jingga kemerah-merahan
Temperatu
3 500 5000 K
Contoh
Warna
Merah
Temperatur
2 500 3 000 K
Contoh
Gambar 17. Perubahan kuat garis unsur tertentu untuk berbagai kelas
spektrum
Astronom menggunakan nama logam untuk semua unsur yang lebih berat dari
helium.
Dari urutan penggolongan kelas spektrum, dapat dilihat bahwa bintang kelas awal
( kelas O, B dan A) adalah bintang yang panas, sedangkan bintang kelas lanjut (kelas K dan
M) adalah bintang yang dingin. Matahari masuk bintang kelas G2.
Dari urutan penggolongan kelas spektrum ini dapat dilihat juga bahwa garis
spektrum suatu unsur tertentu berubah kekuatannya dengan berubahnya temperatur.