You are on page 1of 152

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT BELI NASABAH


TERHADAP REKSADANA SYARIAH
(STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
SEMARANG)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi
Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang

Disusun oleh :

Aniqotur Rosyidah
062411044

FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011

ii

Drs. H. Djohan Masruhan, MM


Jl. Candi Kencana I/B. 17 Semarang
Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi
Perum Griya Sekar Gading blok C/6 Kalisegoro Gunung Pati

Lamp

PERSETUJUAN PEMBIMBING
: 4 (empat) eks

Hal

: Naskah Skripsi

A.n. Aniqotur Rosyidah

Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
saya kirimkan naskah saudara :
Nama

: Aniqotur Rosyidah

Nim

: 062411044

Jurusan

: Ekonomi Islam

Judul

: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli


Nasabah Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang)

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian harap maklum adanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Semarang,

Juni 2011

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. H. Djohan Masruhan, MM


NIP. 19510510 198203 0 002

Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi


NIP. 19800128 200801 1 010

iii

DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARIAH
Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHAN
Nama
NIM
Jurusan
Judul

: Aniqotur Rosyidah
: 062411044
: Ekonomi Islam
: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Nasabah
Terhadap Reksadana Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang)

Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syariah IAIN Walisongo


Semarang dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik / cukup, pada tanggal:
28 Juni 2011
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam.
Semarang, 28 Juni 2011
Mengetahui,
Ketua Sidang

Sekretaris Sidang

Muhammad Shoim, S.Ag.,MH.


NIP. 19711101 200604 1 003

Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi


NIP. 19800128 200801 1 010

Penguji I

Penguji II

Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag


NIP. 19690830 199403 2 003

Ari Kristin. P, SE, M.Si


NIP. 19790512 200501 2 004

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. H. Djohan Masruhan, MM


NIP. 19510510 198203 0 002

Ratno Agriyanto, S. Pd. SE, Msi


NIP. 19800128 200801 1 010

iv

MOTTO

............

Maka jika tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak (boleh) menganiaya
dan tidak (pula) dianiaya (QS. Al-Baqarah (2): 279)1

Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 37.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahakan karya kecilku ini untuk :

Persembahan yang tertinggi hanyalah kepada Allah SWT,


yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap langkah.

Abahku (H.A. Rasmidi) dan Ibuku (Umi Rosyidah)


yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan tidak pernah bosan
untuk terus mendoakan anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan.
Terima kasih, kasih sayangmu telah membawa anakmu pada pembelajaran arti
hidup. Sujud dan doa disepertiga malammu telah menjadi titian surga bagi
perjalanan hidupku. Terimalah persembahan karya ananda.

Adik-adikku tersayang dan keluarga besarku : M. Yusuf Rosyid, M.Kholilur


Rohman dan M. Dhofirun Niam baik-baik hidup jauh dari orang tua,
M. Habib Lutfi, M. Ajibur Rusdi dan M. Nur Said belajar yang rajin jangan sering
berantem, dan dek Zazilatun Nafiah yang selalu menemani Ibu dirumah. Raihlah
cita-cita kalian. Semoga Allah selalu memberikan jalan yang terbaik untuk
kalian...Amiin

Orang tersayangku M. Lutfi Khakim, yang selalu membantu dan memcurahkan


waktu buat aku dalam menyelesaikan karya ini. Terimakasih atas dukungan dan
kesabarannya...
Thank You Forever.....

vi

DEKLARASI

Dengan kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan


bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis
oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
sebagai rujukan.

Semarang,

Juni 2011

Deklarator

Aniqotur Rosyidah
062411044

vii

ABSTRAK

Bisnis Bank Syariah di Indonesia semakin memperlihatkan


perkembangan bagus. Seiring dengan perkembangan perbankan syariah di
Indonesia, saat ini banyak perbankan syariah yang mengeluarkan produk
investasi. Salah satu produk infestasi yang cukup berkembang akhir-akhir ini
adalah reksadana syariah. Nasabah mulai menggunakan reksadana Syariah
karena melihat kemudahan dan keuntungan yang didapatnya. Bank Syariah
Mandiri cabang Semarang yang terletak di Jl. Pemuda Bedagan Semarang,
memiliki produk jasa investasi Reksadana Syariah. Hal ini yang melatar
belakangi untuk diadakan penelitian. Permasalahan yang diungkap dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli
nasabah untuk membeli reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang ?
Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi, uji simultan ,uji
parsial, uji asumsi klasik, hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor budaya,
faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana
syariah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana
di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value
0,165 > 0,005. Faktor sosial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005. Faktor pribadi
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli
nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan
ditunjukkan P value 0,545 > 0,005. Faktor psikologi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711
> 0,005. Faktor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.

Kata kunci : faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,
faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah

viii

KATA PENGANTAR

Asslamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah Wasyukurillah, senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya,
sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan ketetapan Iman dan Islam.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah
Muhammad SAW pembawa rahmat bagi makhluk sekian alam, keluarga, sahabat
dan para tabiin serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari
akhir nanti.
Pada penyusunan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu
penulis ingin ucapkan terima kasih sebagai penghargaan atau peran sertanya
dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN
Walisongo Semarang
3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
4. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam dan
bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku sekretaris jurusan, atas kebijakan yang
dikeluarkan khususnya yang berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini
5. Bapak Drs. H. Djohan Masruhan, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Ratno Agriyanto,SE,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu, dengan meluangkan waktu dan tenaganya yang sangat berharga
semata-mata demi mengarahkan dan membimbing penulis selama penyusunan
skripsi ini
6. Segenap Dosen Fakultas Syariah yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis dan senantiasa mengarahkan serta memberi motivasi selama
ix

penulis melaksanakan kuliah sehingga penulis mampu menyelesaikan


penulisan skripsi ini
7. Bapak Joko Trilaksono selaku Staf Bagian Umum Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang beserta seluruh karyawan, yang telah memberi izin dan
membantu penulis untuk melakukan penelitian skrpsi ini.
8. Abah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh dan membimbing serta
memberikan dorongan kepada penulis, baik moral maupun spiritual. Serta
Adik-adikku yang memberikan inspirasi dalam penulisan ini
9. Keluarga penulis di BPI E-17 (Della, Aina, Uus, dkk) dan Elvanda kost di
jalan Nusa Indah 1 no 18 Ngaliyan (mbIva, mbAlvi, Rifaah, Iswati, Irna,
Nusan, dkk) kebersamaan dan canda tawa bersama kalian tidak akan pernah
terlupakan
10. Seluruh teman-teman mahasiswa khususnya keluarga besar EIB 06 (Via,
Eko, Dani, Adi, Gabid, Ma2k, Mukti, Nizwar, Ibnu, dkk ). Terima kasih
penulis ucapkan untuk kalian yang telah setia berjuang bersama-sama mencari
ilmu di fakultas tercinta kita
11. Teman-teman SJA 08 yang telah memberikan dukungan kepada penulis
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Sepesial teruntuk orang tersayangku, M. Lutfi Khakim dengan kesabarannya
senantiasa menemani dan memberikan waktunya untuk penulis dalam
mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
13. Sahabat-i ALMAPABA 06 PMII Rayon Syariah (Yayan, Ninik, Ica, Himma,
Ani bendum, Ely, Uus, Vian, Ubed, Khoirudin, Tamam, Robot, dkk), bersama
kalian penulis berproses, kekeluargaan, canda tawa, dan semoga kita masih
bisa tetap bersama dalam satu ikatan. Senior-senior PMII (mas Tedy, mas
Iman, mas Adib, mas Yusro, mas Ricard, mbEvy, mas Ham, mas Tomy, mas
Jigug, mas Bams, dkk) terimakasih atas bantuan dan arahannya. Seluruh
keluarga besar PMII Rayon Syariah (Inul, Arif, Faqih, Endang, dkk) dan
sahabat-i 06 PMII Komisariat Walisongo Semarang (Naryoko, Gacuk, Uplik,
dkk). Tangan terkepal dan maju ke muka....!!!

14. Kawan-kawan pengurus DEMA periode 2010 (Jecknong, Coco, Habib,


Tabiin, Arifudin, Andik dkk), kawan-kawan UKMI An-Niswa (dek Jannah,
dkk) dan teman-teman KKN posko 13 Menur Mranggen Demak, jangan
pernah melupakan penulis yang pernah bergabung bersama kalian.
Kebersamaan yang pernah kita bangun selalu diwarnai dengan senyuman dan
menjadikan kita sebagai keluarga. Thank for all...
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya
ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah SWT membalas
semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka
berikan dan melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya. Semoga
Allah membalas semua amal. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,
sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Juni 2011

Aniqotur Rosyidah
062411044

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

iii

HALAMAN MOTTO .............................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

HALAMAN DEKLARASI ....................................................................

vi

HALAMAN ABSTRAK ........................................................................

vii

HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................

viii

HALAMAN DAFTAR ISI .....................................................................

xi

HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................

xiv

HALAMAN GAMBAR ..........................................................................

xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .....................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ........................................................

1.2 Rumusan masalah .................................................................

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................

1.4 Sistematika penulisan............................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Reksadana Syariah ..............................................................

10

2.1.1 Mekanisme OperasionalReksadana Syariah ...............

11

2.1.2 Jenis-jenis Reksadana .................................................

15

2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana...........................

17

2.1.4 Risiko Reksadana ........................................................

18

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ....

19

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen ....................................

19

xii

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi .............................

20

2.2.2.1 Faktor Budaya ...................................................

20

2.2.2.2 Faktor Sosial ......................................................

22

2.2.2.3 Faktor Pribadi ..................................................

23

2.2.2.4 Faktor Psikologi ................................................

24

2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial ..................................

26

2.3 Minat Nasabah ......................................................................

28

2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................

29

2.5 Kerangka Teori ....................................................................

32

2.6 Hipotesis ...............................................................................

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Dan Sumber Data ........................................................

34

3.2 Populasi dan Sampel .............................................................

34

3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................

36

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................

37

3.5 Teknik Analisis Data............................................................

39

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................

39

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................

40

3.5.3 Uji Statistik ..................................................................

41

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang

44

4.1.1 Sejarah BSM Cabang Semarang ..................................

44

4.1.2 Visi Misi BSM Cabang Semarang ...............................

47

4.1.3. Struktur Organisasi BSM Cabang Semarang...............

47

4.1.4 Produk-Produk BSM Cabang Semarang .....................

49

4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden ..........................

63

4.2.1 Deskriptif Data Penelitian ...........................................

63

4.2.2 Deskriptif Responden.................................................

64

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..............................

79

xiii

4.3.1 Uji Validitas Instrumen ..............................................

79

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ..........................................

81

4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................

82

4.4.1 Uji Multikolinearitas ..................................................

82

4.4.2 Uji Autokorelasi .........................................................

83

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas...............................................

84

4.4.4 Uji Normalitas ............................................................

85

4.5 Analisis Data .........................................................................

87

4.5.1 Analisis Korelasi ........................................................

88

4.5.2 Pengujian Hipotesis ...................................................

89

4.5.2.1 Uji Simultan ....................................................

89

4.5.2.2 Uji Parsial .......................................................

90

4.6 Pembahasan ..........................................................................

94

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...........................................................................

105

5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................

106

5.3 Saran .....................................................................................

106

5.4 Penutup ..................................................................................

107

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Penelitiandan Pengukuran ................................................. 38


Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................. 64
Tabel 4.2 Umur Responden ............................................................................. 65
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir .........................................................................

67

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ....................................................................... 68


Tabel 4.5 Penghasilan Per Bulan .................................................................... 70
Tabel 4.6 Hasil Skor Kuesioner Regresi .......................................................... 71
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen .......................................................... 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................... 81
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 82
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi ............................................................................. 83
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 84
Tabel 4.12 Uji Normalitas ................................................................................

85

Tabel 4.13 Analisis Korelasi ............................................................................. 88


Tabel 4.14 Uji simultan .................................................................................... 90
Tabel 4.15 Parsial .............................................................................................. 91

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mekanisme penjualan reksadana di Bank........................................

Gambar 4.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 65


Gambar 4.2 Umur Responden ......................................................................... 66
Gambar 4.3 Pendidikan Terakhir ................................................................... 68
Gambar 4.4 Pekerjaan Responden ................................................................... 69
Gambar 4.5 Penghasilan Per Bulan ................................................................ 71
Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas ........................................ 85
Gambar 4.7 Grafik Histogram ......................................................................... 86
Gambar 4.8 Normal Probability Plot ............................................................... 87

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lampiran angket


Lampiran 2 : Daftar seluruh jawaban atas angket
Lampiran 3 : Diskriptif dari 30 responden
Lampiran 4 : Uji validitas dan reliabilitas angket.
Lampiran 5 : Uji asumsi klasik dan regresi
Lampiran 6 : Output Regresi Linier berganda dari 30 responden

xvii

51

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hadirnya Bank Muamalat, Asuransi Takaful, dan tumbuhnya lembaga
keuangan syariah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi
yang berbasis pada investor muslim. Bapepam mulai melakukan inisiatif
untuk mewadahi investor muslim, maka mulai tahun 1997 dihadirkan
reksadana syariah dengan produknya yang bernama danareksa syariah.
Kemudian pada tahun 2000 dihadirkan kembali produk baru dengan nama
danareksa syariah berimbang.1 Sistem danareksa syariah ini belum menjadi
bagian terpisah sistem reksadana yang ada selama ini. Reksadana memiliki
andil yang amat besar dalam perekonomian masyarakat karena dapat
memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaanperusahaan nasional, baik BUMN maupun swasta. Di sisi lain, reksadana
syariah memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa keamanan dan
keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.
Di pasar modal, sejak tahun 2001, Bursa Efek Jakarta mengeluarkan
Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan subset dari Index Harga Saham
Gabungan (IHSG). Dengan mengacu kepada index di JII, investor yang ingin
membenamkan dananya sesuai syariah akan lebih mudah. Mereka bisa
menggunakan index itu sebagai sasaran tolok ukur kinerja (benchmark), tidak
1

Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta : Ekonisia, cet. Ke-I,
2003, hlm. 201.

secara langsung sebagai sasaran investasi.2 Dalam pasar modal, dibedakan


antara spekulan dengan pelaku bisnis (investor) dari derajat ketidak pastian
yang dihadapinya. Untuk itu perlu dilihat dahulu karakter dari masing-masing
investasi dan spekulasi. Pertama, investor di pasar modal adalah perorangan
atau lembaga yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk
berinvestasi (yang berindikasi mengharapkan deviden) di perusahaanperusahaan go publik yang diyakininya baik dan menguntungkan, bukan untuk
mencari capital gain melalui short selling. Mereka mendasari keputusan
investasinya

pada

informasi

yang

terpercaya

tentang

faktor-faktor

fundamental ekonomi pada perusahaan melalui kajian yang seksama.3


Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek
Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu
Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham
yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta
Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark)
untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.
Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.4
MUI melalui Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia no : 40/DSN-MUI/X/2003, tentang Pasar Modal dan Pedoman
2

Ibid, hlm.273.
Hendy M. Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z, Jakarta : Elex Medai Komputindo,
2008, hlm. 98.
4
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html
,
diakses 29 Juni 2011.
3

Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Mendefinisikan


pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Sedangkan Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Adapun
Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan dibidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusaaan, maupun
cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip Syariah.5
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana
juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi
di Pasar Modal.
Reksadana Syariah Syariah (Islamic Investment Fund) merupakan
intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana
untuk diinvestasikan. Reksadana Syariah ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan
investasi dari sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggung
jawabkan secara religius, yang memang sejalan dengan prinsip-prinsip
5

Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional,Jakarta :


Intermasa, cet.2, 2003, hlm. 263

syariah. Karenanya, dipenuhinya nilai syariah ini menjadi tujuan paling


utama.6
Reksadana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh
National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade
Equity dengan kapitalitas sebesar U$ 150 juta. Sedangkan di Indonesia
reksadana Syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT
Danareksa Invesment Management, di mana pada saat itu Danareksa
mengeluarkan produk reksadana berdasarkan prinsip syariah berjenis
reksadana campuran yang dinamakan Danareksa Syariah Berimbang.7
Seiring dengan diberikannya Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang pasar modal, reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak
diterbitkannya reksadana berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI reksadana pada
tahun 1995. Pada tahun 1996, badan pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI
mengeluarkan peraturan pelaksanaan tentang reksadana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang
lahirnya reksadana KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah
munculnya reksadana syariah di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola
oleh PT Danareksa Invesment Management.
Perkembangan

reksadana

syariah

di

Indonesia

mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2004, reksadana syariah


menunjukan pertumbuhan yang pesat, ditandai dengan diterbitkannya 7

Iggi H. Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama, 2000, hlm.83.
7
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,
Jakarta :Putra Grafika, 2007, hlm. 103.

reksadana syariah yang mendorong peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB)


reksadana syariah sebesar Rp. 459 miliar (586,2%). Sepanjang tahun 2005,
secara umum pasar reksadana nasional mengalami rendemption yang sangat
signifikan sehingga terjadi penutunan NAB. Hal yang sama juga dialami
sejumlah reksadana syariah dengan total loss akibat penurunan NAB
mencapai Rp. 204 miliar. Namun dengan didukung terbitnya 7 reksadana
syariah baru, pada akhir tahun 2005 NAB mengalami peningkatan sebesar
Rp. 32,9 miliar (6,3%) menjadi Rp. 558,9 miliar dan share terhadap reksadana
nasional sebesar 2%. Saat ini reksadana syariah yang akif berjumlah 17 yang
dinyatakan efektif oleh Bapepam.8
Hingga saat ini dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan
hingga akhir April 2011 telah mencapai rekor baru. Pencapaiannya bahkan
telah melampaui total dana kelolaan di tahun 2010. Sampai 30 April 2011,
dana kelolaan reksadana mencapai Rp 153,687 triliun. Tahun lalu, total dana
kelolaan

reksadana

sebesar

Rp

149,099

triliun.

Reksadana

saham

memperlihatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 15,85% dari awal tahun


hingga akhir April 2011. Sementara itu, reksadana campuran dan pendapatan
tetap turun masing-masing 8,24% dan 5,33%. Penurunan ini karena beberapa
faktor. Ada sebagian yang keluar karena tertarik investasi di sukuk. Adapula
yang mengalihkan investasinya ke reksadana saham. Sampai dengan Maret
2011 jumlah pemegang unit reksadana mencapai 423.576 nasabah atau sudah

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal, diakses pada tanggal 16 januari 2011.

melampaui total nasabah tahun lalu yang sebanyak 353.704. Adapun jumlah
unit reksadana hingga Maret 2011 sebanyak 621 unit.9
Walaupun pengaturan reksadana sepenuhnya merupakan kewenangan
Bapepam mengingat reksadana tersebut merupakan suatu instrumen investasi
jangka panjang, bank yang bertindak sebagai agent of sales dari reksadana
tetap perlu harus memperhatikan beberapa prinsip kehati-hatian yang
berhubungan dengan penyelenggaraan reksadana. Bank Indonesia sendiri,
meskipun bukan lembaga yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi
penyelenggaraan reksadana, tetap saja memiliki keterkaitan yang erat apabila
penyelenggaraan reksadana tersebut melibatkan bank-bank.
Gambar 1.1
Mekanisme penjualan reksadana yang melibatkan Bank
menyampaikan order

Manajer Investasi
nasabah

membeli
reksadana

Bank

Konfirmasi
Mentransfer
uang

Bank Kustodian

Bank Syariah Mandiri merupakan bank milik pemerintah pertama


yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. 10 Bank Syariah
Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD)
berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari

http://ibadahonline.com/?p=1030, diakses pada tanggal 3 Mei 2011.


Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema
Insani, 2001, hlm. 26.
10

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April


2007.11
Pada Bank Syariah Mandiri cabang Semarang, reksadana syariah
mulai beroprasi sejak tahun 2007. Dengan cara pemasaran langsung
ditawarkan via Custemer Servise, baik secara langsung agar minat nasabah
untuk membuka, atau secara crosselling sebagai produk sekunder yang Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang jual. Hal ini karena pada dasarnya di
Bank Syariah Mandiri tabungan adalah yang utama.12
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BELI NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI
PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG), untuk
bahan penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi sebagai persyaratan
penyelesaian Studi Program S-1 Ekonomi Islam.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan dan untuk
menghasilkan pembahasan yang obyektif dan terarah dapat dirumuskan
permasalahan adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat
nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang?

11

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/produkjasaconsumer/jasainvestasi-consumer/reksadana-consumer/ diakses pada tanggal 29 Juni 2011.


12
Hasil wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono Staf Bagian Umum BSM Cabang
Semarang, 6 Mei 2011.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai
dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah untuk membeli Reksadana Syariah di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang.
Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan ilmu yang berkaitan
ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.
3. Untuk memenuhi kewajiban akademik serta untuk melengkapi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
1.4 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah:
Bagian awal, yang terdiri dari halaman judul, halaman nota pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, halaman tabel, halaman gambar, dan halaman
lampiran.
Bagian isi yang terdiri dari lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Berisi

tentang

mengenai

reksadana

Syariah,

faktor-faktor

yang

mempengaruhi perilaku konsumen, minat nasabah, penelitian sebelumnya,


kerangka teori dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, dan tekhnik analisis
data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran umum Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang,
deskriptif data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas
instrumen, uji asumsi klasik, analisis data, dan pembahasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan penutup.

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reksadana Syariah


Reksadana berasal dari kata reksa yang berarti jaga atau pelihara
dan kata dana berarti uang. Sehingga reksadana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada umumnya diartikan sebagai
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi,
valuta asing atau deposito) oleh manajer investasi.13
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat
27, reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.
Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti
saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumenintrumen tersebut. Dengan demikian, sebuah reksadana merupakan hubungan
trilateral karena melibatkan beberapa pihak yang terkait sebuah kontrak atau
trust deed secara legal. Mereka adalah pemilik modal, manajer investasi, dan
bank kustodian.14
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/ DSNMUI/IV/2001, reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut
13

Heri Sudarsono, Op.cit, hlm. 198.


Dr. Muhammad Firdaus NH, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, Jakarta :
Renaisance, 2005, hlm.14
14

11

ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta (shahibul maal/rabb al-maal) dengan manajer investasi
sebagai wakil shahibul maal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil
shahibul maal dengan pengguna investasi.15
Perbedaan paling mendasar antara reksadana konvensional dan
reksadana

syariah

adalah

terletak

pada

proses

screening

dalam

mengkontruksi portofolio. Filterasasi menurut prinsip syariah adalah


mengeluarkan saham-saham yang memiliki aktivitas haram seperti riba,
gharar, minuman keras, judi, daging babi, rokok, dan lain sebagainya yang
berbau maksiat. Di samping itu proses filtrasi juga dilakukan dengan cara
membersihkan pendapatan yang dianggap diperoleh dari kegiatan haram dan
membersihkannya dengan cara charity.16
Landasan Syariah mengenai reksadana syariah terdapat pada Firman
Allah, antara lain:

..... ....

Artinya :

...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan


riba.... (QS. Al-Baqarah : 275).17

2.1.1 Mekanisme Operasional Reksadana Syariah


Mekanisme operasional dalam Reksadana Syariah jika dilihat dari
segi akadnya terdiri atas dua konsep hukum Islam, yaitu:

15

Tim Penulis Dewan Syariah Nasional MUI, Op. Cit, hlm 121.
Dr. Muhammad Firdaus NH, Op. Cit, hlm. 22.
17
Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung : Diponegoro, 2000, hlm. 36.
16

12

1) Antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem


wakalah.
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian
mandat.18 Dalam pelaksanaan Reksadana syariah menggunakan konsep
akad wakalah dimana dalam hal ini pemodal memberikan mandat kepada
manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan
pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus.
Investasi hanya dilakukan dengan instrumen keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam.
2) Antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan
sistem mudharabah.
Mudharabah adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut)
dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati
oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib almal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib.19
Adapun karakteristik sistem mudharabah dalam reksadana syariah
adalah:
1) Pembagian keuntungan antara pemodal (shahibul maal) yang diwakili
oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi

18
19

Muhammad SyafiI Antonio, Op. Cit, hlm. 120.


Tim Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Op.Cit, hlm. 121-122.

13

yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer invetasi sebagai
wakil dan tidak ada jaminan atas hasil invetasi tertentu kepada pemodal.
2) Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan.
Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas
investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross
negligence/tafrith).20
Sedangkan ciri-ciri operasional reksadana syariah, adalah :
1) Mempunyai Dewan Syariah yang bertugas memberikan arahan kegiatan
Manajer Investasi dengan syariah Islam.
2) Hubungan investor dan perusahaan didasarkan pada sistem mudharabah,
dimana satu pihak menyediakan 100% modal (investor), sedangkan pihak
lain sebagai pengelola (manajer investasi).
3) Kegiatan usaha atau investasi diarahkan pada hal-hal yang tidak
bertentangan dengan syariat Islam.21
Dalam mekanisme operasional reksadana ada tiga pihak yang terlibat
dalam pengelolaan dana, yaitu :
1) Manajer Investasi adalah perusahaan, bukan perorangan, yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio efek milik nasabah.22 Manajer investasi
sebagai pengelola investasi. Manajer investasi ini bertanggung jawab atas
kegiatan investasi, yang meliputi analisa dan pemilihan jenis investasi,
mengambil keputusan-keputusan investasi, memonitor pasar investasi,

20

Ibid. hlm. 122.


Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 22
22
Eko Priyono Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, Reksadana Solusi Perencaran Investasi
di Era Modern, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 42.
21

14

dan melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk kepentingan


investor.23 Manajer investasi (perusahaan pengelola) dapat berupa:
a) Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT
yang khusus menangani reksadana, selain dua divisi yang lain yakni
perantara pedagang efek (broker dealer) dan penjaminan emisi
(underwrinter).
b) Perusahaan secara khusus bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi (PMI) atau invesment management company atau Manajer
Investasi.24
2) Bank Kustodian adalah bagian dari kegiatan suatu bank yang bertindak
sebagai penyimpanan kekayaan (safe keeper) serta administrator
reksadana. Baik Manajer Investasi maupun Bank Kustodian dapat
melakukan kegiatan ini harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari
Bapepam. Dana yang terkumpul dari sekian banyak investor melalui
reksadana bukan merupakan bagian dari kekayaan Manajer Investasi
maupun Bank Kustodian. Dana dan kekayaan (surat-surat berharga) yang
dimiliki oleh reksadana adalah milik para investor dan disimpan atas
nama reksadana di Bank Kustodian.
3) Pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter) maupun di pasar
uang (bank) dan pengawas yang dilakukan oleh Bapepam.25

23

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Ibid, hlm.23


Heri Sudarsono,Op.cit, hlm. 200.
25
Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit. hlm. 24.
24

15

2.1.2 Jenis-Jenis Reksadana


Ada empat jenis reksadana dalam peraturan Bapepam. Namun,
dalam reksadana syariah hanya mengakui dua jenis reksadana, yaitu
Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)dan Reksadana
Campuran (Discretionary Fund). Jenis reksadana yang berdasarkan
portofolio, yaitu :
1) Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund), adalah reksadana yang
investasinya 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efekefek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Pada umumnya,
instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini meliputi deposito,
SBI, obligasi, serta efek hutang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari
satu tahun. Reksadana ini memiliki tingkat resiko paling rendah, tetapi
keuntungan yang didapatkan juga sangat terbatas. Tujuan untuk investasi
ini umumnya untuk kepentingan perlindungan modal dan untuk
menyediakan likuiditas yang tinggi, sehingga jika dibutuhkan, dapat
dicairkan setiap hari kerja dengan resiko penurunan nilai investasi hampir
tidak ada.
2) Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) adalah reksadana
yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang
dikelolanya kedalam efek yang bersifat hutang. Efek yang bersifat hutang
umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti
deposito, obligasi syariah, SWBI, dan instrumen lainnya. Salah satu
keuntungan yang diperoleh dari jenis reksadana ini adalah hasil investasi

16

yang lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Disisi lain, tingkat
resiko yang dimiliki juga lebih besar. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan keuntungan yang stabil. Jenis reksadana ini cocok untuk
tujuan investasi jangka menengah panjang (>3 tahun) dengan resiko
menengah.
3) Reksadana Saham, adalah reksadana yang melakukan investasi sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat
ekuitas (saham). Efek saham pada umumnya memberikan hasil yang
tinggi, berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan
dividen.
4) Reksadana

Campuran

(Discretionary

Fund),

dapat

melakukan

investasinya dalam bentuk efek hutang maupun ekuitas dengan porsi


alokasi yang lebih fleksibel. Artinya, melihat sisi fleksibelitasnya baik
dalam pemilihan jenis investasi (saham, obligasi, deposito, atau efek
lainnya) serta komposisi alokasinya, reksadana jenis ini dapat berorentasi
pada saham, obligasi atau pasar uang. Fleksibilitas pengelolaan investasi
dapat digunakan untuk berpindah-pindah dari saham, ke obligasi,
maupun ke deposito, tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan
aktivitas traaading, atau sering juga disebut usaha market timing.
Reksadana syariah merupakan reksadana yang mengalokasikan
seluruh dana atau potofolio ke dalam Jakarta Islamic Index, obligasi
syariah, dan berbagai instrumen keuangan syariah lainnya.26

26

Ibid, hlm. 42.

17

2.1.3 Manfaat dan Keuntungan Reksadana


Manfaat dan keuntungan berinvestasi di reksadana, adalah :
1) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat
melakukan diversifikasi dalam efek, sehingga dapat memperkecil risiko.
2) Reksadana mempemudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal.
3) Efisiensi waktu, dengan melakukan investasi pada reksadana dimana
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional maka pemodal
tidak perlu memantau kinerja investasinya hal tersebut telah dialihkan
kepada Manajer Investasi.27
4) Pengelolaan investasi yang profesional oleh Manajer Investasi yang
sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh
Bank Kustodian.
5) Likuiditas tinggi, karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksadana
dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi.28
6) Kemudaha investasi melalui kemudahan pelayanan dalam pembelian
maupun penjualan kembali unit penyertaan.
7) Tranparansi informasi, apapun yang berkaitan dengan perkembangan
portofolio, biaya harus disampaikan secara terus menerus oleh pihak
reksadana.
8) Biaya transaksi reksadana sangat murah dibandingkan dengan apabila
investor melakukan transaksi secara individual di bursa. Karena biaya
27
28

Heri sudarsono, Op.cit, hlm. 206


Eko priyono pratomo & Ubaidillah Nugraha, Op.cit, hlm.35

18

transaksi ditanggung oleh para pemegang unit penyertaan atau investor


yang jumlahnya banyak.29
2.1.4 Risiko Reksadana
Risiko yang akan dihadapi apabila berinvestasi di reksadana, adalah :
1) Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyerta (NUP), risiko ini dipengaruhi
oleh turunnya harga dari efek (saham, dan surat berharga lainnya) yang
masuk dalam portofolio reksadana tersebut.
2) Risiko likuiditas, risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh
Manjer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan
kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi
kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
3) Risiko Wanprestasi, dimana risiko dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak dapat segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan reksadana, pialang
Bank Kustodian, agen pembayaran atau bencana alam yang dapat
menurunkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana.30
4) Risiko-risiko lain yang dapat terjadi adalah risiko ekonomi dan politik,
pasar, inflasi, dan nilai tukar.

29
30

Dr. Muhammad Firdaus NH dkk, Op.cit, hlm.48


Heri sudarsono, Op.cit, hlm.206-207

19

2.2 Faktor-Faktor Yang Maempengaruhi Perilaku Konsumen


2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam semua aktivitas manusia. Kaitannya dalam
perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
konsumen yang secara langsung terlibat dalam proses berinvestasinya.
Perilaku konsumen adalah keputusan seseorang atas merek kategori produk,
tempat untuk didatangi, waktu pembelian dan jumlah pembelian, merupakan
hasil dari rangsangan (stimuli) yang berasal dari luar dirinya, yang diolah
dalam diri konsumen.31
Dalam Islam, perilaku seorang konsumen harus mencerminkan
hubungan dirinya dengan Allah SWT. Seorang konsumen muslim akan
mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan duniawi dan
ukhrawinya. Konsumsi tidak dapat dipisahkan dari peranan keimanan.
Peranan keimanan menjadi tolak ukur penting karena keimanan
memberikan cara pandang dunia yang cendrung mempengaruhi kepribadian
manusia, yang dalam bentuk perilaku, gaya hidup, selera, sikap-sikap
terhadap sesama manusia, sumber daya, dan ekologi. Keimanan sangat
mempengaruhi sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam bentuk
kepuasan material maupun spiritual.32

31

Philip Kotler dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia . Jilid I. Jakarta :


Salemba Empat, 1999, hlm. 220.
32
Muhammad Muflih, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, Jakarta
: PT. Raja Rafindo Persada, 2006. Hlm. 5.

20

Perilaku konsumen merupakan perkembangan dari psikologi


konsumen dalam penelitian yang merupakan perluasan pengambilan
keputusan konsumen dalam bidang perilaku ekonomi dan psikologi
ekonomi. Dalam bank konsumen disebut dengan nasabah, nasabah adalah
setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi, setiap orang yang ke
bank untuk mendapatkan informasi dan setiap orang yang ada di kantor
(satu bagian, bagian lain, atau cabang lain). Pepatah mengtakan nasabah
adalah raja, maka nasabah wajib dilayanin dengan tulus dan ikhlas.33
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor berarti hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan
(mempengaruhi) terjadinya sesuatu.34 Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis dan
kebutuhan sosial. Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh
pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa
jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian
konsumen.35
2.2.2.1 Faktor Budaya
Pengertian kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang
telah tertanam, kebudayaan merupakan totalitas dari sesuatu yang
dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan secara
sosial (disosialisasikan) tidak sekedar sebuah catatan ringkas tetapi

33
34

Ibid, hlm. 7.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Ed. II, 1994, hlm.

37.
35

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit , hlm. 223.

21

dalam bentuk perilaku melalui pembelajaran sosial (social learning).


Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen.36 Budaya dan sub-budaya
sangat penting bagi perilaku nasabah. Budaya merupakan penentu
keinginan dan perilaku paling dasar. Sub-budaya mencangkup agama
dan kebudayaan. Perusahaan sering melancarkan program pemasaran
secara khusus untuk mereka pemasaran lintas budaya muncul dari
riset pemasaran yang cermat.
1) Agama
Din dalam arti agama mewajibkan Kaum Muslimin melaksanakan
dan mewujudkan kehendak Allah itu secara komunal dan
individual, dan mencangkupi baik hubungan manusia dengan Allah
maupun aspek-aspek lain kehidupan manusia (ilmu pengetahuan,
teknologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya). Anggota semua
kelompok agama kadang-kadang mengambil keputusan membeli
yang dipengaruhi oleh identitas agama tersebut. Perilaku konsumen
biasa dipengaruhi secara langsung oleh agama dalam hal produk
yang secara simbolis dan ritualistik. Bentuk keseimbangan
kebutuhan hidup dan kehidupan di dunia dan akhirat kelak..37
2) Kebudayaan
Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari
keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian
36
37

Ibid, hlm. 224.


Muhammad Muflih, M.A. Op. Cit. Hlm. 67-68.

22

tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya


dari lembaga-lembaga kunci lain.
2.2.2.2 Faktor Sosial
Faktor Sosial adalah kelompok referensi atau acuan secara
umum berupa individu atau kelompok nyata atau khayalan yang
memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang
lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen)
mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui
kebutuhan nilai ekspresif konsumen. Terdapat beberapa bentuk
kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku
konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok peran dan status
sosial (kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan
kelompok asli konsumen).38
1) Lingkungan
Dalam lingkungan terdapat lingkungan kelompok acuan dan
lingkungan keluarga. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak
langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua ini
adalah kelompok dimana orang tersebut berada dan berinteraksi.
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh. Otoritas keluarga terdiri dari orang tua seseorang.39
2) Peran dan status sosial
38

Ibid, hlm. 69.


Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 225-230

39

23

Peran adalah kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh


seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Status sosial
didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status sosial yang berbeda sehingga para anggota
setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para
anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau
lebih rendah. Suatu peran membawa status. 40
2.2.2.3 Faktor Pribadi
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari
setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang
relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang
sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenisjenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang
kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan
produk atau merek. Berbagai kategori faktor pribadi di negara ini
meliputi usia, pekerjaan, dan gaya hidup. Pemasar menentukan
kategori produk bagaimana keanggotaan faktor pribadi saling
berintraksi untuk mempengaruhi guna mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
1) Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan,

40

Ibid, Hlm. 231.

24

pola waktu), tabungan dan aktiva (termasuk aktiva yang


lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap
terhadap

belanja

atau

menabung.

Pekerjaan

juga

akan

mempengaruhi keadaan ekonomi, sehingga seseorang dapat


menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenehi dengan
memperhitungkan keadaan ekonominya.41
2) Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan di dunia
2.2.2.4 Faktor Psikologis
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah
pemasaran

dan

rangsangan

lingkungan

memasuki

kesadaran

konsumen. Pemasar memahami apa yang terjadi dalam kesadaran


konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dan keputusan
pembelian akhir. Proses psikologis secara fundamental mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap bebagai rangsangan pemasaran diantara
lain yaitu motivasi, prsepsi, pembelajaran. Sebuah mekanisme lebih

41

Philip Kotler dan A. B. Susanto, Op. Cit. Hlm. 233.

25

dari bejuta-juta komoditi atau jasa tersedia, tetapi kita berhasil untuk
memilih rangkaian barang dan jasa yang tersedia tersebut.42
1) Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu
tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan yang
demikian berasal keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti
rasa lapar, haus, tidak enak. Kebutuhan lain bersifat psikogenik.
Kebutuhan yang demikian berasal dari keadaan psikologis
mengenai

ketegangan

seperti

kebutuhan

akan

pengakuan,

penghargaan, atau rasa kepemilikan. Kebanyakan kebutuhan


psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut
untuk bertindak secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi motif
(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong
seseorang untuk bertindak. Memuaskan kebutuhan tersebut untuk
mengurangi rasa ketegangan.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan

dan

mengintepretasikan

informasi

guna

membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang


termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang
benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai
situasi tertentu.

42

Ibid, hlm. 238.

26

2.2.2.5 Faktor Kebutuhan Sosial


Perilaku konsumen mencangkup semua aktivitas pembeli,
mantan pembeli dan pembeli potensial, dari pra-beli sampai pasca
beli, dari memulai mengkonsumsi sampai berhenti mengkonsumsi.
Hal ini mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan
suatu keinginan, yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas
kebutuhan yang paling mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri,
sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung
berdampak pada kemungkinan dilakukannya pembelian ulang. Dalam
menghadapi lingkungan yang relatif cepat berubah khususnya
persaingan dalam bisnis jasa dituntut strategi pemasaran yang mampu
menciptakan keunggulan bersaing. Bisnis jasa terdapat keterkaitan
antara faktor kebutuhan sosial yaitu pelayanan, kenyamanan, dan
produk.43
1) Pelayanan
Pelayanan melibatkan suatu tingkatan dasar efisiensi dalam
transaksi komersial. Pelayanan adalah apa yang menghasilkan atau
mencegah suatu penjualan. Pada umumnya semua orang adalah
konsumen (memakai atau pembeli barang atau jasa), karena tidak
ada seorangpun yang tidak membutuhkan barang atau jasa dalam
kehidupannya. Setiap orang yang pergi ke sebuah bank untuk
menggunakan
43

sebuah

produk

yang

ditawarkan

dan

juga

A. Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran, cet. 1, Jogjakarta: Amara


Books, 2003, hlm.158.

27

menginginkan diberikan pelayanan yang memuaskan dan terbaik,


baik dengan pelayanan dari segi produk yang mereka inginkan,
maupun dari segi penyambutan kepada konsumen yang datang,
baik dengan keramahan, senyuman, maupun dari segi kebersihan
bank.
2) Kenyamanan
Kenyamanan adalah hal-hal yang bukan meliputi kebutuhan pokok
dan bukan kebutuhan tepat guna, tetapi yang memberikan
kesenangan dan kenyamanan kepada manusia. Kenyamanan
merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan, sehingga
dapat menyediakan berbagai kenyamanan maupun menggunakan
media penarik seperti misalnya fasilitas tambahan. Pelayanan dan
etika pemasaran produk jasa bank merupakan salah satu alternatif
yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah nasabah.maka hal
ini harus dilakukan dengan baik dan benar untuk mendapatkan
simpati dan menarik bagi masyarakat calon nasabah bank
bersangkutan.
3) Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pengembangan produkproduk bank tidak dilepaskan dari metode operasi bank yang
pendekatannya dapat dilakukan dengan cara mempelajari ketentuan
metode ekonomi Islam. Berbagai upaya selalu dilakukan oleh pihak
manajemen untuk menarik nasabah diantaranya, dengan menarik

28

artibut-artibut atas suatu produk, kemudahan produk tertentu, dan


lainnya. Artibut-artibut produk ini menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menggunakan
produk/jasa bank tertentu. Misalnya adalah artibut-artibut produk.44

2.3 Minat Beli Nasabah


Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Secara
sederhana minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi
yang menjadi objek dari minat itu tersebut dengan disertai dengan perasaan
senang.45
Definisi lain mengatakan minat adalah suatu perangkat mental yang
terdiri dari sutu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa
takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Seseorang yang berminat melakukan aktivitas investasi seperi
pembelian saham, obligasi, reksadana, atau berinvestasi melalui pasar uang
seperti deposito atau giro tidak akan mengenal putus asa dan tetap menikmati
kegiatan tersebut, bahkan dengan sendirinya ia akan mencari informasi seluas
mungkin tanpa mengandalkan orang lain. Dorongan yang ada pada diri
individu, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri
terlihat lebih terinci dan jelas sesuai dengan faktor kebutuhan. Oleh karena itu
ciri-ciri dan minat seseorang akan menjadi pedoman penyelenggara program
44

Ibid, hlm. 158-160


Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Perspektif Islam), Jakarta : Kencana, 2004, hlm. 263.
45

29

aktifitas dalam berinvestasi dan arahnya akan lebih dikategorikan kepada hasil
investasi berupa: tingkat pengembalian yang besar, aman, terpercaya, dan
domain yang lain. Dengan adanya penggunaan pedoman maka pandangan dan
pengembangan program akan sesuai dengan ketetapan masa berinvestasi dalam
melakukan aktifitas investasi. Kemudian diharapkan akan muncul dalam
pikiran, bahwa pada umumnya seseorang memiliki ragam tentang pengertian
berinvestasi sehat dan aman yang perlu diperhatikan.
Crow and Crow (1973) berpendapat ada tiga faktor yang menjadi
timbulnya minat, yaitu:
a) Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan, ingin seks.
Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau
mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain
b) Motif

sosial,

dapat

menjadi

faktor

dapat

menjadi

faktor

yang

membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.


c) Faktor emosional, minat mempunyai hubungan erat yang erat dengan
emosi.46
2.4 Penelitian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan acuan dari beberapa
penelitian terdahulu. Diantaranya adalah :
Pertama, penelitian yang berjudul Tinjauan Yuridis Tentang
Reksadana Syariah sebagai Alternatif Investasi Bagi Investor oleh Elfiera
Anggraini Daulay. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa reksadana syariah

46

Ibid, hlm. 264.

30

adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam,
baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta dengan manajer
investasi, maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.
Reksadana syariah sebagai instrumen investasi yang tunduk terhadap peraturan
perundangundangan di bidang pasar modal, harus menerapkan prinsip
keterbukaan guna memberikan perlindungan terhadap investor dan reksadana
syariah juga dilarang untuk melakukan praktek insider trading serta reksadana
syariah juga harus terbebas dari kegiatan usaha yang bertentangan dengan
syariah Islam. Pemerintah harus mengupayakan sesegera mungkin merealisasi
UndangUndang tentang Pasar Moda Syariah yang dibuat secara efektif dan
efisien serta terperinci, termasuk didalamnya pelaksanaan opersional reksadana
syariah, sehingga adanya jaminan kepastian hukum mengenai masalah
perlindungan investor dalam melakukan investasi melalui reksadana syariah.47
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Catur Dwi Astuti yang berjudul
Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang" . Menjelaskan tentang kegiatan reksadana BSM
Investa Berimbang di BSM cabang Semarang pada hakikatnya boleh
dilakukan, hal tersebut dikarenakan inti mekanisme kegiatan dari pada
Reksadana BSM Investasi Berimbang adalah merupakan suatu akad yang
menggunakan prinsip wakalah dan Mudharabah. Dimana prinsip tersebut
adalah merupakan salah satu prinsip dalam hukum ekonomi Islam. Islam
membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam rangka
47

Elfiera Anggraini Daulay, Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syariah sebagai


Alternatif Investasi Bagi Investor, Medan : Skripsi Universitas Sumatra Utara, 2010.

31

pemenuhan kebutuhan hidupnya, dengan catatan bahwa kegiatan muamalah


tersebut tidak menyimpang dari ketentuan hukum Islam dan dalam transaksi
muamalah tersebut berlandasakan pada asas saling ridlo dan tidak ada salah
satu pihak yang merasa dirugikan.48
Ketiga, penelitian berikutnya yang dijadikan acuan peneliti adalah
penelitian yang dilakukan oleh Rifaatul Machmudah mengenai FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Menjadi Nasabah Di
Bank

Syariah.

Mencakup

mengenai

faktor-faktor

apa

saja

yang

mempengaruhi minat nasabah non muslim yang menjadi nasabah di Bank


Syariah terdapat beberapa poin yang terkandung didalamnya yaitu mengenai
lokasi, pelayanan, economic stimuli, religius stimuli, profit sharing, dan
promosi. Secara simultan (bersama-sama) terdapat pengaruh yang signifikan
antara Lokasi, Pelayanan, Economic Stimuli, Religius Stimuli, Reputasi, Profit
Sharing, dan Promosi terhadap minat nasabah non-muslim menjadi nasabah di
Bank Syariah.49
Keempat, penulis juga mengacu pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Ikrima Nailul Sari yang berjudul Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nasabah Memilih Bank Muamalat Cabang Batam Tahun
2009-2010. Pada penelitian ini mengemukakan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam dengan
menggunakan analisis validitas dan reliabilitas dan analisis deskriptif

48

Catur Dwi Astuti, Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang, 2007.
49
Rifaatul Machmudah , Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah, Semarang, 2010.

32

(frequency). Faktor yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat


cabang Batam terbagi menjadi: faktor agama (syariah), faktor produk, faktor
fasilitas dan pelayanan, faktor tempat atau lokasi, faktor dorongan, promosi
dan sosialisasi, faktor merek dan kualitas manajemen, faktor-faktor lainnya.
Faktor dominan yang mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat
cabang Batam dengan menggunakan analisis faktor. Faktor dominan yang
mempengaruhi nasabah memilih Bank Muamalat cabang Batam terdiri dari
faktor produk, fasilitas dan pelayanan.50
2.5 Kerangka Teori
Dari uraian diatas, kerangka teori dituangkan dalam gambar berikut :

Faktor budaya (X1)


Faktor sosial (X2)
Faktor pribadi (X3)

Minat Beli Nasabah


(Y)

Faktor psikologi (X4)

Faktor kebutuhan
Sosial (X5)

Keterangan :
Y : Variabel Dependent
X1, X2, X3, X4, X5 : Variabel Independent
50

Ikrima Nailul Sari, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank


Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010, Yokyakarta, 2010.

33

2.6 Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih
harus diuji kebenarannya.51 Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka hipotesis yang
peneliti ajukan adalah :
H 1 : faktor budaya berpengaruh pada minat nasabah
H 2 : faktor sosial berpengaruh pada minat beli nasabah
H 3 : faktor pribadi berpengaruh pada minat beli nasabah
H4 : faktor psikologi berpengaruh pada minat beli nasabah
H5 : faktor kebutuhan sosial berpengaruh pada minat beli nasabah

51

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004, hlm 13.

34

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang sebagai objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal-hal yang ia
ketahui.52 Kuesioner yang dipakai di sini adalah model tertutup karena jawaban
telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban
dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
3.2 Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.53 Dalam penelitian ini
yang menjadi populasinya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang
52

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 16, hlm. 151.
53
Ibid, hlm. 80.

34

35

menggunakan produk reksadana. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah


Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang menggunakan produk
reksadana pada tahun 2010 sejumlah 100 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.54 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.55 Jika kita hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,
dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel.56 Dalam pengambilan sampel, Suharsini Arikunto
memberikan pedoman bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 20 % atau 20 - 25 % atau
lebih.57 Dengan metode sampling purposive, yaitu pengambilan sampel
berdasarkan

tujuan

tertentu.

Biasanya,

dilakukan

dengan

beberapa

pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya.


Dalam penelitian ini diperoleh 30 responden dari 30% jumlah populasi.

54

Ibid, hlm. 81.


Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syariah IAIN
Walisongo, 2008, hlm. 24.
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi Revisi V,
Jakarta: Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-12,, hlm. 109.
57
Ibid, hlm. 112.
55

36

3.3 Metode pengumpulan Data


a. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk
mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi,
perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu peristiwa
pewawancara

yang

mengajukan

pertanyaan

dengan

orang

yang

diwawancarai. Ini diperoleh untuk memperoleh data atau informasi yang


diperlukan dengan cara mengadakan wawancara, bertanya langsung kepada
pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan.58
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data yang ditempuh dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu banyak.59
c. Metode Kuisioner (Angket)
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada

58

responden

untuk

dijawab.

Kuisioner

merupakan

teknik

Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D,Bandung :


Alfabeta, 2008, hlm. 137.
59
Ibid, 145.

37

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.60
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
dengan menggunakan skala likert 5 poin.61 Sebelum membuat daftar
pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan
variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai
patokan untuk menyusun instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5
(lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

N : Netral
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut :
SS : 5

TS : 2

S :4

STS : 1

N:3
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.62

60

Ibid, hlm. 142.


Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm 65.
62
Prof. Dr. Sugiyono, op.cit., hlm. 38.
61

38

Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran


variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Pengukuran
No

Variabel

Definisi Operasional

Indikator

Skala

Budaya

Perilaku yang telah tertanam

1. Agama

Likert

2. Kebiasaan
2

Sosial

Kelompok referensi atau acuan 1. Ling


secara umum berupa individu

kung

atau

an

kelompok

nyata

atau

Likert

khayalan yang memiliki pengaruh 2. Peran dan


evaluasi,

aspirasi,

bahkan

status sosial

perilaku terhadap orang lain


3

Pribadi

Karakteristik

psikologis

yang 1. Pekerjaan

Likert

berada dari setiap orang yang 2. Gaya hidup


memandang responnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten
4

Psikologi

Pemasaran

dan

rangsangan

1. Presepsi

lingkungan memasuki kesadaran

2. Motivasi

Likert

konsumen
5

Kebutuhan

perilaku

konsumen

Sosial

semua aktivitas

mencakup 1. Pelayanan

pembeli

dari 2. Kenyamanan

memulai mengkonsumsi sampai 3. Produk

Likert

39

berhenti mengkonsumsi
6

Minat Beli Kesukaan (kecenderungan hati) 1. Diri


Nasabah

kepada sesuatu

dalam Likert

individi
(emosional)
2. Dorongan

3.5 Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan cara yaitu analisis kuantitatif. Analisis
yang dilakukan terhadap data antara lain: uji validitas dan reliabilitas, uji
penyimpanan asumsi klasik dan uji statistik.
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur.63 Data dikatakan valid, jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner
tersebut. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap
faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk mengetahui seberapa cermat
suatu test atau pengujian melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrumen
pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut mengukur apa yang
seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan peneliti. Untuk menguji kevalidan suatu data maka dilakukan uji
63

Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik),
Yogyakarta: MediaKom, 2008, hlm 16.

40

validitas terhadap butir-butir kuesioner. Tinggi rendah validitas suatu angket


atau kuesioner dihitung dengan menggunakan metode Pearsons Product
Moment Correlation, yaitu dengan menghitung korelasi antara skor item
pertanyaan dengan skor total.
Hasil perhitungan ini akan dibandingkan dengan critical value pada
tabel ini nilai r dengan taraf signifikasi 5% dan jumlah sampel yang ada.
Apabila hasil perhitungan korelasi produk moment lebih besar dari critical
value, maka instrumen ini dinyatakan valid. Sebaliknya apabila skor item
kurang dari critical value, maka instrumen ini dinyatakan tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas

adalah

suatu

angka

indeks

yang menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk
menghitung reabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Croanbach
Alpha.64 Instrument untuk mengukur masing-masing variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Croanbach Alpha > 0,60.65
3.5.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik
Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi
yang disyratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari
multikolinieritas serta heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

64

Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2000, hlm 135.
65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, 2005, hlm. 41 45

41

berdistribusi normal atau tidak.66 Uji Normalitas bertujuan untuk menguji


apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.67
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan
linear antar variable independent dalam model regresi.68
c. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians.
3.5.3 Uji Statistik
Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu deskriminasi
analysis. Alasan yang mendasari penggunaan alat statistik ini karena penelitian
ini menguji obyek yang mempunyai dua kategori mutual eksklusif berdasarkan
beberapa variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut.69
Rumus :
Y a b1 X 1 b2 X 2 b3 X 3 b4 X 4 b5 X 5 e

Dimana :
Y = Minat Beli Nasabah

66

Dwi Priyatno, Op. cit, hlm 28.


Imam Ghozali, Op.cit. hlm 76.
68
Dwi Priyatno, op.cit., hlm 39.
69
Iqbal Hasan, op.cit, hlm 269.
67

X 2 = Sosial

42

a = Konstanta Interception

X 3 = Pribadi

b = Koefisien Regresi

X 4 = Psikologi

X 1 = Budaya

X 5 = Kebutuhan Sosial

e = Kesalahan Pengganggu

Untuk menguji apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang


signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, maka diperlukan uji
koefisien.
a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak.70
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Fhitung

R2 / k
(1 R 2 ) /(n k 1)

Keterangan:

R 2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independent

70

Dwi Priyatno, op.cit., hlm 81

43

b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)


Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independent secara pasial berpengaruh sinifikan terhadap variabel
dependen.71
Rumus t hitung pada analisis regresi adalah:
thitung

bi
Sbi

Keterangan:
bi = Koefisien regresi variabel i
Sbi = Standar error variabel i

Atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


thitung

Keterangan:
r = koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah data atau kasus

71

Ibid, hlm 83

r n k 1
1 r2

44

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri


4.1.1 Sejarah Umum Bank Syariah Mandiri
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan
tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan
untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank
syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank
beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus
syariah.
PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih
konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

44

45

Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero)
pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi
bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT.
Bank Mandiri (Persero).
PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung
sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti
menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero)
untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran
Dasar tentang nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah
berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei
1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris:
Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT.
Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah
memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya
dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui
perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999
merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran
Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank

46

syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang
memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT. Bank
Mandiri (Persero). Bank ini hadir sebagai bank yang mengkombinasikan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni
antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani yang menjadi salah satu
keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni
antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di
Indonesia.72
PT. Bank Syariah Mandiri memiliki kantor cabang di beberapa kota,
salah satu kantor cabang tersebut terletak di kota Semarang. Kantor Cabang
Bank Syariah Mandiri di Semarang mulai beroperasi pada tanggal 5 september
2003 dengan kantor pertama di Jalan Gajah Mada No.184 Semarang, kemudian
pada bulan juli 2006 Kantor cabang Bank Syariah Mandiri pindah ke jalan
Pemuda No.583-585 Semarang, hal ini dikarenakan oleh faktor lokasi yang
terletak dekat dengan pusat pemerintahan sehingga memudahkan pihak bank
untuk beroperasi. Alamat kantor Pusatnya adalah: JL. MH. Thamrin No. 5
Jakarta 10340 Telp. (021) 2300509 (hunting) Fax. (021) 39832939. Situs Web:
www.syariahmandiri.ci.id Adapun alamat kantor cabang Semarang JL. Pemuda
No. 58 Semarang Telp. (024) 3568 891.

72

Www.bi.go.id, diakses pada tanggal 30 April 2011.

47

Selain membuka kantor cabang PT. Bank Syariah Mandiri juga


membuka kantor kas yang pertama kali terletak di jalan Siliwangi No.650
Semarang, dan mulai beroperasi pada tanggal 30 april 2004, yang kemudian
relokasi ke Ruko Siliwangi Plaza Blok A5 jalan Jendral Sudirman No.187-189
Karangayu Semarang. Selain kantor cabang pembantu yang berada di
semarang, juga terdapat 6 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, 1 Kantor
Layanan Syariah, dan 1 Payment point.73
4.1.2 Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Visi PT. Bank Syariah Mandiri.
Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha
Misi PT. Bank Syariah Mandiri.
- Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
- Mengutamakan

penghimpunan

dana

konsumer

dan

penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM


- Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerja yang sehat
- Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
- Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar yang sehat
4.1.3 Struktur Organisasi
Adapun Struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Semarang dapat penulis uraikan dalam sebuah bagan sebagai berikut:

73

Wawancara dengan Bapak Joko Trilaksono, 13 Mei 2011.

51

Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang


KEPALA CABANG

MANAGER PEMASARAN

Peng.Intern & Kepat

Customer Service

Analis Pembiayaan

MANAGER OPERASI

Marketing

Adm. Pembiayaan

Ops.&Jasa Rp/Valas

LBU, SIPD

Kepala Kantor Kas


Karangayu

CS/Back Office

Payment Point

Teller

Trnsfr,Klrg,Inks,RTG
S

Deposito

Haji

Sumber: Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang


Jasa Valas

SDI & Umum

Teller

49

4.1.4 Produk-Produk Bank Syariah Mandiri


1. Pendanaan
a) Tabungan
1) Tabungan Berencana BSM
Tabungan Berencana BSM adalah simpanan berjangka yang memberikan
nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang
telah ditetapkan.
2) Tabungan Simpatik BSM
Tabungan BSM Simpatik adalah Simpanan dalam mata uang rupiah
berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
3) Tabungan BSM
Tabungan BSM adalah Simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan
dan setoran nya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di
counter BSM atau melalui ATM.
4) Tabungan BSM Dollar
Tabungan BSM Dollar adalah Simpanan dalam mata uang dollar yang
penarikan dan setoran nya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan
BSM dengan menggunakan slip penarikan.
5) Tabungan Mabrur BSM
Tabungan Mabrur BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang

50

bertujuan membantu masyarakat muslim dalam merencanakan ibadah haji


dan umrah, tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah
6) Tabungan Kurban BSM
Tabungan Kurban BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang
bertujuan membantu nasabah dalam perencanaan dan pelaksanaan ibadah
kurban dan aqiqah. Dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Badan
Amil Qurban.
7) Tabungan BSM Investa Cendekia
Tabungan BSM Investa Cendekia adalah tabungan berjangka dalam valuta
rupiah dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) yang dilengkapi
perlindungan asuransi.
b) Deposito
1) Deposito BSM
Deposito BSM adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam
mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqah.
2) Deposito BSM Valas
Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka waktu tertentu
dalam mata uang dollar yang dikelola
3) Deposito BSM Dollar

51

Deposito Syariah Mandiri Dollar di Bank Syariah Mandiri menjadi salah


satu pilihan investasi yang menguntungkan bagi nasabah karena faktor
keamanan, nilai mata uang dollar yang dapat dikatakan stabil, membantu
dalam transaksi luar negeri dan membantu dalam hal pembiayaan karena
dapat dijadikan agunan.
c) Giro
1) Giro BSM EURO
Giro BSM Euro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang Euro
yang disediakan bagi nasabah perorangan atau perusahaan/badan hukum
dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan
prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga
keamanan nya dan ketersediaan nya setiap saat guna membantu kelancaran
transaksi usaha
2) Giro BSM
Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah
dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan
prinsip ini, dana giro nasabah diperlalukan sebagai titipan yang dijaga
keamanan dan ketersediaan nya setiap saat guna membantu kelancaran
transaksi usaha.
3) Giro BSM Singapore Dollar
Giro BSM Singapore Dollar adalah sarana penyimpanan dana dalam mata

52

uang Singapore Dollar yang disediakan bagi nasabah perorangan atau


perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah
yaddhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai
titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaan nya setiap saat guna
membantu kelancaran transaksi usaha.
d) Obligasi
Obligasi Bank Syariah Mandiri (Mudharabah) adalah Surat berharga jangka
panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah
Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil atau Kupon dan membayar
kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
2. Pembiayaan
a) BSM Customer Network Financing
BSM Customer Network Financing selanjutnya disebut BSM-CNF adalah
fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada Nasabah (agen,
dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan atau inventory barang
dari Rekanan (ATPM, produsen atau distributor, dan sebagainya) yang
menjalin kerjasama dengan bank.
b) Pembiayaan Resi Gudang
Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu
komoditas atau produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan
utama berupa komoditas atau produk yang dibiayai dan berada dalam suatu

53

gudang atau tempat yang terkontrol secara independen (independently


controlled warehouse).
c) PKPA
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya (PKPA)
adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan
kebutuhan

konsumer

para

anggotanya

(kolektif)

yang

mengajukan

pembiayaan kepada koperasi karyawan.


d) Pembiayaan Edukasi BSM
Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan
tinggi atau lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat
pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
e) BSM Implan
BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan atau Koperasi
karyawan yang pengajuan nya dilakukan secara massal (kelompok).
f) Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan
prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
g) Pembiayaan Griya BSM

54

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau


panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru
maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan
sistem murabahah.
h) Pembiayaan Griya BSM Optima
Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya
fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu
tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total
pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service
ratio Nasabah.
i) Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk pemilikan atau
pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat atau RSH) yang dibangun oleh
pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.
Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad
jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang
dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah
dengan keuntungan margin yang disepakati.
j) Pembiayaan Umrah
Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk
memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas

55

untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya dengan akad
ijarah.
k) Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Pembiayaan Griya BSM DP 0% adalah pembiayaan untuk pembelian rumah
tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas di lingkungan developer maupun
non developer tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah (nilai
pembiayaan 100% dari nilai transaksi). Akad yang digunakan adalah akad
murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah,
dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada
nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang
disepakati.
l) Gadai Emas BSM
Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa
emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.
m) Pembiayaan Mudharabah BSM
Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal
kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang
diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
n) Pembiayaan Musyarakah BSM
Pembiayaan Musyarakah BSM adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja,
dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan

56

keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.


o) Pembiayaan Murabahah BSM
Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli
antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan
menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan
keuntungan margin yang disepakati.
p) Pembiayaan Talangan Haji BSM
Pembiayaan Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana talangan dari
bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk
memperoleh kursi atau seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
q) Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat
Investasi Terikat Syariah Mandiri adalah suatu produk dengan karakteristik
Investor (shahibul maal) menginvestasikan dananya kepada Bank disertai
dengan pernyataan bahwa investasi tersebut dijaminkan kepada Bank atas
pembiayaan yang diberikan oleh Bank kepada Pelaksana Usaha tertentu. Atas
investasi tersebut, Investor memperoleh return dari pembiayaan yang
diberikan oleh Bank kepada Pelaksana Usaha tertentu tersebut. Akad yang di
gunakan antara Investor dengan Bank yaitu akad Mudharabah Muqayyadah
dengan minimal mencantumkan: jumlah dana, jangka waktu investasi,
penerima pembiayaan (Pelaksana Usaha yang ditentukan), besar nisbah bagi
hasil Investor tidak diperkenankan mencairkan dananya sebelum jangka

57

waktu pembiayaan berakhir, kecuali dana yang berasal dari pengembalian


cicilan atau pelunasan pinjaman dari Pelaksana Usaha, yang dikreditkan ke
rekening investasi tidak terikat milik Investor pada Bank (mudharabah
mutlaqah) atau rekening giro Bank (wadiah). Akad antara Bank dengan
Pelaksana Usaha dapat berupa akad murabahah, mudharabah, dan
musyarakah dengan maksimal plafond pembiayaan dan jangka waktu
mengikuti ketentuan butir 1.
r) Pembiayaan kepada Pensiunan
Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan
konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensuinan,
dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun
langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang
digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.
s) Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas pembiayaan
kepada para profesional di bidang kedokteran atau kesehatan untuk pembelian
peralatan kedokteran. Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad
murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank
membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar
harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.

58

3. Jasa
a) Jasa Produk
1) BSM Card
BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri,
jaringan ATM Prima-BCA dan ATM Bersama, serta ATM Bankcard. BSM
Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang dapat digunakan untuk
transaksi belanja di seluruh merchant yang menggunakan EDC PrimaBCA.
2) Sentra Bayar BSM
Sentra Bayar BSM merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran
tagihan pelanggan.
3) BSM SMS Banking
BSM SMS Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis
teknologi seluler yang memberikan kemudahan melakukan berbagai
transaksi perbankan.
4) BSM Mobile Banking GPRS
BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda dalam melakukan
transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di ponsel Anda. Kini,
dilengkapi fitur untuk melakukan transfer real time antar bank dengan
biaya pulsa paling murah.

59

5) BSM Net Banking


BSM Net Banking merupakan produk layanan perbankan berbasis
teknologi internet yang memberikan kemudahan melakukan berbagai
transaksi perbankan.
6) PPBA (Pembayaran melalui menu PemindahBukuan di ATM) BSM
Layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga
khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di
ATM. Akad yang digunakan adalah wakalah wal ujrah. Akad wakalah wal
ujrah adalah akad yang memberikan kewenangan bagi bank untuk
mewakili nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan-tagihannya. Atas
jasanya, bank diberikan upah (yang disebut Ujrah).
7) Jual Beli Valas BSM
Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing
dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri dengan nasabah
8) SKBDN (Surat Berdokumen Dalam Negri) BSM
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang
mengikat Bank Syariah Mandir sebagai bank pembuka untuk membayar
kepada penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada
saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank
lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk

60

menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan


dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
9) BSM Letter of Credit
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang
mengikat Bank Syariah Mandiri sebagai bank pembuka untuk membayar
kepada penerima atau order-nya atau menerima dan membayar wesel pada
saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank
lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk
menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan
dokumen.
10) BSM SUCH (Saudi Umrah & Haji Card)
BSM SUHC adalah kartu prabayar dalam mata uang Saudi Arabiyan Riyal.
b) Jasa Operasional
1) Layanan Kiriman Uang Domestik dan Luar Negeri Western Union
Adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real
time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara
(domestik).
2) Kliring BSM
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam
satu wilayah kliring.
3) Intercity Clearing

61

Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah
kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan
cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
4) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun
dalam kota yang berbeda secara real time. Hasil transfer ekfektif dalam
hitungan menit
5) Transfer Dalam Kota (LLG)
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal
6) Transfer Valas BSM
Transfer valas terdiri dari:
- Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah
bank lain baik dalam maupun luar negeri
- Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah baik lain baik
dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
7) Pajak Online BSM
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban
pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak import) secara otomatis
dengan mendebet rekening atau secara tunai
8) Pajak Import BSM
Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang

62

dalam rangka import secara on-line sebagai syarat untuk mengeluarkan


barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.
9) Referensi Bank BSM
Surat Keterangan yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri atas dasar
permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
10) BSM Standing Order
Fasilitas kemudahan yang diberikan Bank Syariah Mandiri kepada
nasabah yang dalam transaksi financialnya harus memindahkan dari suatu
rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang.
c) Jasa Investasi
1) Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang
Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang merupakan reksadana
campuran (Mix Fund/Balanced Fund) berbasis instrumen pasar uang, pasar
obligasi dan pasar saham dengan ketentuan investasi sesuai syari'ah.
2) Reksadana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syari'ah)
Produk ini merupakan reksadana yang dikeluarkan oleh PT. Mandiri
Manajemen Investasi (MMI). Merupakan jenis reksadana saham (equity
fund), yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh
manajer investasi minimal 80% dalam portofolio efek Saham Syari'ah.
3) Reksadana Syariah Fortis Pesona Amanah

63

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan
pelaksanaannya.
4) Reksadana Syariah Fortis Equitra Amanah
Reksadana campuran yang potensi keuntungan dariinvestasi di saham
dengan resiko kerugian yang terbatas. Manajer infestasi melakukan strategi
alokasi aktif.
4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden
4.2.1 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara
langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan
cara peneliti menemui langsung responden dan memberikan kuesioner untuk
diisi oleh para responden yang merupakan nasabah yang menggunakan produk
reksadana di Bank Syariah cabang Semarang. Pengumpulan data secara
langsung dengan menemui responden, hal ini bertujuan agar lebih efektif untuk
meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan
kuesioner dilakukan mulai tanggal 02 s/d 13 Mei 2011 di Bank Syariah Mandiri
cabang Semarang dengan mengambil 30 responden. Adapun teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan
accidental sampling (convenience sampling) yaitu sampling yang

teknik
memiliki

sampel dari individu atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses.

64

Karena jumlah sampel yang di dapat sebanyak 30 sampel, dengan demikian


syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS sampel dapat terpenuhi.
4.2.2 Deskriptif Responden
Penyajian data deskriptif penelitian bertujuan agar dapat dilihat profil dari
data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam
penelitian. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden
merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
Responden

dalam

penelitian

ini

memiliki

karakteristik.

Karakteristik-

karakteristik penelitian terdiri dari:


1. Jenis Kelamin Responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden nasabah Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden

Valid laki-laki
perempuan
Total

Frequency

Percent

Valid Percent Cumulative Percent

16

53.3

53.3

53.3

14
30

46.7
100.0

46.7
100.0

100.0

Sumber: data primer 2011 yang diolah


Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui tentang
jenis kelamin responden nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas
responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 16 orang, sedangkan sisanya

65

adalah responden perempuan sebanyak 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa


sebagian besar dari nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang
diambil sebagai responden adalah laki-laki.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden yang
dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.1
Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011


2. Umur Responden
Adapun data mengenai umur responden nasabah Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Umur responden

Valid 17-29

Frequency

Percent

26.7

Valid Percent Cumulative Percent


26.7

26.7

66

30-40

11

36.7

36.7

63.3

>40

11

36.7

36.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2011


Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan bahwa
nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai
responden memberikan informasi bahwa responden berusia 17 29 tahun
sebanyak 8 orang, sedangkan yang berusia 30 40 tahun sebanyak 11 orang
dan yang berusia > 40 tahun sebanyak 11 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar umur responden yang dapat
peneliti peroleh:
Gambar 4.2
Umur Responden

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

67

3. Pendidikan Responden
Adapun data mengenai pendidikan nasabah Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Frequency

Percent

23.3

23.3

23.3

diploma

12

40.0

40.0

63.3

sarjana

11

36.7

36.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

Valid SMA

Valid Percent Cumulative Percent

Sumber : data primer yang diolah, 2011


Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 memperlihatkan bahwa nasabah
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai responden
sebagian besar pendidikan terakhir adalah diploma. Berdasarkan tabel
tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas responden pendidikan
terakhir adalah diploma sebanyak 12 orang, SMA 7 orang, dan Sarjana 11
orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan terakhir responden
yang dapat peneliti peroleh:

68

Gambar 4.3
Pendidikan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011


4. Pekerjaan Responden
Adapun data mengenai pekerjaan nasabah Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pekerjaan responden
Valid PNS
swasta
wirausaha
lainnya
Total

Frequency
6
13
9
2
30

Percent
20.0
43.3
30.0
6.7
100.0

Valid Percent
20.0
43.3
30.0
6.7
100.0

Cumulative Percent
20.0
63.3
93.3
100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2011


Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa
nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang diambil sebagai

69

responden sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta.


Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa mayoritas
responden mempunyai pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 13 orang,
sedangkan yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS sebanyak 6 orang dan
yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta / pedagang sebanyak 9 orang
serta mempunyai pekerjaan lain-lain atau sebagai driver sebanyak 2 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pekerjaan/profesi responden
yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.4
Pekerjaan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011


5. Penghasilan Per Bulan Responden
Adapun data mengenai penghasilan per bulan responden Bank
Syariah Maandiri Cabang Semarang adalah sebagai berikut:

70

Tabel 4.5
Penghasilan Per Bulan

Valid

Frequency

Percent

< Rp 500.000

10.0

10.0

10.0

Rp1.000.000 -Rp 2.000.000

26.7

26.7

36.7

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000

23.3

23.3

60.0

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000

13.3

13.3

73.3

> Rp 4.000.000

26.7

26.7

100.0

100.0

100.0

30
Total
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Valid Percent Cumulative Percent

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa


sebagian besar responden mempunyai penghasilan per bulan <Rp. 500.000,yaitu sebanyak 3 orang, Rp 1.000.000 Rp 2.000.000,- yaitu sebanyak 8
orang, Rp 2.000.000 Rp 3.000.000,- sebanyak 7 orang, Rp. 3.000.000, Rp.
4.000.000,- sebanyak 4 orang, dan >Rp 4.000.000,- sebanyak 8 orang.
Penjelasan penghasilan per bulan responden yang menyatakan <Rp.
500.000,- sebanyak 3 orang, sedangkan pembelian awal sebesar Rp.
1.000.000,-. Apapun pekerjaanya dan berapa besar penghasilan responden per
bulan, tidak mempengaruhi biaya pembelian awal reksadana. Karena
pembelian itu dilihat dari kemampuan dalam membeli reksadana tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar penghasilan per bulan responden
yang dapat peneliti peroleh:

71

Gambar 4.5
Penghasilan Per Bulan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2011


Tabel 4.6
Hasil Skor Kuesioner Regresi
item
variabel

total

total

total

total

SS

TS

STS

pertanyaan 1

3.3

11

36.6

23.3

26.6

10

pertanyaan 2

10

14

46.6

20

13.3

10

pertanyaan 3

6.6

23.3

14

46.6

13.3

pertanyaan 4

6.6

10

33.3

23.3

26.6

10

pertanyaan 5

10

13

43.3

30

6.6

10

pertanyaan 6

10

12

40

12

40

10

pertanyaan 7

6.6

15

50

13.3

20

10

faktor

pertanyaan 8

10

11

36.6

26.6

16.6

10

sosial

pertanyaan 9

13,3

11

36,6

26.6

13.3

10

(X2)

pertanyaan 10

3.3

15

50

16.6

16.6

10

pertanyaan 11

3.3

18

60

13.3

13.3

10

Faktor
Budaya
(X1)

pertanyaan

total

10

72

faktor
pribadi
(X3)

faktor
psikologi
(X4)

faktor
kebutuhan
sosial
(X5)

Minat beli
nasabah
(Y)

pertanyaan 12

6.6

10

33.3

30

16.6

13.3

pertanyaan 13

16.6

12

40

26.6

6.6

10

pertanyaan 14

10

13

43.3

30

10

6.6

pertanyaan 15

30

26.6

23.3

13.3

6.6

pertanyaan 16

20

14

46.6

10

16.6

6.6

pertanyaan 17

6.6

12

40

10

33.3

13.3

6.6

pertanyaan 18

6.6

13

43.3

10

33.3

6.6

10

pertanyaan 19

10

11

36.6

10

33.3

10

10

pertanyaan 20

6.6

14

46.6

10

33.3

3.3

10

pertanyaan 21

10

11

36.6

12

40

3.3

10

pertanyaan 22

16.6

30

10

33.3

10

10

pertanyaan 23

13.3

10

33.3

26.6

16.6

10

pertanyaan 24

13.3

13

43.3

26.6

6.6

10

pertanyaan 25

20

12

40

23.3

10

6.6

pertanyaan 26

10

15

50

23.3

10

6.6

pertanyaan 27

6.6

17

56.6

16.6

10

6.6

pertanyaan 28

10

13

43.3

30

6.6

10

pertanyaan 29

13.3

14

46.6

23.3

6.6

10

pertanyaan 30

16.6

11

36.6

30

6.6

10

pertanyaan 31

20

14

46.6

20

3.3

10

pertanyaan 32

23.3

11

36.6

26.6

3.3

10

pertanyaan 33

13.3

12

40

23.3

13.3

10

pertanyaan 34

3.3

13

43.3

11

36.6

10

6.6

pertanyaan 35

3.3

11

36.6

12

40

6.6

13.3

pertanyaan 36

16.6

12

40

26.6

6.6

10

pertanyaan 37

20

30

30

10

10

pertanyaan 38

10

12

40

30

10

10

pertanyaan 39

16.6

11

36.6

30

6.6

10

a. Faktor Budaya
Data pada tabel di atas menunjukkan untuk variabel faktor budaya,
item pertanyaan 1, 3,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa kinerja

73

reksadana sudah sesuai dengan penerapan prinsip syariah, 36,6 % menyatakan


setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sisanya 10% menyatakan sangat
tidak setuju. Pada item pertanyaan 2, 10% responden menyatakan sangat
setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana semakin
berkualitas, 46,6 % setuju, 20% netral, 13,3 % tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan
pertanyaan 3, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden
menyukai reksadana karena sesuai dengan syariat Islam, 23,3% setuju, 46,6%
netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan
sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 4, 6,6% responden menyatakan
sangat setuju bahwa menggunakan produk reksadana karena keluarga
responden juga ada yang menggunakan produk reksadana, 33,3% setuju,
23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%
menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 5, 10% bahwa anda
akan menggunakan produk reksadana dilain waktu, 43,3% setuju, 30% netral,
6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat setuju bahwa anda
akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40% setuju, 40%
netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat setuju bahwa
anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40% setuju, 40%

74

netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat


tidak setuju.
b) Faktor Sosial
Untuk variabel faktor sosial, item pertanyaan 7, 6,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa merasa sangat terbantu dengan adanya
reksadana, 50% setuju, 13,3% netral, 20% tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 8, 10%
sangat setuju bahwa BSM mengetahui produk yang diinginkan konsumen
dengan adanya produk reksadana, 36,6% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
Pada item pertanyaan 9, 13,3% sangat setuju bahwa dengan berinvestasi pada
reksadana akan menaikan status sosial, 36,6% setuju, 26,6% netral, 13,3%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Pada item pertanyaan 10, 3,3% sangat setuju bahwa keluarga anda
berinvestasi dengan reksadana, 50% setuju, 16,6% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 11, 3,3% sangat setuju bahwa teman-teman anda berinvestasi
dengan reksadana, 60% setuju, 13,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan
12, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah merakyat dilingkungan
masyarakat, 33,3% setuju, 30% netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya

75

sebanyak 13,3% menyatakan sangat tidak setuju.


c) Faktor Pribadi
Untuk variabel faktor pribadi, item pertanyaan 13, 16,6% responden
menyatakan sangat setuju bahwa anda dapat berinvestasi menggunakan
reksadana meski dana yang anda miliki sangat kecil, 40% setuju, 26,6%
netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan
sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 14, 10% sangat setuju bahwa
keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi menggunakan produk reksadana
sesuai dengan keinginan anda, 43,3% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 15, 30% sangat setuju bahwa bahwa awal penanaman modal
murah dan terjangkau, 26,6% setuju, 23,3% netral, 13,3% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 16, 20% sangat setuju bahwa Reksadana merupakan produk
investasi pada era saat ini, 46,6% setuju, 10% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 17, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah cukup populer
dikalangan masyarakat, 40% setuju, 33,3% netral, 13,3% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 18, 6,6% sangat setuju bahwa dengan dikeluarkannya produk
reksadana oleh BSM, anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk

76

dengan pekerjaan, 43,3% setuju, 33,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
d) Faktor Psikologi
Untuk variabel faktor psikologi, item pertanyaan 19, 10% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Anda yakin dana yang anda investasikan
melalui reksadana sudah sesuai syariah islam, 36,6% setuju, 33,3% netral,
10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Pada item pertanyaan 20, 6,6% bahwa Produk reksadana berbeda dan
mempunyai nilai lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 33,3%
netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan
sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 21, 10% sangat setuju bahwa
reksadana merupakan produk investasi unggulan di BSM, 36,6% setuju, 40%
netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan

sangat tidak setuju. Item pertanyaan 22, 16,6% sangat setuju bahwa anda
ingin selalu menggunakan produk reksadana, 30% setuju, 33,3% netral, 10%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan sangat tidak

setuju. Item pertanyaan 23, 13,3% sangat setuju bahwa produk reksadana
sesuai dengan keinginan anda, 33,3% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 24, 13,3% sangat setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip
syariah, produk reksanda menjadi semakin berkualitas, 33,3% setuju, 26,6%

77

netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10% menyatakan

sangat tidak setuju.


e) Faktor Kebutuhan Sosial
Untuk variabel faktor kebutuhan sosial, item pertanyaan 25, 20%
responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan BSM memberikan
penjelasan dan pelayanan kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan,
40% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak
6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 26, 10% sangat
setuju bahwa pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai yang anda
harapkan (memuaskan), 50% setuju, 32,3% netral, 10% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 27, 10% sangat setuju bahwa anda puas dengan pelayanan yang
diberikan, 50% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 28, 10%
sangat setuju bahwa informasi yang diberkaitan dengan perkembangan
reksadana disampaikan kepada anda terus menerus, 43,3% setuju, 30% netral,
6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Pada item pertanyaan 29, 13,3% sangat setuju bahwa anda merasa
nyaman menggunakan produk reksadana, 46,6% setuju, 23,3% netral, 6,6%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Pada item pertanyaan 30, 16,6% sangat setuju bahwa keamanan dalam

78

berinvestasi terjaga, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 31,
20% sangat setuju bahwa produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai
lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 20% netral, 6,6% tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item
pertanyaan 32, 23,3% sangat setuju bahwa anda menyukai produk reksadana,
36,6% setuju, 26,6% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak
10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 33, 13,3% sangat
setuju bahwa reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, 40% setuju,
23,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10%

menyatakan sangat tidak setuju.


f) Minat Beli Nasabah
Untuk variabel minat beli nasabah, item pertanyaan 34, 3,3%
responden menyatakan sangat setuju bahwa BSM memberikan bagi hasil yang
tinggi kepada nasabah reksadana, 43,3% setuju, 36,6% netral, 10% tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju.
Pada item pertanyaan 35, 3,3% sangat setuju bahwa anda tertarik dengan
sistem yang ditawarkan, 36,6% setuju, 40% netral, 6,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 13,3% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 36, 16,6% sangat setuju bahwa anda tertarik karena reksadana
mempunyai kelebihan yang lebih banyak dari pada yang lainnya, 40% setuju,

79

26,6% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10%

menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 37, 20% sangat setuju bahwa
kelebihan dan keunikan yang dimiliki reksadan mendorong anda berinvestasi
melalui reksdana, 30% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan
38, 10% sangat setuju bahwa pendekatan dari para karyawan membuat saya
tertarik memilih reksadana, 40% setuju, 30% netral, 10% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Item
pertanyaan 39, 16,6% sangat setuju bahwa anda akan menyarankan orang lain
untuk menggunakan produk reksadana, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6% tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.3.1 Uji Validitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan
analisis dengan SPSS. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS.
Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan
nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini
n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df
dapat dihitung 30- 2 atau df = 28 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,3610, jika r
hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item

80

pertanyaan total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Instrumen
variabel

Item pertanyaan

Corrected Item

r table

keterangan

pertanyaan Total
Correlation
Pertanyaan 1

0.830

0,361

Valid

Pertanyaan 2

0.786

0,361

Valid

Faktor budaya

Pertanyaan 3

0.836

0,361

Valid

(X 1)

Pertanyaan 4

0.782

0,361

Valid

Pertanyaan 5

0.781

0,361

Valid

Pertanyaan 6

0.741

0,361

Valid

Pertanyaan 7

0.781

0,361

Valid

Pertanyaan 8

0.801

0,361

Valid

Faktor sosial

Pertanyaan 9

0.691

0,361

Valid

(X 2)

Pertanyaan 10

0.768

0,361

Valid

Pertanyaan 11

0.850

0,361

Valid

Pertanyaan 12

0.768

0,361

Valid

Pertanyaan 13

0.759

0,361

Valid

Pertanyaan 14

0.785

0,361

Valid

Faktor pribadi

Pertanyaan 15

0.711

0,361

Valid

(X 3)

Pertanyaan 16

0.708

0,361

Valid

Pertanyaan 17

0.710

0,361

Valid

Pertanyaan 18

0.885

0,361

Valid

Pertanyaan 19

0.901

0,361

Valid

Pertanyaan 20

0.805

0,361

Valid

Faktor psikologi

Pertanyaan 21

0.846

0,361

Valid

(X4)

Pertanyaan 22

0.851

0,361

Valid

Pertanyaan 23

0.873

0,361

Valid

Pertanyaan 24

0.860

0,361

Valid

81

Pertanyaan 25

0.901

0,361

Valid

Pertanyaan 26

0.805

0,361

Valid

Pertanyaan 27

0.846

0,361

Valid

Faktor kebutuhan

Pertanyaan 28

0.851

0,361

Valid

sosial

Pertanyaan 29

0.873

0,361

Valid

(X5)

Pertanyaan 30

0.860

0,361

Valid

Pertanyaan 31

0.901

0,361

Valid

Pertanyaan 32

0.805

0,361

Valid

Pertanyaan 33

0.846

0,361

Valid

Pertanyaan 34

0.860

0,361

Valid

Pertanyaan 35

0.855

0,361

Valid

Pertanyaan 36

0.857

0,361

Valid

Pertanyaan 37

0.892

0,361

Valid

Pertanyaan 38

0.786

0,361

Valid

Pertanyaan 39

0.885

0,361

Valid

Minat Beli
nasabah
(Y)

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011


Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif. Dengan
demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan peneliti dinyatakan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
variabel
Reliabilitas Coefficient
X1
6 item pertanyaan
X2
6 item pertanyaan
X3
6 item pertanyaan
X4
6 item pertanyaan
X5
9 item pertanyaan
Y
6 item pertanyaan
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

Cronbach Alpha
0.928
0.922
0.912
0.953
0.965
0.952

keterangan
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel

82

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing


variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel (faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial
dan minat nasabah reksadana) dapat dikatakan reliabel.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
4.4.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi antar independent atau tidak.
Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa

Model
1 (Constant)

Unstandardized

Standardized

Collinearity

Coefficients

Coefficients

Statistics

Std. Error

Beta

Sig.

-.159

.875

Tolerance

VIF

-.246

1.545

Faktor budaya

.240

.167

.224

1.433

.165

.178

5.633

Faktor sosial

.248

.180

.241

1.381

.180

.143

7.006

Faktor pribadi

-.135

.220

-.123

-.614

.545

.108

9.258

Faktor psikologi

-.081

.216

-.083

-.376

.711

.089

11.181

.483

.149

.719

3.232

.004

.088

11.408

faktor kebutuhan
sosial

a. Dependent Variable:
minat beli nasabah

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011

83

Dari hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan diketahui bahwa


nilai variance inflation factor (VIF) kedua, yaitu lebih besar dari 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa antar independen terjadi persoalan multikoliniearitas.
4.4.2 Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara
pengganggu masing-masing bebas saling berhubungan. Adapun hasil pengujian
autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model
R
R Square
Square
Estimate
Durbin-Watson
a
1
.946
.896
.874
2.140
2.460
a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat beli nasabah
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka
dikatakan ada problem autokorelasi. Dari hasil pengujian dengan menggunakan
uji DurbinWatson atas residual persamaan regresi, diperoleh nilai Durbin
Watson 2,46 dengan jumlah variabel bebas (k) =5, sample (n) = 30 dan dl =

84

1.0706 , du = 1.8326. Maka 4-du < dw < 4-dl, Sehingga dapat disimpulkan
tidak dapat disimpulkan.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun hasil uji Heterokedasitas yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Model
1 (Constant)

Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta

Sig.

.192

.849

Collinearity
Statistics
Tolerance VIF

.179

.932

faktor budaya
-.112
Faktor sosial
.109
Faktor pribadi
.084
Faktor psikologi
-.136
Faktor kebutuhan
.073
sosial
a. Dependent Variable:
abresid

.101
.109
.133
.130

-.491
.492
.357
-.648

-1.111
1.000
.631
-1.042

.277
.327
.534
.308

.178
.143
.108
.089

5.633
7.006
9.258
11.181

.090

.510

.812

.425

.088

11.408

Sumber Data Primer yang diolah, 2011


Dari nilai t-statistik tidak ada yang signifikan, jadi disimpulkan model
ini tidak mengandung heteroskedastisitas.

85

Gambar 4.6
Uji Penyimpangan Heteroskedastisi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011


Berdasarkan grafik scatter plot menunjukkan bahwa tidak terdapat pola
yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
4.4.4 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak.
Tabel 4.12
Uji Normalitas

86

Descriptive Statistics

Statistic Statistic
Unstandardized
Residual
Valid N
(listwise)

30

Mean

Std.
Deviation

Statistic

Statistic

Minimum Maximum

-5.36659

Statistic

Skewness
Kurtosis
Std.
Std.
Statistic Error Statistic Error

3.56995 .0000000 1.94712918 -.752

.427

.958

30

Sumber Data Primer yang diolah, 2011


Rasio sweaknes dan kurtosis jika berada diantara -2 dan +2 data
terdistribusi normal. Rasio sweaknes diperoleh dari nilai sweaknes dibagi
dengan std eror sweaknes dan hasilnya berada diantara -2 dan +2, jadi
terdistribusi dengan normal.
Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.7
Grafik Histogram

Sumber Data Primer yang diolah, 2011

.833

87

Gambar 4.8
Normal Probability Plot

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011


Berdasarkan grafik histogram, di dapat kurva normal yang membentuk
lonceng sempurna, maka dapat dikatakan residual data telah berdistribusi
normal. Hal yang sama pula ditunjukkan oleh normal P-P Plot penyebaran data
mengikuti garis normal (garis lurus). Begitu pula ditunjukkan pada tabel 4.12.
Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.

88

4.5 Analisis data


4.5.1 Analisis korelasi
Sebelum melangkah ke analisis korelasi, dalam pengujian asumsi klasik
penelitian ini diperoleh hasil bahwa uji validitas, reabilitas instrumen dan
semua asumsi klasik sudah terpenuhi.
Dalam penjelasan awal sudah disebutkan bahwa dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari variabelvariabel
bebas dalam hal ini (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor
psikologi, faktor kebutuhan sosial dan minat beli nasabah). Maka sebagai
langkah awal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui
dahulu apakah ada pengaruh yang signifikan dari variable-variabel tersebut atau
tidak.
Tabel 4.13
Correlations
minat
faktor
nasabah budaya
Pearson
minat beli nasabah
Correlation faktor budaya

Sig. (1tailed)

1.000

.869

faktor
sosial

faktor
faktor
faktor kebutuhan
pribadi psikologi sosial

.868

.870

.892

.936

.869

1.000

.822

.892

.854

.872

faktor sosial

.868

.822

1.000

.893

.899

.872

faktor pribadi

.870

.892

.893

1.000

.877

.905

faktor psikologi

.892

.854

.899

.877

1.000

.939

faktor kebutuhan sosial


minat beli nasabah
faktor budaya
faktor sosial
faktor pribadi
faktor psikologi

.936
.
.000
.000
.000
.000

.872
.000
.
.000
.000
.000

.872
.000
.000
.
.000
.000

.905
.000
.000
.000
.
.000

.939
.000
.000
.000
.000
.

1.000
.000
.000
.000
.000
.000

89

faktor kebutuhan sosial


minat beli nasabah

.000
30

.000
30

.000
30

.000
30

.000
30

.
30

faktor budaya

30

30

30

30

30

30

faktor sosial

30

30

30

30

30

30

faktor pribadi

30

30

30

30

30

30

faktor psikologi

30

30

30

30

30

30

faktor kebutuhan sosial

30

30

30

30

30

30

Analisis korelasi
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Hubungan variabel-variabel bebas diatas memiliki nilai signifikan yang
menunjukkan memiliki pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,005.
4.5.2 Pengujian hipotesis
Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut, terkait dengn
topik ini.
4.5.2.1 Uji Simultan
Sebelum membahas secara partial pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu dilakukan
pengujian secara simultan. Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau
mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan faktor budaya, faktor sosial,
faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial berpengaruh
signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana.
Uji simultan, ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test yang
menunjukkan nilai 41,257 dengan tingkat probabilitas 0,000 yang berada di
bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa secara bersama-sama variabel

90

independen (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi,


faktor kebutuhan sosial) terhadap variabel dependen (minat beli nasabah).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol yang
menyatakan tidak ada pengaruh secara simultan antara faktor budaya,
faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial
berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah tidak sanggup diterima
yang berarti menerima hipotesis alternatif yang berbunyi Secara simultan
ada pengaruh yang signifikan antara faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologi, faktor kebutuhan sosial berpengaruh signifikan
terhadap minat beli nasabah.
Tabel 4.14
Uji Simultan
ANOVAb

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

945.019

189.004

41.257

.000a

Residual

109.948

24

4.581

Total

1054.967

29

1 Regression

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor


sosial, faktor pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat beli nasabah
Sumber: Data Primer yang diolah, 2011
4.5.2.2 Uji Parsial
Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi
hipotesis secara individual. Uji parsial ini, dalam hasil perhitungan statistik

91

Ordinary Least Square (OLS) ditunjukkan dengan t hitung. Secara


terperinci hasil t hitung dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.15
Uji parsial
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

-.246

1.545

faktor budaya

.240

.167

faktor sosial

.248

faktor pribadi
faktor psikologi

Standardized
Coefficients
t

Sig.

-.159

.875

.224

1.433

.165

.180

.241

1.381

.180

-.135

.220

-.123

-.614

.545

-.081

.216

-.083

-.376

.711

.149

.719

3.232

.004

faktor kebutuhan
.483
sosial
a. Dependent Variable: minat
nasabah

Beta

Sumber: Data Primer yang diolah, 2011


Dari tabel 4.15 diatas, dapat diketahui hasil analisis regresi
diperoleh koefisien untuk variabel faktor budaya sebesar 0,240 , untuk
variabel faktor sosial sebesar 0,248, untuk variabel faktor pribadi sebesar 0,135, faktor psikologi sebesar -0,081, faktor kebutuhan sosial sebesar
0,483 dengan konstanta sebesar -0,246 sehingga model persamaan regresi
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = -0,246 + 0,240X1 + 0,248X2+ (-0,135X3 )+ (-0,081X4)+0,483X5
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi
16.0 diperoleh hasil sebagai berikut.

92

a) Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Minat Beli Nasabah


Hasil uji empiris pengaruh antara faktor budaya terhadap minat
beli nasabah reksadana, menunjukkan nilai t hitung 1,433 dan p value
(Sig) sebesar 0,165 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor budaya
tidak berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian menolak
hipotesis yang menyatakan faktor budaya berpengaruh signifikan
terhadap minat beli nasabah.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel produk
menunjukkan angka sebesar 0,240, yang artinya adalah besaran koefisien
faktor budaya terhadap minat beli nasabah adalah sebesar 24%.
b) Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Minat beli Nasabah
Hasil uji empiris pengaruh antara faktor sosial terhadap minat
nasabah, menunjukkan nilai t hitung 1,381dan p value (Sig) sebesar 0,180
yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor sosial tidak berpengaruh
terhadap minat nasabah. Hasil penelitian menolak hipotesis yang
menyatakan faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap beli minat
nasabah.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga
menunjukkan angka sebesar 0,248, yang artinya adalah besaran koefisien
penerapan faktor sosial terhadap minat nasabah adalah sebesar 24,8%.
c) Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Beli Minat Nasabah

93

Hasil uji empiris pengaruh antara faktor pribadi terhadap minat


nasabah, menunjukkan nilai t hitung -0.614 dan p value (Sig) sebesar
0,545 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor pribadi tidak
berpengaruh terhadap minat nasabah. Hasil penelitian menolak hipotesis
yang menyatakan faktor pribadi berpengaruh signifikan terhadap minat
nasabah.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga
menunjukkan angka sebesar -0,135, yang artinya adalah besaran koefisien
faktor pribadi terhadap minat beli nasabah adalah sebesar -13,5%.
d) Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Minat Beli Nasabah
Hasil uji empiris pengaruh antara penerapan faktor psikologi
terhadap minat beli nasabah, menunjukkan nilai t hitung -0,376 dan p
value (Sig) sebesar 0,711 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa faktor
psikologi tidak berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian
menolak hipotesis yang menyatakan faktor psikologi berpengaruh
signifikan terhadap minat beli nasabah.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel harga
menunjukkan angka sebesar 0,216, yang artinya adalah besaran koefisien
faktor psikologi terhadap minat beli nasabah adalah sebesar 21,6%.
e) Pengaruh Faktor Kebutuhan Sosial Terhadap Minat Beli Nasabah
Hasil uji empiris pengaruh antara faktor kebutuhan sosial terhadap

94

minat beli nasabah, menunjukkan nilai t hitung 3,232 dan p value (Sig)
sebesar 0,004 yang di bawah alpha 5%. Artinya bahwa faktor kebutuhan
sosial berpengaruh terhadap minat beli nasabah. Hasil penelitian dapat
menerima

hipotesis

yang

menyatakan

faktor

kebutuhan

sosial

variabel

harga

berpengaruh signifikan terhadap minat beli nasabah.


Nilai

beta

dalam

Unstandardized

Coefficients

menunjukkan angka sebesar 0,483, yang artinya adalah besaran koefisien


faktor kebutuhan sosial terhadap minat beli nasabah adalah sebesar
48,3%.
Koefisien regresi sebesar -0,246 menyatakan bahwa setiap
penambahan (karena memiliki tanda +) 1% pada faktor budaya, fakor
sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial, maka
akan meningkatkan minat beli nasabah sebesar -24,6%, demikian pula jika
terjadi sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya,
fakor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial
merupakan variabel bebas yang secara signifikan berpengaruh terhadap
minat beli nasabah.
4.6 Pembahasan
Pengaruh masing-masing variabel independen (faktor budaya, fakor
sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor kebutuhan sosial) dan variabel
dependen (minat beli nasabah) dapat dijelaskan sebagai berikut :

95

Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa faktor budaya tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang (P value > 0,005). Faktor budaya
merupakan faktor yang tidak diperhitungkan dalam menjaga minat beli nasabah
reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. Dari hasil pengujian yang
dilakukan terbukti faktor budaya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang. Ini ditunjukkan dengan hasil jawaban responden pada masing-masing
item pertanyaan.
Pada item pertanyaan 1, 3,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa
kinerja reksadana sudah sesuai dengan penerapan prinsip syariah, 36,6%
menyatakan setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju, sisanya 10% menyatakan
sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 2, 10% responden menyatakan sangat
setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana semakin
berkualitas, 46,6 % setuju, 20% netral, 13,3 % tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan pertanyaan
3, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa responden menyukai
reksadana karena sesuai dengan syariat Islam, 23,3% setuju, 46,6% netral, 13,3%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
Pada item pertanyaan 4, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa
menggunakan produk reksadana karena keluarga responden juga ada yang

96

menggunakan produk reksadana, 33,3% setuju, 23,3% netral, 26,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 5, 10% bahwa anda akan menggunakan produk reksadana dilain
waktu, 43,3% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak
10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan
sangat setuju bahwa anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana,
40% setuju, 40% netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%
menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 6, 10% menyatakan sangat
setuju bahwa anda akan mengajak saudara anda menggunakan reksadana, 40%
setuju, 40% netral, 0% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

10%

menyatakan sangat tidak setuju.


Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor budaya
masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju
dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan
dengan pengujian hipotesis satu yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
antara faktor budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 yang lebih besar
dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor budaya tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian

97

terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang


adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
faktor budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang. Dan menolak H1 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor
budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor sosial terhadap minat nasabah
di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban responden
mengenai item pertanyaan 7, 6,6% responden menyatakan sangat setuju bahwa
merasa sangat terbantu dengan adanya reksadana, 50% setuju, 13,3% netral, 20%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
Pada item pertanyaan 8, 10% sangat setuju bahwa BSM mengetahui produk yang
diinginkan konsumen dengan adanya produk reksadana, 36,6% setuju, 26,6%
netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
tidak setuju. Pada item pertanyaan 9, 13,3% sangat setuju bahwa dengan
berinvestasi pada reksadana akan menaikan status sosial, 36,6% setuju, 26,6%
netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
tidak setuju. Pada item pertanyaan 10, 3,3% sangat setuju bahwa keluarga anda
berinvestasi dengan reksadana, 50% setuju, 16,6% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 11, 3,3% sangat setuju bahwa teman-teman anda berinvestasi dengan

98

reksadana, 60% setuju, 13,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 12, 6,6%
sangat setuju bahwa reksadana sudah merakyat dilingkungan masyarakat, 33,3%
setuju, 30% netral, 16,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak

13,3%

menyatakan sangat tidak setuju.


Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor sosial
masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju
dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan
dengan pengujian hipotesis dua yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
antara faktor sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 yang lebih besar
dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor sosial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
faktor sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang. Dan menolak H2 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor
sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang.

99

Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor pribadi terhadap minat


nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban
responden mengenai item pertanyaan 13, 16,6% responden menyatakan sangat
setuju bahwa anda dapat berinvestasi menggunakan reksadana meski dana yang
anda miliki sangat kecil, 40% setuju, 26,6% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 14,
10% sangat setuju bahwa keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi
menggunakan produk reksadana sesuai dengan keinginan anda, 43,3% setuju,
30% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan
sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 15, 30% sangat setuju bahwa bahwa
awal penanaman modal murah dan terjangkau, 26,6% setuju, 23,3% netral, 13,3%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju.
Pada item pertanyaan 16, 20% sangat setuju bahwa Reksadana merupakan produk
investasi pada era saat ini, 46,6% setuju, 10% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 17, 6,6% sangat setuju bahwa reksadana sudah cukup populer
dikalangan masyarakat, 40% setuju, 33,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 18,
6,6% sangat setuju bahwa dengan dikeluarkannya produk reksadana oleh BSM,
anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, 43,3%
setuju, 33,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%

100

menyatakan sangat tidak setuju.


Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor pribadi
masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju
dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan
dengan pengujian hipotesis tiga yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
antara faktor pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 yang lebih besar
dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor pribadi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah
Mandiri Cabang Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
faktor pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang. Dan menolak H3 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor
pribadi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor psikologi terhadap minat beli
nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam jawaban
responden mengenai item pertanyaan 19, 10% responden menyatakan sangat
setuju bahwa Anda yakin dana yang anda investasikan melalui reksadana sudah

101

sesuai syariah islam, 36,6% setuju, 33,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 20,
6,6% bahwa Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih dari produk
investasi lainnya, 46,6% setuju, 33,3% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 21,
10% sangat setuju bahwa reksadana merupakan produk investasi unggulan di
BSM, 36,6% setuju, 40% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak
10% menyatakan sangat tidak setuju. Item pertanyaan 22, 16,6% sangat setuju
bahwa anda ingin selalu menggunakan produk reksadana, 30% setuju, 33,3%
netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
tidak setuju. Item pertanyaan 23, 13,3% sangat setuju bahwa produk reksadana
sesuai dengan keinginan anda, 33,3% setuju, 26,6% netral, 16,6% tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item
pertanyaan 24, 13,3% sangat setuju bahwa dengan penerapan prinsip-prinsip
syariah, produk reksanda menjadi semakin berkualitas, 33,3% setuju, 26,6%
netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat
tidak setuju.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor psikologi
masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju
dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini tidak sejalan
dengan pengujian hipotesis empat yang menyatakan bahwa ada pengaruh

102

signifikan antara faktor psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 yang lebih
besar dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor psikologi tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
adanya bukti untuk menerima H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
faktor psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang. Dan menolak H4 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor
psikologi terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang.
Hasil penelitian uji pengaruh variabel faktor kebutuhan sosial terhadap
minat nasabah di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang tercermin dalam
jawaban responden mengenai item pertanyaan item pertanyaan 25, 20%
responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan BSM memberikan
penjelasan dan pelayanan kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan,
40% setuju, 23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6%
menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 26, 10% sangat setuju
bahwa pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai yang anda harapkan
(memuaskan), 50% setuju, 32,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya

103

sebanyak 6,6% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 27, 10%
sangat setuju bahwa anda puas dengan pelayanan yang diberikan, 50% setuju,
23,3% netral, 10% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 6,6% menyatakan
sangat tidak setuju. Item pertanyaan 28, 10% sangat setuju bahwa informasi yang
diberkaitan dengan perkembangan reksadana disampaikan kepada anda terus
menerus, 43,3% setuju, 30% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 29, 13,3%
sangat setuju bahwa anda merasa nyaman menggunakan produk reksadana,
46,6% setuju, 23,3% netral, 6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%
menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 30, 16,6% sangat setuju
bahwa keamanan dalam berinvestasi terjaga, 36,6% setuju, 30% netral, 6,6%
tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju.
Item pertanyaan 31, 20% sangat setuju bahwa produk reksadana berbeda dan
mempunyai nilai lebih dari produk investasi lainnya, 46,6% setuju, 20% netral,
6,6% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10% menyatakan sangat tidak
setuju. Item pertanyaan 32, 23,3% sangat setuju bahwa anda menyukai produk
reksadana, 36,6% setuju, 26,6% netral, 3,3% tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak 10% menyatakan sangat tidak setuju. Pada item pertanyaan 33, 13,3%
sangat setuju bahwa reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda, 40%
setuju, 23,3% netral, 13,3% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 10%
menyatakan sangat tidak setuju

104

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel faktor kebutuhan
sosial masing-masing item pertanyaan dijawab sangat setuju, setuju, netral, tidak
setuju dan sangat tidak setuju dengan persentase yang cukup besar. Hal ini sejalan
dengan pengujian hipotesis lima yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan
antara faktor kebutuhan sosial terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank
Syariah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 yang lebih
kecil dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya faktor kebutuhan sosial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli nasabah reksadana di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian
terhadap 30 responden yang tercatat di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
adanya bukti untuk menolak H0 bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan faktor
budaya terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang. Dan menerima H5 bahwa ada pengaruh yang signifikan faktor budaya
terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang.

105

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa
hal, sebagai berikut :
1. Variabel faktor budaya (X1) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang dengan ditunjukkan P value 0,165 > 0,005.
2. Variabel faktor sosial (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri

Cabang

Semarang dengan ditunjukkan P value 0,180 > 0,005.


3. Variabel faktor pribadi (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,545 > 0,005.
4. Variabel faktor psikologi (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang dengan ditunjukkan P value 0,711 > 0,005.
5. Variabel faktor kebutuhan sosial (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syariah Mandiri
Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.
105

106

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN


Dalam penelitian yang peneliti lakukan mempunyai banyak keterbatasanketerbatasan, antara lain:
1. Penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan karena hanya dilakukan pada nasabah
reksadana di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang, sehingga hasilnya tidak
berlaku untuk nasabah reksadana pada bank lain.
2. Keterbatasan pengetahuan peneliti tentang pembiayaan reksadana dan faktor
faktor yang mempengaruhi minat nasabah reksadana tersebut, sehingga dalam
pembahasan tidak diuraikan secara lengkap.
3. Penelitian dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Waktu yang singkat inilah
yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti, sehingga dapat berpengaruh
terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yang dapat
mempersingkat waktu penelitian yaitu dengan penyebaran angket.
5.3 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka
diajukan beberapa saran sebagai berikut
1. Reksadana yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang perlu
di pelihara sehingga dapat meningkatkan citra Bank Syariah Mandiri Cabang
Semarang dimata masyarakat dan diharapkan dapat menarik minat nasabah
untuk bertransaksi.

107

2. Reputasi, citra perusahaan, kualitas pelayanan dan kemudahan fasilitas perlu


dipertahankan dan ditingkatkan supaya nasabah semakin menumbuhkan minat
untuk bertransaksi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya untuk bidang yang sama.
5.4 PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan dan
pembahasan skripsi masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa sistematika
maupun penulisannya, hal tersebut bukan semata-mata kesengajaan tapi
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua saja yang berkesempatan membacanya serta dapat
memberikan sumbangsih yang positif dalam khazanah ilmu pengetahuan. Amin...

DAFTAR PUSTAKA

Achsien, Iggi H. Investasi Syariah di Pasar Moda. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama. 2000.
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta :
Gema Insani. 2001.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. cet. Ke-12.
--------------------------. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Cet. 16.
Astuti, Catur Dwi. Prosedur dan Aplikasi Reksadana BSM Investa Berimbang di
Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. 2007.
Daulay, Elfiera Anggraini. Tinjauan Yuridis Tentang Reksadana Syariah sebagai
Alternatif Investasi Bagi Invest. Medan : Skripsi Universitas Sumatra
Utara. 2010.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ed. II. 1994.
Fakhruddin, Hendy M. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta : Elex Medai
Komputindo. 2008.
Firdaus, Muhammad NH, dkk. Investasi Halal di Reksadana Syariah. Jakarta :
Renaisance. 2005.
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit UNDIP. Semarang, 2005.
Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2004.
Huda, Nurul & MustafaEdwin Nasution. Investasi Pasar Modal Syariah. Jakarta
: Putra Grafika. 2007.
Kotler, Philip dan A. B. Susanto , Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jilid I.
Jakarta : Salemba Empat. 2001.
Luthfi, Hamidi M, Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Jakarta: Senayan Abadi
Publishing. 2003.

Machmudah, Rifaatul. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non


Muslim Menjadi Nasabah Di Bank Syariah. Semarang. 2010.
Muflih, Muhammad, M.A. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi
Islam. Jakarta : PT. Raja Rafindo Persada. 2006.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006.
Pratomo, Eko Priyono dan Ubaidillah Nugraha. Reksadana Solusi Perencaran
Investasi di Era Modern. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2005
Priyatno, Dwi, Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data dan Uji Statistik).
Yogyakarta: Media Kom. 2008.
Rahman, Shaleh Abdul dan Muhib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar
(Dalam Perspektif Islam). Jakarta : Kencana. 2004.
Sari, Ikrima Nailul. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nasabah Memilih Bank
Muamalat Cabang Batam tahun 2009-2010 Skripsi Strata Satu.
Yokyakarta UII. 2010.
Sudarsono, Heri, Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekonisia.
cet. Ke-I. 2003.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2008.
Tim Penyusun DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Jakarta :
Intermasa. cet.2. 2003.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Fakultas Syariah IAIN
Walisongo, 2008.
Umar, Husein, Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. 2000.
Usmara (ed.), Strategi Baru Manajemen Pemasaran. cet. 1. Jogjakarta: Amara
Books. 2003.
Http://ibadahonline.com/?p=1030. diakses pada tanggal 3 Mei 2011
Http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. diakses pada tanggal 16 januari 2011.
http://www.reksadanasyariah.net/2008/08/apakah-jakarta-islamic-index.html.
diakses 29 Juni 2011.

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumerbanking/produkjasaconsume/
jasainvestasiconsumer/reksadana-consumer/. Diakses pada tanggal 29 Juni
2011.
Www.bi.go.id. diakses pada tanggal 30 April 2011.

Lampiran 1

Hal
Lampiran

: permohonan untuk mengisi angket.


: satu bendel.

Kepada Yth.
Bapak / Ibu / Sdr/i Nasabah
Bank Syariah Mandiri
di Tempat.
Salam silaturrahim, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
memudahkan segala aktivitas kita sehari-hari. Amin.
Sehubungan dengan proses penyelesaian karya ilmiah (skripsi)
saya pada program studi Ekonomi Islam di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Walisongo Semarang dengan judul Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi minat nasabah terhadap reksadana syariah (Studi pada Bank
Syariah Mandiri kota Semarang), saya :
Nama
: Aniqotur Rosyidah
NIM : 062411044
Jurusan : Ekonomi Islam
Maka saya memohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan
sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan.
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab
pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih.
Semarang, 03 Mei 2011
Hormat Saya,
Peneliti

Aniqotur Rosyidah
NIM. 062411044

ANGKET PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
NASABAH TERHADAP REKSADANA SYARIAH (STUDI PADA BANK
SYARIAH MANDIRI KOTA SEMARANG)
I.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

IDENTITAS PRIBADI
Mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan
dibawah ini :
Berilah tanda ( ) pada kolom jawaban yang tersedia yang sesuai pilihan anda.
Nama
: ......................................................................................
Jenis Kelamin
:
Laki-laki
Perempuan
Umur
:
17-29 th
30-40 th
> 40 th
Pendidikan Terakhir
:
SMA
Diploma
Sarjana
Pekerjaan
:
PNS
Swasta
Wiraswasta
Lainnya..
Penghasilan /bulan
:
< Rp. 500.000,00
Rp. 1.000.000,00 s/d Rp. 2.000.000,00
Rp. 2.000.000,00 s/d Rp. 3.000.000,00
Rp. 3.000.000,00 s/d Rp. 4.000.000,00
> Rp. 4.000.000,00

II. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET


A. Berilah tanda () pada kolom Bapak/Ibu/Sdr/i pilih sesuai keadaan yang sebenarnya,
dengan alternatif jawaban sebagai berikut :
SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju
S
= Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
B. Lembar angket ini semata-mata bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan
skripsi tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah terhadap
reksadana syariah (Studi pada Bank Syariah Mandiri kota Semarang).
C. Mengenai jawaban yang diberikan, akan dijamin kerahasiaannya.

Tanda Tangan

III. PERTANYAAN
1. Variabel Faktor Budaya
a. Berhubungan dengan Indikator Agama
No
Pertanyaan
STS
1.
Kinerja reksadana sudah sesuai dengan penerapan
prinsip syariah.
2.
Dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, reksadana
semakin berkualitas.
3.
Anda menyukai reksadana karena sesuai dengan syariat
Islam.

b. Berhubungan dengan indikator kebiasaan


No
Pertanyaan
STS
4
Anda menggunakan produk reksadana karena keluarga
anda juga ada yang menggunakan produk reksadana.
5
Anda akan menggunakan produk reksadana dilain
waktu.
6
Anda akan mengajak saudara anda menggunakan
reksadana.
2. Faktor Sosial
a. Berhubungan dengan indikator peran dan status sosial
No
Pertanyaan
STS
1. Anda merasa sangat terbantu dengan adanya
reksadana.
2. BSM mengetahui produk yang diinginkan konsumen
dengan adanya produk reksadana.
3
Dengan berinvestasi pada reksadana akan menaikan
status sosial.
b. Berhubungan dengan indikator lingkungan
No
Pertanyaan
1. Keluarga anda berinvestasi dengan reksadana
2. Teman-teman anda berinvestasi dengan reksadana
3
Reksadana sudah merakyat dilingkungan masyarakat.

STS

3. Faktor Pribadi
a. Berhubungan dengan indikator keadaan ekonomi
No
Pertanyaan
STS
1. Anda dapat berinvestasi menggunakan reksadana
meski dana yang anda miliki sangat kecil.

TS

SS

TS

SS

TS

SS

TS N

TS

SS

SS

2.

3.

Keuntungan yang diperoleh anda berinvestasi


menggunakan produk reksadana sesuai dengan
keinginan anda.
Awal penanaman modal murah dan terjangkau.

b. Berhubungan dengan indikator gaya hidup


No
Pertanyaan
STS
1. Reksadana merupakan produk investasi pada era saat
ini.
2. Reksadana
sudah
cukup populer
dikalangan
masyarakat.
3
Dengan dikeluarkannya produk reksadana oleh BSM,
anda merasa terbantu karena anda yang terlalu sibuk
dengan pekerjaan.
4. Faktor Psikologi
a. Berhubungan dengan indikator persepsi
No.
Pertanyaan
STS
1.
Anda yakin dana yang anda investasikan melalui
reksadana sudah sesuai syariah islam.
2.
Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih
dari produk investasi lainnya.
3.
Rekisadana merupakan produk investasi unggulan di
BSM.
b. Berhubungan dengan indikator motivasi
No.
Pertanyaan
STS
4
Anda ingin selalu menggunakan produk reksadana.
5.
Produk reksadana sesuai dengan keinginan anda.
6.
Dengan penerapan prinsip-prinsip syariah, produk
reksanda menjadi semakin berkualitas.
5. Faktor Kebutuhan Konsumen
a. Berhubungan dengan indikator pelayanan
No.
Pertanyaan
STS
1.
Karyawan BSM memberikan penjelasan dan pelayanan
kepada nasabah reksadana dengan ramah dan sopan.
2.
Pelayanan di BSM mengenai reksadana sudah sesuai
yang anda harapkan (memuaskan).
3.
Anda puas dengan pelayanan yang diberikan.
b. Berhubungan dengan indikator kenyamanan
No.
Pertanyaan
STS
4.
Informasi yang diberkaitan dengan perkembangan
reksadana disampaikan kepada anda terus menerus.

TS N

SS

TS N

SS

TS N

SS

TS N

SS

TS N

SS

5.
6

Anda merasa nyaman menggunakan produk


reksadana.
Keamanan dalam berinvestasi terjaga.

c. Berhubungan dengan indikator produk


No.
Pertanyaan
STS
7.
Produk reksadana berbeda dan mempunyai nilai lebih
dari produk investasi lainnya.
8.
Anda menyukai produk reksadana.
9.
Reksadana sesuai dengan selera dan kebutuhan anda.
6. Minat Nasabah
a. Berhubungan dengan indikator diri dalam individu (emosional )
No.
Pertanyaan
STS
1.
BSM memberikan bagi hasil yang tinggi kepada
nasabah reksadana.
2.
Anda tertarik dengan sistem yang ditawarkan.
3.
Anda tertarik karena reksadana mempunyai kelebihan
yang lebih banyak dari pada yang lainnya.
b. Berhubungan dengan indikator dorongan.
No.
Pertanyaan
STS
4.
Kelebihan dan keunikan yang dimiliki reksadan
mendorong anda berinvestasi melalui reksdana.
5.
Pendekatan dari para karyawan membuat saya tertarik
memilih reksadana.
6.
Anda akan menyarankan orang lain untuk
menggunakan produk reksadana.

TS N

SS

TS N

SS

TS N

SS

Lampiran 3
Diskriptif Responden
1. Klasifikasi berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Valid laki-laki
perempuan
Total

Cumulative Percent

16

53.3

53.3

53.3

14
30

46.7
100.0

46.7
100.0

100.0

2. Klasifikasi berdasarkan umur


Umur responden
Valid 17-29
30-40
>40
Total

Frequency
8
11
11
30

Percent
26.7
36.7
36.7
100.0

Valid Percent
26.7
36.7
36.7
100.0

Cumulative Percent
26.7
63.3
100.0

3. Klasifikasi berdasarkan pendidikan terakhir


Pendidikan Responden
Valid SMA
diploma
sarjana
Total

Frequency Percent
7
23.3
12
40.0
11
36.7
30
100.0

Valid Percent Cumulative Percent


23.3
23.3
40.0
63.3
36.7
100.0
100.0

4. Klasifikasi berdasarkan pekerjaan


Pekerjaan responden

Valid PNS
swasta
wirausaha
lainnya
Total

Frequency Percent
6
20.0
13
43.3
9
2
30

30.0
6.7
100.0

Valid Percent
20.0
43.3
30.0
6.7
100.0

Cumulative Percent
20.0
63.3
93.3
100.0

5. Klasifikasi berdasarkan penghasilan per bulan


Penghasilan Per Bulan
Frequency Percent

Valid < Rp 500.000

Valid Percent Cumulative Percent

10.0

10.0

10.0

Rp1.000.000 -Rp 2.000.000

26.7

26.7

36.7

Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000

23.3

23.3

60.0

Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000

13.3

13.3

73.3

> Rp 4.000.000

26.7

26.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

Lampiran 4
Uji Validitas dan Reabilitas Angket
1. Faktor Budaya
Item-Total Statistics

Scale Mean
Scale
Corrected Cronbach's
if Item
Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation
Deleted
Kinerja reksadana sudah sesuai dengan
penerapan prinsip syariah.
Dengan penerapan prinsip-prinsip
syariah, reksadana semakin berkualitas.
Anda menyukai reksadana karena sesuai
dengan syariat Islam.
Anda menggunakan produk reksadana
karena keluarga anda juga ada yang
menggunakan produk reksadana.
Anda akan menggunakan produk
reksadana dilain waktu.
Anda akan mengajak saudara anda
menggunakan reksadana.

22.051

.830

.910

15.77

21.978

.786

.916

16.07

22.547

.836

.910

16.10

22.093

.782

.917

15.73

22.478

.781

.917

15.70

23.321

.741

.922

16.13

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.928

2. Faktor Sosial
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected Cronbach's
if Item
Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation
Deleted
Anda merasa sangat terbantu dengan
adanya reksadana.
BSM mengetahui produk yang
diinginkan konsumen dengan adanya
produk reksadana.
Dengan berinvestasi pada reksadana akan
menaikan status sosial.
Keluarga anda berinvestasi dengan
reksadana
Teman-teman anda berinvestasi dengan
reksadana
Reksadana sudah merakyat dilingkungan
masyarakat.

16.13

23.913

.781

.906

16.17

23.799

.801

.904

16.07

24.685

.691

.919

16.10

24.231

.768

.908

16.03

23.895

.850

.898

16.33

24.092

.768

.908

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.922

3. Faktor Pribadi
Item-Total Statistics

Scale Mean
Scale
Corrected Crobach's
if Item
Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation
Deleted
Anda dapat berinvestasi menggunakan
reksadana meski dana yang anda miliki
sangat kecil.
Keuntungan yang diperoleh anda
berinvestasi menggunakan produk
reksadana sesuai dengan keinginan
anda.
Awal penanaman modal murah dan
terjangkau.
Reksadana merupakan produk investasi
pada era saat ini.
Reksadana sudah cukup populer
dikalangan masyarakat.
Dengan dikeluarkannya produk
reksadana oleh BSM, anda merasa
terbantu karena anda yang terlalu sibuk
dengan pekerjaan.

17.13

21.913

.759

.896

17.20

22.717

.785

.893

17.00

21.724

.711

.904

17.03

22.171

.708

.904

17.33

23.540

.710

.903

17.30

21.734

.885

.879

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.912

4. Faktor Psikologi
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected Crobach's
if Item
Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation
Deleted
Anda yakin dana yang anda investasikan
melalui reksadana sudah sesuai syariah
islam.

16.70

25.390

.901

.939

Produk reksadana berbeda dan


mempunyai nilai lebih dari produk
investasi lainnya.
Reksadana merupakan produk investasi
unggulan di BSM.
Anda ingin selalu menggunakan produk
reksadana.
Produk reksadana sesuai dengan
keinginan anda.
Dengan penerapan prinsip-prinsip
syariah, produk reksanda menjadi
semakin berkualitas.

16.60

27.007

.805

.950

16.63

26.378

.846

.946

16.63

25.206

.851

.945

16.73

24.892

.873

.943

16.53

25.568

.860

.944

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.953

5. Faktor Kebutuhan Sosial


Item-Total Statistics

Scale Mean if
Item Deleted

Karyawan BSM memberikan


penjelasan dan pelayanan kepada
nasabah reksadana dengan ramah
dan sopan.
Pelayanan di BSM mengenai
reksadana sudah sesuai yang anda
harapkan (memuaskan).
Anda puas dengan pelayanan yang
diberikan.
Informasi yang diberkaitan dengan
perkembangan reksadana
disampaikan kepada anda terus
menerus.
Anda merasa nyaman menggunakan
produk reksadana.
Keamanan dalam berinvestasi
terjaga.
Produk reksadana berbeda dan
mempunyai nilai lebih dari produk
investasi lainnya.
Anda menyukai produk reksadana.

Scale
Variance Corrected Cronbach's
if Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation
Deleted

27.83

64.557

.824

.962

27.93

65.926

.819

.963

27.87

65.706

.834

.962

28.03

64.309

.872

.960

27.93

64.202

.844

.961

27.97

62.585

.918

.958

27.77

63.151

.889

.959

27.80

63.407

.845

.962

Item-Total Statistics

Scale Mean if
Item Deleted

Karyawan BSM memberikan


penjelasan dan pelayanan kepada
nasabah reksadana dengan ramah
dan sopan.
Pelayanan di BSM mengenai
reksadana sudah sesuai yang anda
harapkan (memuaskan).
Anda puas dengan pelayanan yang
diberikan.
Informasi yang diberkaitan dengan
perkembangan reksadana
disampaikan kepada anda terus
menerus.
Anda merasa nyaman menggunakan
produk reksadana.
Keamanan dalam berinvestasi
terjaga.
Produk reksadana berbeda dan
mempunyai nilai lebih dari produk
investasi lainnya.
Anda menyukai produk reksadana.
Reksadana sesuai dengan selera dan
kebutuhan anda.
Reliability Statistics

Scale
Variance Corrected Cronbach's
if Item Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation
Deleted

27.83

64.557

.824

.962

27.93

65.926

.819

.963

27.87

65.706

.834

.962

28.03

64.309

.872

.960

27.93

64.202

.844

.961

27.97

62.585

.918

.958

27.77

63.151

.889

.959

27.80

63.407

.845

.962

28.07

63.720

.833

.962

Cronbach's Alpha

N of Items

.965

6. Minat beli nasabah


Item-Total Statistics

Scale Mean
Scale
Corrected Cronbach's
if Item
Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation
Deleted
BSM memberikan bagi hasil yang tinggi
kepada nasabah reksadana.
Anda tertarik dengan sistem yang
ditawarkan.

16.80

25.338

.860

.943

16.90

25.334

.855

.943

Anda
tertarik
karena
reksadana
mempunyai kelebihan yang lebih
banyak dari pada yang lainnya.
Kelebihan dan keunikan yang dimiliki
reksadan mendorong anda berinvestasi
melalui reksdana.
Pendekatan
dari
para
karyawan
membuat
saya
tertarik
memilih
reksadana.
Anda akan menyarankan orang lain
untuk menggunakan produk reksadana.

16.57

23.909

.857

.942

16.67

22.575

.892

.938

16.77

24.461

.786

.950

16.63

23.137

.885

.939

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.952

Lampiran 5
Uji Asumsi Klasik dan Regresi
1. Multikolinieritas
Coefficients

Unstandardized
Coefficients
Model

Standardized
Coefficients

Std. Error

-.246

1.545

faktor budaya

.240

.167

faktor sosial

.248

faktor pribadi

Collinearity
Statistics
t

Sig.

-.159

.875

.224

1.433

.180

.241

-.135

.220

faktor psikologi

-.081

faktor kebutuhan
sosial

.483

1 (Constant)

Beta

Tolerance

VIF

.165

.178

5.633

1.381

.180

.143

7.006

-.123

-.614

.545

.108

9.258

.216

-.083

-.376

.711

.089

11.181

.149

.719

3.232

.004

.088

11.408

a. Dependent Variable: minat


nasabah

2. Autokorelasi
b

Model Summary

Model

R Square

Adjusted R
Square

Std. Error of the


Estimate

Durbin-Watson

1
.946
.896
.874
2.140
2.460
a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah

3. Normalitas
Descriptive Statistics
N

Minimum Maximum

Statistic Statistic
Unstandardized
Residual
Valid N
(listwise)

30
30

-5.36659

Statistic

Mean

Std.
Deviation

Statistic

Statistic

3.56995 .0000000 1.94712918

Skewness

Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic Std. Error


-.752

.427

.958

.833

4. Heteroskedastisitas
Coefficients

Unstandardized
Coefficients
Model

Std. Error

-.246

1.545

faktor budaya

.240

.167

faktor sosial

.248

faktor pribadi

Standardized
Coefficients

Collinearity
Statistics
t

Sig.

-.159

.875

.224

1.433

.180

.241

-.135

.220

faktor psikologi

-.081

faktor kebutuhan
sosial

.483

1 (Constant)

Beta

Tolerance

VIF

.165

.178

5.633

1.381

.180

.143

7.006

-.123

-.614

.545

.108

9.258

.216

-.083

-.376

.711

.089

11.181

.149

.719

3.232

.004

.088

11.408

a. Dependent Variable:
minat nasabah

Regresi
Descriptive Statistics

minat nasabah
faktor budaya
faktor sosial
faktor pribadi
faktor psikologi
faktor kebutuhan sosial

Mean

Std. Deviation

19.97
19.10
19.37
20.53
20.13
31.53

6.031
5.641
5.846
5.501
6.157
8.986

30
30
30
30
30
30

Correlations

minat faktor faktor


nasabah budaya sosial
Pearson
minat nasabah
Correlation
faktor budaya

Sig. (1tailed)

faktor
pribadi

faktor faktor kebutuhan


psikologi
sosial

1.000

.869

.868

.870

.892

.936

.869

1.000

.822

.892

.854

.872

faktor sosial

.868

.822

1.000

.893

.899

.872

faktor pribadi

.870

.892

.893

1.000

.877

.905

faktor psikologi

.892

.854

.899

.877

1.000

.939

faktor kebutuhan
sosial

.936

.872

.872

.905

.939

1.000

minat nasabah

.000

.000

.000

.000

.000

faktor budaya

.000

.000

.000

.000

.000

faktor sosial

.000

.000

.000

.000

.000

faktor pribadi

.000

.000

.000

.000

.000

faktor psikologi

.000

.000

.000

.000

.000

faktor kebutuhan
sosial

.000

.000

.000

.000

.000

minat nasabah

30

30

30

30

30

30

faktor budaya

30

30

30

30

30

30

faktor sosial

30

30

30

30

30

30

faktor pribadi

30

30

30

30

30

30

faktor psikologi

30

30

30

30

30

30

faktor kebutuhan
sosial

30

30

30

30

30

30

Model Summary

Model

.946a

Std. Error
R
Adjusted of the
Square R Square Estimate
.896

.874

2.140

Change Statistics
R Square
Change

F Change

df1

df2

Sig. F
Change

.896

41.257

24

.000

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial,


faktor pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model

Std. Error

-.246

1.545

faktor budaya

.240

.167

faktor sosial

.248

faktor pribadi
faktor psikologi

Standardized
Coefficients
t

Sig.

-.159

.875

.224

1.433

.165

.180

.241

1.381

.180

-.135

.220

-.123

-.614

.545

-.081

.216

-.083

-.376

.711

faktor kebutuhan sosial .483


a. Dependent Variable: minat
nasabah

.149

.719

3.232

.004

1 (Constant)

Beta

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables Removed

Method

faktor kebutuhan sosial,


faktor budaya, faktor

. Enter

sosial, faktor pribadi,


faktor psikologia
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: minat nasabah
b

Model Summary

Model

.946a

Std. Error
R Adjusted of the
Square R Square Estimate
.896

.874

2.140

Change Statistics
R Square
Change

F Change

df1

df2

Sig. F
Change

.896

41.257

24

.000

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor
psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

.4350
-1.93381
-1.881
-1.497

2.4611
3.27817
1.933
2.538

1.4342
.00000
.000
.000

.53121
1.17523
1.000
.910

30
30
30
30

a. Dependent Variable: abresid


Descriptive Statistics
minat nasabah
faktor budaya
faktor sosial
faktor pribadi
faktor psikologi
faktor kebutuhan sosial

Mean

Std. Deviation

19.97
19.10
19.37
20.53
20.13
31.53

6.031
5.641
5.846
5.501
6.157
8.986

30
30
30
30
30
30

Variables Entered/Removedb
Model

Variables Entered

Variables Removed

faktor kebutuhan sosial,


faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi,
faktor psikologia
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: minat nasabah

Method

Enter

ANOVA

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

1 Regression

945.019

189.004

41.257

.000a

Residual

109.948

24

4.581

Total

1054.967

29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah

Coefficients

Unstandardized
Coefficients
Model

Std. Error

-.246

1.545

faktor budaya

.240

.167

faktor sosial

.248

faktor pribadi

Standardized
Coefficients
t

Sig.

-.159

.875

.224

1.433

.165

.180

.241

1.381

.180

-.135

.220

-.123

-.614

.545

faktor psikologi

-.081

.216

-.083

-.376

.711

faktor kebutuhan sosial

.483

.149

.719

3.232

.004

1 (Constant)

Beta

a. Dependent Variable: minat nasabah


Coefficient Correlations

faktor
kebutuhan faktor
sosial
budaya

Model
1 Correlations faktor kebutuhan sosial

faktor
sosial

faktor
faktor
pribadi psikologi

1.000

-.147

.070

-.351

-.629

faktor budaya

-.147

1.000

.056

-.446

-.151

faktor sosial

.070

.056

1.000

-.450

-.453

faktor pribadi

-.351

-.446

-.450

1.000

.124

faktor psikologi

-.629

-.151

-.453

.124

1.000

.022

-.004

.002

-.012

-.020

faktor budaya

-.004

.028

.002

-.016

-.005

faktor sosial

.002

.002

.032

-.018

-.018

faktor pribadi

-.012

-.016

-.018

.048

.006

faktor psikologi

-.020

-.005

-.018

.006

.047

Covariances faktor kebutuhan sosial

a. Dependent Variable: minat


nasabah

Residuals Statistics

Minimum Maximum
Predicted Value

Mean

Std. Deviation

5.46

29.65

19.97

5.708

30

Residual

-5.367

3.570

.000

1.947

30

Std. Predicted Value

-2.541

1.696

.000

1.000

30

Std. Residual

-2.507

1.668

.000

.910

30

a. Dependent Variable: minat nasabah

Lampiran 6
Output Uji Regresi Linier berganda dari 30 responden
b

ANOVA

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

1 Regression

945.019

189.004

41.257

.000a

Residual

109.948

24

4.581

Total
1054.967
29
a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah
Collinearity Diagnostics

Variance Proportions
faktor
Dimensi
Model on
1

Condition

faktor

faktor

faktor

faktor

kebutuhan

Constant budaya

sosial

pribadi psikologi

Eigenvalue

Index

5.905

1.000

.00

.00

.00

.00

.00

.00

.059

10.020

.90

.01

.01

.00

.01

.00

.015

19.931

.02

.56

.22

.01

.04

.00

.011

23.517

.01

.02

.38

.08

.18

.15

.007

30.013

.07

.38

.12

.51

.12

.16

.004

40.542

.00

.04

.27

.40

.65

.69

a. Dependent Variable: minat nasabah

Residuals Statistics

Minimum

Maximum

Predicted Value
5.46
Residual
-5.367
Std. Predicted Value
-2.541
Std. Residual
-2.507
a. Dependent Variable: minat nasabah

29.65
3.570
1.696
1.668

Mean

Std. Deviation

19.97
.000
.000
.000

5.708
1.947
1.000
.910

30
30
30
30

sosial

Regresion
Variables Entered/Removed

Model
1

Variables Entered

Variables Removed

Method

Enter

faktor kebutuhan sosial,


faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi,
faktor psikologia

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: abresid
b

Model Summary

Model

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1
.412
.170
-.003
1.29186
a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: abresid
b

ANOVA

Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

Regression

8.183

1.637

.981

.450a

Residual

40.054

24

1.669

Total

48.237

29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,
faktor psikologi
b. Dependent Variable: abresid
Residuals Statistics

Predicted Value
Residual
Std. Predicted Value
Std. Residual

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

.4350
-1.93381
-1.881
-1.497

2.4611
3.27817
1.933
2.538

1.4342
.00000
.000
.000

.53121
1.17523
1.000
.910

30
30
30
30

a. Dependent Variable: abresid


Descriptive Statistics

minat nasabah
faktor budaya
faktor sosial
faktor pribadi
faktor psikologi
faktor kebutuhan sosial

Mean

Std. Deviation

19.97
19.10
19.37
20.53
20.13
31.53

6.031
5.641
5.846
5.501
6.157
8.986

30
30
30
30
30
30

Model Summary

Change Statistics
Model

Adjusted Std. Error of


R Square R Square the Estimate

R Square
F
Change Change df1

df2

1
.946a
.896
.874
2.140
.896 41.257
5
a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial,
faktor pribadi, faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah

Sig. F
Change

24

.000

ANOVA

Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Sig.

Regression

945.019

189.004

41.257

.000a

Residual

109.948

24

4.581

Total

1054.967

29

a. Predictors: (Constant), faktor kebutuhan sosial, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi,
faktor psikologi
b. Dependent Variable: minat nasabah
Residuals Statistics

Minimum

Maximum

Predicted Value
5.46
Residual
-5.367
Std. Predicted Value
-2.541
Std. Residual
-2.507
a. Dependent Variable: minat nasabah

29.65
3.570
1.696
1.668

Mean

Std. Deviation

19.97
.000
.000
.000

5.708
1.947
1.000
.910

30
30
30
30

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama

: Aniqotur Rosyidah

NIM

: 062411044

Jurusan

: Ekonomi Islam

Tempat tanggal lahir : Rembang, 16 Nopember 1988


Alamat asal

: Ds. Sluke RT: 02 RW: 04 Kec. Sluke Kab. Rembang

Alamat sekarang

: Jl. Nusa Indah 1 no. 18 Ngaliyan Semarang

Jenjang Pendidikan:
1. SDN Sluke

(1994-2000)

2. SMP N Sluke

(2000-2003)

3. MAN Lasem

(2003-2006)

4. Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang (2006-2011)


Pengalaman Organisasi :
1. UKM FOSIA

sebagai koordinator pengkaderan

(2008)

2. HMJ MU-EI

sebagai koordinator pengkaderan

(2009)

3. UKMI An-Niswa

sebagai bendahara umum

(2008)

4. UKMI An-Niswa

sebagai ketua umum

(2009)

5. DEMA

sebagai bendahara umum

(2010)

6. PMII Rayon Syariah

sebagai koordinator pewngkaderan

(2009)

7. PMII Komisariat Walisongo

sebagai anggota pengkaderan

(2010)

Penulisan daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagai mana mestinya.

Semarang, Juli 2011


Penulis

Aniqotur Rosyidah

You might also like