Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical
review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset
akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang
bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar
(framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas
akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi
secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini (1)
memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang
ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3)
untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui
subbidang akuntansi.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah
membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951,
Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki
dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh
anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset ini
terus berkembang sampai dengan saat ini.
Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang
mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran
pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan
normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori
akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, desain
sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai
konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara
deskriptif dalam praktik nyata.
Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga
saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun
Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan
pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan
pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen
dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar
filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatanpendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti
filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.
5
Ontologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan
diinvestigasi dalam akuntansi keperilakuan.
2.
3.
4.
Nominalisme
Ontologi
Positivisme
Anti Positivisme
Epistemologi
Determinisme
Voluntasime
6
Hakikat Manusia
Ideografik
Nomotetik
Metodologi
Untuk anti-positivis, dunia sosial pada dasarnya relativistik dan hanya dapat
dipahami dari sudut pandang individu yang terlibat langsung dalam kegiatan yang
dipelajari. Anti-positivis menolak sudut pandang pengamat, yang mencirikan
epistemologi positivis, sebagai titik pandang yang valid untuk memahami kegiatan
manusia. Mereka mempertahankan bahwa satu-satunya cara untuk dapat memahami
adalah dengan menduduki kerangka acuan dari para partisipan dalam tindakannya. Dari
sudut pandang ini ilmu sosial dipandang sebagai dasarnya subjektif daripada dasar
obyektif perusahaan. Anti-positivis
yang
cukup
setelah
berada
dekat
dengan
sebuah
subjek
dan
pengungkapan wawasan dalam buku harian, biografi dan catatan jurnalistik. Metode
ideografik menekankan pentingnya membiarkan seorang subjek mengungkap sifat dan
karakteristik selama proses penyelidikan.
Pendekatan nomotetis untuk ilmu sosial meletakkan penekanan pada pentingnya
mendasarkan penelitian pada protokol dan teknik yang sistematis. Contohnya dalam
pendekatan dan metode yang digunakan dalam ilmu alam, yang berfokus pada proses
pengujian hipotesis sesuai dengan aturan dari kekakuan ilmiah. Pendekatan ini
menggunakan teknik kuantitatif untuk analisis data. Survei, kuesioner, tes kepribadian
dan instrumen penelitian standar dari semua jenisnya ditonjolkan di antara alat yang
membentuk metodologi nomotetis.
2.5 Filosofi Paradigma Metodologi Riset
2.5.1 Paradigma Fungsionalis
Paradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset
akuntansi. Secara ontologi pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang
mengaanggap bahwa relaitas objektif berada secara bebas dan terpisah diluar diri
manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi
yang mempunyai seuatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun
dengan rasio dan dunia empiris. Penliti akuntansi meyakini bahwa metode yang dapat
membangun ilmu akuntansi adalah metode ilmiah. Penjelasan dikatakan ilmiah jika:
1. Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum.
2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil
observasi
3. Memiliki satu pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.
2. Karena hasil observasu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan,
maka teori ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan
untuk ditolak.
10
2.
perusahaan.
Riset
akuntansi
keperilakuan
menggunakan
metodologi
ilmu
13
2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model
perilau individu.
Pada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak
diterbitkan dalam Behavioral Research in Accounting. Dan secara umum bidang audit juga
paling banyak dipersentasikan dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BRIA.
2.10 Teori Keperilakuan Tentang Perusahaan
Teori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan
berkaitan dengan tujuan, motivasi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah
anggotanya. Tujuan organisasi akan dipandang:
1. Hasil pengaruh dari permulaan proses antar peserta organisasi
2. Penentu batas pengambilan keputusan perusaahan dan penyelesaian masalah aktiitas
3. Perannya di dalam sistem pengawasan internal adalah untuk memotivasi peserta,
dimana derajat tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan
tujuan peribadi mereka yang saling tunpang tindih dengan tujuan organisasi.
Akhirnya dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan diuraikan sebagai fungsi
serta yang menyelesaikan masalah perilaku yang ditandai oleh pembatasan kapasitas mereka
secara rasional. Yang perlu diperhatikan adalah perusahaan dipandang sebagai suatu
keseimbangan dalam mencari sistem pengambilan keputusan.
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://mahaccounting.wordpress.com/2012/10/20/asumsi-mengenai-sifat-ilmu-sosial/
http://nadyazahirsyah.blogspot.com/2010/11/filosofi-riset-dalam-bidang-akuntansi.html
https://syairdunk.wordpress.com/2008/12/30/metodologi-riset/
https://www.scribd.com/doc/134840394/Filosofi-Riset-dalam-Bidang-AkuntansiKeperilakuan-doc#download
https://www.scribd.com/doc/131583173/Filosofi-Riset-Dalam-Bidang-AkuntansiKeperilakuan
https://www.scribd.com/doc/185407760/FILOSOFI-RISET-DALAM-BIDANGAKUNTANSI-KEPERILAKUAN
http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-akuntansi-keperilakuan-kel-i-aspekkeperilakuan-pada-persyaratan-pelaporan-jiantari-c-301-09-013?related=1
17