Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Struktur sedimen primer merupakan kenampakan pada batuan sedimen pada
sekala yang besar seperti perlapisan, lapisan bersusun, gelembur gelombang dan
lainnya. Oleh sebab itu struktur sedimen lebih baik dipelajari langsung di lapangan
tempat tersingkapnya struktur sedimen tersebut. Struktur sedimen terbentuk oleh
beberapa macam proses pengendapan seperti aliran fluida, aliran gravitasi, aktivitas
organisme, dan perubahan bentuk pada sedimen segera setelah terendapkan. Struktur
sedimen sangat menarik perhatian para pakar sedimentologi, karena struktur sedimen
dapat digunakan untuk interpretasi lingkungan pengendapan batuan sedimen, seperti
mekanisme transportasi, kedalaman cekungan, arah dan kecepatan arus purba.
Beberapa struktur sedimen dapat juga digunakan untuk interpretasi bagian atas atau
bawah suatu perlapisan batuan sedimen, sehingga dapat diketahui apakah suatu
batuan sedimen sudah mengalami deformasi atau belum. Struktur sedimen banyak
dijumpai pada batuan sedimen silisiklastik yang berbutir kasar. Batuan sedimen ini
kebanyakan tertransportasi sebagai bedload atau arus turbidit.
2. Klasifikasi Struktur Sedimen
Struktur sedimen banyak diklasifikasikan secara deskriptif, yaitu klasifikasi
yang didasarkan pada kenampakan morfologi atau karakteristik fisiknya. Klasifikasi
lainnya didasarkan pada faktor pembentukannya (genetik) atau berdasarkan
morfologi dan genetiknya.
Tabel 1. Klasifikasi Struktur Sedimen
34
35
tertentu. Bands dan lensa merupakan terminologi untuk subdivision yang dibedakan
berdasarkan warna, komposisi, tekstur, dan sementasi.
Gambar 1. Klasifikasi perlapisan menurut Mc
Kee and Weir (1053)
36
Bedset atau coset merupakan terminologi untuk suatu group perlapisan atau cross
bed yang sama. Bed set yang sederhana (simple bedset) terdiri dari dua atau lebih
yang dicirikan oleh kesamaan komposisi, tekstur, dan struktur dalam. Sedangkan
composite beds merupakan terminologi untuk suatu group perlapisan yang dicirikan
oleh perbedaan komposisi, tekstur, dan struktur dalam. (Gambar 4).
gradasi ukuran butir dari kasar di bagian bawah menjadi halus di bagian atas disebut
normal graded bedding. Sedang kebalikannya disebut reverse graded bedding.
Normal graded bedding dapat terbentuk dari bermacam proses, tetapi
kebanyakan terbentuk oleh arus keruh (arus turbidit). Selain itu struktur ini dapat
juga terbentuk pada lingkungan yang lebih dangkal daripada lingkungan
terbentuknya arus turbidit.
Reverse graded bedding ditemukan tidak sebanyak normal grading. Struktur
ini umumnya dijumpai pada endapan pantai yang dibentuk oleh butiran mineral berat
dengan butiran mineral ringan yang lebih kasar.
38
39
Struktur cross bedding dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tabular cross
bedding dan trough cross bedding (gambar 9).
41
Irregular Stratification
Struktur akibat deformasi
Convolute Bedding
Flame structure
Dish Structure
Erosion Structure.
Channels
Biogenic structure
Stromatolite
42