You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Dalam bahasa arab banyak sekali yang harus dipelajari, karena untuk bisa
dan mengerti bahasa arab kita tidak hanya harus menghafal kosa kata dari basa
arab. Namun kita juga harus dapat mengerti dan memahami ilmu nahwu.
Dalam ilmu nahwu kita akan mendapat banyak pengetahuan yang berhubungn
dengan bahasa arab. Dalam ilmu itu kita akan menemui banyak bab atau
materi yang akan kita pelajari, misal tentang isim, fiil, fail,Irob, jama dll.
Dari beberapa materi tersebut, dalam makalah ini kami akan menjelaskan
tentan bab anwaul jama atau macam-macam dari jama. Perlu kita ketahui
bahwa jama itu ada 3 (tiga) macam yaitu jama mudzakar salim, jama
muannats salim dan jama taksir.
Adapun sedikit yang kita ketahui tentang jama mudzakar salim yaitu kalimat
isim yang menunjukkan arti laiki-laki yang lebih dari dua. Jama muannats
salim yaitu isim yang menunjukkan arti perempuan yang lebih dari dua.
Sedangkan jama taksir yaitu kalimat isim yang menunjukkan arti lebih dari
dua dan berubah dari bentuk mufrodnya.

2.

Rumusan masalah
1. Apa itu jama?
2. Ada berapakah macam-macam jama itu?

BAB II

PEMBAHASAN
1.

Pengertian Jama
Jama adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua atau banyak, baik

muannats maupun mudzakar. Isim Jamak dibagi menjadi tiga, yaitu Jama
Midzakar Salim, Jama Muannats, dan Jama Taksir.
2.

Macam-macam Jama
Jama dibagi menjadi tiga macam yaitu Jama Mudzakar Salim, Jamak

Muannas Salim, dan Jama Taksir.


1.

Jama Mudzakar Salim


Jama mudzakar salim adalah lafadz yang menunjukkan arti lebih dari dua,

mempunyai makna laki-laki dan jama nya itu teratur. Ciri-ciri dari jama
mudzakar salim yaitu terdapat tambahan wawu dan nun ketika rofa atau huruf
ya dan nun ketika nasob maupun jer .
Contoh :
Rofa
Nashob
Jer

a.
b.
c.

Keadaan jamak mudzakar salim dalam penerapannya pada suatu kata

(1).
(2).
(3).

Keterangan:
1. Marfu ditandai dengan contoh
2. Manshub ditandai dengan contoh
3. Majrur diandai dengan contoh Syarat Jamak Mudzakkar
Salim
(Syarat isim yang diJamak Mudzakar Salim kan) Isim yang boleh dibuat jamak
mudzakar salim ada dua macam, yaitu ; a. Alam (Nama); b. Sifat (Kata Sifat). Dari kedua
isim tersebut mempunyai ketentuan masing-masing, yaitu ;
a.

Syarat Alam, syarat alam yang dapat dijamak mudzakar salimkan adalah :
1. Alam mudzakar, artinya isim harus nama laki laki, nama perempuan tidak

bisa dibuat jamak mudzakar salim melainkan dibuat jamak muannats salim.
2.

Misal nama tidak bisa dijamakan .


Alam aqil, yaitu nama untuk mahluk yang berakal, bukan nama hewan atau

3.

benda mati.
Tidak ada tanis dalam lafadznya, walaupun alam mudzakar dan aqil, tetapi
terdapat tanis dalam lafadznya maka tidak bisa dijadikan jamak mudzakar

4.

salim. Seperti ,.
Alam tidak berupa tarkib/murokkab, baik terkib isnadi (seperti nama ; ),
tarkib idhofi (seperti nama ) , maupun tarkib mazji (seperti nama
).

Jika nama yang berupa terkib isnadi atau mazji akan dijamakan maka
seperti halnya isim tasniyah, yaitu dengan menambahkan lafadz (rofa)
dan ()nashob/dan jer). Contoh :
Adapun jika berupa terkib idhofi, maka dengan hanya menjamakkan lafadz
mudhofnya saja, seperti ; .
5.

Alam tidak berupa lafadz isim tasniyah atau jamak mudzakar salim, seperti

nama atau tidak bisa dijamak mudzakar salimkan.


b. Syarat Sifat. Sifat merupakan bentuk kata sifat yang biasanya berupa isim fail dan
isim maful, syarat Sifat yang dapat dijamak mudzakar salimkan adalah :
1. Sifat mudzakar, artinya sifat yang untuk menyipati laki-laki, seperti ;
mmenjadi , sifat yang untuk menyifati muannats/perempun tidak bisa
2.

dijamak mudazakar salimkan seperti ;


Sifat aqil, yaitu sifat bagi yang berakal bukan sifat untuk hewan atau benda

3.

mati.
Sifat yang tidak terdapat tanis di akhirnya, jika sifat ada tanisnya maka

4.

tidak bisa dijamak mudzakar salimkan.


Sifat yang tidak mengikuti wazan myang muannatsnya . Seperti lafadz
tidak bisa dijamakkan menjadi .
5. Sifat yang tidak mengikuti wazan yang muannatsnya . Seperti

lafadz tidak bisa dijamakkan menjadi .


6. Bukan berupa sifat yang untuk menyifati laki-laki dan perempuan
dengan lafadz yang sama, seperti ; , kedua lafadz tersebut
tidak bisa dibuat jamak mudzakar salimkan, sebab untuk muanas dan
mudzakar sama.
2.

Jamak Muannats Salim

Jamak Muannats Salim adalah jamak yang teratur dan menunjukkan makna
perempuan yang lebih dari dua. Lafat yang di jamakkan dengan memakai alif dan

ta yang ditambahkan diakhirnya. Ciri dari jamak muannats salim yaitu terdapat
tambahan alif dan ta pada bentukmufradnya. Karena jamak ini menunjukkan
perempuan, maka bentuk singular yang diubah adalah bentuk muannats bukan
mudzakar. Dan irobnya Dhommah ketika rofa dan kasroh ketika nasob dan jer.
Contoh: menjadi . Alif dan ta di akhir kalimah yang bukan tambahan, itu
bukan jamak muannast salim, melainkan jamak taksir. Seperti dalam lafadz yang
asalnya , alif yang terdapat dalam lafadz adalah alif pergantian dari ya.

Syarat Jamak Muannats Salim


Syarat suatu lafadz bisa dibuat jamak muannast salim ada dua, yaitu : a.Mufrod;
b.Muannats.

Tatanits atau muannats ada tiga macam, yaitu :


a.
b.
c.

Fi al lafdzi wal makna (Tanis pada lafadz dan makna) Contoh :


Fi al makna faqoth (Tanis pada maknanya saja) Contoh :
Fi al lafdzi faqoth (Tanis pada lafadznya saja) Contoh :

Lafadz yang dijadikan jamak muannats salim, adalah :


a.

Isimnya harus isim tsulasi (tiga huruf asal) baik akhirnya berupa ta atau

bukan.
b. Harus menunjukan makna muannats
c. Ain fiilnya harus mati
d. Ain fiilnya harus berupa huruf soheh

Apabila telah menetapi empat syarat tersebut, maka :


a.
1.
2.
3.
b.

Apabila fafiilnya di domah maka ain fiilnya boleh tiga wajah, yaitu :
Tabi, Artinya mengikuti harkat fa fiil, contoh menjadi
Taskin, Di sukun, contoh menjadi
Takhfif, Diringankan (diharkati fathah), contoh menjadi
Jika fa fiilnya di fathah maka ain fiilnya hanya boleh Takhfif, diringankan

c.
1.
2.
3.

(di harkat fathah), contoh menjadi


Jika fa fiilnya di kasroh, maka ain fiilnya boleh tiga wajah, yaitu
Tabi, artinya mengikuti harkat fa fiil, contoh menjadi
Taskin, disukun, contoh menjadi
Takhfif, diringankan (diharkati fathah), contoh menjadi

Plural tamb Sing plural tamb Singular

Keadaan Jamak Muannats Salim dalam penerapannya pada kata:

) (

))

/ /

Tanda-tanda perubahan pada jamak muannats salim


1. Marfu ditandai dengan dhummah/ dhummah tanwin
Contoh:
2. Manshub ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin
Contoh:
3. Majrur ditandai dengan kasrah atau kasrah tanwin
Contoh:
3.

Jamak taksir

Jamak Taksir adalah lafat yang berubah dari bentuk mufrodnya. Atau kalimat
isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dan berubah dari bentuk mufrodnya,
baik itu tampak atau perkiraan pengantar memahami al-imrithi. Jamak taksir
dapat diartikan sebagai bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak taksir
itu untuk semua benda mati maupun hidup, mudzakar maupun muannats. Bentuk
jamak taksir ini simaI artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang arab.
Oleh karena itu harus dihafalkan. Kita dapat mengetahui sebuah isim
berjamaktakdir atau salim dapat dilihat dalam kamus. Jamak taksir (banyak tak
beraturan) menurut ulama ahli nahwu adalah

Artinya :Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya.


1.

Perubahan Jamak Taksir


Perubahan dalam jamak taksir ada beberapa macam yaitu :
a.

Perubahan dengan ditambah hurufnya, contoh : jamak dari

adalah .
b. Perubahan dengan dikurangi hurufnya, contoh : jamak dari
c.

adalah .
Perubahan dengan diganti harkat saja, contoh : jamak dari adalah

d.

.
Perubahan dengan ditambah hurufnya dan diganti harkatnya,

contoh : jamak dari madalah .


e. Perubahan dengan ditambah hurufnya dan sebelumnya dibuang
hurufnya serta diganti harkatnya, contoh : jamak dari adalah .

Contoh:
-
artinyaKertas

artinya Kunci
artinya Kunci pintu

artinya Gambar

artinya Kepala

artinya Kepala, ketua

Dari contoh diatas terlihat bahwa bentuk plural dari mufrod / singularnya tidak
beratura sebagaimana pada jamak salim.
Jamak taksir memiliki 27 bentuk wazan, dan dari jumlah tersebut
dikelompokkan atas ;
a.

Jamak Taksir Qillah (sedikit), yaitu bentuk jamak yang jumlahnya 3


10, wazannya ada 4 yaitu :

"" "" "" "m"


b. Jamak Taksir Kasroh (banyak), yaitu bentuk jamak yang jumlahnya
lebih dari 10, wazannya ada 23 yaitu :
""" "" "" "" "m" "" "" "" "" "m" "m" "m" "m
""
m" "m" " m" "" "" "" "m" "m" "" "" "
2.

Tanda Irob jamak taksir :


a. Rofa
: Dhommah
b. Nashob
: Fathah
c. Jer
: Kasroh, sukun (jika termasuk dalam isim ghoer
munshorif)

You might also like