You are on page 1of 7

A.

Pengertian Akad Ijarah


Al Ijarah berasal dari kata al Ajru yang berarti al Iwadhu
(ganti/kompensasi).ijarah dapat didefenisikan sebagai akad pemindahan
hak guna (manfaat) atas suatu bang atau jasa,dalam waktu tertentu dengan
pembayaran upah atau sewa (ujrah),tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemlikan atas barang itu sendiri.
Asset yang disewakan (objek ijarah) dapat berupa rumah,mobil,peralaan
dan lan sebagainya,karena yang ditrasfer adalah manfaat dari suatu
aset,sehingga segala sesuatu yang dapat ditransfer manfaatnya dapat
menjadi objek ijarah.
Akad jarah mewajibkan pemberi sewa untuk menyediakan aset yang dapat
digunakan atau dapat diambil manfaat darinya selama periode akad dan
memberikan hak kepada pemberi sewa untuk menerima upah sewa (ujrah).
Apabila terjadi kerusakan yang mengakibatkan penurunan nilai kegunaan
dari aset yang disewakan dan bukan disebabkan kelalaian
penyewa,pemberi sewa berkewajiban menanggung biaya pemeliharaannya
selama periode akad atau menggantinya dengan aset sejenis.
Penyewa merupakan pihak yang menggunakan/mengambil manfaat atas
aset sehingga penyewa berkewajiban membayar sewa dan menggunakan
aset sesuaidengan kesepakatan (jika ada),tidak bertentangan dengan
syariah dan merawat atau menjaga keutuhan aset tersebut. Apabila
kerusakan aset terjadi karena kelalaian penyewa maka ia berkewajiban
menggantinya atau memperbaikinya.
Dalam kontrak,tidak boleh dipersyaratkan biaya pemeliharaan akan
ditanggung penyewa karena hal ini dapat menimbulkan ketidak pastian
(gharar). Hanya biaya pemeliharaan rutin yang dapat ditanggung
penyewa,seperti ganti busi pada mobil yang disewa.

Pengalhan kontrak atau aset yang disewa kemudian disewakan kembali


pada pihak lain boleh dilakukan baik dengan harga sama,lebih tinggi atau
lebih rendah asalkan pemberi sewa mengizinkannya. Namun bila
disewakan kembali pada pemberi sewa,maka syaratnya adalah kedua akad
1

(yaitu dari pemberi sewa k eke penyewa pertama atau dari penyewa
pertama kepada penyewa berikutnya yang tidak lain pemberi sewa sendiri)
harus tunai. Hal ini menghindari transaksi sejenis bai al innah yang
dilarang secara syariah.
Pembayaran sewa dapat dibayar di muka,ditangguhkan atau pun diangsur
sesuai kesepakatan antara pemberi sewa dan penyewa.
Akad ijarah memiliki risiko berupa gagal bayar dari penyewa,aset ijarah
rusak,atau penyewa menghentikan akad sehingga pemberi sewa harus
mencari penyewa baru.
B. JENIS AKAD IJARAH
Berdasarkan Objek Yang Disewakan
1. Manfaat atas aset yang tidak bergerak seperti rumah atau aset
bergerak seperti mobil,motor,pakaian dan sebagainya.
2. Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan
seseorang
Berdasarkan PSAK 107
1. Ijarah merupakan sewa menyewa objek ijarah tanpa
perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilkan aset
terkait,dengan atau tanpa waad untuk memindahkan
kepemilikan dari pemilik (mujir) kepada penyewa (mustajir)
pada saat tertentu.
2. Ijarah muttahiya Bin Tamlik adalah ijarah dengan waad
perpindahan kepemilikan aset yang di ijarahkan pada saat
tertentu.

Sekemah Ijarah

Pemberi
Sewa/Jasa

(1)

Penyewa/

(2) Pengguna Jasa


(3)

Keterangan;
1. Penyewa dan pemberi sewa melakukan kesepakatan ijarah
2. Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada penyewa
3. Penyewa melakukan pembayaran

C. DASAR SYARIAH
Sumber Hukum Akad Ijarah
Al-Quran sebagaimana firman ALLAH SWT;
Dan jika kamu ingin anak mu disusukan oleh orang lain,maka
tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada ALLAH dan
ketahuilah bahwa ALLAH Maha Melihat apa ang kamu
kerjakan. (QS 2:233)
As-Sunah
Barang siapa mempekerjakan pekerja,beritahukanlah
upahnya (HR. Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Said
al-Khudri)

Rukun Dan Ketentuan Syariah Ijarah


Rukun Ijarah;
1. Pelaku yang terdiri atas pemberi sewa/pemberi jasa/lessor/mujjir dan
penyewa/pengguna jasa/lesse/mustajir.
2. Objek akad ijarah berupa;manfaat aset/majur dan pembayaran sewa;atau
manfaat jasa dan pembayaran upah
3. Ijab Kabul/serah terima
Ketentuan Syariah;
1. Pelaku harus cakap hukum dan baligh
2. Objek akad ijarah
a. Manfaat aset/jasa;
3

1.
2.
3.
4.

Harus bias dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak


Harus yang diperbolehkan secara syariah
Dapat dialihkan secara syariah
Harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan

ketidak tahuan yang dapat menimbulkan sengketa.


5. Jangka waktu penggunaan manfaat ditentukan dengan jelas
b. Sewa dan upah yaitu sesuatu yang dijanjikan dan dibayar oleh penyewa
atau pengguna jasa kepada pemberi sewa atau pemberi jasa sebagai
pembayaran atas manfaat aset atau jasa yang digunakan;
1. Harus jelas besarannya dan diketahui oleh para pihak yang berakad.
2. Boleh dibayarkan dalambentuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang
serupa dengan objek akad
3. Bersifat fleksibel,dalam artian dapat berbeda untuk ukuran
waktu,tempat dan jarak serta lainnya yang berbeda.

c. Ketentuan Syariah untuk Ijarah Muntahiya Bin Tamlik;


1. Pihak yang melakukan ijarah harus melaksanakan akad ijarah terlebih
dahulu. Akad pemindahan kepemilkan,baik dngan jual beli maupun
pemberian,hanya dapat dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah
2. Janj pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad ijarah
adalah waad,yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin
dilaksanakan,maka harus ada akad pemndahan kepemilikan yang
dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah.
3. Ijab Kabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal,tertulis melalui korespondensi atau menggunakan caracara komunikasi modern.
Berakhirnya Akad Ijarah
1. Periode akad sudah selesai sesuai perjanjian,namun kontrak masih
dapat berlaku walaupun dalam perjanjian sudah selesai dengan
4

beberapa alasan,misalnya keterlambatan masa panen jika menyewakan


lahan untuk pertanian
2. Periode akad belum selesai tetapi pemberi sewa dan penyewa sepakat
menghentikan akad ijarah
3. Terjadi erusakan aset
4. Penyewa tidak dapat membayar sewa
5. Salah satu pihak meninggal dan ahli waris tidak berkeinginan untuk
meneruskan akad karena memberatkannya

Perbedaan Ijarah dengan Leasing

Keterangan

Ijarah

Leasing

o
1
2

Objek
Metode pembayaran

Manfaat barang dan jasa


Tergantung atau tidak

Manfaat barang/jasa
Tidak tergantung

tergantung pada kondisi

pada kondisi barang

barang/jasa yang disewa


a. Ijarah tidak

yang disewa
a. Sewa guna

Perpindahan kepemilikan

dapat

operasi; Tidak

pemindahan

ada transfer

kepemilikan
b. IMBT janji

kepemilikan
b. Sewa guna

untuk

dengan Opsi;

menjual/menghi

Memilik opsi

hkan diawal

membeli atau

akad

tidak membeli
diakhir masa

Jenis leasing lainnya

a. Lease Purcase
Tidak

sewa
a. Lease Purcase
Dibolehkan
5

dibolehkan
karena akadnya
gharar,antara

b. Sale and
Lease Back
dibolehkan

sewa dan beli


b. Sale and Lease
Back dibolehkan

D. PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 107)


Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mujir)
1. Biaya Perolehan
Untuk ijarah baik aset berwujud maupun tidak berwujud,diakui saat
objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Aset tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut;
a. Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut
b. Biaya perolehannya dapat diukur secara andal
2. Penyusutan
Jika aset ijarah tersebut dapat disusutkan/diamortisasi maka
penyusutan atau amortisasinya diperlakukan sama untuk aset sejenis
selama umur manfaatnya . jika aset ijarah untuk akad jenis IMBT maka
masa manfaat yang digunakan untuk enghitung penyusutan adalah
periode akad IMBT
3. Pendapatan Sewa
Diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa
pada akhir periode pelaporan. Jika manfaat telah diserahkan tapi
perusahaan belum menerima uang maka akan diakui sebagai piutang
pendapatan sewa dan diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
4. Biaya Perbaikan Objek Ijarah
Tanggungan pemilik,tetapi pengeluarannya dapat dilakukan oleh
pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan
pemilik

5. Perpindahan Kepemilikan Objek Ijarah (ijarah muntahiya bin tamlik)


a. Hibah,maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban
b. Penjualan sebelum berakhirnya masa,sebesar sisa cicilan sewa
atau jumlah yang disepakati,maka selisih antara harga jual dan
jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau
kerugian
c. Penjualan setelah selesai masa akad,maka selisih antara harga
jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan
atau kerugian
d. Penjualan objek ijarah bertahap
6. Penyajian
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban-beban
yang terkait
7. Pengungkapan
Pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi
ijarah dan ijarah muntahiya bin tamlik
Akuntansi Untuk Penyewa (Mustajir)
1. Beban Sewa
Diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset telah diterima
Untuk pengakuan sewa diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas
manfaat yang telah diterima
2. Biaya Pemeliharaan Objek Ijarah
Yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan pemberi sewa tapi
dibayarkan terlebih dahulu oleh penyewa
3. Jika suatu entitas/penyewa menyewakan kembali aset ijarah lebih
lanjut pada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa,maka ia harus
menerapkan perlakuan akuntansi untuk pemilik dan akuntansi penyewa
dalam PSAK ini
4. Pengungkapan
Penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi
ijarah dan ijarah muntahiya bin tamlik.

You might also like