You are on page 1of 4

4/26/2012

Muladefi C
JURUSAN KEPERAWATAN FK UNIBRAW

Asfiksia adalah : keadaan bayi tidak bernapas


secara spontan dan teratur segera setelah
lahir.
Berhubungan dengan gawat janin sebelumnya

a. Keadaan Ibu :
- Pre eklampsi dan eklampsi
- Perdarahan abnormal (plasenta prvia atau
solusio plasenta)
- Partus lama atau partus macet
- Demam selama persalinan
- Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
- Kehamilan post matur (kehamilan 42
minggu /lebih)

b. Keadaan Tali Pusat :


- Lilitan tali pusat
- Tali pusat pendek
- Simpul tali pusat
- Prolapsus tali pusat

3. Keadaan Bayi :
- Bayi prematur (sebelum 37 minggu)
- Persalinan sulit (letak sungsang, bayi
kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum,
forsep)
- Kelainan kongenital
- Air ketuban becampur mekonium (warna
kehijauan)
Penolong persalinan harus siap melakukan
resusitasi bayi

4/26/2012

GAWAT JANIN
GAWAT JANIN
Apakah gawat
janin?

Reaksi ketika janin tidak memperoleh


oksigen yang cukup

Bagaimana
mengetahui gawat
janin?

Frekuensi bunyi jantung janin kurang dari


100 atau lebih dari 180 kali/menit.
Berkurangnya gerakan janin.
(janin normal bergerak lebih dari 10
kali/hari). Adanya air ketuban bercampur
mekonium, warna kehijauan (jika bayi lahir
dengan letak kepala)

Bagaimana
mencegah gawat
janin?

Gunakan partograf untuk memantau


persalnan
Anjurkan ibu untuk sering berganti posisi
selama persalinan.

PENILAIAN
1. Sebelum Bayi Lahir
2. Sgera setelah Bayi Lahir

A
Manajemen BBL Normal

Periksa bunyi jantung janin setiap 30 menit pada


kala I dan setiap 15 menit sesudah pembukaan
lengkap
Periksa ada/tidaknya air ketuban bercampur
mekonium (warna kehijauan)

Bagaimana menangani
gawat janin?

Jika terdapat tanda gawat ajnin :


Tingkatkan oksigen pada janin dengan cara :
-Minta ibu merubah posisi tidurnya
-Berikan cairan pada ibu peroral dan atau iv
-Berikan oksigen (bila tersedia)
Periksa kembali denyut janin setelah 10-15 menit
tindakan diatas.
Jika frekuensi bunyi jantung masih tidak normal
-RUJUK
Bila merujuk tidak mungkin :
-siaplah untuk menolong BBL dengan asfiksia

1.
2.

PERSIAPAN

-Bayi cukup bulan


-Ketuban jernih
-Bayi menangis atau bernapas
-Tonus otot baik/ bayi bergerak aktif

Bagaimana
janinmengidntifikasi
gawat janin dalam
persalinan?

- Bayi tidak cukup bulan atau


- Air ketuban bercampur mekonium
- Bayi megap-megap atau tidak bernapas ,
dan atau
- Tonus otot tidak baik/lemas

B
Manajemen BBL
Dengan Asfiksia

4. Persiapan diri
- alat pelindung diri pada persalinan
- melepaskan perhiasan dll
- mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau campuran alkohol dan
gliserin
- mengeringkan dengan kain/tisu bersih
- menggunakan sarung tangan sebelum
menolong persalinan

3.

Persiapan keluarga
Persiapan tempat resusitasi
- ruangan hangat dan terang
- datar, rata, cukup keras, bersih, kering
Persiapan alat resusitasi
- kain ke 1 : untuk mengeringkan bayi
- kain ke 2 : untuk menyelimuti bayi
- kain ke 3 : untuk ganjal bahu bayi
-Alat penghisap lendir DeLee atau bola karet
-Alat ventilasi : tabung dan sungkup atau balon dan sungkup
dengan katup pengatur tekanan
-Kotak alat resusitasi
-Sarung tangan
-Jam atau pencatat waktu

Pemotongan tali pusat


Sambil melakukan langkah awal :
- beritahu ibu dan keluarga
- minta salah seorang keluarga
mendampingi ibu

4/26/2012

TAHAP I : LANGKAH AWAL


1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir
4. Keringkan dan rangsang taktil
5. Atur kembali posisi kepala bayi
Lakukan penilaian bayi :
- Jika bayi bernapas normal : lakukan asuhan
pascaresusitasi
- Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas
: mulai lakukan ventilasi bayi

Langkah :
1. Pasang sungkup
2. Lakukan ventilasi 2 kali
- lakukan tiupan atau rmasan dengan tekanan 30 cm air
- lihat apakah dada bayi mengembang
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
4. ventilasi, setiap 30 dtik hentikan dan lakukan penilaian ulang
napas
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas spontan setelah 2
menit resusitasi
6. Lanjutkan ventilasi, nilai ulang napas dan nilai denyut jantung
7. Pemasangan pipa lambung

1. Resusitasi berhasil : bayi menangis dan atau


bernapas normal sesudah langkah awal atau
sesudah ventilasi
2. Resusitasi belum/kurang berhasil : bayi perlu
rujukan ayitu sesudah resusiasi 2 menit
belum bernapas atau megap-megap atau
pada pemantauan didapatkan kondisinya
memburuk
3. Resusitasi tidak berhasil : sesudah resusitasi
dilanjutkan 10 menit dihitung dari bayi tidak
bernapas dan detak jantung 0

Pemantauan dan perawatan tali pusat


Jika napas bayi dan warna kulit normal lakukan IMD
Pencegahan hipotermi
Pemberian vit K
Pencegahan infksi
Pemeriksaan fisik
Pencatatan dan pelaporan
Jika persalinan dirumah, tenaga kesehatan tetap
berada di tempat bersama keluarga bayi untuk
memantau bayi minimal dua jam pertama pasca
lahir

Konseling
Melanjutkan resusitasi jika diperlukan
Memantau tanda bahaya
Memantau dan merawat tali pusat
Jaga bayi tetap hangat selama perjalanan
Berikan vit K1 jika keadaan bayi membaik, tidak
resusitasi
Mencegah infeksi : salep mata
Jelaskan pada ibu untuk menyusui segera kecuali
keadaan gawat
Membuat surat rujukan
Melakukan pencatatan dan pelaporan khusus

Konseling
Dukungan moral
Asuhan ibu
Pencatatan dan pelaporan

4/26/2012

You might also like