Professional Documents
Culture Documents
NIM
: 110705094
Bab VI
IMPLIKASI REKONSTRUKSI
1. Pendahuluan
Kesimpulan teoritis yang dapat memberi gambaran mengenai perkembangan
bahasa menyangkut persoalan: apakah ada perubahan fonetis secara universal,
perubahan fonetis mana yang terjadi dalam perkembangan bahasa, perubahan
morfologis mana yang dapat dicatat, apakah ada tendensi runtunan waktu
dalam
korespondensi
fonemis
dan
bagaimana
status
bentuk
bentuk
c.
d.
dengan
penambahan
adalah
suatu
proses
perubahan
berupa
munculnya suatu fonem baru dalam bahasa sekarang sedangkan dalam bahasa
proto tidak terdapat fonem semacam itu dalam sebuah segmen tertentu. Dalam
beberapa bahasa dikenal dengan istilah vokalisasi atau proses lain yang disebut
nasalisasi homorgan.
e. Penanggalan Parsial
Penanggalan parsial adalah suatu proses pewarisan dimana sebagian dari fonem
proto menghilang dalam bahasa kerabat sedangkan sebagian lain dari ciri fonem
proto bertahan dalam bahas kerabat tersebut.
f.
Perpaduan (Merger)
Perpaduan adalah suatu proses perubahan bunyi dimana dua fonem proto atau
lebih berpadu menjadi satu fonem baru dalam bahasa sekarang. Perpaduan
dapat juga berujud penggabungan antara satu fonem purba dengan satu ciri
fonetis dengan fonem lainnya.
g. Pembelahan (split)
Pembelahan adalah suatu proses perubahan fonem dimana satu fonem proto
membelah diri menjadi dua fonem baru atau lebih atau suatu fonem proto
memantulkan sejumlah fonem yang berlainan dalam bahasa kerabat atau dalam
bahasa yang lebih muda. Dalam bahasa Austronesia juga dapat diperoleh split
yang lebih dari dua fonem pantulan seperti yang dirumuskan oleh Van Deer Tuuk
dalam hukum RDL dan RGH.
3. Macam macam Perubahan Bunyi
Tipe perubahan bunyi lebih meneropong perubahan secara individual, yaitu
semata mata mempersoalkan bunyi proto itu tanpa mengaitkannya dengan
fonem fonem lain dalam lingkungan yang dimasukinya.
a. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses perubahan bunyi dimana dua fonem yang
berbeda dalam bahasa proto mengalami perubahan dalam bahasa sekarang
menjadi fonem yang sama. Bila fonem yang mengalami perubahan itu terletak
sebelum fonem yang mempengaruhinya maka perubahan itu disebut asimilasi
regresif. Bila fonem berikutnya yang berubah dan disesuaikan dengan fonem
sebelumnya maka asimilasi semacam itu disebut asimilasi progresif.
Perpanjangan pengimbang (compensatory lengthening) merupakan suatu
jenis
asimilasi
menyebabkan
dimana
vokal
dengan
yang
menghilangnya
mendahuluinya
sebuah
mengalami
fonem
konsonan
perpanjangan.
Ada
asimilasi yang disebut dengan harmoni vokal (vowel harmony) seperti sering
dijumpai dalam bahasa Hungar dan Turki.
Palatalisasi adalah suatu proses perubahan yang terjadi atas konsonan /k/
yang berubah menjadi konsonan palatal karena pengaruh vokal depan, atau
sebuah fonem dental menjadi fonem palatal karena sebuah vokal belakang.
Labialisasi merupakan suatu proses yang terjadi pada vokal. Disebut demikian
karena proses ini terjadi dengan peranan yang penting dari bibir yang
menentukan
ciri
ciri
fonem
yang
mengalami
perubahan
itu.
Proses
itu
menjadi
monoftongisasi.
sebuah
Sebaliknya
vokal
bila
tunggal,
satu
maka
fonem
perubahan
proto
itu
berubah
disebut
sehingga
mengahsilkan dua vokal maka proses itu disebut diftongisasi. Sebuah proses lain
yang mengubah bentuk kata adalah anaptiksis atau suara bakti yaitu proses
penambahan suatu bunyi pada sebuah kata untuk melancarkan ucapan. Suatu
peristiwa perubahan yang mirip dengan anaptiksis adalah samprasarana. Istilah
ini dipergunakan untuk menyebut suatu peristiwa perubahan fonem yang
bersifat non-silabis, tetapi karena sonoritasnya yang tinggi bila dibandingkan
dengan konsonan konsonan lain yang ada disekitarnya, berubah menjadi
silabis.
4. Perubahan Morfemis
Sejak zaman Yunani kuno sudah dikenal suatu proses perubahan morfemis
yang sangat penting yaitu analogi atau keteraturan dengan lawannya anomali
atau ketak-teraturan. Dengan demikian analogi merupakan suatu proses yang
mengubah morf morf atau kombinasi morf morf atau pola pola linguistik
berdasarkan bentuk bentuk yang sudah ada atau menciptakan morfem
morfem baru berdasarkan morfem morfem yang sudah ada.
Suatu peristiwa perubahan yang lain yang terjadi karena analogi adalah
perubahan bentuk yang terjadi karena pencampuran antara 2 bentuk yang
berlainan yang memiliki bidang semantik yang berbeda. Peristiwa ini disebut
kontaminasi atau perancuan. Hiperkorek, yaitu suatu proses yang dimaksudkan
untuk memperbaiki suatu bentuk yang sebenarnya sudah betul, tetapi diadakan
yang sama.
Sebuah bentuk analogi yang baru mengambil alih fungsi utama sebuah
konstruksi.
yang pendek.
Akhiran zero sering diganti dengan akhiran penuh.
5. Usia Unsur Bahasa
tertentu.
Perubahan dalam jangka waktu tertentu itu dapat dirumuskan dalam kaidah
kaidah yang berlaku bagi tiap segmen dengan tidak memandang soal makna,
frekuensi dan status gramatika dan kata atau morfem tempat terdapatnya
morfem tadi.
a. Bahasa bahasa Eropa
Belanda
Jerman
Inggris
Minuman
xdra
gdrank
Panggang
bradn
bratn
*mahuhi
mawi
r
br
Turut
*tuhut
tuut
tt
tut