You are on page 1of 16

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil &


Associates
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester Lima
Mata Kuliah: Kuliah Kerja Lapangan
Dosen Pembimbing: Drs.Hj. Ponny H,M.Si, Akt.

Disusun oleh :
Nama :
Nim :1
Jurusan :

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ???
2014

BAB I
PENDAHULUAN
KANWIL PERBENDAHARAAN JAWA TIMUR

A. Latar Belakang
Pemerintah daerah sebagai pihak yang ditugasi menjalankan roda
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat wajib
menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan daerahnya
untuk dinilai apakah pemerintah daerah tersebut berhasil menjalankan
tugas dengan baik atau tidak. Pemerintah daerah dituntut agar
pengelolaan keuangan daerah secara baik yang harus dilakukan dalam
mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih, dimana pengelolaan
keuangan daerah yang baik adalah kemampuan mengontrol kebijakan
keuangan daerah secara ekonomis, efisien, transparan dan akuntabel.
Kuliah Kerja Lapangan di Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus khususnya
Jurusan Akuntansi, bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta
menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengkap materi di kegiatan
perkuliahan. Dalam kegiatan KKL ini, saya mengunjungi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan
KAP Drs.J.Tanzil dan associates sebagai obyek KKL.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar mahasiswa lebih mengenal beberapa hal
penting di lapangan yang masih ada hubunganya dengan perkuliahan dalam kelas. Tentu
perkuliahan kelas akan berhubungan dengan lingkungan sekitar sebagai aspek eksternal.
Dengan kunjungan tersebut Mahasiswa peserta KKL dapat saling berbagi tentang
kekurangan dan kelebihan kampus masing masing dengan harapan penyamaan kearah lebih
baik. Mahasiswa juga termotivasi untuk mengembangkan diri.
B.Tujuan KKL
Adapun tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah:

1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja yang
sebenarnya.
2. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang kanwil ditjen perbendaharaan dan
kantor akuntan public
C. Manfaat KKL
1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Muria Kudus khususnya
Fakultas Eonomi dengan Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KAP Drs.J.Tanzil dan
associates.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan megenai perpajakan di Indonesia.
D. Rumusan Masalah
KANWIL PERBENDAHARAAN PROVINSI JATIM DAN KAP Drs. J Tanzil &
Associate.
Berdasrkan latar belakang permasalahan yang telah dijabarkan di atas serta uraian dari
tugas-tugas dari kementrian keuangan dan KAP Drs. J Tanzil memahami suatu
permasalahan di instansi ini, yaitu :
a. Apa yang melatarbelakangi adanya SAPP basis accrual ?
b. Apa saja tujuan SAPP ?
c. Bagaimana karakteristik dan klasifikasi SAPP ?
d. Jasa apa saja yang ditawarkan oleh KAP Drs. J Tanzil & associate ?
e. Pendekatan apa yang dilakukan dalam melakukan audit ?

BAB II
PEMBAHASAN

KANWIL PERBENDAHARAAN JAWA TIMUR

1. Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintan


Pusat (SAPP)
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah
sistem akuntansi yang mengolah semua transaksi
keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah
pusat, yang menghasilkan informasi akuntansi dan laporan
keuangan yang tepat waktu dengan mutu yang dapat
diandalkan, baik yang diperlukan oleh badan-badan di luar
pemerintah pusat seperti DPR, maupun oleh berbagai
tingkat manajemen pada pemerintah pusat.

Perkembangan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

Berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
No.
476/KMK.O1/1991 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah, sistem
akuntansi pemerintah pusat telah dikembangkan dan diimplementasikan
secara bertahap. Tahap pertama dilaksanakan mulai tahun anggaran
1993/1994, dan diikuti dengan tahap-tahap berikutnya, dan yang pada
tahun anggaran 1999/2000, implementasi SAPP telah mencakup seluruh
Departemen/Lembaga di seluruh propinsi.
Berbagai perubahan dan penyempurnaan terus dilakukan oleh
pernerintah dalam rangka pengembangan sistem akuntansi pernerintah
pusat. Pada tahun 2005, pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan
mengeluarkan Peraturan No 59/PMK.06/2005 tcntang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sesuai dengan
ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-undang Nomor l Tahun 2004;
tentang Perbendaharaan Negara. Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara berwenang menetapkan sistem akutansi dan pelaporan
keuangan negara sehingga perlu menetapkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
Penerapan Sistem Akuntansi Pernerintah Pusat (SAPP) adalah untuk
unit-unit organisasi pemerintah pusat yang keuangannya dikelola
langsung oleh pemerintah pusat, seperti lembaga tertinggi Negara
(MPR), lembaga tinggi negara (DPR, DPA, MA), departemen atau lembaga
nondepartemen, Sedangkan SAPP tidak diterapkan untuk pemerintah
daerah, BUMN/BUMD bank pemerintah, dan lembaga keuangan milik
pemerintah.

Pengertian Keuangan Negara

Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, khususnya


pasal 1 dan 2 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Keuangan Negara adalah semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut. Keuangan negara tersebut meliputi:
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan
pinjaman;
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara
dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaan negara dan penerimaan daerah;
d. Pengeluaran negara dan pengeluaran daerah;
e. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah;
f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
g. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
Selanjutnya, dalam undang-undang tersebut pengelolaan keuangan negara diatur pada
pasal 3 yaitu, keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Pengelolaan tersebut mencakup keseluruhan
kegiatan perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban.

Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Pemerintah

Sistem Akuntansi Pemerintah terbagi menjadi dua sistem utama


yang mempunyai data dan informasi akuntansi timbal halik yaitu:

1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang dilaksanakan oleh


Departemen Keuangan cq Ditjen Perbendaharaan. Subsistem
Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) terdiri dari:
Sistem Akuntansi Umum (SAU). Sistem ini menghasilkan Laporan
Realisasi Anggaran dan Neraca SAU.
Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN).Sistem ini
menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca KUN. Pada tingkat
wilayah, kedua subsistem di atas dilaksanakan oieh Kanwil Dit
perbendaharaan dan seluruh KPPN di wilayah kerjanya selaku
Kuasa BUN.

2. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh


kementerian/lembaga dan menghasilkan Laporan Barang Milik
Negara. Subsistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari:
- Sistem Akuntansi Keuangan (SAK). Sistem ini menghasilkan
Laparan Keuangan Instansi.
- Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).

2. Tujuan SAPP
System akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat (sapp) bertujuan untuk :
Untuk menjaga asset pemerintah pusat dan instansinya
Menyediakan laporan yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan
keuangan pemerintah pusat untuk menentukan ketaatan otorisasi anggaran dan

untuk tujuan akuntabilitas


Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu

instansi dan pemerintah pusat secara keseluruhan


Menyediakan informasi keuangan yang menjanjikan.
3. Karakteristik SAPP
Basis akuntansi
Cash toward Accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca. Basis Kas adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi atau peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas ata setara kas diterima atau dibayar.


Double entry system

Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar akuntasi yaitu :


Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebet

sebuah perkiraan dan mengkredit perkiraan yang terkait.


Dana tunggal
Kegiatan akuntansi yang mengacu kepada UU-APBN sebagai landasan operasional.
Dana tunggal ini merupakan tempat dimana Pendapatan dan Belanja Pemerintah

dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan tunggal.


Desentralisasi pelaksanaan anggaran
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara

berjenjang oleh unit-unit akuntansi baik di kantor pusat instansi maupun di daerah.
Bagan perkiraan standar
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan

yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.


Standar akuntansi kepemerintahan
SAPP mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dalam melakukan
pengakuan, penilaian, pencatatan, penyajian, dan pengungkapan terhadap transaksi
keuangan dalam rangka penyusunan laporan keuangan.

PEMBAHASAN
KAP DRS. J TANZIL & ASSOCIATE
1. DEFINISI AUDITING
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur dari suatu entitas ekonomi yang
dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Unsur dalam Definisi Auditing :

Pengumpulan dan pengevaluasian bukti :


Informasi yang dapat diukur
Entitas ekonomi
Orang yang kompeten
Pelaporan
Kriteria
2. JENIS-JENIS AUDIT DAN AUDITOR
JENIS AUDIT

Audit Laporan Keuangan


Menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah
disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu

Audit Operasional
Menentukan apakah operasi perusahaan telah berjalan secara
efektif dan efisien

Audit Ketaatan
Menentukan apakah auditi telah mengikuti prosedur atau aturanaturan yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas yang
lebih tinggi
JENIS AUDITOR

Auditor Eksternal/Akuntan Publik Terdaftar


Audiro Internal
Auditor Pemerintah
Auditor Pajak

3. PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK

Persyaratan Pendidikan
Sarjana Ekonomi Akuntansi dari fakultas ekonomi univ. Negeri yang
telah mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli Persamaan Ijazah
Akuntan

Ujian Negara Akuntansi (UNA) bagi Sarjana Ekonomi Akuntansi


lulusan dari perguruan tinggi swasta

UNA Dasar dan UNA Profesi dilaksanakan dua kali dalam setahun
yaitu Mei dan Nopember oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Persyaratan Pengalaman
Pengalaman kerja sebagai auditor pada kantor akuntan publik atau
BPKP paling sedikit 3 tahun

4. JENJANG KARIR KAP


Trainee
Junior Staff
Senior Staff
Project Manajer
Supervisor
Manager
Partner
Beberapa jenjang karir di atas harus diikuti oleh para calon pekerja Akuntan
Publik dengan tanpa batasan dalam jumlah masing-masing staff, untuk menjadi
partner audit tersebut sehingga calon AP tersebut harus melewati ujian sertifikasi agar
mendapatkan CPA (Certified Public Accountans).
Pendekatan audit
Pendekatan Audit KAP Drs. J. Tanzil telah menggunakan risk based audit
approach yang tunduk pada standar Akuntansi dan audit di Indonesia maupun audit
Internasional yang dibagi dalam tahapan sebagai berikut :
1. Tahap sebelum perikatan yaitu untuk menilai risiko perikatan.
2. Tahap perencanaan yaitu penaksiran risiko termasuk risiko terjadinya
kecurangan.
3. Tahap Pelaksanaan yaitu evaluasi dan pengujian pengendalian serta
pengujian substantif.
4. Tahap Penyelesaian yaitu identifikasi risiko kontijen dan peristiwa penting

setelah tanggal neraca.


Pendekatan audit difokuskan pada risiko utama yang dihadapi sehingga dapat memberikan
audit yang efisien dan nilai tambah bagi klien kami
Tantangan menjadi akuntan publik
Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu memberikan
peluang dalam dunia kerja. Karena akuntan publik salah satu profesi yang diberi
kewenangan untuk memberikan jasa audit. Selain undang-undang perseroan terbatas
mewajibkan bahwa perseroan dengan aset diatas 50 milyar wajib dilakukan audit.
Sehingga hal ini dapat menguatkan jika profesi akuntan publik sangat diperlukan
mengingat jumlah perseroan terbatas di Indonesia relatif banyak. Bahkan perusahaan
terbuka hanya bias diaudit oleh akuntan publik berdasarkan undang-undang.
Pemerintahan dalam melengkapi kualitas kinerjanya juga melimpahkan audit
keuangan negara kepada akuntan publik baik langsung atau atas nama Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemilihan umum atau dana kampanye perlu dilakukan
pengauditan dan hanya akuntan publik yang berhak mengaudit untuk mengetahui
bahwa kegiatan yang berkenaan dengan pemilu tersebut sesuai dengan prosedur yang
disepakati. Sektor perpajakan juga menjadi peluang akuntan publik dan sektor
perbankan sudah mewajibkan audit bagi nasabahnya yang memperoleh fasilitas
kredit. Hal ini sebagai pelengkap persyaratan kredit dan bank pemberi kredit pun
mengetahui kinerja perusahaan.
Tahapan Audit yang dilakukan oleh Pihak Auditor
1. KAP dihubungi oleh calon client yang membutuhkan jasa Audit.
2. KAP membuat perjanjian dengan calon client untuk membicarakan hal-hal sebagai
berikut :
a. Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya.
b. Apakah perusahaan telah di Audit oleh KAP lain.
c. Untuk mengetahui jenis usaha dan gambaran umum perusahaan.
d. Untuk mengetahui akuntansi perusahaan yang data akuntansinya diproses secara
manual atau dengan bantuan komputer (menggunakan software).
e. Bagaimana sistem penyimpanan bukti-bukti pembukuan perusahaan.
3. KAP mengajukan surat penawaran (audit porposal), yang berisi :
a. Jenis jasa yang diberikan.
b. Besarnya audit fee
c. Waktu dimulai pemeriksaan dan waktu penyerahan hasil audit.

A. Pengertian Umum dalam Pajak.

Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan
untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak
atau pemotong pajak tertentu.
Wajib Pajak terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar dalam
tata usaha Kantor Pelayanan Pajak dan telah diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).
Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang mempunyai tempat usaha tersebar dibeberapa
tempat.
Wajib Pajak Baru adalah Wajib Pajak Yang mendaftarkan untuk
memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan melaporkan usahanya
sebagai Pengusaha Kena Pajak pada saat atau setelah 1 Januari
pada tahun takwin.
Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan baik yang melakukan usaha atau yang tidak melakukan
usaha yang meliputi Perseroan Terbatas (PT), perseroan komanditer
(CV), Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah
(BUMN/BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi
yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap (BUT) dan bentuk badan
lainya.
Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1
(satu) bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan
keputusan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan takwin.
Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwin kecuali bila
WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
takwin. Jika WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan
tahun takwin, maka tahun pajak adalah tahun dimana lebih dari
enam bulan ada di dalamnya. Misalnya, tahun buku adalah 1 April
2000 sampai dengan 31 Maret 2001, maka tahun pajaknya adalah
tahun 2000. Sedangkan apabila tahun buku adalah 1 Oktober 2000
sampai dengan 31 September 2001, maka tahun pajaknya adalah
tahun 2001.
Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) tahun
pajak.
Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu
saat dalam Masa Pajak, Tahun Pajak, atau bagian Tahun Pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian

pendahuluan kelebihan pajak atau setelah dikurangi dengan pajak


yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari pajak yang
terutang.
- Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar
sendiri oleh WP ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam
Surat Tagihan Pajak karena Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan
tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan pajak yang dipotong
atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang
dibayar atau terutang di luar negeri, dikurangi dengan
pengembalian pendahuluan kelebihan pajak, yang dikurangkan dari
pajak yang terutang.
- Pekerjaan bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi
yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh
penghasilan yang tidak terikat oleh suatu hubungan kerja.
- Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
- Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menilai kelengkapan pengisian Surat Pemberitahuan dan lampiranlampirannya termasuk penilaian tentang kebenaran penulisan dan
perhitungannya.
- Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang
membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan
penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan yang terdapat dalam Surat Ketetapan Pajak
(SKP), Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak yang
tidak benar, atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pajak.
- Surat Keputusan Keberatan adalah Surat Keputusan atas Keberatan
terhadap Surat Ketetapan Pajak atau terhadap pemotongan pajak
atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak
(WP).
- Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas
banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh
Wajib Pajak.
- Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak adalah
surat keputusan yang menentukan jumlah pengembalian
pendahuluan kelebihan pajak atau wajib pajak tertentu.
B. Fungsi Pajak
Umumnya dikenal 2 (dua) macam fungsi pajak yaitu :

Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)


Fungsi Budgetair disebut fungsi utama pajak atau fungsi fiskal (fiscal
function) yaitu suatu fungsi dalam mana pajak dipergunakan sebagai alat
untuk memasukkan dana secara optimal ke Kas Negara berdasarkan
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku untuk membiayai pengeluaran
baik rutin maupun pembangunan.

Fungsi Regulerend (Mengatur)


Fungsi regulerend yaitu suatu fungsi dalam mana pajak digunakan oleh
pemerintah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan.

Ada beberapa contoh penerapan pajak sebagai fungsi regulerend


(mengatur ) yaitu:
1. Pemerintah menentukan tujuan untuk memberantas/menghilangkan
kebiasaan mabuk-mabukan di kalangan generasi muda. Disini
pemerintah dapat menggunakan pajak sebagai alat untuk mencapai
tujuan tersebut dengan cara memajaki harga minuman tersebut
sedemikian rupa sehingga minuman keras tersebut tidak akan
terjangkau lagi oleh sebagian besar generasi muda. Setelah harga
minuman keras di pajaki dengan tarif pajak yang tinggi dan
penerimaan dari sektor ini berkurang drastis bahkan menjadi nihil,
maka ini merupakan pertanda bahwa pembeli minuman keras
menjadi berkurang/hilang sama sekali dan tidak ada lagi generasi
muda yang mabuk-mabukan, dapat dikatakan bahwa pemerintah
telah berhasil menggunakan pajak sebagai alat untuk mencapai
tujuan di bidang sosial,
2. Jika pemerintah mempunyai sasaran untuk melindungi pabrik tekstil
dalam negeri, maka pajak dapat dipergunakan sebagai alat untuk
mencapai sasaran tersebut yaitu dengan cara memberlakukan tarif
pajak penjualan impor dan Bea Masuk yang cukup tinggi atau
menaikkan tarif yang telah ada dan disamping itu, kepada pabrik
tekstil dalam negeri dapat diberikan berbagai kemudahan atau
fasilitas perpajakan,
3. Atau juga jika pemerintah menentukan tujuan untuk mengurangi
polusi udara atau lingkungan yang semakin membahayakan
kesehatan, maka pemerintah dapat menggunakan pajak sebagai
alat untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara memajaki harga

rokok tersebut dengan tarif pajak yang tinggi sehingga terjadi


penekanan produksi terhadap industri rokok tersebut yang
mengakibatkan pembeli rokok akan menjadi berkurang.
4. Jika pemerintah mempunyai sasaran yaitu untuk meningkatkan dan
mendorong perkembangan koperasi di Indonesia, maka pajak juga
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai sasaran tersebut
yaitu dengan cara membebaskan pajak penghasilan atas sisa hasil
usaha yang diperoleh sehubungan dengan transaksi dengan
anggota koperasi tersebut.
5. Jika pemerintah mempunyai tujuan untuk menarik investor asing
yaitu investor dari luar negeri atau dari dalam negeri dengan cara
mengundang investor tersebut agar menanamkan modalnya di
Indonesia di bidang-bidang tertentu yang diprioritaskan oleh
pemerintah, maka pajak juga dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan tersebut yaitu dengan cara pemberlakuan tax holiday kepada
para investor tersebut yaitu pembebasan pajak perseroan.

BAB III
PENUTUP
KANWIL PERBENDAHARAAN JAWA TIMUR
A. SIMPULAN
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentang informasi yang dapat diukur dari suatu entitas
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
JENIS AUDIT : Audit Laporan Keuangan, Audit Operasional, Audit
Ketaatan
JENIS AUDITOR: Auditor Eksternal/Akuntan Publik Terdaftar, Audiro
Internal, Auditor Pemerintah, Auditor Pajak
PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK :

Persyaratan Pendidikan
Sarjana Ekonomi Akuntansi dari fakultas ekonomi univ. Negeri yang
telah mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli Persamaan Ijazah
Akuntan

Ujian Negara Akuntansi (UNA) bagi Sarjana Ekonomi Akuntansi


lulusan dari perguruan tinggi swasta
UNA Dasar dan UNA Profesi dilaksanakan dua kali dalam setahun
yaitu Mei dan Nopember oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Persyaratan Pengalaman
Pengalaman kerja sebagai auditor pada kantor akuntan publik atau
BPKP paling sedikit 3 tahun

PAJAK adalah iuran wajib kepada Kas Negara berdasarkan UndangUndang, sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
kontraprestasi langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai
pengeluaran Pemerintah
FUNGSI PAJAK :
Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Fungsi Budgetair disebut fungsi utama pajak atau fungsi fiskal
(fiscal function) yaitu suatu fungsi dalam mana pajak dipergunakan
sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke Kas Negara
berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
Fungsi Regulerend (Mengatur)
Fungsi regulerend yaitu suatu fungsi dalam mana pajak digunakan
oleh pemerintah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi dan
mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

B. KESIMPULAN
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentang informasi yang dapat diukur dari suatu entitas
ekonomi yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan
independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
JENIS AUDIT : Audit Laporan Keuangan, Audit Operasional, Audit
Ketaatan
JENIS AUDITOR: Auditor Eksternal/Akuntan Publik Terdaftar, Audiro
Internal, Auditor Pemerintah, Auditor Pajak
PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK :

Persyaratan Pendidikan

Sarjana Ekonomi Akuntansi dari fakultas ekonomi univ. Negeri yang


telah mendapatkan persetujuan dari Panitia Ahli Persamaan Ijazah
Akuntan

Ujian Negara Akuntansi (UNA) bagi Sarjana Ekonomi Akuntansi


lulusan dari perguruan tinggi swasta
UNA Dasar dan UNA Profesi dilaksanakan dua kali dalam setahun
yaitu Mei dan Nopember oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Persyaratan Pengalaman
Pengalaman kerja sebagai auditor pada kantor akuntan publik atau
BPKP paling sedikit 3 tahun

PAJAK adalah iuran wajib kepada Kas Negara berdasarkan UndangUndang, sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapat
kontraprestasi langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai
pengeluaran Pemerintah
FUNGSI PAJAK :
Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Fungsi Budgetair disebut fungsi utama pajak atau fungsi fiskal
(fiscal function) yaitu suatu fungsi dalam mana pajak dipergunakan
sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke Kas Negara
berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
Fungsi Regulerend (Mengatur)
Fungsi regulerend yaitu suatu fungsi dalam mana pajak digunakan
oleh pemerintah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi dan
mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

B. SARAN
Sistem kinerja di KAP Drs. Tanzil & Rekan sudah bagus dan dalam
pemaparan materi yang disampaikan juga sudah mengusai,
sarannya untuk kedepan adalah supaya bangunan kantor bisa lebih
di perluas lagi dan dalam penataan ruang kerja bisa di perhatikan
supaya dapat memperindah ruangan dan dapat memotivasi
karyawan untuk lebih baik lagi dalam bekerja.

You might also like