You are on page 1of 14

BAHAN BELAJAR:

GEOMETRI TRANSFORMASI

Untung Trisna Suwaji


Agus Suharjana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA
YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya, bahan ajar ini
dapat diselesaikan dengan baik. bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan
dalam usaha peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah serta
dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat di dalam maupun di luar kegiatan diklat.
Diharapkan dengan mempelajari bahan ajar ini, peserta diklat dapat menambah wawasan
dan pengetahuan sehingga dapat mengadakan refleksi sejauh mana pemahaman terhadap
mata diklat yang sedang/telah diikuti.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
proses penyusunan bahan ajar ini. Kepada para pemerhati dan pelaku pendidikan, kami
berharap bahan ajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna peningkatan mutu
pembelajaran matematika di negeri ini.
Demi perbaikan bahan ajar ini, kami mengharapkan adanya saran untuk penyempurnaan di
masa yang akan datang.
Saran dapat disampaikan kepada kami di PPPPTK Matematika dengan alamat: Jl.
Kaliurang KM. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, DIY, Kotak Pos 31 YK-BS
Yogyakarta 55281. Telepon (0274) 881717, 885725, Fax. (0274) 885752. email:
sekretariat@p4tkmatematika.org.

Sleman,
Kepala PPPPTK matematika

Prof. rer. nat. Widodo, M. S.


NIP 196210311989031002

Geometri Transformasi
Seorang anak mendorong meja, maka seluruh titik pada meja tersebut akan berubah
posisinya. Seorang anak meniup balon udara, maka setiap titik pada balon tersebut ketika
kempes akan berpindah posisinya ke tempat yang baru. Perhatikan jarum jam yang sedang
berputar. Titik-titik pada jarum jam tersebut berpindah (meskipun tidak semuanya) ke
tempat yang baru. Ilustrasi di atas merupakan contoh transformasi. Jadi apakah yang
dimaksud dengan transformasi?

Gambar: http://jafhaning.files.wordpress.com/2010/06/gaya.jpg
http://www.memobee.com/index.php?do=c.news&idn=4443

Jika seluruh titik suatu obyek geometri dipindahkan menurut suatu aturan, akan didapatkan
bayangan dari gambar asli. Proses yang demikian dinamakan transformasi. Setiap titik
pada obyek asli memiliki pasangan dengan titik pada bayangannya.
Dalam geometri, transformasi merupakan prosedur yang spesifik yang memindahkan titiktitik pada bidang ke titik-titik yang berbeda. Dengan demikian dimungkinkan untuk
mengubah posisi dan bentuk.
Definisi: Suatu transformasi merupakan sebuah korespondensi satu-satu
antara dua himpunan
himpunan
himpunan

dan

, sedemikian sehingga setiap titik di

berkorespondensi dengan satu dan hanya satu titik di


, yang disebut sebagai peta (bayangan), serta setiap titik di

merupakan peta dari satu dan hanya satu titik di

, yang dinamakan

sebagai prapeta.
Pada saat seorang anak mendorong meja, apakah bentuk meja berubah? Tidak, bentuk
meja tetap. Transformasi yang tidak mengubah bentuk dinamakan isometri (iso = sama,
metri = ukuran). Pada transformasi isometri, jarak setiap dua titik pada bangun bayangan
sama dengan jarak dua titik pada bangun asalnya, sehingga bangun yang dihasilkan
kongruen dengan bangun aslinya. Transformasi isometri di antaranya adalah pergeseran
(translasi), perputaran (rotasi) dan pencerminan (refleksi).
Bandingkan dengan proses meniup balon. Jika membuat dua titik A dan B pada balon
yang belum ditiup, apakah setelah ditiup jarak A dan B tetap? Tentu saja berubah.
Transformasi yang merubah jarak atau merubah bentuk dinamakan transformasi non
isometri. Atau transformasi yang mengubah bentuk.

Salah satu transformasi yang mengubah bentuk adalah perbesaran atau dilatasi.
Transformasi Isometri
1. Transformasi Identitas
Pada transformasi identitas, setiap titik pada prapeta berimpit dengan titik pada petanya.
2. Translasi
Apabila kita memindahkan sebuah meja
dengan mendorong tanpa memutar, maka
setiap kaki meja akan bergerak pada arah dan
jarak yang sama panjang.
Jika

merupakan bayangan dari

pada suatu translasi, maka

Definisi: translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik-titik


pada bidang dengan arah yang sama dan jarak yang sama pula.
Pada suatu translasi, diperlukan ruas garis berarah yang dinamakan sebagai vektor
translasi. Pada sistim koordinat Kartesius, gerakan mendatar sejauh , dan vertikal sejauh
dinyatakan dengan vektor ( ). Sebagai ilustrasi pada gambar di atas, vektor translasi
dinyatakan oleh

( ) yang menunjukkan arah pergeseran 3 satuan ke kanan dan 1

satuan ke atas. Pada vektor translasi pergeseran vertikal naik atau horisontal ke kanan
dinyatakan dengan bilangan positif, sedangkan gerakan vertikal turun atau horisontal kiri
dinyatakan dengan bilangan negatif. Perhatikan bahwa
(
(

)
)

( )
(
)
Translasi dengan vektor translasi ( ) dapat dipandang sebagai suatu fungsi
dengan
( )

( )

( )

( )

Catatan: Notasi yang dapat digunakan di antaranya


(

Secara umum, jika titik

(
(

( )

) ditranslasikan oleh

)
(

)
( ) menjadi

), maka

diperoleh hubungan

Dalam bentuk matriks, persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai


( )

( )

( )

Sifat-sifat Translasi
a. Dua vektor yang sama menyatakan translasi yang sama
b. Pada umumnya translasi tidak memiliki titik invarian, kecuali translasi oleh vektor
nol.
c. Translasi merupakan transformasi isometri.
d. Translasi mempertahankan arah garis.
e. Hasil komposisi duransformasi apakah a translasi merupakan translasi.
Contoh soal:
oleh translasi (

Tentukan persamaan bayangan kurva

).

Alternatif penyelesaian (bantuan):


Misalkan (

) pada kurva

persamaan

, titik
(

dan

akan dipetakan ke

). Bentuk dapat diubah menjadi

) dengan
dan

. Substitusikan kedua persamaan ini ke


, diperoleh bentuk
(
)
(
)
. Jika disederhanakan diperoleh
.
Karena (

) tempat kedudukan titik-titik pada bayangan, maka persamaan bayangan yang

dimaksud adalah

3. Rotasi
a) Rotasi dengan pusat O(0, 0)
Rotasi dengan pusat (

), dengan sudut rotasi

dinotasikan sebagai

Definisi: Rotasi dengan pusat P sudut rotasi


transformasi yang memenuhi:
i.

Untuk setiap titik


.

ii.

Bayangan pusat rotasi

Misalkan sudut antara sumbuhubungan

merupakan suatu

tidak sama dengan , maka


adalah

dan

sendiri.

positif dan

adalah

, maka pada titik

berlaku

dan
. *)
Pada rotasi dengan pusat

rotasi
dangan

adalah

bayangan titik
(
(

) dan sudut
(

)
)

Akibatnya

Dengan mensubstitusikan *) ke persamaan di atas, diperoleh

Dalam bentuk matriks, dapat dituliskan sebagai


( )

)( )

Contoh:
Tentukan persamaan bayangan garis

oleh rotasi

dengan pusat (

).

Alternatif penyelesaian:
Misalkan titik (

) titik pada garis

. Titik ini akan dipetakan ke

dengan persamaan

dan

Jika disederhanakan diperoleh

Dengan

cara

eliminasi

atau

substitusi

diperoleh

). Selanjutnya kedua persamaan ini disubstitusikan ke


.

diperoleh

Karena

bayangan

,
),

persamaanbayangan yang dimaksud adalah


b) Rotasi dengan pusat (

titik

Ilustrasi berikut merupakan rotasi


Perhatikan bahwa langkah-langkah berikut akan menghasilkan
bayangan yang sama dengan gambar di atas.
1) Translasikan obyek dengan vektor translasi
sehingga diperoleh bayangan ( )

2) Rotasikan bayangan di atas dengan pusat O, sudut rotasi .


Diperoleh bayangan
( )

)( )

)(

3) Translasikan bayangan di atas dengan vektor translasi


( )

( )
(

( )
)(

( )

Sifat-sifat Rotasi
1) Pusat rotasi merupakan titik tetap (titik invarian)
2) Selain rotasi dengan sudut

, titik selain pusat rotasi berpindah tempat.

3) Rotasi merupakan transformasi isometri

dan

maka

4) Secara umum, rotasi tidak mempertahankan arah garis.


5) Komposisi dua rotasi dengan pusat yang sama menghasilkan rotasi dengan pusat
yang sama, tetapi dengan sudut putar sama dengan jumlah sudut putar kedua rotasi.

4. Refleksi
Pada foto di samping, kita dapat melipat foto sehingga
gambar asli berimpit dengan bayangannya. Setiap
titik pada pra-peta berimpit dengan titik petanya.
Garis sepanjang lipatan dinamakan garis refleksi,
sedangkan korespondensi antara titik-titik pada obyek
dengan titik-titik pada bayangannya dinamakan
refleksi garis.
Foto: Eko W.
http://bulbr.wordpress.com/
Definisi: Refleksi terhadap garis k merupakan transformasi pada bidang
sedemikian sehingga:

a.

i.

Jika titik tidak pada , maka bayangan dari , yaitu


sebagai garis bagi tekak lurus

ii.

Jika titik
sendiri.

pada , maka bayangan

dengan

adalah dirinya

Refleksi terhadap sumbu-

Misalkan (

) merupakan bayangan dari (

atas didapat hubungan:

dan

), dari gambar di

, sehingga:

Jika diubah ke bentuk persamaan matriks, diperoleh bentuk: ( )


(

Matriks

) dinamakan sebagai matriks pencerminan terhadap sumbu-

b. Refleksi terhadap sumbuMisalkan (

) merupakan
(

), dari

atas

didapat

bayangan dari
gambar

di

hubungan:
, sehingga

dan

) ( ).

Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai:


( )

) ( ).

Selanjutnya,

) disebut matriks pencerminan

terhadap sumbu- .
c.

Refleksi terhadap garis

Misalkan (
(

) merupakan bayangan dari

), dari gambar di atas didapat hubungan:


dan

, sehingga

Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di


atas dapat dinyatakan sebagai ( )
Matriks

) ( ).

merupakan

matriks

pencerminan terhadap garis

d. Refleksi terhadap garis

Perhatikan gambar di atas, titik

) direfleksikan terhadap garis

. Misalkan sudut yang dibentuk oleh

, dengan

dengan sumbu x positif adalah

maka
dan
Sudut yang dibentuk oleh sumbu-x positif dengan

... **)
adalah

(mengapa?).

Misalkan bayangan

adalah

(
(

), maka
)
)

Dengan mensubstitusi **) ke kedua persamaan di atas, diperoleh

Dalam bentuk matriks, dapat dituliskan sebagai ( )


e.

)( )

Refleksi terhadap garis

Serupa dengan rotasi dengan pusat (

), refleksi terhadap garis y=mx+c dapat dilakukan

dengan sedikit manipulasi.


1) Translasikan obyek dengan suatu vektor translasi
mentranslasikan

dimana

berimpit dengan garis

suatu vektor yang


.

Sebagai latihan,

silakan dicari vektor


2) Refleksikan bayangan yang terjadi terhadap garis
3) Translasikan bayangan yang terjadi dengan vektor translasi
Contoh:
Tentukan persamaan bayangan kurva

yang direfleksikan terhadap garis

Alternatif Penyelesaian (bantuan):


Langkah 1: Garis dan parabola ditranslasikan dengan vektor translasi (
melalui (0, 0). Persamaan garis dan parabola hasil translasi berturut-turut
dan

) agar garis

... (1)

... (2).
,
) pada parabola (2), maka dipenuhi

Langkah 2: Parabola (2) direfleksikan terhadap garis (1) dengan


.

Misal (

) bayangan titik (
dan

diperoleh

... (4) dan

Dengan substitusi nilai

... (5). Dari kedua persamaan terakhir

diperoleh

Substitusikan hasil terakhir ke persamaan 2, diperoleh

Dari sini diperoleh persamaan hasil refleksi terhadap garis (1)

Langkah 3: translasikan kembali dengan vektor translasi ( ), diperoleh


(

Jika disederhanakan, diperoleh hasil refleksi

terhadap garis

adalah

f.

Refleksi terhadap titik asal

Pada gambar di samping, diberikan ilustrasi jenis lain


dari pencerminan, yaitu pencerminan terhadap sebuah
titik. Segitiga

merupakan bayangan segitiga

pada perncerminan terhadap titik . Perhatikan bahwa


merupakan titik tengah ruas garis

dan

Definisi: Refleksi terhadap titik


yang memenuhi:
i.
ii.

merupakan transformasi pada bidang

Jika titik tidak berimpit dengan , maka bayangan


sehingga merupakan titik tengah
Titik merupakan bayangan dari dirinya sendiri.

adalah

Perhatikan ilustrasi berikut ini,


Misalkan (

) merupakan bayangan dari (

dari gambar di atas didapat hubungan:

),
dan

, sehingga

Dalam bentuk persamaan matriks persamaan di atas


dapat dinyatakan sebagai ( )

) ( ).

) adalah matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap titik (0,

0).
Sifat-sifat Refleksi
1) Jika suatu obyek direfleksikan dua kali terhadap garis yang sama, maka bayangan
yang terjadi berimpit dengan obyek semula.
2) Titik-titik pada garis refleksi merupakan titik invarian. Selain di garis tersebut,
semua titik berpindah posisi.
3) Refleksi merupakan transformasi isometri.
4) Refleksi tidak mempertahankan arah garis.
5) Komposisi dua refleksi dengan sumbu refleksi dua garis yang berpotongan
merupakan suatu transformasi rotasi.
Transformasi Non Isometri
Perkalian Bangun (Dilatasi)
Segitiga

di atas merupakan peta dari

segitiga

pada dilatasi dengan pusat dilatasi

titik (

) dan faktor dilatasi 2 . Pada gambar

di atas, kedua segitiga sebangun dengan segitiga


kanan. Darimanakah faktor dilatasi diperoleh?
Perhatikan

bahwa

kedua

segitiga

di

atas

sebangun. Periksalah bahwa


, nilai ini dinamakan sebagai faktor dilatasi,
sedangkan

merupakan pusat dilatasi.

Definisi: Dilatasi dengan faktor dilatasi


bidang sedemikian sehingga:
i.
ii.
iii.

dan pusat

, merupakan transformasi pada

Bayangan titik , pusat dilatasi, adalah sendiri.


Jika positif dan bayangan adalah , maka dan terletak pada sinar
yang sama sehingga
.
Jika k negatif, bayangan adalah , maka dan
merupakan dua sinar yang bertolak belakang,
dan
.

Dilatasi dengan pusat dilatasi titik (

Dilatasi dengan pusat , faktor dilatasi , maka

Dalam bentuk matriks,

Dilatasi dengan pusat (

( )

( )

( )

)
)
)( )

), faktor dilatasi

Untuk menentukan persamaan matriks dilatasi yang pusatnya bukan O langkah-langkah


yang diperlukan adalah:
1) Translasikan obyek dengan vektor translasi ( ) sehingga peta pusat dilatasi
berimpit di titik O dan peta (
) menjadi (
) dengan
( )
2) Dilatasikan (

( )

) dengan pusat , faktor dilatasi .


( )

3) Translasikan kembali obyek (


( )

( )

)( )

)(

) dengan vektor translasi ( )


( )

)(

( )

DAFTAR PUSTAKA
Ann Xavier Gantert, 2008, Amscos Geometry, New York: Amsco School Publication
Daniel C. Alexander & Geralyn M. Koeberlein, 2011, Elementary Geometry for College
Students, Belmont: Brooks/Cole
H.S. Hall, & F.H. Stevens. 1949. School Geometry Parts I VI. London: MacMillan and
Co..
David M. Burton, 2011, The History of Mathematics : An Introduction, New York:
McGraw-Hill.
Michael Serra, 2008, Discovering Geometry: An Investigative Approach, Emeryville
California: Key Curriculum Press
Thomas H. Sidebotham. 2002. The A to Z of Mathematics, A basic guide. New York:
John Wiley & Sons, Inc.
W. Gellert, H. Kastner, & M. Helwich. 1977. The VNR Concise Encyclopedia of
Mathematics, New York: Van Nostrand Reinhold Company.

You might also like